Friday, April 29, 2011

Teori Motivasi Menurut Abraham H.Maslow

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex;
(2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
(4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.

Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga.

Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.

Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
a. Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
b. Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
c. Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.

Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif..

Ulat Sutera, Harapan Baru Bagi Lahan Kering

Desa Sumur, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal mungkin mempunyai lahan yang sulit ditanami tanaman produktif bernilai ekonomi tinggi, seperti padi atau palawija. Namun, warga desa menemukan alternatif tanaman yang dapat tumbuh dengan baik, yakni pohon murbei (Morus alba L), dan lebih lanjut, mengembangkan budidaya ulat sutera.

“Kondisi lahan di desa kami tidak terjangkau saluran irigasi, jadi sulit untuk menanam tanaman produktif. Ini adalah salah satu alasan perekonomian warga desa kami sulit berkembang. Belakangan kami menemukan bahwa pohon murbei bisa menjadi alternatif tanaman yang dapat dikembangkan dengan kondisi lahan seperti ini,” ujar Ngadri (50 tahun) warga Desa Sumur.

Menurut Ngadri, ulat sutera memang tidak dapat dipisahkan dari pohon murbei. Pria yang sudah menekuni budidaya ulat sutera selama lima tahun terakhir ini mengaku, kebutuhan hidup keluarganya tercukupi berkat usaha memintal benang ulat sutera.

Semua berawal dari rasa frustrasi Ngadri terhadap kondisi lahan yang kering dan sulit ditanami sesuatu yang bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Untuk itu, ia memutuskan merantau. Ia berkelana ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sini, ia mulai menekuni budidaya ulat sutera.

Bermodalkan informasi yang didapat dari rekannya di Tasikmalaya tentang bagaimana memulai usaha budidaya ulat sutera, ia pun mengajukan proposal sederhana ke Departemen Kehutanan Kendal. Singkat cerita, gayung bersambut. Proposal yang diajukannya mendapat respon positif dari departemen kehutanan, dengan memberikan bantuan modal berupa bibit pohon murbei dan media/kotak pembesaran ulat.

“Yang terpenting, mengawali budidaya ulat sutera adalah menjamin ketersedian pakan pohon murbei yang cukup. Pohon murbei harus disiapkan (ditanam) empat bulan sebelum memulai budidaya ulat sutera,” urai Ngadri.

Kepompong ulat sutera sebagai bahan baku benang suteraMenurutnya, budidaya ulat sutera sangat prospektif, karena pangsa pasarnya masih terbuka luas. Apalagi, modal awal juga tidak terlalu besar, sehingga budidaya ulat sutera ini dapat sebagai solusi alternatif bagi wilayah-wilayah yang memiliki lahan kering atau lahan yang mengandalkan tadah hujan sebagai pengairannya.

Pohon murbei, sebagai pakan ulat sutera, tidak memerlukan pengairan yang cukup banyak. Hanya saja, pada awal tanam untuk derah lahan kering, sebaiknya dimulai pada musim penghujan. Setelah tumbuh baik, selanjutnya hanya tinggal pemeliharaan, tanpa menguatirkan pengairannya.

Perlu diketahui, modal awal berupa pohon murbei sekitar 7.000 batang adalah untuk sekali tanam (per kotak benih/telur ulat sutera) dan terus berlanjut hingga seterusnya. Begitu juga dengan media/kotak pembesarannya, cukup dibuat sekali, untuk seterusnya. Kemudian, harga satu kotak benih/telur urat berisi 25.000 butir telur, dapat dibeli seharga Rp 50.000. Dari satu kotak itu, kepompong yang bisa dihasilkan adalah seberat 40 – 50 kilogram. Kisaran harga kepompong sendiri adalah Rp 30.000 – Rp 35.000 per kilogram kepompong. Siklus ulat sutera mulai dari menetas telur hingga menjadi kepompong adalah 25 hari. Dan, berapapun jumlah kepompong yang dihasilkan, pasar selalu siap menerimanya.

Melihat hasil yang cukup memuaskan, dengan tingkat resiko yang sangat kecil, sudah sepantasnya budidaya ulat sutera ini menjadi alternatif solusi yang harus didukung semua pihak guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, di tengah kondisi makin melambungnya harga-harga kebutuhan pokok.

Benang hasil pemintalan kepompong ulat suteraSebagai langkah awal, melalui pelaksanaan bazaar PJM Pronangkis tingkat Kabupaten Kendal yang diselenggarakan pada 5 Mei 2008 lalu, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Sumur mengangkat “ulat sutera” sebagai salah satu program yang ditawarkan untuk dapat dimitrakan dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah (dinas-dinas) maupun swasta. Usaha ini mendapat tanggapan yang baik dari Pemerintah Kabupaten Kendal, dengan mendukung semua upaya untuk dapat mengembangkan budidaya ulat sutera.

Kini, ada 31 warga Desa Sumur yang mengikuti jejak Ngadri dalam menggeluti budidaya ulat sutera. Hal ini menjadi embrio yang baik bagi terbentuknya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk dapat mengembangkan ulat sutera, yang tidak hanya sebatas membudidayakan, melainkan juga mengolahnya menjadi benang.

“Harapan saya lebih lanjut adalah (Desa) Sumur dapat menjadi sentra budidaya ulat sutera yang dapat dikenal masyarakat luas,” tegas Ngadri.

Sumber: http://www.p2kp.org/
Media Swara Mandiri, Kendal/Hadi Purwanto, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

Thursday, April 28, 2011

Kesuksesan Selalu Dimulai Dari Tindakan

Harga kesuksesan ditentukan tiga faktor utama yakni, keberanian bermimpi, merencanakan apa yang kita impikan, serta kesungguhan dan kegigihan dalam bertindak (ACTION).

Namun dalam pilihan ACTION, jalan yang kita lewati tak semulus jalan tol. Kerap ada hambatan, rintangan, dari yang sekecil kerikil sampai (mungkin) sebesar batu karang. Tapi apakah hanya karena itu kita akan berhenti dan menyerah untuk tak lagi bertindak (ACTION?)

“No pain, no gain.” Tak ada sukses tanpa perjuangan. Sukses tak akan turun dari langit begitu saja. Namun sukses merupakan hasil dari proses panjang yang berbuah manis pada akhirnya.

Saat rintangan itu datang, di sanalah komitmen dan keteguhan anda diuji. Memilih untuk STOP dan NO ACTION, atau memilih melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan cita-cita anda.

Ya, anda diukur bukan dari berapa kali terjatuh, namun berapa kali anda bangun dan bangkit kembali. Dalam hidup, rintangan dan masalah pastilah selalu ada. Tapi itu akan menempa anda menjadi orang yang kuat dan memang pantas untuk mendapatkan apa yang memang ingin anda capai.

Dan bila kita yakin dengan tujuan dan jalan yang kita tempuh, tinggal ketekunan yang berbicara. Ketekunan untuk bertahan dan terus ACTION.

Mungkin saja kita mudah terpesona dengan kisah sukses seseorang. Namun tak banyak orang yang (mau) tahu bagaimana dia mencapainya. Bagaimana dia melewati lika-liku kesulitan di awalnya. Bagaimana dia bertahan dan mengatasi segala kesulitan yang menerpa. Bahkan sampai penuh peluh dan ‘berdarah-darah’. Saya jadi ingat kisah inspiratif tentang anak raja dan sang jendral di sini.

Bayangan kenyamanan karena kesuksesan memang mudah membuat terlena. Namun ketika kita fokus pada ACTION, rasanya tak akan ada waktu lagi untuk berleha-leha. Energi dan waktu yang tersedia pastinya akan kita curahkan untuknya.

Diawali dari tindakan kecil, yang terus dilakukan secara berkelanjutan, dari sana, apa yang anda ingin capai ditentukan. Tak ada pencapaian besar tanpa diawali dari yang kecil. Seperti pendaki gunung, mereka menitinya dari bawah, dan terus mendaki, sampai akhirnya mencapai puncak.

Dan pada akhirnya apapun ACTION anda, lakukanlah dengan bermartabat. Bukan karena kecongkakan atau kesombongan anda. Sebab tindakan kita adalah cermin diri kita sendiri. Bila kita suka berkata kasar dan menyakitkan, maka seperti itu juga watak asli kita sendiri.

Pilihan ACTION itu seperti bumerang. Yang bila kita lemparkan dengan baik, maka akan kembali dengan baik. Sebaliknya bila melempar dengan cara yang salah, bisa jadi malah melukai diri sendiri.

Dari pada kita memaki kegelapan, lebih baik segera mengambil dan menyalakan lilin untuk menerangi kegelapan.

Tuesday, April 26, 2011

Pedagang Ikan Louhan Optimis Bisnis Akan Kembali Bergairah

Kapanlagi.com - Para pedagang ikan hias tetap optimis penjualan ikan Louhan akan kembali bergairah setelah permintaan ikan hasil silang tersebut menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Peminatnya masih tetap banyak, hanya saja lebih terbatas ke kalangan hobis. Kontes-kontes Louhan juga masih rutin diadakan," kata Suhid, seorang pedagang ikan Louhan di Jalan Kartini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7).

Di samping itu, beberapa pecinta ikan hias juga kembali memelihara ikan Louhan, setelah sempat beralih ke ikan Discus, karena kualitas bibit Louhan yang dijual sekarang lebih baik, katanya.

Ia mengaku lesunya penjualan ikan Louhan akhir-akhir ini akibat bibit ikan Louhan yang dijual pada saat 'booming' tahun 2002-2003 tidak diseleksi terlebih dulu. Bibit yang bagus dan jelek sama-sama dijual dengan harga yang relatif mahal.

"Jadi saat ikannya sudah besar dan tidak sebagus yang dijanjikan, banyak pembeli yang kecewa dan bosan melihat ikannya. Sebagian besar pemelihara Louhan juga tidak selalu mengikuti perkembangan ikan itu," tambahnya.

Senada dengan Suhid, Mumu, seorang pedagang Louhan lainnya di Jalan Kartini juga menyalahkan sistem penjualan yang tidak memilah kualitas sehingga menyebabkan lesunya penjualan ikan Louhan akhir-akhir ini.

"Bisnis Louhan lesu bukan karena ikan tersebut gampang dikembangbiakkan. Tapi disebabkan sistem penjualan dari pedagang yang memukul rata harga ikan Louhan," katanya.

Meski mudah dikembangbiakkan, tidak semua peranakan ikan Louhan mempunyai kualitas yang sebaik induknya, apalagi untuk jenis Cinghwa hanya bisa menghasilkan 20% bibit yang baik, tambahnya.

Ia berharap dapat mempertahankan bisnisnya dengan hanya menjual ikan dan bibit Louhan yang berkualitas baik saja. "Ikan bagus bertemu hobis akan menghasilkan uang," katanya.

Dibanding tiga tahun lalu, pendapatan pedagang ikan Louhan di tempat itu kini turun drastis menjadi Rp100 ribu dari Rp2 juta - Rp3 juta/hari.

Pada saat keemasan itu, hampir semua kios ikan hias di Jalan Kartini yang berjumlah lebih dari 50 memajang ikan Louhan, tetapi kini hanya tiga kios yang masih menjual ikan hasil silangan yang berasal dari Malaysia itu.

"Dulu tiap kamar kos ada akuarium berisi Louhan, pembelinya pun seperti antri karena setiap ada yang keluar kios ada lagi yang masuk," kenangnya.

Ia optimis bisnis ikan Louhannya akan kembali bersinar setelah berhasil mengembangbiakkan bibit Louhan yang berkualitas. Untuk itu, ia telah bergabung dengan salah satu klub Louhan di Jakarta agar mudah mendapat informasi seputar perkembangan ikan itu terutama kontes-kontes Louhan di Jakarta dan berbagai daerah.

Kontes-kontes Louhan juga kembali marak di Jakarta. Tahun 2006, kontes untuk pemula diadakan empat kali, sedangkan untuk tingkat nasional dua kali, katanya.

Harga ikan Louhan yang sudah mengikuti kontes pasti akan naik, apalagi kalau menang dan mendapat sertifikat, katanya sambil mencontohkan ikan yang dulunya seharga Rp400 ribu berhasil dijual seharga Rp2,5 juta setelah mendapat sertifikat pemenang ketiga dalam sebuah kontes ikan Louhan. (*/bun)

Sumber : http://berita.kapanlagi.com/

Monday, April 25, 2011

Budidaya Ikan Louhan

I. Pendahuluan
Generasi baru ikan hias telah lahir di awal milenium baru. Ikan hias yang dikenal dengan nama Lou Han ini telah mampu membuka mata para penggemar ikan hias dengan keindahan sosok dan gerak geriknya. Sifatnya pemberang, tetapi mudah akrab dengan orang yang menyanginya, membuat penggemar ikan hias ingin untuk memeliharanya. Bahkan sebagian besar pembudidaya ikan hias tergelitik untuk memijahkan ikan yang pamornya sebagai ikan hoki didengungkan mengalahkan ikan arwana.

Hal ini setidaknya ditampakkan oleh corak hitam pada tubuhnya yang sering menggambarkan kiasan atau makna yang membuat pemiliknya mendapatkan sugesti positif. Misalnya ada seekor ikan yang memiliki guratan (marking) huruf yang berbunyi “rupiah” guratan ini memberi dorongan dan intuisi kepada pemiliknya bahwa suatu saat dia akan mendapat berkah besar.

Disamping itu dengan berkembanya ikan louhan ini ada pengaruh yang positif bagi produsen pakan ikan Lou Han dan pengrajin aquarium. Yang jelas dengan kehadiran ikan Lou Han ini gairah para pelaku ikan hias lebih semarak lagi.

II. Sejarah dan Jenis Louhan
Nenek moyang ikan Louhan sebenarnya berasal dari keluarga Cichlidae yang hidup di perairan Amerika Selatan dan Amerikan Tengah. Ada lima kriteria Lou Han yang digemari :
1. Lou Han bertubuh segi empat, dan jenis ini jumlahnya paling banyak di pasaran.
2. Lou Han bertubuh bulat, dan jenis ini sangat digemari karena dianggap sebagai Lou Han yang unik.
3. Lou Han yang banyak memiliki bintik mutiaranya. Jenis ini dikeluarkan oleh Meng Aquarium dan cukup populer.
4. Kuning/golden/super red, saat ini merupakan jenis Lou Han yang berperingkat harga tinggi. Jenis ini tidak memilik corak hitam yang berjajar horizontal di sekujur tubuh.
5. Lou Han dengan kepala nongnong. Jenis ini memiliki nuansa tersendiri dan nongnong ini dipercaya memiliki tuah.

III. Air Untuk Pemijahan dan Perawatan Lou Han
Dalam membudidayakan atau memijahkan Lou Han, kwalitas air memegang peran yang penting untuk menjaga kelangsungan hidup telur, burayak dan Lou Han muda. Namun untuk mempersiapkan air yang berkwalitas sebenarnya tidak terlalu sulit, karena termasuk yang memiliki teloransi cukup tinggi dan mampu beradaptasi dengan suhu, keasaman serta kesadahan air. Sumber air bisa berasal dari :
* Air sumur
Bila membudidayakan ikan Lou Han dengan air sumur, maka harus diendapkan selama 48 jam terlebih dahulu sebelum digunakan.
* Air PAM
Air PAM baru bisa digunakan setelah kandungan khlorin dan PH-nya dinetralkan dan untuk itu bisa menggunakan Trisulfat 5 PPM, namun pada tahap peneluran agar dihindari.

IV. Peralatan dan Perawatan Kolam atau Aquarium.
1. Peralatan
Peralatan yang harus disediakan sebelum ikan dideder, dipelihara atau dibesarkan antara lain :
a. Bak penampungan air
b. Filter ada beberapa jenis :
- Filter biologi
- Filter kimiawi
- Filter mekanis
c. Peralatan lain :
- Aerator
- Alat penampung air.
- Ornamen dan bebatuan.
- Lampu fluorescence / UV

2. Pembersih kolam dan akuarium.
Untuk membersihkan akuarium bisa dengan menggunakan sipon (spons) biasa atau bergagang, dan digosok keseluruh bagian dalam, untuk kotoran yang menempel dengan kuat bisa memakai silet atau bahan kimia asalkan dan dicuci dan dibilas dengan baik dan bersih. Namun akuarium atau kolam dalam keadaan kosong atau tidak ada air dan ikan.

3. Pengurasan air.
Pengurasan dan penggantian air di akuarium yang terawat baik cukup dilakukan sebulan sekali. Ikan-ikan di dalam akuarium harus dipindahkan terlebih dahulu ke tempat lain jangan lupa menggunakan air yang telah memenuhi syarat kwalitas.
Jika kolam atau akuarium menggunakan filter bio seperti jenis bi bacl. Pengurasan dilakukan 2 – 3 bulan sekali.

V. Pakan Lou Han
1. Pakan Alami.
Pakan alami banyak jenisnya seperti : artemia, kutu air, cacing tanah, cacing rambut, cacing darah (blood worm), ikan kecil dan udang renik.
2. Pakan Buatan.
Untuk pakan buatan yang harus yang harus diperhatikan unsur-unsur gizi yang terkandung antara lain :
a. Protein.
b. Lemak.
c. Karbohidrat.
d. Vitamin + mineral
Bentuk pakan harus disesuaikan dengan bentuk dan ukuran mulut ikan antara lain :
- Bentuk emulsi.
- Suspensi
- Tepung
- Lempengan
- Pelet

VI. Tahapan Budidaya Lou Han
1. Pemilihan Calon induk bisa diperoleh dengan membeli ataupun memelihara sejak kecil.
2. Tersedianya wadah akuarium, kolam dan pakan
3. Memilih induk yang sehat dan berkwalitas, baik yang jantan maupun betinanya.
4. Proses pemijahan sebaiknya bagian sisi akuarium ditutupi kertas koran. Bila sudah bertelur untuk lebih sehat telurnya diberi anti jamur dengan dosis 10 ml/100 lt air.

Demikian sekelumit tentang kiat mengatasi permasalahan budidaya Lou Han. Semoga bermanfaat bagi anda penggemar ikan hias Lou Han.

Sumber : http://infokebun.wordpress.com/2008/06/11/budidaya-ikan-louhan/

Sunday, April 24, 2011

Cara Budidaya Ikan Nila

Ikan nila berasal dari afrika. Ikan nila dapat hidup di air hangat. Ikan nila dapat dipelihara di danau, kolam, dan sungai yang airnya bersih. Jenis ikan nila yang pertama masuk ke indonesia adalah jenis Mujair (Mozambigue).

Usaha budidaya ikan nila tergolong tidak sulit sebab ikan nila kemampuan reproduksinya cukup tinggi. Ikan nila jika sudah berumur 2 sampai 3 bulan sudah mampu menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat sekali berkembang biak menyebabkan pertumbuhan ikan nila tidak bisa rata. Bisa di lihat ketika panen. Bentuk ikan nila ada yang besar ada yang kecil dan ada yang sedang.

Ikan nila jantan bentuknya lebih besar daripada ikan nila betina. Perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan ikan nila betina selisih 40%. Ikan nila betina petumbuhannya lebih lambat sebab sifat alaminya yang sering menghasilkan anakan ikan.

Sebab pada saat ikan nila betina bertelur, ikan nila betina tidak makan kira-kira selama kurang dari sepuluh hari. Ikan nila betina setelah bertelur tugasnya adalah menjaga larwa dalam mulutnya sampai ukuran yang cukup kemudian di biarkan keluar dari mulutnya.

Pada saat reproduksi, ikan nila memerlukan kolam air tanah atau kolam semen yang airnya tenang. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk mempercepat ukuran besarnya nila jantan :

Pertama, memisahkan anak nila jantan untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak mudah karena tidak efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang mengenal mana jenis betina dan jantan.

Kedua, melakukan kawin silang untuk mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak mudah. Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium untuk mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan.

Ketiga, cara yang paling mudah dan sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina menjadi jantan dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh siapa saja.

Bagaimanakah proses jantanisasi?

Proses mengubah nila menjadi jantan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan mengandung hormone synthetic atau dikenal dengan METHYLTESTOSTERONE. Hormone ini akan mengubah fisik larva ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di Jepang pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di ujicoba pada ikan mas (Cyprinus Carpio) dan kemudian hormon pengubah sex menjadi jantan banyak digunakan pada ikan nila.

Pada tahun 1970-an pengunaan hormon ini meluas keseluruh dunia, dan hanya sedikit di Indonesia yang mengunakan hormon ini karena harga hormon sex reversal ini cukup mahal dan harus didatangkan dari luar negeri. Namun sedikit demi sedikit penguna hormon ini terus meningkat karena dapat memicu pertumbuhan ikan.

Bagaimana cara mengunakan hormon pembuat jantan?

Tiga langkah menyiapkan proses monokultur ikan nila:

1. Siapkan induk nila jantan dan betina. 1:3 berat induk antara 150-250 gram perekor. Pembibitan ikan nila ini dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih baik jika dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas, induk betina akan menyimpan larva dalam mulutnya dan akan membiarkan anak-anaknya setelah berumur kira-kira 7 hari. Anak-anak ikan akan bergerombol dan sering naik ke permukaan air, dan saat inilah penangkapan dimulai dan memindahkan ke kolam khusus untuk persiapan pemberian pakan berhormon. Perlu di-ingat bahwa anak-anak ikan yang akan diberi pakan berhormon tidak lebih dari 11 hari agar hormone dapat bekerja dengan efektive.

2. Pemberian pakan berhormon pada anak ikan nila hanya selama 21 hari berturut-turut. Dapat mengunakan kolam tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar, 1x1x0.5 meter agar mudah untuk pemantauan, pemindahan, pemeliharaan.

3. Pakan berhormon pengubah sex dapat disiapkan terlebih dahulu atau pesan di ikanila.com

Minggu pertama pemberian pakan berhormon untuk 1000 ekor larva sebanyak 30% dari berat biomassa. 1000 ekor anak ikan Rata-rata berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram perhari, 4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4 selama 7 hari.

Minggu kedua anak-anak ikan sudah mencapai panjang 18-22 mm. kurangi kepadatan anak ikan dalam kolam menjadi 500 ekor permeter persegi. 1000 ekor anak-anak ikan pada minggu kedua sudah mencapai rata-rata berat 0.05 gram. Pemberian pakan 25% persen dari berat biomassa, kira-kira 12.5 gram pakan. 4x sehari selama 7 hari.

Minggu ketiga anak ikan sudah mencapati 25-30 mm. kurangi lagi kepadatan ikan dalam kolam menjadi 250 ekor permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari total biomassa. Kira-kira 20 gram perhari selama 7 hari.

Setelah 21 hari, pemberian pakan berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan menghasilkan 97-100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70-80 persen jika kualitas air baik dan tempat pemeliharan baik.

Perlu diketahui, selama 21 hari anak ikan tidak boleh diberi pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari Mulailah memberi pakan yang tidak mengandung hormone.

Persiapan anak ikan dibesarkan pada kolam pembesaran

Bibit ikan nila yang telah diberi hormon jika sudah mencapai panjang 3.5-5 cm atau berat rata-rata 0.5 gram sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada pembesaran jangan ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam satu kolam.

Anak ikan yang diberi pakan berhormon akan bertumbuh lebih cepat dari anak-anak ikan yang tercampur jenis kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.

Bagaimana Hormon Sex Reversal Bekerja?

Hormon kelamin pada wanita dikenal dengan kromoson XX dan jantan XY. Hormone kelamin pada manusia terdapat juga pada species binatang. Dengan mengunakan hormone buatan anak ikan betina pada umur tertentu dapat diubah menjadi jantan. Hal ini hanya dapat dilakukan pada anak ikan di bawah 10 hari. Ikan yang memakan pakan yang dicampur dengan hormone 17 alpha methyltestosterone dapat mengubah dari XX menjadi XY. Sedangkan ikan XY atau jantan akan tetap jantan dan tidak dapat diubah lagi.

Pengubahan sex jantan pada ikan bertujuan untuk mengendalikan populasi perkembangbiakan ikan dalam satu kolam. Reproduksi anak-anak ikan yang tidak teratur akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ikan. Dengan mengunakan hormon pengubah sex menjadi jantan pertumbuhan ikan akan lebih cepat karena jantan lebih unggul dari betina.

Bagaimana membuat pakan berhormon sex buatan?

Pakan ikan pengubah sex buatan atau sex reversal dapat dibuat dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

1. Larutkan 3 gram 17 alpha methyltestosterone dengan mengunakan alcohol etil 95% sebanyak 200 cc untuk mencairkan butiran hormone.

2. siapkan 1 kg pakan anak ikan yang halus sperti tepung. Campurkan pakan pada larutan hormone secara merata.

3. keringkan pakan yang sudah dicampur dengan hormone agar alkoholnya menguap. Jangan mengunakan cahaya matahari. Keringkan selama semalam dalam ruangan.

4. jika pakan sudah kering, masukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.

5. pakan berhormon ini sudah dapat digunakan dalam 30 hari mendatang.

Apakah menggunakan pakan berhormon bernilai ekonomis?

Kurang dari 8 Rupian untuk setiap ekor ikan mengunakan hormon. Bibit ikan nila ukuran 0.5 gram atau panjang 35-5 cm di pasarkan dengan harga Rp. 200-300 perekor. Sedangkan bibit ikan yang diberi hormone dijual dengan harta yang lebih tinggi dihargai 350-500 perekor.

Apakah ikan yang mengunakan hormone aman?

Studi menunjukkan setelah 5 hari berhenti dari pemberian pakan berhormon ikan nila jantan tidak mengandung kimiawi yang membahayakan manusia. Dan setelah beberapa bulan sampai ikan dapat dikonsumsi, konsumen dijamin betul-betul aman untuk memakan ikan nila hasil jantanisasi.

Ikan nila kebanyakan hanya bisa hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Akan tetapi di Negara empat musim juga membudidaya ikan nila dengan cara moderen. System pengairan mengunakan heater pada musim dingin.

Mengenal dan mengetahui pengetahuan dasar budidaya ikan nila;

- Ikan nila betina bertelur antara 2000-2500 ekor tergantung besar kecil induk. Tingkat hidup bergantung pada kualitas air dan pakan yang diberikan.

Ikan nila bertelur pada kisaran empat sampai enam (4-6) minggu atau bisa lebih cepat jika benih ikan sudah dilepas oleh induknya.

- Telur ikan nila yang akan menjadi larva disimpan dalam mulut induk nila. Telur ikan nila akan menetas antara lima sampai tujuh (5-7) hari. Setelah menetas atau menjadi larva induk nila akan mengawasi anak ikan dengan mulutnya.

- Perbandingan perkawinan nila jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap meter persegi masukan empat sampai lima pasang pasang induk nila, (5 jantan dan 20 nila betina) permeter persegi.

- Temperature budidaya ikan nila sebaiknya 25°C-31°C untuk pemijahan.

- Temperature dibawah 13°C ikan nila akan mati.

- Temperature antara 15°C-20°C ikan nila lambat membesar. 22°C-31°C ikan nila akan bertumbuh dengan cepat karena suhu seperti itu akan membuat ikan nila suka makan.

- Produksi ikan nila persetengah hektar berkisar 2-3 ton.

- Pakan nila berupa pellet tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5 ton

- Nila konsumsi berat antara 200 gr. Sampai 800 gr. Perekor tergantung permintaan konsumen dan pasar.

- Makanan ikan nila mengandung protein 25-30 persen dan lemak 6-8 persen.

Sekedar hobby, atau untuk makan, atau untuk menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan nila merupakan potensial yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya, Pendapatan yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang mendukung seperti air, ketersedian pakan juga sangat memungkinkan disetiap wilayah Indonesia yang kaya ini. Jadi, andapun pasti bisa membudidaya ikan nila dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan nila.

Sumber : Ikannila.com

Thursday, April 21, 2011

Mengolah Sampah Kayu Menjadi Kerajinan Antik

Kreatifitas memang menjadi kunci keberuntungan bagi setiap orang, karena berbeda orang akan berbeda pula kreatifitasnya. Apalagi itu menyangkut kerajinan tangan. Bagi orang biasa sampah kayu hanya akan dibuang atau dijadikan kayu bakar yang nilainya tidaklah besar. Akan tetapi berkat kreativitas orang-orang tertentu barang sampah tersebut dapat disulap menjadi kerajinan bernilai seni dan ekonomis tinggi. Itulah yang dilakukan sekelompok Pemuda Karangtaruna di Desa Kamojing Kec. Cikampek. Secara berkelompok mereka menuangkan kreativitasnya mengolah sampah kayu menjadi aneka ragam kerajinan yang sangat menarik.

Berada di sebuah bangunan mungil dengan pemandangan indah situ Kamojing yang juga Sekretariat Karang Taruna “Taruna Bhakti” Desa Kamojing, mereka berkumpul dan menuangkan kreativitas sekaligus menjadi galeri karya mereka. Hasil karya seni yang dihasilkan antara lain hiasan akar pohon dengan beragam aksesoris ular, patung burung, miniatur perahu, relief, lukisan dan karya kreatif lainnya.

Sosok Kang Ewok atau nama aslinya Supardi merupakan penggagas sekretariat tersebut sejak beberapa waktu yang lalu. Saat inih asil kerajinan anak-anak muda karang taruna ini sudah empat kali dipamerkan di beberapa pameran. Pembelinyapun berasal dari beberapa kalangan termasuk pejabat pemerintahan.

Proses Pembuatan Kerajinan Sampah Kayu

Pembuatan kerajinan sampah kayu memakan waktu yang cukup lama, mulai dari satu hari hingga ada yang memakan waktu dua bulan, sesuai dengan tingkat kesulitannya. Untuk pembuatan asbak misalnya, mereka bisa selesaikan dalam satu hari, relief lukisan dua dimensi bisa diselesaikan hingga satu mingu, sedangkan untuk pembuatan hiasan akar dengan tambahan ular dan burung finishing-nya memakan waktu hingga 2 bulan. Adapun, bahan dasar pembuatan kerajinan tersebut adalah akar-akar pohon yang ditinggalkan oleh penebangnya, limbah kertas koran, cat, tepung aci dan lain-lain.

Harga untuk satu produk kerajinan sangat bervariatif, mulai dari yang 15 ribu rupiah, hingga yang tertinggi 9 juta rupiah. Sedangkan, pemasaran hasil produksinya ternyata tidak hanya di Karawang, tapi sudah merambah keluar Karawang diantaranya adalah ke Surabaya. (Galeriukm).

Sumber: http://www.karawanginfo.com/

Wednesday, April 20, 2011

Tips Meminimalkan Kesalahan Kerja

Kesalahan seperti lupa meletakkan dokumen penting, menghilangkan file di komputer, salah menghubungi klien, salah kirim email, merupakan beberapa kesalahan yang terjadi akibat kecerobohan. Selebihnya, kesalahan yang kerap terjadi di kantor disebabkan karena sistem kerja Anda tidak sempurna dan kurangnya koordinasi. Tidak atau belum menguasai pekerjaan dengan baik juga bisa menjadi pemicu terjadinya pelbagai kesalahan di kantor. Selain itu, konsentrasi yang terpecah-pecah juga bisa menimbulkan kesalahan.

Untuk meminimalkan kesalahan yang akan terjadi, coba simak kiatnya berikut ini:

1. Sempurnakan Sistem Kerja

Sistem kerja yang lebih teratur akan menghindarkan Anda dari kesalahan-kesalahan. Jadi, perbaiki sistem kerja Anda. Buatlah urutan kerja yang jelas, saat Anda baru tiba di kantor sampai Anda beranjak pulang. Hal ini akan meminimalkan kesalahan yang akan terjadi.

2. Lakukan Koordinasi

Koordinasikan pekerjaan Anda dengan atasan dan rekan. Apalagi jika Anda berada dalam satu tim. Koordinasi ini mutlak Anda lakukan. Sehingga semua mengetahui dan memahami tugas masing-masing dan tidak terjadi kesalahpahaman.

3. Asah Keterampilan dan Kemampuan Kerja

Dengan kemampuan dan keterampilan yang maksimal, Anda akan lebih menguasai pekerjaan. Sehingga, pelbagai kesalahan yang mungkin terjadi dapat diantisipasi.

4. Tingkatkan Konsentrasi

Konsentrasi yang terpecah belah bisa dipastikan sangat mengganggu kinerja Anda. Tanpa konsentrasi, Anda akan lebih mudah melakukan kesalahan. Maka, saat jam kerja fokuskan pikiran Anda hanya pada kerjaan. Enyahkan pikiran-DBU2013pikiran lain yang mengganggu.

5. Hindari Stres

Bekerja dalam keadaan stres merupakan penyebab utama terjadinya kesalahan. Maka, jika Anda stres karena dililit pelbagai masalah, selesaikan dahulu masalah Anda. Hati dan pikiran yang tenang akan memudahkan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan.

Sumber: Diksi, Bekerja itu Bahagia, hal 81-83

Tuesday, April 19, 2011

Sukses Usaha Di Sektor Agrobisnis Walau Dalam Keterbatasan

Keterbatasan fisik terkadang membuat orang berhenti berkreasi dan beraktifitas produktif. Namun tidak demikian halnya dengan Triyono,lelaki 29 tahun dari Sukoharjo ini justru sukses usaha di sektor Agrobisnis karena keterbatasan fisiknya. Keterbatasan fisiknya sudah pasti menjadi salah satu alasan orang untuk menolaknya ketika melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hal inilah yang mendorong Triyono untuk membuka usaha sendiri di bidang agrobisnis. Selain itu prinsip yang dianutnya: sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain turut memperkuat semangat untuk membuka usaha sendiri.

Pilihan bisnisnya jatuh pada usaha Agrobisnis, selain karena latar belakang pendidikannya adalah jurusan Pertanian dan Peternakan Universitas Negeri Sebelas Maret, ia menganggap usaha di sektor Agrobisnis memiliki peluang yang cukup besar. Dengan bermodalkan Rp 5 juta, ia memulai usaha bebek potong. Ia membeli 500 bebek untuk dia kembang biakkan dan dibesarkan di lahan pekarangan rumah keluarganya.

Ia benar-benar menerapkan ilmu peternakan yang diperoleh di bangku kuliah. Hasilnya tokcer. Banyak pesanan mampir karena kualitas bebek peternakan Tri terbilang unggul. Bebek hasil ternaknya bukan hanya sehat, tetapi juga memiliki berat proposional. Ini yang membuat harga “si kwek-kwek” selalu bagus.

Pelan tapi pasti, selama setahun Tri mampu mengumpulkan modal dari usaha bebek potongnya. Tri memakai tambahan dana itu sebagai usaha jual beli sapi menjelang Idul Adha.

Usaha Agrobisnisnya semakin berkembang , awal 2007 ia memberanikan diri memulai usaha jual beli hewan kurban. Ia mengenang, saat itu menjadi tahun terberat baginya. Selain harus mempersiapkan ujian skripsi, ia juga baru merintis usaha agrobisnis.

Walhasil, saat pagi hingga siang hari ia harus berkutat dengan kuliah. Setelah itu Tri mencurahkan waktunya membeli dan menjual sapi untuk pasokan hari raya kurban.

Seorang diri, ia memasok hewan-hewan tersebut ke beberapa daerah di sekitar Sukoharjo. Masuk keluar pasar setiap hari sudah menjadi kegiatan rutin. “Saya harus berjalan jauh dengan menggunakan kruk, mencari dan membeli sapi yang berkualitas kemudian mengantar sapi-sapi tersebut ke tempat pesanan,” kenang Tri. Tapi, dia pantang menyerah meski beberapa orang kerap menolak bekerja sama dengannya.

Segala usahanya tak sia-sia. Tri lulus dengan indeks prestasi kumulatif 3,2, dan juga meraih untung dari hasil penjualan sapi kurban. Ia memutar kembali keuntungan itu sebagai modal mengembangkan usaha agrobisnis dengan membeli sapi dan ayam.

Menyadari peluang usaha dari agrobisnis cukup besar karena menyangkut kebutuhan primer banyak orang, dengan bermodalkan Rp 20 juta, Tri pun mantap membangun usaha secara serius pada tahun 2008.

Dengan mengibarkan bendera CV Tri Agri Aurum Multifarm, Tri berbisnis peternakan terpadu sapi potong, ayam potong, dan pupuk organik. Meski tak memiliki latar belakang berbisnis, Tri mampu meraih pasar dengan cepat.

Bekal kuliah menjadi nilai plus mengembangbiakkan ternak. Alhasil, pada 2008 dia mampu meraih omzet Rp 50 juta per bulan. Dia juga berhasil membuka lapangan kerja baru di desanya.

Meski tak keluar sebagai pemenang Wirausahawan Mandiri 2010, Triyono tak kecewa. Maklum, sejatinya, melalui ajang bertaraf nasional ini, ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa peternakan sangat layak menjadi pilihan anak muda dalam berusaha. Asalkan, dikelola dengan manajemen yang baik.

Bagi Triyono, persoalan menang atau kalah bukanlah tujuannya mengikuti ajang Wirausahawan Mandiri 2010. Ada gol lain yang hendak dituju. Yakni, mengenalkan CV Tri Agri Aurum Multifarm ke seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, Triyono juga ingin menunjukkan ke semua orang bahwa agrobisnis bukan hanya usaha yang cocok untuk orang tua, tetapi juga dapat dikelola oleh anak muda seperti dirinya. “Saya ingin usaha agrobisnis yang dikelola anak muda menjadi tren,” ungkap Triyono.

Sejak mengembangkan usaha agrobisnis dengan bendera Tri Agri tiga tahun lalu, omzet Triyono terus menanjak setiap tahun. Jika pada 2008, penghasilannya baru sebesar Rp 500 juta. Pada 2010 lalu pendapatannya melonjak enam kali lipat menjadi Rp 3 miliar.

Kualitas ternak-ternak milik Triyono yang dibudidayakan di peternakan seluas 1 hektar tersebut terbilang unggul ketimbang ternak milik pelaku usaha lain. Meski begitu, bukan berarti Triyono boros dalam membudidayakan semua hewan ternaknya, justru sebaliknya. Tapi, “Bukan berarti saya irit memberi makanan ternak, tapi saya memberi makanan ternak secukupnya,” ujar pria 29 tahun ini.

Hewan ternak yang diberi makan sesuai dengan asupannya dan tepat waktu lebih sehat dibandingkan dengan hewan ternak yang terus-terusan diberi makan. “Kami selalu memberi pakan tanpa campuran bahan kimia, hanya yang ada di lahan kamilah yang dimakan ternak, misalnya, rumput hijau,” kata Triyono.

Cara ini tentu saja dapat menekan biaya operasional. Triyono juga memanfaatkan aneka bumbu dapur, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas untuk mengobati ternak-ternaknya yang sakit akibat faktor perubahan cuaca. “Kalau ternak tak nafsu makan, tinggal diberi daun pepaya yang telah ditumbuk halus,” imbuh dia.

Memanfaatkan pakan yang bersumber langsung dari alam tanpa campuran bahan kimia, Triyono mengatakan, juga akan menghasilkan sapi, ayam, dan bebek yang sehat dan bebas dari penyakit. Jadi, manajemen pakan, menurut Triyono, adalah 70 persen kunci dari keberhasilannya.

Namun, pola peternakan yang layak ditiru dari Triyono tak cuma sekadar soal memelihara, membesarkan, dan menjual hewan ternak, tetapi juga mengenai pengolahan limbah ternak.

Triyono—yang kerap memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta—memanfaatkan kotoran hewan ternaknya menjadi pupuk kompos, kemudian dijual ke pasar seharga Rp 350 per kilogram.

Dalam sebulan, Triyono dapat mengolah 15 ton kotoran ternak yang disulap menjadi pupuk. Pria yang sempat mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) selama setahun saat usia delapan tahun ini mengatakan, ide mengolah limbah peternakan muncul ketika ia melihat kotoran ternak yang makin menggunung di sekitar lahan peternakannya.

Untuk menjadi pupuk, Triyono mencampur kotoran ternak dengan tanah dan serbuk jerami. Pengerjaannya secara manual. Setelah semua bahan tercampur secara merata, kemudian dibungkus dengan plastik dan siap dijual ke pasar.

Meski usaha agrobisnis seperti peternakan telah mengantarkan sebagian orang bergelimang harta, toh sektor ini belum menjadi pilihan kalangan anak muda. Selain masih dinilai terlalu kolot dan hanya cocok untuk orang tua dan masyarakat pedesaan, agribisnis khususnya peternakan dianggap tidak bergengsi.

Apalagi, Triyono mengatakan, memulai usaha di bidang agrobisnis harus memiliki modal yang besar. Inilah yang membuat para peternak lebih terlihat sebagai pemasok yang hanya mengejar keuntungan semata.

Padahal, menurut Triyono, kalau usaha ini dikelola dengan baik, niscaya beternak bisa setara dengan usaha-usaha bergengsi lainnya, seperti kuliner, industri kreatif, atau jasa.(Galeriukm).

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/

Monday, April 18, 2011

Peluang Usaha Ternak Kelinci

Ternak kelinci bisa anda jadikan alternatif lain selain beternak sapi atau beTernak Lele. Ternak kelinci besar kecilnya keuntungan tergantung modal awal anda. Sebab dengan semakin banyak kelinci indukan maka semakin banyak pula peranakannya.

Akan tetapi dengan modal yang tak begitu besar / pas-pasan juga masih bisa di kembangkan. Ternak kelinci sangat cocok bagi anda yang ingin cari usaha atau cari kesibukan di rumah. Sebab kelinci adalh penghasil daging, bisa sebagai alternatif kebutuhan gizi anak-anak atau keluarga.

Ada juga yang kelinci hias. Tentu yang kelinci hias harganya lebih mahal dari yang pedaging. Kelinci hias di antaranya : Angora, lion, dan rex totol. Kelinci yang pedaging diantaranya adalah : Vlaams, New Zealand, White England dll.

Kelinci juga dikenal sebagi penghasil anak atau bibit, tentu ini sangat baik jika anda kosentrasikan untuk penjualan bibit. Kelinci juga penghasil bulu yang di butuhkan untuk bahan-bahan industri. sebagai contoh adalah kelinci jenis angora.

Dalam setahun seekor kelinci angora mampu menghasilkan 100-200 gram wool dengan 4 kali pemotongan. Jika anda berniat untuk membuka usaha ternak kelinci, Perhatikan poin-poin di bawah ini.

1. Penggunaan bibit unggul
2. perkandangan yang memenuhi syarat
3. pemberian ransum yang tepat (kwantitas dan kualitas)
4. Pencegahan penyakit
5. Pemasaran hasil atau produk

Kiat-kiat memilih kelinci yang baik :
- Pergerakan lincah dan aktif
- Mempunyai nafsu makan yang tinggi
- Performance tubuh seimbang (besar kepala dengan panjang tubuh dll)
- Bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih, mempunyai pandangan yang tajam dan cerah
- Telinganya lebar dan panjang minimal 10 cm
- Bagian-bagian yang berlubang (hidung, mulut, telinga, dubur) terlihat bersih
- Berkaki normal (terlihat kuat, kokoh dan berkuku pendek)
berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset
- Berbulu bersih, licin, halus, mengkilat dan rata
- Ekornya terlihat kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring
- tanda lain untuk induk betina adalah mempunyai cukup bulu untuk membuat sarang beranak, mempunyai pinggang yang lebar dan jumlah putting susu paling sedikit 8

Lokasi
- sinar matahari yang masuk cukup
- bersuhu sejuk, berkisar antara 15-20°C
- mempunyai ventilasi yang baik untuk pergerakan udara
- tempatnya kering
- lingkungannya tenang dan tak jauh dari rumah, karena berhubungan dengan keamanan ternak
- diusahakan disekitar kandang terdapat naungan

Kandang
- Bahan murah, awet, dan mudah di dapat
- Mampu melindungi ternak dari cuaca buruk
- Mempunyai tempat pembuangan kotoran
- Lantai kandang dapat dibuat dari kawat, bambu dan kayu
- Ukuran kandang bisa flexible, bisa dipakai patokan ukuran pxlxt : 90×60×60 cm, sarang beranak berukuran pxlxt : 40×30×30 cm

Makanan
Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijauan, biji-bijian, dan makanan penguat (konsentrat).
Makanan hijauan yang diberikan antara lain semacam rumput lapangan, limbah sayuran seperti kangkung, selada air, daun bunga kol, daun wortel, wortel, dan lain-lain. Sayuran hijau yang akan diberikan pada kelinci ini kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret.
Biji-bijian bisa berupa jagung yang digiling halus (hanya untuk campuran konsentrat)
Konsentrat : polard (kulit gandum), dedak halus, ampas tahu (terbatas).

Jadwal pemberian pakan :
Hijauan dengan jumlah sedikit diberikan sekitar pukul 07.00 atau 08.00 pagi setelah kandang dibersihkan terlebih dulu, kemudian pada pukul 10.00 pagi diberikan konsentrat, dan pada pukul 15.00 diberikan hijauan lagi tapi dalam jumlah yang banyak

Banyaknya pakan yang diberikan
Konsentrat untuk Induk bunting sekitar 1 ons/hari, dan untuk induk menyusui : 1,5-2 ons/hari, sedang hijauan diberikan secara bebas. Konversi pakan yang bagus adalah 3:1.

Pencegahan penyakit
Penyakit kelinci yang sering timbul adalah kudis (scabies), mencret dan perut kembung. Untuk kudis anda bisa mengobatinya dengan vormectin yang bisa kita beli di poultry shoup terdekat. Mencret disebabkan pola makan yang salah atau makanan yang diberikan sudah basi hijauan banyak mengandung air sedikit serat. Untuk penyakit perut kembung bisa dicegah dengan tidak memberikan pakan yang masih basah atau kandungan airnya cukup tinggi. Cara mengobatinya adalah dengan pemberian obat sulfa seperti norit atau minyak adas.

Pemasaran hasil atau produk
Produk atau hasil dari beternak kelinci adalah sebagai berikut :
1. Daging/karkas
2. Anakan/bibit
3. Bulu/kulit
4. Penelitian
5. Kotoran

Nah, Bagaimana….anda berminat…..?

Sumber : http://peluangusaha-oke.com/peluang-usaha-ternak-kelinci/

Wednesday, April 13, 2011

Budidaya Jamur Tiram, Perbulan Omzet Bersih 1,5 Juta

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh pendapatan uang dari hasil tanaman atau budidaya, jika mampu mengelolanya.

Seperti yang dilakukan Suwarno (50), warga Jalan Pancasila, Gang Pancasila, Lubuk Pakam. Ia membudidayakan jamur tiram untuk meraup keuntungan. Saban hari ia rutin memperhatikan termometer yang dipasang di dalam ruang khusus pembuatan rumah budidaya jamur miliknya yang berada di belakang rumahnya.

Kegiatan pemeriksan alat ukur suhu itu, kerap dilakukanya saat kondisi cuaca cerah. Dengan memeriksa termometer, Suwarno yang mulai tertarik membudidayakan jenis Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) setahun silam itu, harus mengkontrol kondisi suhu di sana.

Dibutuhkan suhu mencapai 10-20 selsius. Kondisi itu tetap dipertahkannya. Bila suhu di atas ambang tersebut, Suwarno melakukan penyemprotan terhadap seluruh isi ruangan dengan mengunakan air.

Dengan mempertahkan kondisi suhu di sana, serta dapat mengatur kelembapan 85-90 persen serta cahaya mencukupi, tanaman jamur mulai tumbuh subur. Pertumbuhan jamur tiram mulai terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium. Sedangkan basidium terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak.

Dalam membudidayakan jamur tiram. Suwarno dibantu istrinya Ika Indrani (45). Untuk media budidaya yang dilakukanya adalah media tanam polybag yang disusun di rak-rak. Cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp500 ribu untuk mendirikan bangunan rumah budidaya atau rumah jamur.

Bahkan bahannya yang dipakainya pun cukup sederhana. Batangan bambu dikombinasi dengan tepas dan beratapkan daun nipa. Suwarno dapat mendirikan bangunan rumah budidaya dengan ukuran 5 meter x 10 meter. Di sana dibuat empat unit rak bertingkat berbahan bambu.

Untuk rumah budidaya yang telah mengisi rak-rak bertingkat. Suwarno cukup mengisinya dengan media tanam polybag yang telah diisi benih jamur tiram. Per media tanam polybag dibelinya Rp3.500 yang diperolehnya dari petani, yang khusus menjualnya. “Media tanam polybag, sudah ada yang menjualnya. Kita tinggal membeli serta membudidayakan tanaman jamur tiram,” bilangnya.

Biasanya media tanam ploybag berisi serbuk gergaji kayu yang terlebih dahulu dilakukan sterilnisasi (dikukus hingga suhu tertentu). Kemudian dimasukkan ke dalam plastik, kemudian diberikan benih jamur tiram.

Setelah seminggu, jamur biasanya akan terbentuk tubuh rumpun jamur dan sudah ada yang siap dipanen. Umur jamur dari “singit” atau bakal jamur sampai panen sekitar 3 hari. Ciri serta umur panen jamur tiram, adalah rasanya enak dan memiliki aroma yang baik jika dipanen.

Pendapatan Suwarno akan bertambah sekitar Rp1,5 juta per bulan. Pasalnya sekali panen dihasilkan jamur tiram sekitar 6 kilogram (kg) per tiga hari, dengan harga sekitarnya Rp25 ribu per kilogram. Meski harga jamur tiram mengiurkan, Suwarno belum berani menjual jamur tiram produksinya ke pasaran, karena terbentur dengan stok.

Sampai saat ini, jamur tiram produksinya hanya mampu menutupi pasar untuk wilayah lingkungan tempat tinggalnya. Itupun tidak mampu terpenuhi semuanya.

“Peminat jamur ini banyak. Hasil penjualan jamur tiram lumayan untuk menambah pendapatan keluarga,” paparnya.

Padahal permintaan jamur tiram untuk wilayah Lubuk Pakam cukup tinggi. Namun stok jamur tiram terbatas. Keterbatasan stok itu karenakan belum membudayanya usaha penangkaran jamur yang berwarna putih menyerupai tiram itu pada warga. (btr)
Siapkan Sarana produksi

Budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan dalam proses budidayanya sehingga dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun usaha ekonomis skala kecil, menengah dan besar (Industri).

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk melakukan budidaya jamur tiram ini, tahapan pemeliharaan atau penanaman jamur tiram meliputi persiapan sarana produksi dan tahapan budidaya jamur tiram. Tahapan ini merupakan proses budidaya jamur tiram dari mulai pembuatan media sampai proses pemanenan jamur tiram.

Pada dasarnya bangunan bisa memanfaatkan ruangan yang ada dalam rumah, biasanya bangunan untuk budidaya Jamur Tiram bangunan jamur terdiri dari beberapa ruangan, diantaranya:

1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi.

2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).

3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28 derajat dengan kelembaban 60% – 80%. Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.

4. Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot atau pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan kelembaban 80 – 90%. Peralatan yang digunakan pada budidaya jamur di antaranya, Mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, centong. Jika ingin berhasil memang harus lengkap menyiapkan sarana produksinya.

Sumber: hariansumutpos.com

Sunday, April 10, 2011

Cara Budidaya Dan Merawat Ikan Koi

Ikan Koi termasuk ikan hias eksotis yang semakin banyak penggemarnya. Selain dipelihara sebagai hobi, Ikan koi juga bisa dijadikan lahan bisnis yang menjanjikan. Tentu saja bagi mereka yang benar-benar serius menekuninya. Selain pesona warna dan lekukannya yang indah, keistimewaan lain dari koi adalah keelokan yang dipertontonkan tatkala menyembul dan melompat ke atas air. Sungguh sebuah pemandangan yang istimewa bagi yang hobi memeliharanya.

Asal Mula Ikan Koi:

Ikan koi berasal dari ikan mas. Ikan ini adalah ikan nasional Negara Jepang. Di Negara Jepang sendiri, koi diangap sebagai ikan dewa. Di Negara tersebut koi disebut kai yang artinya ikan berwarna. Banyak versi yang berkembang mengenai asal usul koi. Salah satunya berasal dari Persia, lalu dibawa ke Jepang oleh orang Cina melalui daratan Cina dan Korea. Koi dari Jepang pertama kali di eksport ke San Fransisco, Amerika Serikat (1938). Setelah itu berturut-turut dikirim ke Hawaii (1947), Canada(1949), dan Brazil(1953).

Sedangkan masuk ke Indonesia diperkirakan tahun 1981-1982 di bawa oleh Hany Moniaga, hobiis yang tinggal di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Ia kemudian mengembangkan peternakan koi yang diberi nama Leon dan Leonny. Koi pertama itu panjangnya 90-100 cm, berumur 50-75 tahun. Sejak itulah koi populer di Indonesia dan belakangan menjadi buruan hobiis hingga saat ini.

Ikan koi termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara. Makanannya tidak selalu harus spesial karena termasuk binatang pemakan tumbuh-tumbuhan dan hewan (omnivira). Pellet merupakan santapan utama, tapi saat ikan mengikuti kontes, Koi akan mendapat makanan tambahan dan doping khusus untuk menguatkan warna tubuhnya dalam masa karantina. Selain itu, sayur-sayuran seperti kangkung atau buah-buahan, misalnya jeruk, bisa diberikan pada koi.

Umur ikan koi bisa bertahan sampai puluhan tahun. Untuk memiliki ikan yang berasal dari perairan Eurasia and the middle east. Ini para penggemar dan calon penggemar dapat menyesuaikan diri antara keinginan dan kondisi saku. Tak selamanya harus mengeluarkan biaya yang mahal karena harganya yang bervariasi, tergantung dari ukuran dan jenis. Beberapa penjual mematok harga mulai dari Rp 50 ribu hingga mencapai Rp 8 Juta. Hebatnya, harga koi juara kontes dapat menembus ratusan juta rupiah.

Cara Memelihara dan Merawat Ikan Koi

Pemeliharaan koi dilakukan di kolam semen, kolam tanah, kolam taman. Pemeliharaan koi dalam aquarium tidak dianjurkan, Karena ikan tersebut membutuhkan areal berenang yang luas dan dalam. Selain itu, keindahan koi terletak pada punggungnya yang kaya warna, sehingga bila dipelihara dalam aquarium keelokan tubuh dan warnanya itu tidak terekspos secara maksimal.

Ukuran kolam koi yang dianjurkan minimal memiliki luas 1,5x2m dengan kedalaman 80 sampai 150cm. Jika kolam telalu dangkal, tubuh koi akan terus-menerus terkena sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh sinar matahari. Sinar ini dapat warna tubuhnya menjadi pucat, dan pertumbuhannya pun bisa terhambat.

Perlu diperhatikan pula tinggi kolam minimal 25cm dari bibir kolam untuk mencegah koi melompat ke daratan. Selain itu kolam juga harus dilengkapi saluran pembuangan di bagian bawah kolam. Di bagian atas kolam juga dipasang pipa untuk menyalurkan air bersih yang sudah diendapkan.

* Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan tidak mungkin menjadi satu dengan kolam taman. Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air tersendiri.Selain itu, seluruh kolam harus diplester dan bisa dikeringkan dengan sempurna.

Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 0,5 m. Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain.

Jika mungkin, sediakan juga kolam penetasan telur dan perawatan benih. Kolam penetasan, bentuknya bisa persegi panjang atau bulat. Kalau kolam bulat, diameternya antara 1,5-2 m.

Satu kolam lagi jika ada, yaitu kolam untuk menumbuhkan pakan alami yang dipakai untuk lmensuplai pakan benih jika kuning telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm. Luas kolam antara 6-10 m2, cukup memadai.

Bagi yang memiliki uang cukup, dinding kolam bisa dilapis vinil yaitu bahan yang biasa untuk membuat bak fiberglass. Dengan lapisan vinil, kolam-kolam tersebut lebih terjamin kebersihannya dan efek dari semen bisa dihilangkan.

Menjaga Kualitas Air

Filter empat lapis juga perlu dipasang untuk menjaga kebersihan dan kelancaran pasokan air. Filter empat lapis adalah filter yang terdiri dari filter pertama yang terdiri dari kerikil, pasir, dan ijuk yang berfungsi menyaring sampah dan Lumpur yang mengotori kolam.

Filter kedua berupa karbon zeolit yang berfungsi menghilangkan racun, bau tak sedap, dan membunuh bibit penyakit. Filter ketiga berupa pestisida yang tak mematikan bakteri pengurai yang berperan dalam proses penjernihan air kolam. Sedangkan filter keempat berupa tanaman atau bebatuan yang dapat mengikat kotoran.

Derajat keasaman (pH) air yang cocok untuk pertumbuhan koi adalah 6,5-8,5. Untuk menjaga sirkulasi air bisa dipasang pompa yang mampu menyalurkan air sebanyak 25 liter per menit. Dengan cara ini, air kolam tak perlu sering dibrsihkan, tapi yang perlu dilakukan adalah membersihkan filter dan bak filter. Caranya, semprot filter dengan air bersih sekitar 5-10 menit lamanya.

Bila menggunakan penyaring ini, sebaiknya penggantian air dilakukan dua minggu sekali. Tujuannya untuk membuang zat-zat racun dari sisa-sisa makanan yang terurai menjadi nitrit yang berbahaya bagi kesehatan ikan koi.

Pemberian Pakan

Pakan berfungsi selain untuk membantu pembentukan tubuh ideal dan mencemerlangkan warna pada ikan koi, juga sebagai media perantara untuk mengobati ikan koi yang sakit. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pakan alami atau pakan pakan buatan. Yang terpenting pakan tersebut mengandung gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan koi. Pakan sebaiknya diberikan dua kali sehari, pagi dan sore agar kebutuhan gizi ikan koi terpenuhi.

Jenis pakan yang digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan koi agar tubuhnya ideal dengan bentuk tubuh gemuk dan memanjang adalah wheat germ. Pakan terbuat dari bahan yang mengandung protein tinggi seperti, gandum, tepung udang, tepung ikan, dan bungkil kacang kedelai.

Kandungan proteinnya sekitar 32%. Selain itu wheat germ juga mengandung vitamin A,D,E,K,B2,B6,B12, niasin, vitamin C dan unsur-unsur mineral lain seperti kalsium, choline chloride, panthetonate, trace mineral, dan antioksidan.

Sementara, pakan untuk mencemerlangkan dan mempertajam warna koi adalah pakan yang mengandung zat karoten. Zat tersebut dapat merangsang munculnya warna pada ikan koi. Secara alami di dalam tubuh ikan koi terdapat zat karoten berupa antaxanthin yang menghasilkan warna merah, dan lutein yang menciptakan warna kuning kehijauan.

Pakan yang mengandung zat karoten diantaranya; wortel, alga atau ganggang Spirullina, dan Chlorella, semangka, sawi, kubis dan cabai hijau. Sedangkan pakan dari hewan bisa diberikan dapat kepiting, udang-udangan, krill, trout, salmon, kutu air, jentik nyamuk, cacing rambut, dan cacing darah.

Sumber : http://peluangusaha-oke.com

Thursday, April 7, 2011

Budidaya Jamur Tiram Lebih Mudah dengan Media Murah

AGRIBISNIS jamur tiram, di Nusa Tenggara Barat, sampai saat ini masih tergolong hal baru. Di Jawa dan Bali, bisnis ini sudah cukup lama dikenal. Di Lombok, tidak banyak bahkan bisa dikatakan hanya satu dua saja yang menggeluti usaha ini.

Salah satunya adalah usaha yang dirintis Ir. M. Mahrup Kaseh sejak tahun 1989. Hingga kini usaha itu masih bertahan dan terus melakukan inovasi pada teknik budidaya dan pengembangan pemasarannya sehingga menjadi agribisnis yang utuh dan mudah dilaksanakan sebagai teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.

Pengembangan teknik budidaya ini dipermudah dengan menggunakan bibit sebar dedan dengan media yang mudah dan murah. Alat pres dan alat sterilisasi direkayasa sendiri sehingga mudah dilaksanakan dengan hasil yang baik. “Teknik dan alat yang digunakan merupakan hasil pencarian terus menerus,” ungkap pensiunan PNS ini yang mengaku, belajar membudidayakan jamur lewat buku, potongan-potongan koran, majalah dan informasi yang ia kumpulkan.

Di Mataram, menurut, Ir. Parman, Ph.D, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, yang selama ini peduli dalam penelitian dan permasalahan jamur, animo masyarakat untuk membudidayakan jamur ini terbilang kurang. “Padahal untuk komoditi ekspor usaha ini sangat menjanjikan,” katanya.

Berbeda dengan jamur merang yang perlu ruangan tertutup dan hangat serta kedap udara, jamur tiram tidak memerlukan suhu tertentu atau ruang kedap udara. “Pada suhu biasa, jamur tiram bisa tumbuh dengan baik,” lanjutnya. Jamur tiram yang umum dikembangkan untuk budidaya biasanya berwarna putih, sementara warna coklat dan merah muda tidak. Menyoal rasa dari jamur tersebut, ungkap Parman, tergantung medianya. Sementara itu, untuk menghasilkan jamur sesuai warnanya tergantung pada warna asal bibit yang ditanam.

Cermati Ciri-ciri Jamur Beracun

SECARA umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. “Karena kandungan kalorinya rendah, jamur boleh dimakan sekehendak atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya,” kata Ni Nyoman Widarmini, S.K.M. Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum, Mataram.

“Tentunya, jamur yang boleh dimakan atau tidak beracun,” ungkap Ir. Parman, Ph.D. Menurutnya, jamur tiram, yang berkembang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur tiram putih, coklat dan merah muda. Jamur ini, tumbuh di kayu yang mengalami pelapukan atau yang sudah mati, tumbuh pula di ilalang, sampah tebu dan sampah sagu.
Jamur tersebut tidak beracun dan boleh dimakan. Jamur yang tergolong beracun dan tidak dapat dikonsumsi, lanjutnya, jika jamur tiram misalnya, tumbuh di kayu yang masih hidup, tumbuh di bangkai, kotoran ayam atau binatang ternak. “Jika termakan, jamur jenis ini akan menyebabkan keracunan dan dalam konsentrasi racun tinggi dan bisa menyebabkan kematian,” ujarnya.

Ciri-ciri jamur beracun antara lain, umumnya tangkai payungnya bergelang atau terdapat lingkaran menyerupai cincin. Tapi, katanya, tidak semua yang bergelang merupakan jamur beracun. Selain itu, aroma jamur akan terasa berbau sangat tajam, jika dipotong terdapat cairan kekuning-kuningan dan berlendir. “Jika terdapat tanda-tanda tersebut, sebaiknya jamur ini jangan dikonsumsi,” saran Parman. Jamur ini biasanya tumbuh liar, sementara jamur yang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi tentunya jamur yang tidak beracun, jadi tidak perlu khawatir membeli jamur apalagi yang sudah dalam kemasan.

Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi setelah mengalami pengeringan untuk pengawetan. Menurut Nyoman, antara jamur segar dan jamur kering terdapat perbedaan kalori yang dikandungnya. Jamur segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram, lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg.

Sedangkan pada 100 gram jamur kering terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg, kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan tidak mengandung vitamin C. “Jamur segar maupun jamur kering keduanya tidak mengandung vitamin A,” ujar Nyoman yang sudah 15 tahun bekerja di Instalasi Gizi ini.

Belum Mampu Memenuhi Permintaan

BUDIDAYA jamur tiram dengan memanfaatkan limbah gergajian kayu yang dilakukan Mahrup, bisa dijadikan alternatif usaha yang mempunyai prospek sangat baik. Selain memakai bahan yang mudah dan murah, Mahrup juga membuat sendiri bibit induk dan bibit sebar jamur tiram ini, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bibit.

Dalam waktu dua setengah bulan bibit tersebut sudah dapat dipakai, lebih cepat ketimbang proses yang selama ini dikenal yang memakan waktu sekitar empat bulan. Membuat bibit induk dan bibit sebar jamur tiram dilakukan dengan menyediakan media antara lain dedak halus dan tepung jagung yang dicampur dan ditambahkan air lalu dibuat adonan atau pasta (perbandingan 2:1). Media tanam dipres dengan alat pres yang direkayasa sendiri.

Proses perawatan hingga panen dalam budidaya jamur tiram ini juga cenderung gampang. Setelah polybag-polybag dingin, bibit jamur tiram dimasukkan satu sendok di bagian atasnya dan disimpan dalam ruang inkubasi. Jumlah bibit yang dimasukkan tidak akan berpengaruh pada berat jamur yang dihasilkan melainkan proses keluarnya jamur bisa lebih cepat, kata Mahrup. Lama kelamaan, polybag-polybag tersebut nantinya akan kelihatan memutih di seluruh permukaannya. “Jika sudah putih semua, polybag tersebut dapat dipindahkan ke ruang produksi,” ujar Mahrup.

Dalam ruang produksi, perawatan sederhana dimulai dengan membersihkan ruangan tiap pagi serta menyemprot polybag dengan air untuk tetap menjaga kelembaban ruangan serta merangsang tumbuhnya jamur tiram. Agar proses tumbuhnya jamur cepat, maka kapas penutup mulut polybag dibuka beberapa sebelum jamur keluar. Dalam waktu 15 hari dalam ruang produksi, jamur akan terlihat bermunculan, keluar dari mulut-mulut polybag. Tidak lama setelah itu, selang tiga hari kemudian jamur tiram pun mekar dan panen pertama pun bisa dimulai.

Selain menjual jamur segar, Mahrup juga menyediakan polybag-polybag berisi jamur tiram berumur sehari untuk dijual. “Artinya, kami menjual jamur yang sudah keluar dan kemungkinan sudah tidak lagi terkontaminasi,” katanya. Untuk pemasaran polybag jamur siap panen ini, Mahrup memakai sistem mitra, mereka yang sengaja membeli polybag-polybag jamur siap panen tersebut. Sampai saat ini, ia memiliki setidaknya enam mitra yang rutin mengambil masing-masing 200 polybag tiap bulannya. Di samping itu, pemasaran dilakukan di pasar-pasar tradisional sekitar Mataram.

Permintaan akan jamur siap panen dalam polybag tersebut, menurutnya, sangat tinggi, hanya saja ia belum mampu menyediakannya. Tahun 2005 ini ia telah membuat bibit lebih banyak dari biasanya, serta sedang melakukan proses percobaan pada kemungkinan bisa menambah berat jamur tiram saat dipanen setidaknya dua ons. Di rumahnya, tempat budidaya jamur tiram sampai saat ini, Mahrup telah banyak memberikan pelatihan-pelatihan pada mahasiswa tentang budidaya jamur tiram juga sebagai tempat PKL, sumber bahan penelitian dan konsultasi teknologi serta menjadi tempat tujuan agrowisata yang sering dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah di NTB.

Sumber : http://jamurcrispy.com/

Saturday, April 2, 2011

Budidaya Ikan Cupang

Pendahuluan
Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :
Umur telah mencapai +- 4 bulan
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 – 30 Cm.
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.

Pembesaran anak

1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Sumber : http://infokebun.wordpress.com/2008/06/11/budidaya-ikan-cupang/