Semanis produk yang dihasilkannya, usaha beternak lebah madu juga menjanjikan nilai ekonomi tinggi bagi peternaknya. Penuturan pengusaha ternak lebah, salah seorang perintis perlebahan di Tanah Air, Bambang Sukartiko, di tabloid Agro Indonesia 2005, dari kotak bersusun dua ia bisa memanen madu selama enam bulan musim produktif sebanyak 30-40 kg. Sementara jika kotak susun satu, madu yang dihasilkan hanya 10-15 kg. Jika memiliki 100 kotak super, berarti dalam satu musim produktif dia mampu menghasilkan 3 sampai 4 ton madu.
Harga madu bervariasi tergantung jenisnya. Di Indonesia sendiri jenis yang banyak dibiakkan adalah Apis cerana dan Apis mellifera. Dengan harga pasaran madu asli per botol ukuran 900 ml di Jakarta Rp40.000-Rp50.000, bisa dihitung berapa pendapatan. Belum lagi jika dicampur royal jelly dan pollenyang berkhasiat untuk obat, harganya bisa naik hingga dua kali lipat.
Investasi yang diperlukan untuk memulai bisnis yang satu ini juga bisa dimulai dari skala kecil. Masih menurut Bambang, satu kotak lebah madu yang berisi empat sisir (sarang) berharga Rp400.000. Satu kotak berisi satu ratu lebah dan 10.000 lebah pekerja. Dan akan masuk kategori produktif jika bersusun minimal dua kotak.
Sementara dalam analisis yang dirilis bagian humas Departemen Kehutanan, terdapat 2 (dua) macam modal yang diperlukan untuk investasi lebah madu yaitu modal investasi dan modal kerja.
Modal investasi merupakan modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode pemanenan termasuk penyusutan alat-alat produksi. Di dalam usaha perlebahan Apis mellifera modal investasi, terdiri dari : (1). perlengkapan koloni yang terdiri dari koloni lebah, kotak lebah (super), Bingkai sarang (frame), pondasi sarang, pollen trap, dan standar/tiang besi, (2). peralatan kerja yang terdiri dari pengungkit, pisau madu, ekstraktor, tong/drum plastik, alat pertukangan, pakaian kerja, dan sarung tangan.
Di dalam perhitungan modal investasi tidak dilakukan penyusutan karena peralatan berupa kotak lebah dan bingkai sarang dapat dipergunakan sampai 3 tahun. Dengan demikian pada tahun ke empat perlu dilaksanakan pengadaan baru, sedangkan peralatan lain berupa ekstraktor dan peralatan petugas dapat dipakai sampai dengan 10 tahun.
Modal kerja adalah biaya variabel yang digunakan dalam budidaya lebah madu untuk setiap periode pemanenan. Modal kerja terdiri dari seluruh biaya operasional yang habis dipergunakan selama satu tahun seperti makanan stimulasi, obat-obatan, sewa lahan dan transportasi.
Dalam perhitungan pendapatan untuk Apis mellifera dihitung produktifitas madu sebesar 24 kg per koloni per tahun, sedangkan untuk Apis cerana produktifitasnya sebesar 1 kg per koloni per tahun. Dalam analisis finansial tersebut, terlihat bahwa untuk budidaya Apis mellifera pada tahun pertama masih mengalami kerugian sebesar Rp 23.000,- yang disebabkan biaya investasi pengadaan koloni cukup tinggi yaitu sebesar Rp 25.000.000,-. Keuntungan baru dapat diperoleh pada tahun ke 2 yaitu sebesar Rp. 21.482.500,- dan terdapat penambahan jumlah koloni lebah menjadi 175. Pada tahun ke tiga diperoleh keuntungan sebesar Rp. 40.381.000,- Dan penambahan jumlah koloni menjadi 306 koloni. Keuntungan tersebut dihitung atas dasar hasil madu yang diperoleh dengan harga jual per kilogram sebesar Rp.10.000,-, dan harga jual pollen sebesar Rp.50.000,- per kilogram serta royal jelly sebesar Rp.500,000,-.
Pada analisis finansial budidaya lebah Apis cerana tahun pertama masih mengalami kerugian yaitu sebesar Rp.1.700.000,-. Keuntungan sudah diperoleh pada tahun kedua yaitu sebesar Rp. 5.050.000,- dan terdapat penambahan jumlah koloni yang dipelihara menjadi 150 koloni. Pada tahun ke tiga diperoleh keuntungan sebesar Rp. 7.865.000,- dan koloni lebah meningkat menjadi 225 koloni. Nilai tambah kegiatan budidaya lebah madu akan dapat ditingkatkan lagi bilamana peternak dapat memasarkan produknya dalam bentuk kemasan misalnya dalam botol atau sachet, bukan dipasarkan sebagai madu curah.
Syarat untuk berhasil dalam bisnis ini cukup dengan menimba ilmu dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki tentang kehidupan koloni lebah. Misalnya suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masihberaktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C). Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya. (SH)
Sumber : http://cepiar.wordpress.com/2007/11/06/manisnya-beternak-lebah-madu/
No comments:
Post a Comment