Istilah dari hobi menjadi bisnis dewasa ini bukan sekedar ungkapan tanpa kenyataan belaka, namun dewasa ini sudah banyak yang membuktikan bahwa berawal dari suatu hobi yang selama ini berkonotasi menghamburkan uang berubah menjadi sesuatu yang dapat diandalkan untuk menambah pundi-pundi uang Anda. Atau jika Anda bukan salah satu peminat suatu hoby tertentu, tidak ada salahnya jika Anda memanfaatkan peluang dari kegemaran masyarakat umum terhadap sesuatu. Salah satunya kegemaran akan ikan hias. Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan akuarium. Salah satu pengadaan ikan hias ini adalah dengan cara membudidayakan. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Peluang usaha budi daya ikan hias ini masih memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan.
Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menernakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya. Budi daya ikan live bearer ini sangat mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk satu pasang ikan dapat menghasilkan 50 sampai 100 ekor ikan untuk satu kali pemijahan, dengan harga perekor Rp. 25,- sampai Rp. 75,-. Jenis ikan ini juga merupakan ikan hias yang dapat di ekspor misalnya: ikan Guppy.
Secara umum cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam, yaitu :
Ikan-ikan hias yang beranak.
Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
Khusus dalam ulasan berikut ini, kita hanya akan membahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer) saja, seperti contohnya:
Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)
Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)
Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)
CIRI-CIRI INDUK IKAN JANTAN DAN IKAN BETINA
CIRI INDUK JANTAN
Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
Tubuhnya ramping.
Warnanya lebih cerah.
Sirip punggung lebih panjang.
Kepalanya besar.
CIRI INDUK BETINA
Di belakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
Tubuhnya gemuk
Warnanya kurang cerah.
Sirip punggung biasa.
Kepalanya agak runcing.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN IKAN HIAS BEARER ADALAH :
Air yang diperlukan adalah air yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
Suhu air berkisar antara 15 – 270C.
pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 – 8.
Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.
METODE/TEKNIK PEMIJAHAN IKAN :
Pemilihan induk ikan. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
METODE PERAWATAN BENIH IKAN BEARER ADALAH :
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 – 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
Setelah mencapai ukuran medium (2-3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 – 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
Di samping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
Pergantian air. Air dalam bak atau akuarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
Dengan teknik pemeliharaan yang tepat dan ketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah. Selamat mencoba!
Sumber : http://binaukm.com/2011/10/peluang-usaha-budidaya-ikan-hias-live-bearer-2/
No comments:
Post a Comment