Tuesday, December 31, 2013

Budidaya Ikan Guppy

Seperti halnya dengan ikan cupang, ikan guppy atau sering juga disebut ikan gapi banyak diminati para penghobi ikan hias. Ikan gapi yang harganya lebih mahal adalah ikan jantannya, karena memiliki warna dan sirip yang panjang dan bervariasi. Kenyataan tersebut membuat petani lebih senang memelihara ikan gapi jantan karena akan lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Di pasaran, terdapat beberapa strain gapi dengan warna dan sirip yang berbeda-beda.

Perbedaan harga antara ikan gapi jantan dan betina tersebut menuntut adanya usaha yang bisa dilakukan untuk menghasilkan ikan jantan yang banyak atau semuanya. Cara yang biasa dilakukan akan di jelaskan lebih lanjut.

Deskripsi Ikan Gapi

Ikan gapi memiliki nilai ekonomis tinggi karena variasi warna yang dimilikinya menarik dan bentuk sirip yang beragam, pemeliharaan dan pemijahan mudah, serta tidak terlalu berpengaruh pada perubahan temperatur dan kualitar air lainnya. Saat ini terdapat sekitar 30 jenis ikan gapi berdasarkan pola warna dan bentuk siripnya, yang sebagian besar merupakan komoditi ekspor.

Dari penampakan morfologis, ikan gapi jantan memiliki bentuk dan corak warna tubuh lebih menarik dan cemerlang daripada ikan betinanya. Ikan gapi memiliki kemampuan berkembang biak yang cepat sehingga harus segera dipisahkan agar tidak terjadi perkawinan pada usia muda yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas anak yang dihasilkan.

Ikan gapi bersifat ovovivipar, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh, embrio disimpan dan terus berkembang dalam tubuh induk, akan dilahirkan sebagai anak setelah kurang lebih 20 hari masa kehamilan. Ikan betina mampu menyimpan sperma dalam tubuhnya sehingga dari satu kali perkawinan dapat melahirkan sampai tiga kali dengan jarak waktu antar kehamilan 7-43 hari, dengan selang waktu antara melahirkan anak dengan pemisahan induk betina dari jantannya berkisar 16-35 hari.

Pemeliharaan Induk

Calon induk ikan gapi dapat diperoleh setelah ikan berumur 4 bulan. Untuk menyetarakan perkawinan masa pemeliharaan induk dilakukan di wadah terpisah. Makanan yang diberikan berupa larva Chironomus (chu merah) dan Daphnia (kutu air), yang diberikan dua kali sehari. Pergantian air dilakukan 2-3 hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.

Pemijahan

Ikan gapi dapat dikawinkan baik secara berpasangan maupun secara massal dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1. karena perkawinan ikan gapi secara massal belum tentu terjadi semua pada hari pertama setelah dicampurkan, maka biasanya lama pencampuran 4-7 hari. Pada umumnya selama waktu tersebut ikan gapi sudah kawin sehingga ikan betina dapat dipisahkan dari induk jantannya agar tidak terganggu oleh induk jantan. Induk betina yang sudah kawin tersebut dipelihara diwadah akuarium berukuran cm atau di bak yang diberi aerasi.

Setelah dua minggu dari waktu pemisahan induk, sudah dapat diketahui induk betina yang hamil dengan cara melihat adanya daerah gelap pada bagian belakang sirip anal dan perutnya sedikit membengkak. Induk ikan yang tidak hamil diambil dan dimasukkan ke dalam wadah pemeliharaan induk, sementara induk yang hamil dibiarkan disatukan atau disatukan ke wadah yang lain.

Pemeliharaan dan Pendederan Anak Gapi

Jumlah anak gapi dari setiap kelahiran berkisar antara 50-200 ekor dengan perbandingan jenis kelamin sekitar 1:1. Anak ikan gapi yang lahir dipisah dari induk agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan. Selain itu, agar induk tersebut mendapatkan makanan yang cukup sehingga kehamilan keduanya dapat menghasilkan anak dengan jumlah yang maksimal.

Anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan. Setelah berumur satu hari, anak ikan diberi makan naupli Artemia atau kutu air yang kecil. Pemeliharaan anak ikan gapi sebaiknya di ruangan yang bisa terkena sinar matahari agar warnanya cemerlang. Wadah pemeliharaan anak ikan dapat berupa bak beton atau bak plastik yang cukup luas yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Pergantian air dilakukan setiap dua hari sekali sebanyak 20-30% volume wadah pemeliharaan.

Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan gapi berumur satu bulan dengan cara melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip anal yang runcing. Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang dan sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.

Cara Menghasilkan Anak Gapi Semua Jantan

Tehnik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan gapi jantan adalah dengan mengarahkan diferensiasi kelaminnya menggunakan hormon jantan (androgen) seperti 17a-methyltestosteron. Karena ikan gapi ini melahirkan anak dan diferensiasi kelaminnya terjadi pada saat masih didalam perut induknya, maka pemberian hormon yang dilakukan pada saat induk hamil. Dosis hormon yang diberikan adalah 2 mg/l air perendaman dengan lama perendaman 24 jam. Cara pembuatan larutan hormon sama seperti pembuatan larutan hormon pada ikan cupang, yaitu hormon dilarutkan terlebih dahulu dengan alkohol 70% dan selanjutnya dicampurkan dengan air yang akan dipakai merendam. Pada setiap satu liter air yang sudah diberi hormon dapat merendam 3 ekor induk yang sudah hamil, baik pada hamil pertama maupun pada hamil kedua. Perendaman pada saat hamil pertama dilakukan setelah 14 hari dari waktu pemisahan antara induk jantan dan betina, sedangkan perendaman hamil kedua dilakukan setelah 14 hari dari waktu melahirkan pertama. Selama kegiatan perendaman, kedalam air perendaman ikan tetap diberi aerasi. Jumlah anak yang dihasilkan dari perlakuan tidak berbeda atau sama dengan ikan yang tidak diberi hormon, dan anak yang dihasilkan dapat semua jantan (100%).

SUMBER:
http://zonaikan.wordpress.com/2012/08/08/budidaya-ikan-guppy-yang-cantik/

Monday, December 30, 2013

Tips Terbaik Budidaya Buah Kiwi

Buah Kiwi adalah sejenis buah beri dengan kelompok kultivar dari kayu pohon anggur (Actinidia deliciosa) dan (hibrida) antara ini dan spesies pada genus (Actinidia). Actinidia tersebut asli berasal dari (Shaanxi, Cina). Buah kiwi yang normal berbentuk Oval, Kira-kira sebesar telur ayam (5 - 8 cm / 2 - 3 in dan diameter 4.5 - 5.5 cm 1 3/4 - 2). Buah kiwi tersebut kaya akan serat, Kulitnya berwarna hijau kecoklatan dan daging buah berwarna hijau terang atau ke emasan dengan biji kecil, hitam, Dan dapat dimakan. Tekstur buah kiwi ini sangat halus dan rasanya yang Unik. Pada saat ini buah kiwi telah di tanam di berbagai Daerah dan di negara. Buah kiwi tersebut pada awalnya bernama (Gosberi Cina). Dan buah ini di namai kembali dengan alasan ekspor marketing pada tahun (1950-an), Dan menjadi melonette.

Buah kiwi telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, Buah kiwi tersebut telah terbukti memiliki kandungan vitamin dan juga Nutrisi-nutrisi yang sangat penting untuk tubuh manusia, Sehingga dapat meningkatkan menjaga/kesehatan jika dikomsumsi secara rutin. Dengan manfaat buah kiwi tersebut buah kiwi sangat banyak diminati oleh para konsumen, Dan hal ini juga kesempatan untuk usaha budidaya yang bagus jika kita serius menekuni Membudidayakan buah kiwi tersebut.

Berladang dan bercocok (Berkebun) tanam adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan menghasilkan, Terlebih lagi apabila didukung oleh keadaan iklim dan tanah yang mendukung seperti tanah kita di Indonesia, Maka tak asing lagi apabila sektor pertanian merupakan salah satu lahan bisnis yang menjanjikan di Negara kita Indonesia ini. Salah satu hasil dari sektor pertanian atau perkebunan (Budidaya) yang memiliki prospek yang sangat bagus yaitu adalah buah kiwi. Pada saat ini kita akan membahas artikel tentang Tips terbik budidaya buah kiwi.

Sebagai berikut di bawah ini Tips terbaik budidaya buah kiwi.

1. Proses Penyiapan Lahan :
Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis, Seperti di negara Indonesia. Penyiapan lahan dapat kita mulai dengan membersihkan lahan dari Tanaman-tanaman liar, setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu dengan menggemburkan bagian-bagin lahan yang akan ditanami. Setelah tanah di gemburkan tanah telah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya. Dan kita juga bisa mengatur tingkat kesamaan tanah dengan cara mengapur tanah dengan (Dolomite).

Kemudian pada Bagian-bagian tanah yang telah digemburkan dibuat lubang tanam dengan jarak kurang lebih (2 meter x 2 meter). Dan proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran dan pembuatan Lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan 2 minggu sebelum penanaman bibit buah kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan, kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, Dan lahan juga telah siap untuk digunakan dan ditanami.

2. Proses Pembenihan :
Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengaan cara menyemaikan Biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, Biji-biji buah kiwi direndam terlebih dahulu dengan air hangat, Kemudian dikeringkan. Jika telah kering biji tersebut, disimpan dan dibungkus dengan Tissu maupun kapas selama 1 malam. Setelah itu di keluarkan biji-biji tersebut telah bisa disemai.

Media yang baik untuk penyemain adalah tanah humus, Caranya kita sebarkan biji-biji tersebut secara merata diatas tanah dan dimkan selama sepeluh hari (Hingga kecambah dan daun telah mulai tumbuh). Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji tersebut diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.

3. Proses Penanaman :
Setelah biji buah kiwi telah mempunyai daun, kita bisa memindahkanya kedalam Pot, Sampai cukup besar untuk ditanam diatas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukkan saja pada bagian pangkal batangnya kedalam Lubang-lubang tanam yang telah siap di tanam. Kemudian seperti cara tanm pohon pada umumnya, Kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air pada pada musim hujan.

4. Proses Pemeliharaan :
Perlu juga di ketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, Karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika Pohon-pohon kiwi tersebut telah berbuah. Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, Dan memupuk tanah secara berkala, Lalu membabat rumput liar, Juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan. Selain dari itu perlu juga memelihara bunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas yang halus supaya buahnya lebih banyak dan subur.

Sekian terimakasih karena anda telah menyimak dan membaca artikel Tips Terbik Budidaya Buah Kiwi Tersebut, semoga banyak manfaatnya untuk anda tentunya pengunjung saya.

Sumber :
http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/10/tips-terbik-budidaya-buah-kiwi.html

Sunday, December 29, 2013

Mengenal Tanaman Bunga Bromelia

Bentuk unik dan warna mencolok bunga yang berada di antara hijau helai-helai daunnya, adalah daya tarik utama bromelia. Warna daun dan bunganya cemerlang hampir di segala musim. Bunga bromelia bisa bertahan satu sampai tiga bulan. Rata-rata sebuah bromelia memiliki 40 helai daun yang bagian ujungnya melengkung. Pada beberapa spesies bagian daunnya terdapat gerigi, sedangkan pada spesies lainnya lembut, tanpa gerigi.

Bromelia bisa ditanam tunggal di dalam pot, bisa pula disusun membentuk koloni. Pada umumnya, koloni bromelia diletakkan di tepi jalan setapak atau dijadikan point of interest di tengah-tengah taman. Tanaman ini umumnya dikembangkan dengan biji atau anakan.

Bromelia termasuk keluarga Bromeliaceae. Ia berasal dari Argentina dan Brasil. Warga Amerika Latin mengenal bromelia sebagai tanaman berkhasiat obat, yakni sebagai obat cacing. Tanaman yang masih satu keluarga dengan nanas ini kaya kalsium dan vitamin C. Daun bromelia juga bisa mengempukkan daging.

Nama bromelia diambil dari nama seorang ahli botani asal Swedia, Olof Ole Bromell. Total jumlah spesiesnya di dunia mencapai belasan, tetapi di Indonesia, jenis bromelia yang populer kebanyakan berbunga oranye (Bromelia alta, B. flemingii, B. humilis, B. scarlatina, dan B. serra) atau merah (Bromelia alsodes, B. antiacan, B. goyazensis, dan B. hieronymii). Bromelia kuning (Bromelia chrysantha, B. goeldiana, dan B. palmeri), ungu (Bromelia horstii dan B. karatas), dan merah jambu ada, tetapi jumlahnya sedikit.

Bromelia tidak terlalu rewel, dalam arti tidak perlu disiram terlalu sering dan tahan ditanam di dataran rendah. Penyiraman sebaiknya disesuaikan dengan kondisi medianya, jangan terpancang dengan rutinitas. Siramlah kalau medianya sudah terlihat kering. Ingat, bahwa kondisi media pasti berbeda antara cuaca panas, mendung, dan hujan. Selain itu, bromelia paling benci lingkungan yang kering. Di ketiak daunnya harus selalu ada genangan air.

Pemupukan bromelia juga tidak terlalu sulit. Jika Anda menggunakan pupuk slow release maka pemupukan cukup dilakukan tiga bulan sekali. Pupuk NPK juga bisa digunakan tapi pupuk jenis ini mudah sekali diserap. Jadi frekuensi pemupukan harus lebih sering.

Agar bromelia Anda segar dan dan rajin memamerkan warna-warni bunganya, sebaiknya jangan ditanam di tanah. Gunakan media sabut kelapa atau cacahan pakis. Selain itu, bromelia sebaiknya ditempatkan di tempat terbuka, namun tidak terkena sengatan matahari langsung. Agar hasilnya baik “kandang” Bromelia bisa dinaungi dengan penutup jala atau paranet.

Sumber :
http://tamanbunganet.wordpress.com/2008/05/23/mengenal-bromelia/

Saturday, December 28, 2013

Bromelia, Menawan di Sudut Taman

Meski tren tanaman datang silih berganti, pesona Bromelia atau Bromeliad (Bromeliaceae) tak pernah padam. Bahkan, hingga detik ini pun tanaman berbunga cantik ini tetap digemari dan dicari pecinta tanaman. Keindahan tanaman Bromelia terletak pada warna daunnya yang sangat variatif. Bahkan, dapat bertahan tidak layu hingga sebulan lamanya, sebelum tunas yang baru tumbuh.

Menurut Ade Indra Nova dari Harry's Bromeliad Nursery, Bromelia masih satu keluarga dengan tanaman nenas. Sehingga, tak mengherankan jika fisik tanaman ini sekilas memang amat mirip dengan nenas. Harga yang ditawarkan untuk Bromelia di beberapa nursery pun sangat bervariasi, mulai dari Rp 15 ribu hingga jutaan rupiah.

Jenis Bromelia yang ada, papar Ade, begitu banyak. Pada tahun 1994 saja ada sekitar tiga ribuan jenis Bromelia di seluruh dunia. Dengan adanya proses kawin silang atau hasil hibrida, jenis Bromelia semakin bertambah banyak saja.

Pada beberapa acara eksebisi tanaman hias, banyak pecinta tanaman lebih memilih Bromelia jenis B. vriescea, yang secara fisik tampak seperti pedang atau pisang-pisangan, untuk menghias sudut-sudut rumah atau pekarangan. "Banyak orang memang menyamakan Bromelia dengan tanaman pisang-pisangan (Heliconia), padahal karakter keduanya berbeda."

Namun, bagi yang ingin menghias taman asrinya (landscape) menjadi lebih indah dipandang, lanjut Ade, banyak orang lebih memilih jenis B. neuroligia, yang memang sangat cocok ditanam secara berkoloni atau berkelompok di sudut taman. Apalagi, dengan warna daun yang sangat variatif, antara hijau dan cokelat.

GUNAKAN PASIR
Di bagian ketiak daun Bromelia biasanya terdapat air. "Jika bagian bawah media tanamnya kering, Bromelia tak akan kekurangan air karena daunnya akan kusut sendiri lalau airnya turun menyirami "tubuhnya" hingga menembus ke media tanam." Jadi, imbuh Ade, di musim penghujan Bromelia tak perlu disiram. Di musim panas Bromelia cukup disiram 3 kali dalam seminggu.

Merawat Bromelia tergolong sangat mudah. Media tanam yang digunakan bisa apa saja, seperti sabut kelapa atau cacahan pakis. Ade mencontohkan, ada jenis Bromelia yang tumbuh bagus di media pakis. Bahkan, pertumbuhanya lebih baik dibanding jika ditanam langsung di tanah. Sebab, unsur pakis mampu mengikat air dalam jumlah yang diperlukan dan dalam waktu lama.

Kendati demikian, sebaiknya Bromelia memang tidak ditanam langung di tanah, karena tanaman ini aslinya merupakan tanaman epifit yang biasa hidup menumpang di batang-batang pohon di dalam hutan.

Namun, jika tetap ingin mencoba menanamnya di taman atau untuk keperluan lansekap, media tanamnya sebaiknya jangan 100 persen tanah. Sekalian diganti pasir juga lebih oke. "Jika ditanam di tanah, akarnya akan rentan diganggu jamur nemotoda, dan gampang membusuk."

Perlu diingat juga, untuk keperluan lansekap, unsur peletakkan Bromelia harus diperhatikan, dan jangan ditanam sembarangan. "Penempatannya harus tepat dan pas. Bagus dan tidaknya warna Bromelia, sangat tergantung sinar matahari. Jika kekurangan cahaya, warna Bromelia enggak akan bagus. Tapi, jika terkena cahaya berlebihan, daunnya akan gosong."

LAKUKAN ADAPTASI
Agar Bromelia tumbuh subur dan tetap memiliki warna daun memikat, sebaiknya gunakan pupuk slow release setiap 6 bulan sekali. Ade menyarankan, jangan terlalu sering memupuknya sebab akan berefek tidak baik buat tanaman.

Satu hal yang perlu diwaspadai jua adalah adalah gangguan hama, terutama belalang pemakan daun. "Semprotkan saja pembasmi hama di malam hari, karena belalang biasanya muncul di malam hari," kata Ade yang memiliki 70 jenis Bromelia di nursery-nya.

Jika ingin memperbanyak, dapat dilakukan melalui anakan. Setelah tumbuh bunga yang biasanya berwarna ungu, anakan akan tumbuh kemudian. Ketika anakan tumbuh, saran Ade, sebaiknya langsung dipindahkan ke tempat lain. Setelah itu, induknya akan mati. Ade juga menyarankan, ketika akan menanam Bromelia, gunakan shading atau paranet di atas tanaman.

Akan tetapi, ada baiknya setelah anakan dipindah tempat dilakukan adaptasi atau pembiasaan pada Bromelia baru. "Ini saya lakukan untuk semua jenis Bromelia. Misalnya, bulan pertama diletakkan di bawah panas matahari selama 6 jam. Lalu, ditambah jadi 12 jam. Tujuannya, agar tanaman jadi terbiasa berada di tempat panas, dan tahan terhadap cahaya terik matahari," jelas Ade.

FAKTA SEPUTAR BROMELIA
1. Bromelia berasal dari daratan Amerika Latin. Orang Amerika Latin mengenal Bromelia sebagai tanaman berkhasiat, yakni sebagai obat cacing.
2. Nama Bromelia diambil dari nama seorang ahli botani asal Swedia, Olof Ole Bromell.
3. Tanaman yang masih satu keluarga dengan nenas ini kaya akan kalsium dan vitamin C. Daun Bromelia pun bisa dipakai untuk membuat daging lebih empuk.
4. Jika media tanamnya kurang bagus, keasaman atau warna media tanam akan berubah. Media tanam yang baru, warnanya akan lebih merah, sedangkan media yang sudah lama atau jelek, akan berwarna cokelat. Sebaiknya, ganti media tanam jika sudah berwarna cokelat.

Gambar : http://s12.photobucket.com/
Sumber : http://www.tabloidnova.com/Nova/Griya/Taman/Bromelia-Menawan-di-Sudut-Taman2/

Friday, December 27, 2013

Mengenal Berbagai Jenis Ikan Sapu-Sapu (Pleco)

1. Common Pleco

Pasti sudah banyak hobiis yang mengenali ikan ini. Tentu saja, di Indonesia ikan ini disebut dengan ikan sapu-sapu atau Pleco. Ikan ini disebut sapu-sapu dikarenakan makananya yang berupa algae yang menempel di kaca aquarium.

Ada berbagai jenis Pleco:
1. Common pleco
2. Zebra pleco
3. Gold Nugger pleco
4. Scarlet pleco
5. Shunshine pleco
6. Flash pleco
7. Medusa pleco

2. Zebra Pleco

3. Gold Nugger Pleco

4. Scarlet Pleco

5. Shunshine Pleco

6. Flash Pleco

7. Medusa Pleco


Ikan sapu-sapu atau ikan bandaraya adalah sekelompok ikan air tawar yang berasal dari Amerika tropis yang termasuk dalam famili Loricariidae, namun tidak semua anggota Loricariidae adalah sapu-sapu. Dalam perdagangan ikan internasional ia dikenal sebagai plecostomus atau singkatannya, plecos dan plecs. Di Indonesia, analogi yang sama juga dipakai tetapi alatnya yang dipakai sebagai nama (sapu) sedangkan di Malaysia orang menyebutnya “ikan bandaraya” karena fungsinya seperti petugas pembersih kota (“bandar”). Ikan sapu-sapu ini nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium apa saja. Meskipun demikian, ia bisa tumbuh sepanjang 60 cm dan menjadi kurang aktif dan kurang bersahabat.

Makanan ikan sapu-sapu adalah mentimun. Selain mentimun, ikan sapu-sapu juga memakan lendir-lendir hewan dan lumut. Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari. Ikan sapu-sapu memiliki 2 alat pernafasan. Alat pernafasan yang pertama adalah insang. Insang digunakan oleh ikan sapu-sapu saat berada di air yang jernih. Alat pernafasan ikan sapu-sapu yang kedua adalah labirin. Labirin adalah alat pernafasan binatang lumpur atau air yang keruh. Karena memiliki 2 alat pernafasan, Ikan sapu-sapu dapat hidup di air dan di lumpur.

Pakan pleco:
Ikan ini termasuk ikan Omnivora dan termasuk ikan yang pendamai dengan ikan lain, kecuali common pleco yang dapat melukai ikan pendamai yang lainnya.
Algae water
Algae
Sisa pakan ikan
Ikan mati
Timun
Kutu air
Infusoria
dll.

Perkembangbiakan:
Ikan ini dapat dibedakan kelaminnya, apabila ikan ini sudah berukuran dewasa.
Biasanya dilihat dari kumis yang terlihat pada daerah insang.
Biasanya kumis jantan lebih panjang dari pada sang betina.

Penyakit yang biasa menyerang ikan ini:
1. White spot.

Ciri-ciri: Terdapat bercak putih pada bagian tubuh ikan.
Pencegahan : Menjaga kualitas air aquarium,dan menggunakan air yang benar-benar bersih.
Penyembuhan : Penyembuhan paling ampuh menggunakan methlyn biru untuk penyakit ini,dengan menaruhnya di aquarium karantina dan berikan dosis yang sesuai.

2. Infeksi oleh bakteri.
Ciri – ciri : Bentuk mata yang kurang wajar dan tidak aktif berenang
Penyembuhan : Menggunakan obat Tetracyline.

Varietas Pleco
Note: Ada beberapa pleco yang menggunakan nama sebutan " L-Numbers" banyak sekali jenis pleco yang memiliki ciri-ciri yang sangat mirip, sehingga sangatlah sulit untuk para awam membedakan jenis-jenis pleco:
Daftar ikan di atas adalah daftar pleco yang paling sering beredar di pasaran ikan hias.
Kebanyakan pleco yang dijual di pasaran, merupakan tangkapan alam.
Pleco yang sudah banyak dikembangbiakan di Indonesia adalah Zebra pleco dan britlenose.
Zebra pleco di aquarium kecil, ikan ini hanya bersembunyi pada siang hari sementara di malam harinya dia keliling aquarium dan memakan mentimun yang ditenggelamkan.

Setup aquarium dan beberapa tipsBeberapa pleco tidak terlalu membutuhkan aquarium yang luas, karena badan mereka yang agak kecil, namun aquarium kecil tidak cocok untuk common pleco yang dapat tumbuh besar. Pleco hias cocok untuk berada di aquarium aquascape dengan tempat persembunyian yang cukup, seperti kayu, pipa, dan berbagai hiding place yang lain. Memelihara pleco-pleco ini tidak semudah memelihara common pleco, pleco-pleco ini tetap membutuhkan filterasi dan aerasi yang baik agar terus bertahan hidup.

Sumber :
http://collectibles.lintas.me/go/hotsnapshot.blogspot.com/jenis-ikan-sapu-sapu-pleco

Jenis Ikan Sapu-Sapu

Ikan sapu-sapu tergolong binatang tahan hidup dalam suasana apapun juga. Kolam, got, kalen yang sudah tercemar limbah pabrik, bukan merupakan halangan bagi mereka untuk beranak pinak. Padahal ikan “tahan banting” lainnya seperti mujair sudah lama klepek-klepek semaput.
Salah satu karakter ikan ini biasanya pemalas. Jatahnya makan lumut, tapi kalau sudah mencobai rasa pelet, ibarat pemakan sayuran pindah ke protenian, dan lumut kita semakin subur menggelora lantaran “predator” nya sudah tidak menaruh selera.

Pelahap Lumut untuk Akuarium
Sebagian besar pemakan alga yang digunakan dalam akuarium air tawar adalah pemakan algae, tetapi ada banyak ikan air garam juga yang digunakan di akuarium untuk alasan yang sama. Beberapa ini adalah pemakan ganggang kecil sehingga, mereka bahkan tidak terlihat dan ada pula yang cukup terlihat, namun mereka juga sangat rapi dan warna yang akan ditampilkan. Ikan ini tidak perlu diberi makan makanan bahwa ikan lain makan dan bahkan jika mereka makan itu, mereka masih akan memastikan, akuarium anda alga gratis. Disebutkan di bawah ini adalah beberapa nama air tawar dan garam ikan air digunakan sebagai pemakan alga dalam tangki ikan, jadi pilihlah!

Pelahap Lumut Air Tawar
Ikan berikut ini dijumpai di air tawar dan dapat menjaga tangki anda bersih dengan mengkonsumsi berbagai jenis alga yang dijumpai di dalamnya.
Alga cina Pelahap: Ikan dari genus Gyrinocheilus sangat umum digunakan ikan makan ganggang digunakan dalam akuarium. Pemakan alga Cina, Gyrinocheilus aymonieri, adalah yang paling disukai.
Pemakan alga Siam adalah ikan hanya yang merumput di ” alga sikat hitam” (air tawar Rhodophyta, atau ganggang merah), tetapi juga bisa makan apa pun di preferensi.
Ikan Amerika-bendera serta loricariid banyak atau ikan patin seperti Ancistrus genera, Otocinclus dan Plecostomus, sering makan banyak jenis alga.
Beberapa jenis siput air tawar yang sering termasuk ke dalam Ampullariidae keluarga juga pemakan ganggang yang sangat baik.

Pelahap Lumut Air Garam
Ada banyak makhluk air garam yang juga pemakan ganggang yang sangat baik. Tapi mereka bertahan hidup hanya pada alga laut seperti lendir merah dan lain-lain. Beberapa hewan air yang disebutkan di bawah ini adalah pemakan lendir ganggang merah juga, jadi kita lihat.
Pemakan ganggang air garam yang paling umum adalah ikan Rabbit yang makan paling alga, seperti cyanobacteria, diatom, dan ganggang rambut. ganggang ini tidak begitu sering dijumpai dalam akuarium, tetapi kadang-kadang dapat diamati dalam beberapa. Landak laut juga salah satu pemakan alga terbaik yang dijumpai di lautan. Ketika mereka makan ketat hanya pada alga, akuarium utama yang berukuran kehidupan dan memiliki banyak ikan laut yang eksotis, dapat memiliki ini sebagai pemakan alga mereka. Surgeon ikan atau Tangs yang mungkin dikenal karena selera mereka untuk alga. Mereka juga adalah pengumpan rakus dan dapat melakukan pekerjaan pembersihan yang sangat baik untuk Anda. Lebih pada kontrol akuarium alga.
Dengan berbagai pemakan alga, Anda dapat memilih salah satu dari mereka, tergantung pada ukuran dan isi dari akuarium Anda.

Makanan ikan sapu-sapu adalah mentimun. Selain mentimun, ikan sapu-sapu juga memakan lendir-lendir hewan dan lumut. Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari. Ikan sapu-sapu memiliki 2 alat pernafasan. Alat pernafasan yang pertama adalah insang. Insang digunakan oleh ikan sapu-sapu saat berada di air yang jernih. Alat pernafasan ikan sapu-sapu yang kedua adalah labirin. Labirin adalah alat pernafasan binatang lumpur atau air yang keruh. Karena memiliki 2 alat pernafasan, Ikan sapu-sapu dapat hidup di air dan di lumpur.

Sumber :
http://ikanpeliharaan-ku.blogspot.com/2012/02/jenis-ikan-sapu-sapu.html

Wednesday, December 25, 2013

Teknik Penyemaian Benih Manggis

Ada beberapa cara atau teknik penyemaian benih manggis. Anda tinggal memilih teknik yang anda anggap paling mudah dan pas untuk digunakan. Nah, berikut ini teknik penyemaian manggis yang berhasil kami himpun.

a) Perbanyakan dengan biji dalam bedengan
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah sedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah dan bahan organik halus (3:2:1) dengan merata. Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm dan sisi Barat 10-125 cm.

Benih manggis ditanam di dalam lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah dan selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea dan SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan.

Setelah berumur 1 tahun, bibit manggis dipindahkan ke dalam polybag ukuran 20 x 30cm berisi campuran tanah dan kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.

b) Penyemaian dan pembibitan manggis di dalam polybag berukuran 20 x 30 cm.
Satu/dua benih manggis disemai di dalam polybag 20 x 30 cm yang dasarnya dilubangi kecil-kecil pada kedalaman 0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus dan pasir (1:1:1). Simpan polybag di bedengan yang sisinya dilingkari papan/bilah bambu agar polybag tidak roboh.

Persemaian disiram 1-2 hari sekali dan diberi urea dan SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam di lapangan atau dijadikan batang bawah pada penyambungan.

c) Perbanyakan dengan penyambungan pucuk
Adapun cara penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:
1. Potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm.
2. Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
3. Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dalam celah batang bawah.
4. Balut bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.
5. Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan dan simpan di tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka dan bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.
6. Selama penyambungan siram bibit manggis secara rutin dan siangi gulma.

d) Perbanyakan dengan penyambungan susuan
Adapun cara penyambungan susuan adalah sebagai berikut:
1. Pilih pohon induk manggis yang produktif sebagai batang atas.
2. Siapkan batang bawah di dalam polibag dan letakan di atas tempat yang lebih tinggi daripada pohon induk.
3. Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk untuk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
4. Sayat batang bawah manggis dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-8 cm.
5. Sayat pula cabang entres dengan cara yang sama.
6. Satukan bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia.
7. Biarkan bibit manggis susuan selama 5 - 6 bulan.
8. Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan intensif.
9. Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) dan ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.
10. Bibit manggis susuan yang baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.

Sumber :
http://buahsuper.blogspot.com/2011/11/teknik-penyemaian-benih-manggis.html

Thursday, December 19, 2013

BEDA IKAN NILA DAN MUJAIR DARI GARIS DI EKOR

Secara Fisik ikan nila dan ikan mujair hampir sama dan susah untuk dibedakan. Ikan Nila punya nama ilmiah Oreochromis niloticus yang punya banyak sub jenis.
Ikan Mujair nama ilmiahnya adalah Oreochromis mosambicus.  Penyebaran alami ikan Mujair adalah di Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939. Bagaimana ikan Mujair bisa sampai di Indonesia sampai saat ini masih menjadi misteri, oleh masyarakat luas ikan tersebut dinamai ikam Mujair untuk mengenang sang "penemu" karena pada saat itu memang belum ada nama lokalnya. 
Yang membedakan antara ikan Nila dan Mujair adalah adanya garis-garis di sirip ekor dan punggung. Pada ikan nila, jelas sekali pada sirip ekornya bergaris-garis hitam tegak lurus, dan pada sirip punggungnya garis-garis hitam tersebut melintang atau tegak lurus pada sirip. Sedangkan pada ikan mujair tidak terdapat garis-garis pada sirip ekor dan sirip punggungnya. Perbedaan lainnya yaitu berdasarkan perawakan. Dimana ikan nila akan tampak lebih montok, gempal dan padat berisi atau dagingnya lebih tebal.
Kiri : Ikan Mujair ; Kanan : Ikan Nila

Wednesday, December 18, 2013

Budidaya Ikan Mujair

Ikan mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinitas. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan mujair adalah 40 cm.

SENTRA PERIKANAN IKAN MUJAIR
Sentra perikanan terdapat didaerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan.

JENIS IKAN MUJAIR
Klasifikasi ikan mujair adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromis mossambicus

Adapun jenis ikan mujair yang dikenal antara lain: mujair biasa, mujair merah (mujarah) atau jamerah dan mujair albino.

MANFAAT IKAN MUJAIR Sebagai sumber penyediaan protein hewani.

PERSYARATAN LOKASI IKAN MUJAIR
1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3. Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5. Ikan mujair dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mujair. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m 3 .
6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.
7. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MUJAIR 1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
A. Kolam
Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan mujair tergantung dari sistim pemeliharaannya (sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb). Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan mujair antara lain:
A.1. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m². Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.
A.2. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm.
A.3. Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, yaitu:
* Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan memakai kolam semen, sebab benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau langsung dijual kepada pera petani.
* Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam dapat berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga dapat digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
* Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
A.4. Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan

2. Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mujair diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

3. Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing- masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

3. Pembibitan Untuk menyiapkan bibit ikan mujair yang akan dipelihara, perlu diperhatikan hal-hal penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan persyaratan bibit, ciri-ciri bibit dan induk unggul.

Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk bibit mujair yang unggul adalah sebagai berikut:
Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
Pertumbuhannya sangat cepat.
Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram lebih per ekornya.

Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
Betina
Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
Warna perut lebih putih.
Warna dagu putih.
Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

Jantan
Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu:
anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
Jika perut distriping mengeluarkan cairan.

Sistim Pembibitan
Pembibitan ikan mujair dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
Sistim satu kolam
Pada sistim ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/ pemeliharaan anak. Setelah dilakukan persiapan media pembibitan, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.
Sistim dua kolam
Pada sistim ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pendederan adalah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya agar aliran air cukup deras mengalir dari kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu kedua kolam tersebut dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja yang dapat lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama dengan sistim satu kolam.
Sistim platform
Pada sistim ini kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu kolam pertama sebagai tempat induk jantan dan betina bertemu atau tempat pemijahan. Kolam kedua tempat induk betina dimana disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar badan induk betina sehingga hanya induk betina yang dapat lolos ke kolam kedua ini. Kolam ketiga merupakan temapt pelepasan larva dan temapat yang ke empat adalah tempat pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama dengan sistim yang pertama.

Pembenihan
Pemijahan dan penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan media pemeliharaan seperti pengerikan pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk menambah tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan mujair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemijahan akan terjadi setelah induk jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada saat tersebut induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan menetas setelah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27°C. Setelah sekitar 2 minggu sejak penetasan, induk betina baru melepaskan anak-anaknya, karena telah mampu mencari makanan sendiri.

Pemeliharaan Bibit
Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan yang sudah siap menerima anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan pemberian pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Jumlah penebaran dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. Benih ikan ukuran 1-3 cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8 cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. Untuk benih yang ukuran 5-8 cm ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, karena pada ukuran tersebut benih ikan sudah dapat dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina.

Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
Polikultur
ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau
ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.
Monokultur
Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina. Pembesaran ikan mujair pun dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.

Pemupukan
Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50–700 gram/m²

Pemberian Pakan
Apabila tingkat produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan makanan tambahan dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan munjair secara komersial. Dapat juga diberi makanan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan dosis 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Disamping itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan dosis atau ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga perlu diberi makanan tambahan berupa hancuran pellet atau remah dengan dosis 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari.

Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal pemeliharaan ikan mujair yang tidak boleh terabaikan adalah menjaga kondisi perairan agar kualitas air cukup stabil dan bersih serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun.

HAMA DAN PENYAKIT IKAN MUJAIR

Hama
Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek.
Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

Kodok
Makan telur telur ikan.
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.

Ular
Menyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

Lingsang
Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian: pasang jebakan berumpun.

Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

Penyakit
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:
Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

PANEN IKAN MUJAIR
Pemanenan ikan mujair dapat dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.

Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung dari permintaan konsumen, umumnya digolongkan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5 cm dan 5-8 cm. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka akibat jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

Panen total
Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan mujair yang dipanen berkisar antara 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

Sumber :
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/09/budidaya-ikan-mujair.html

Sunday, December 15, 2013

Budidaya Mawar Holland

Idealnya mawar ditanam di daerah yang memiliki ketinggian minimal 900 meter dari permukaan laut. Apabila kurang dari ketinggian itu, maka kuncup bunganya kecil. Suhu udara juga sebaiknya berkisar 15-22 derajat C, dengan kelembapan 75%. Tanah gembur yang ber-pH netral sangat mendukung pertumbuhannya.

Bibit
Mawar hibrida umunya ditanam dari bibit, yang diimpor dalam bentuk setek yang sudah berakar. Ada 3 macam setek mawar impor menurut umurnya. Yang masih dalam bentuk setek mata tidur, sudah umur 6 bulan, dan yang lebih dari 6 bulan.

Dibuat bedengan
Setelah tanah diolah dan digemburkan, dibuat bedengan-bedengan untuk memudahkan penanaman dan perawatan. Lebar bedeng kira-kira satu meter, tinggi 12-25 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antara bedengan 30-50 cm.
Tiap satu meter persegi bisa ditanam 7-8 tanaman. Supaya tanaman tumbuh teratur, kiri kanan bedengan dibatasi dengan tali yang direntangkan dari satu ujung ke ujung lainnya.

Air dan Pupuk
Penanaman mawar dari bibit setek berakar bisa dipetik bunganya setelah 4-5 bulan. Tanaman akan terus menghasilkan bunga, dengan masa produktif 3-5 tahun. Selama masa itu tanaman membutuhkan perawatan yang memadai.

Mawar tergolong tanaman yang banyak membutuhkan air, tapi tidak boleh berlebih. Setiap hari tanaman disiram dengan air secukupnya. Penyiraman pada areal yang luas dilakukan dengan drip system (sistem tetes air) bersamaan dengan pemupukan.

Untuk menghindari curah hujan yang berlebihan sebaiknya lahan di beri naunggan , misalnya, menanam mawar di bawah bangunan kayu yang beratap plastik.

Pruning dan Bending
Untuk produksi bunga potong, setiap taun tanaman perlu dipangkas atau pruning. Tujuannya untuk menumbuhkan tunas-tunas baru dan membuang bagian tanaman yang rusak. Untuk maksud ini dilakukan pemangkasan total batang/cabang tanaman, sekitar 15-30 cm diatas tanah. Kira-kira 8 minggu sejak pemangkasan itu tanaman sudah dapat dipetik bunganya lagi.

Kadang bunga dibutuhkan dalam jumlah banyak, tapi kondisi tanaman tidak memungkinkan, misalnya banyak batang yang telah tua, bunganya kecil dan tidak produktif, untuk mengatasi hal itu dapat dilakukan bending. Sebenarnya bending ini dimaksudkan untuk mempercepat tumbuhnya tunas-tunas baru yang menghasilkan bunga.

Bending dilakukan kira-kira 8 minggu sebelum bunga dibutuhkan. Yang di-bending adalah batang yang sudah tinggi dan produksinya menurun, bunganya kecil-kecil. Dengan demikian akan diapatkan bunga yang lebih besar dan bagus. Caranya, batang ditekuk atau dibengkokan tepat di dekat ruasnya. Setelah 2-3 minggu akan tumbuh tunas-tunas baru, maka batang lama dipangkas. Lima atau enam minggu kemudian tanaman sudah menghasilkan bunga.

Hama dan Penyakit
Untuk mengembalikan kerusakan karena hama dan penyakit seperti tungau, aphid dan thrip; dan infeksi cendawan mildew, seminggu sekali tanaman diseprot dengan pestisida yang sesuai. Sementara itu tanaman tetap disiram dan dipupuk.

Panen
Untuk tukuan komersial mawar dipanen sebelum mekar. dengan cara ini diharapkan bunga akan mekar sedikit demi sedikit ditangan konsumen.
Tangkai bunga dipotong sesuai dengan panjang tangkainya, Setelah itu dikelompokan berdasarkan panjang tangkai, warna atau jenisnya. Setelah itu dikelompokan berdasarkan panjang tangkai, warna atau jenisnya.
Di tingkat produsen bunga mawar diikat menurut kelompoknya, perikat berisi 20 tangkai bunga. Sebelum sampai ketangan floris, tangkai bunga direndam dalam air yang bersih.

Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2012/08/budidaya-mawar-holland.html

Jenis jenis Burung Kacer Yang Ada di pasaran

Burung kacer merupakan burung kicau yang banyak dicari oleh para penggemar burung di Indonesia. Burung kacer atau nama inggrisnya magpie robin ini merupakan burung yang secara alami ada di Indonesia yang keberadaannya harus kita pertahankan.  Di pasaran burung selain kacer lokal juga bisa kita jumpai kacer asal negara lain. Perlu diketahui habitat asli burung kacer hanya di Jawa, Bali, kalimantan dan Sumatra. Jika anda temui burung kacer di Sulawesi dipastikan itu introduksi atau burung kacer piaraan yang lepas.
Kacer jawa

Kacer Poci

Secara awam, Burung kacer ada dua jenis, yakni kacer hitam atau kacer jawa dan kacer poci  yang sering disebut kacer sumatra.  Burung kacer jawa nama ilmiahnya adalah Copsychus sechellarum sedangkan kacer poci adalah Copsychus saularis.   Perbedaan kacer poci dan kacer jawa yang menyolok hanyalah pada warna bulu hitam-putih. Copsychus sechellarum atau kacer jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka, sementara Copsychus saularis ataui kacer poci warna hitam hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih. Satu lagi adalah kacer madagaskar (Copsychus albospecularis).

Untuk spesies Copsychus saularis (Oriental Magpie Robin) telah diidentifikasi sebanyak 9 subspecies, yaitu:

  1. Kacer poci atau sekoci atau kacer sumatra 
  2. Saularis, (Thailand, India, Nepal, Malaysia, Indonesia) 
  3. Andamanensis, (Kep. Andaman) 
  4. Musicus, (Peninsular, Malaysia, Thailand) 
  5. Prosthopellus, (Hainan-China) 
  6. Erimelas (India ke Indochina), 
  7. Pluto (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia), 
  8. Ceylonensis (India, Srilanka), 
  9. Adamsi (Sabah-Malaysia, Borneo-Indonesia), 
  10. Mindanensis (Mindanao-Philippines).
Kacer Jawa (Copsychus sechellarum) atau Seychelles Magpie Robin penyebarannya dimulai dari Seychelles (Afrika), Jawa serta Kalimantan (Indonesia). Semua badan berwarna hitam, terkecuali pada sayap ada warna putih. Kekuatan berkicau benar-benar baik serta pandai menirukan suara-suara di sekitarnya. Tampilan benar-benar atraktif sembari memainkan ekor. Volume suara tengah. Type ini juga benar-benar menyukai dengan hawa panas.

Sesaat itu kacer madagaskar atau Madagascar Magpie Robin (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yaitu pica, albospecularis serta inexpectatus. Semua subspecies Copsychus albospecularis ini menyebar di lokasi Madagascar Afrika.

Tuesday, December 3, 2013

Berbisnis Peluang Usaha Budidaya Jamur Merang


Jamur merang, saya rasa Anda sudah tahu dengan tanaman yang satu ini atau setidaknya sudah pernah mendengar, mungkin malah sudah mengkonsumsinya. Ya sebuah jamur yang memang sudah menjadi bahan baku menu makanan yang banyak dijumpai di tanah air ini sebagai satu bagian dari masakan keluarga Indonesia. Mengingat ini adalah merupakan salah satu bahan baku kuliner maka bisa disebut sebuah peluang usaha yang cukup bagus mengingat bisnis kuliner atau yang berhubungan dengan makanan seakan tiada habisnya. Ada bakso jamur, mie ayam jamur, capjay jamur dan beberapa menu lainnya yang bahan bakunya dari jamur merang tersebut.
Read more »