Thursday, February 28, 2013

Peluang Usaha Cuci Helm yg Cukup Menjanjikan


Jika kita berbicara sebuah peluang usaha yang seakan tidak ada matinya, maka cuci helm adalah salah satunya. Mungkin anda sudah tahu bahwa sepeda motor kian lama kian bertambah banyak dan tentunya pengendaranya juga memakai helm dong, nah jika kita cerdik maka ini bisa dijadikan sebuah peluang bisnis yang cukup menarik. Semakin bertambah motor otomatis produksi helmpun juga akan bertambah, dan jelas ini bisa kita manfaatkan untuk dijadikan sebuah usaha bisnis yang bisa kita kerjakan baik sebagai usaha utama maupun usaha sampingan.

Pertanyaanya bagaimana kita memanfaatkan peluang bisnis cuci helm ini? bagaimana memulainya? alat apa yang digunakan?. Mungkin beberapa pertanyaan tersebut yang menjadi pertanyaan di benak kita. Oke deh kita coba ulas sedikit mengenai bagaimana kita menangkap ide bisnis ini sehingga bisa secara efektif dan tidak salah langkah baik diawal maupun ditengah perjalanannya nanti.

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu kita ketahui kenapa kita memilih ide usaha cuci helm ini? ada beberapa faktor diantaranya yaitu :
  1. Sudah disampaikan tadi bahwa kendaraan bermotor tiap hari semakin bertambah banyak dan tentu saja pengendaranya butuh helm dan minimal satu orang memiliki satu helm. Tentu saja mereka membutuhkan helm yang dipakai tetap bersih dan nyaman dan tidak berbau tentunya.
  2. Jika dilihat dari poin pertama, maka market /pangsa pasar bisnis ini sangat luas dan hampir bisa diterapkan diseluruh kawasan negeri kita ini.
  3. Dan tentu saja pemilik helm terkadang tidak rutin atau bisa dibilang tidak tahu cara membersihkan atau mencuci helm mereka sendiri disamping tidak memiliki alat yang standar untuk mencuci helm tersebut.
  4. Modal yang bisa dibilang ringan. Anda bisa membeli peralatan sendiri atau dengan sistem waralaba yang sudah menjamur sekarang ini.
  5. Dari beberapa sumber keuntungan /profit dari peluang usaha cuci helm ini bisa mencapai 60%-80% cukup menarik ya.
Setelah itu ada persiapan yang harus kita rencanakan. Mulai dari tempat, peralatan yang dibutuhkan hingga metode marketing yang supaya pelanggan akan kembali ke tempat cuci helm anda. Ada alat cuci helm yang sudah beredar dipasaran, saat ini alat-alat tersebut malah sudah canggih-canggih, bisa mencuci 4 helm sekaligus dan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Pemilihan alat memang harus dipertimbangkan baik-baik sebelum memulai peluang bisnis ini. Silakan cari referensi alat cuci helm yang spesifikasinya cukup baik dan juga kualitasnya, bandingkan antara seller satu dengan seller lainnya, jangan terburu-buru untuk membelinya jika anda belum yakin terhadap satu sumber penjual mesin alat cuci helm. Dari mesin tersebut ada yang manual dan ada yang sudah memakai sistem otomatis, silahkan tanyakan ke penjual apa kelebihan dari masing-masing alat tersebut dan juga apa kelemahannya. Dibawah ini ada screenshoot alat cuci helm yang dijual dipasaran yang saya ambil dari sebuah sumber. Semoga bisa menjadi gambaran saja berapa harga dan spesifikasi alat mesin cuci helm ini.
Itulah sedikit gambaran dari alat yang dijual dipasaran. Selain itu anda juga bisa mencari sumber lainnya dan ada pula yang memakai sistem waralaba cuci helm. Jika waralaba maka biasanya bisa jadi lebih murah untuk pembelian alat diawal namun mungkin harus ada fee yang diserahkan ke pihak franchiser tapi saya kurang tahu detailnya, silahkan cari informasinya.

Setelah anda memutuskan apakah membeli peralatan sendiri atau dengan sistem waralaba terserah anda. Maka ada yang harus dipikirkan lagi yaitu tempat usaha cuci helm ini. Sebenarnya peluang bisnis cuci helm ini bisa dimana saja digang-gang sempitpun bisa jalan, tapi tentu saja kita pilih yang strategis dong. Silahkan pilih daerah dekat pasar/pusat perbelanjaan/sekolah/pabrik yang intinya ada parkiran pengunjung dilokasi tersebut. Jika para pengendara motor yang parkir dilokasi tersebut dan dekat dengan tempat usaha anda dan mereka membaca papan nama usaha anda tersebut bukan tidak mungkin akan banyak yang mencuci helm ditempat anda nantinya.

Sebarkan brosur ke mereka/calon konsumen. Sebutkan keuntungan kenapa helm mereka harus dicuci misalnya, Jelas kesehatan kulit kepala juga rambut lebih terjaga dengan memakai helm yang bersih dan nyaman dipakai daripada memakai helm yang sudha bertahun-tahun tidak dicuci (apek pastinya hehehe). Bau dan noda juga bisa hilang, dan ini bisa menambah kenyaman bagi pemakai helm tersebut. Hal -hal seperti ini sebaiknya anda sampaikan dengan jelas kepada calon konsumen. Terapkan hadiah voucher pulsa untuk pencucian sekian kali (yg penting sudha menutup untuk memberi pulsa tersebut, dengan menerapkan sistem membership tentunya).

Peluang bisnis cuci helm ini memang menarik, jika cuci motor biayanya 7000-8000 rupiah, maka cuci helm bisa antara 15000-25000 rupiah, karena cuci helm memerlukan perlakuan yang khusus dan sebenarnya juga tidak terlalu repot bukan, jadi keuntungan insyaAllah cukup menarik.

Sebelum mengambil peluang usaha ini silahkan cari referensi dulu, melalui buku dan juga internet. dari situ anda bisa membandingkan antara penjual mesin satu dengan yang lainnya, franchise satu dengan franchise yang lainnya (jika anda ingin sistem waralaba). Intinya ide usaha ini insyaAllah akan terus dibutuhkan dan diperlukan oleh setiap pengendara motor. Jadi cukup lumayan jika kita bisa memanfaatkannya. Semoga sukses.

Terima Kasih
sumber gambar helm (modovikasi-motor.blogspot.com)

 

Budidaya Buah Mangga dengan Biofarm

Mangga merupakan salah satu tanaman buah yang popular di tanah air. Keberadaan pohon buah mangga sudah lazim di masyarakat. Untuk saat ini kualitas mangga di Indonesia sangat rendah, walaupun telah menembus pasar ekspor. Namun, produksi buah tidak bisa stabil karena faktor alam dan serangan hama yang belum bisa ditanggulangi secara optimal.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka, ada sembilan eksportir yang menyerap mangga gedong gincu dari Majalengka. Namun, para eksportir langsung berhubungan dengan para pedagang pengumpul sehingga tidak diketahui volume ekspor mangga. Negara-negara yang membeli mangga asal daerah ini, antara lain Jepang, Singapura, dan Taiwan.

Pemupukan Dasar
1. Pemupukan Dasar Kocoran (untuk tanaman diatas 5 tahun)
Mangga biasanya berbuah sepanjang tahun. Pada fase pemupukan ini khusus untuk mangga yang akan dibuahkan di luar musimnya (missal Bulan Mei). Pemupukan dasar dimulai pada bulan Desember, aplikasinya sebagai berikut :
Bahan Pupuk : (Pupuk Kascing, Pupuk Supra A Biofarm, dan NPK)
Ketiga bahan ini sudah mewakili 13 unsur hara, Asam amino, Humat vulvat, antibiotic dan Hormon (ZPT).
2. Masukan 60 Pupuk Kascing ke dalam ember dengan mencampurkan air 300 liter aduk hingga rata, kemudian masukkan 2 liter Pupuk Supra A Biofarm, senjutnya masukan NPK sebanyak 15 kg NPK biru Mutiara (16-16-16) diamkan ketiga campuran tadi selama 12 jam, larutan ini dapat digunakan untuk 50-60 pohon.
3. Buat Lubang dengan diameter 3-4 meter melingkar dibawah tajuk sedalam 20-25 cm, kocorkan larutan diatas yang sudah diperam bersama ampasnya masing masing pohon 4-5 liter, untuk hasil yang maksimal aplikasi ini dapat diulang sampai 4 kali.

Analisa Biaya material per 60 pohon:
Pupuk Kascing 60 kg Rp. 120.000,-
2 Botol Pupuk Supra A biofarm Rp. 80.000,-
NPK Mutiara Rp. 165.000,-
ember & timbo (sewa ) Rp. 5.000,-
lain-lain 10% Rp. 37.000,-
Total Rp. 407.000,-

Rp 407.000,- : 60 pohon = Rp. 6,783,- per pohon
(angka ini dapat berubah)

Penyemprotan
Material yang digunakan untuk penyemprotan hampir sama dengan kocor :
Masukan 60 Pupuk Kascing ke dalam ember dengan mencampurkan air 300 liter aduk hingga rata, kemudian masukkan 2 liter Pupuk Supra A Biofarm, senjutnya masukan NPK serbuk sebanyak 2 kg diamkan ketiga campuran tadi selama 12 jam, larutan ini dapat digunakan untuk 40 pohon (asumsi dengan penyemprotan basah, dan merata) disemprotkan setiap 7 hari sekali, sebelum tanaman berbunga.

Analisa Biaya material per 60 pohon:Pupuk Kascing 60 kg Rp. 120.000,-
2 Botol Pupuk Supra A biofarm Rp. 80.000,-
NPK serbuk Rp. 100.000,-
ember & timbo (sewa) Rp. 5.000,-
Bensin Rp. 10.000,-
Tenaga Kerja Rp 15.000,-
lain lain 10 % Rp 33.000,-
Total Rp. 363.000,-

Biaya per pohon = Rp. 363.000,- : 40 = Rp. 9.075,-

Aplikasi Hormon dan insektisida

Hormon
Hormon yang digunakan adalah ZPT (auksin, citokinin, giberelin) dan hormon penambat tumbuh (Laktobutrazol / KCLO3), hormone penambat berfungsi untuk mempercepat pembungaan (mempercepat peralihan dari vegetatif ke generatif) hal ini dilakukan manakala tanaman agak malas dibungakan. Fungsi ZPT (auksin, citokinin, giberelin) adalah selain membantu merangsang pembungaan juga membuat buah tidak gampang rontok.

Aplikasi Hormon ZPT adalah pada awal mulai penyemprotan, pada masa mendekati pembungaan (Bunga belum mekar) dan pada usia buah muda sebesar kelereng (2kali aplikasi ).
Efek dari hormone tersebut ; Bunga semakin banyak, Buah semakin manis, Daging buah semkin kering, Warna buah semakin menarik, Daya kematangan buah semakin lama dan Biji buah semakin kecil daging semakin lebar (akibat ZPT giberelin & Auksin)
Dosis =1 botol @ 100 ml / 150 liter.

Sumber :
http://st294294.sitekno.com/article/43645/budidaya-mangga-dengan--biofarm.html

Wednesday, February 27, 2013

Menanam Buah Pir Yuk..

Memiliki tabulampot pir dengan buah lebat di halaman rumah! Hmm.. Kini, itu bukan sekedar mimpi. Kerabat apel yang lazim tumbuh di daerah subtropis itu terbukti bisa berbuah di Indonesia. Kolektor tanaman buah di berbagai daerah seperti Jakarta, Blitar, Malang, Semarang, dan Banyuwangi sukses membuahkan pir.

Keberhasilan itu menambah deretan tanaman subtropis yang dapat dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia. Sebelumnya apel dan leci terlebih dahulu sukses dibudidayakan.

Jenis pir yang cocok untuk daerah tropis ialah Pyrus pyrifolia alias pir asia atau oriental pir. Sosoknya bulat berwarna cokelat. Berbeda dengan pir yang banyak ditemukan dipasaran — bentuk seperti lonceng dan berwarna hijau atau putih kekuningan.

Meski berbeda, rasa pir asia tak kalah enak dibanding jenis pir lain. Rasanya manis, tekstur renyah, dan tidak masir. Bobot buah sekitar 150—500 g. Kandungan nutrisinya pun bagus.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat setiap 122 g pir asia mengandung 8% vitamin C, 2% zat besi, 4% karbohidrat, 1 g protein, dan 16% serat. Dengan keunggulan itu pir pantas dikoleksi. So… mari menanam pir. Apalagi ia telah terbukti bisa berbuah di Indonesia.

Sumber :
http://sentraflora.com/menanam-pir-yuk/

Tuesday, February 26, 2013

Peluang Budidaya Buah Manggis Monokultur

Sebagai buah tropis paling eksotis yang digemari masyarakat sub tropis, dengan cepat budidaya manggis berkembang di luar kawasan habitat aslinya. Manggis yang asli Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Maluku itu, dengan cepat dibudidayakan Malaysia, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Filipina, Srilanka dan India. Belakangan manggis juga berkembang di Australia Tropis, Amerika Latin, Amerika Tengah, Florida, Hawaii dan juga di Afrika Tropis. Di Asia Tenggara sendiri, Indonesia ketinggalan jauh dibanding dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam dalam membudidayakan manggis secara monokultur (hanya manggis saja). Meskipun Thailand sebenarnya mulai membudidayakan manggis dengan serius secara tidak sengaja.

Tahun 1980an, masyarakat sub tropis mulai tertarik terhadap manggis. Terutama, MEE, Korea dan Jepang. Hingga harga manggis di pasar internasional mendadak naik tajam. Secara kebetulan pula, durian monthong yang dibudidayakan secara monokultur di Thailand banyak yang terserang hama penggerek batang, yang belanjut ke infeksi sekunder oleh phytoptora. Petani durian Thailand lalu menanam manggis di bekas tanaman durian yang mati tadi. Karena harga manggis semakin membaik, bahkan lebih tinggi dibanding durian, maka makin banyak petani yang menanam manggis di sela-sela durian. Akhirnya, petani Thailand berani menanam manggis secara monokultur.

Malaysia, Vietnam, India dan Australia juga mengikuti jejak Thailand, membudidayakan manggis secara monokultur. Sementara negara-negara di kawasan tropis di Amerika dan Afrika juga mengembangkan komoditas ini dengan cukup intensif. Indonesia, justru masih mengandalkan tanaman manggis di kebun rakyat. Populasi tanaman manggis rakyat memang cukup banyak. Namun tempatnya terpencar-pencar dan sama sekali tidak terawat dengan baik. Dengan tanaman seperti itu pun, kita sudah bisa ekspor. Apalagi kalau kita kembangkan kebun manggis monokultur secara intensif. Namun sampai dengan saat ini, kita masih lebih banyak berdebat tentang mana yang lebih unggul. Benih sambungan (okulasi), atau asal biji.

Manggis (Garcinia mangostana), adalah tumbuhan dengan sifat ultra-tropical. Tumbuhan dengan sifat ini, mutlak memerlukan suhu udara hangat, dengan curah hujan dan tingkat kelembapan udara tinggi. Dari berbagai penelitian, manggis akan mati dalam suhu udara di bawah 4 oC. Di persemaian, manggis bahkan sudah tidak tahanlagi pada suhu 7 oC. Sebaliknya, pada suhu udara 37 oC, manggis juga tidak bisa tahan hidup. Karakter tanaman manggis yang ultra-tropical mengakibatkannya tidak mungkin dikembangkan di kawasan sub tropis dan gurun. Beda dengan mangga, yang mampu beradaptasi dengan kawasan gurun (Meksiko, Mesir) dan kawasan sub tropis (Australia).

Ada perbedaan pendapat antara para ahli, apakah manggis terdiri dari beberapa varietas atau merupakan varietas tunggal. Di kepulauan Sulu misalnya, diketemukan manggis dengan ukuran buah lebih besar, kulit buah lebih tebal dan buah berasa masam. Di Serawak, diketemukan manggis dengan segmen buah selalu empat, sementara di Semenanjung Malaysia, diketahui ada tanaman yang buahnya selalu tanpa biji (seedless). Ini semua menjadi alasan bagi beberapa ahli untuk mengklaim bahwa ada varian pada spesies manggis. Sebaliknya para ahli lain menolak klaim ini, dengan alasan bahwa biji manggis bukanlah biji hasil persarian (generatif), melainkan biji vegetatif.

Yang disebut biji vegetatif, sebenarnya adalah “embrio”. Karenanya, biji manggis tidak memiliki waktu dorman (istirahat). Kalau biji sudah dikeluarkan dari daging buah, maka daya kecambahnya hanya akan bertahan selama lima hari. Kalau masih berada dalam buah, biji manggis mampu bertahan antara tiga sampai dengan lima minggu. Hingga biji yang sudah dibersihkan dari sisa daging buah, harus segera disemaikan. Dalam satu buah manggis, paling banyak hanya akan ada dua biji yang layak semai. Selebihnya, segmen buah itu sama sekali tidak berbiji, atau berbiji tetapi tidak tumbuh sempurna. Hanya biji sempurnalah yang layak semai. Daya tumbuh biji manggis juga sangat rendah, yakni hanya sekitar 25% dari total biji yang disemai.

Karena bukan hasil persarian atau biji generatif, maka pertumbuhan tunas dan akar manggis sangat unik. Biji tumbuhan pada umumnya, baik yang dikotil maupun monokotil, selalu dilengkapi dengan keping biji dan lembaga. Keping biji tumbuhan dikotil, akan langsung menjadi daun perdana. Sementara lembaganya sudah dilengkapi dengan bakal batang, akar dan daun. Biji manggis adalah hipokotil dan tidak berlembaga. Tunas pucuk akan tumbuh pada salah satu ujung biji, sementara akar perdana akan tumbuh pada ujung lainnya. Namun akar perdana ini akan segera mati, dan digantikan oleh akar yang tumbuh pada pangkal tunas. Selanjutnya, tanaman manggis akan tumbuh normal, namun dengan tingkat pertumbuhan akar yang sangat lamban.

Pertumbuhan akar yang sangat lamban, telah menjadi kendala tersendiri bagi budidaya manggis secara monokultur, dengan skala komersial. Sebab tanaman manggis asal biji, baru akan berbuah setelah umur di atas 10 tahun. Di alam, tanaman manggis malahan baru bisa mulai berbuah pada umur 15 tahun. Upaya menyambung manggis secara grafting dengan batang bawah spesies Garcinia lainnya, tidak pernah berhasil dengan baik, sebab sambungan tidak “kompatibel”. Menyambung dengan pohon pangkal sesama manggis, bisa kompatibel, namun tetap tidak mampu mamacu pertumbuhan. Malahan tanaman manggis akan menjadi kerdil. Kalau tanaman manggis asal biji umur 5 tahun sudah bisa mencapai ketinggian 10 m, manggis sambungan baru 3 m.

Kendala pertumbuhan manggis sambungan yang lamban ini, bisa diatasi dengan penanaman jarak rapat. Sebab pada umur tanaman 3 tahun, manggis sambungan sudah mampu berbuah. Dengan penanaman jarak rapat, produktivitas tanaman per satuan luas, tetap akan sama tinggi, dibanding dengan areal sama dengan tanaman asal biji. Kelebihan kebun manggis monokultur dengan benih sambungan adalah, penanganannya mudak karena tanamannya pendek-pendek. Kendalanya adalah, tetap ada kesulitan untuk menghasilkan benih manggis sambungan secara massal. Sebab sambung pucuk dengan batang bawah sesama manggis, meskipun secara teknis sudah berhasil dilakukan, aplikasinya di lapangan tetap masih terkendala.

Beberapa petani Thailand, Australia, Indonesia, negara-negara Amerika dan Afrika Tropis, kemudian mencoba menanam manggis secara massal dengan biji yang ditanam langsung di lapangan. Namun sebelumnya, para petani ini telah menanam pohon pelindung. Dengan cara penanaman biji langsung di lapangan, maka tidak akan terjadi stagnasi pertumbuhan akibat pemindahan dari polybag tempat penyemaian, ke lokasi penanaman. Setelah tanaman tumbuh, dilakukan pemupukan dan pengairan intensif. Dengan pola penanaman demikian, pada umur lima tahun sejak penyemaian, tanaman sudah mampu berbuah, dengan ketinggian dan tajuk normal. Cara inilah yang kemudian paling banyak dilakukan oleh para petani manggis di banyak negara.

Di Florida, AS, petani mencoba inovasi baru bukan dengan sambung pucuk, melainkan sambung akar antara benih manggis biasa (Garcinia mangostana), dengan Garcinia xanthochymus. Caranya, mereka menyemai biji manggis biasa dan biji Garcinia xanthochymus, secara bersamaan. Penyambungan dilakukan dengan teknik penyusuan pada pangkal batang, sekitar 10 cm di bawah permukaan media. Setelah sambungan menempel, batang Garcinia xanthochymus, dipotong. Benih manggis tersebut lalu punya dua “kaki”. Meskipun pertumbuhan akar Garcinia xanthochymus, juga sangat lamban, namun dengan dua kaki tersebut pertumbuhan manggis selanjutnya akan lebih pesat dibandingkan dengan benih biji yang tanpa sambungan.

Tahun ini, hasil panen manggis melimpah luarbiasa. Biasanya manggis tidak terlalu dominan di kakilima DKI Jakarta. Namun tahun ini di mana-mana kita melihat untaian manggis atau onggokan dalam net plastik @ 1 kg. Harga manggis kemasan di kakilima ini, masih Rp 5.000,- per ikat/kantung. Isinya antara 7 sd. 10 butir per kemasan. Di toko buah dan pasar swalayan, harga manggis kiloan masih berkisar antara Rp 6.000,- sd. Rp 10.000,- per kg. tergantung kualitasnya. Dengan panen yang demikian melimpah,tentu banyak buah yang tak layak makan, namun masih layak untuk diambil bijinya guna dijadikan benih. Istilah di kalangan penangkar, benih demikian disebut sebagai “benih sapuan”. Kualitas benih sapuan, tentu tidak sebaik benih dari buah kualitas baik.

Sebenarnya, ada cara lain untuk memproduksi benih dengan cara lebih profesional, tetapi juga dengan biaya lebih murah. Caranya dengan mendatangi sentra-sentra manggis, kemudian memborong buah di sentra tersebut. Meskipun kita tidak mungkin membeli buah yang masih ada di pohon secara langsung dari petani. Sebab di sentra manggis tersebut, semua pohon manggis sudah dikuasai oleh tengkulak. Berhubungan dengan tengkulak di sentra manggis pun, masih mampu memperoleh harga jauh di bawah harga di Pasar IndukKramat Jati, jakarta. Dipotong biaya angkut, dan lain-lain, jatuhnya harga per kg. manggis hanya sekitar Rp 2.000,- sd. Rp 3.000,- per kg. Kalau tiap kg. manggis isi 7 – 10 butir buah dan tiap buah rata-rata ada dua biji layak semai, maka nilai biji manggis itu rata-rata Rp 150,- per butir.

Nilai biji tersebut, masih belum memperhitungkan biaya pengupasan, namun juga tanpa memberi nilai pada daging buah. Buah manggis tidak mungkin dijual setelah dikupas. Padahal tidak mungkin memaksa para pengupas manggis, untuk memakan habis semua daging buah yang dikupasnya. Solusinya, daging buah itu dijadikan jus atau diperas untuk diambil airnya, hingga menjadi sirup manggis. Kandungan daging buah manggis per 100 gram adalah karbohidrat 6-20 g, lemak 0.1-1 g, protein 0.6 g, serat 5.0-5.1 g, abu 0.2-0.23 g, kalsium 7-11 mg, fosfor 4-17 mg, potassium 19 mg, zat besi 0.2-1 mg, vitamin A 14 IU, vitamin B1 0.03 mg, vitamin B2 0.03 mg, niacin 0.3 mg, vitamin C 4.2-66 mg, thiamine 0.03 mg, asam ascorbic 1.0-2.0 mg.

Sumber :
http://foragri.wordpress.com/2011/05/02/peluang-budidaya-manggis-monokultur/

Tips Oke Merawat Burung Kenari Jadi Jagoan


Merawat Burung Kenari tidaklah sulit hanya butuh ketekunan dan kesabaran. Untuk memperoleh kenari yang baik dengan membeli bakalan kemudian melatih perlahan-lahan hingga menjadi jagoan.

Inilah tips untuk memilih dan merawat burung kenari


1. Pilih burung kicauan kenari dari pejantan berkualitas, dimana ciri kenari jantan mempunyai grade bagus adalah bentuk kepala agak kotak dan pada tempat pembuangan kotorannya seperti condong keluar.

2. Beri makanan sesuai dengan jenis, bila kenari termasuk dari jenis lokal maka sebaiknya berikan saja makanan lokal. Hal ini disebabkan lidah kenari lokal hanya cocok dengan makanan berasal dari daerah setempat. Kecuali bila kenari termasuk dalam jenis impor, maka makanan impor bisa dicoba.

3. Untuk mendapatkan burung kenari dengan nafas panjang, biasakan memberi sangkar yang luas pada burung kicauan ini. Hal ini akan memudahkan kenari untuk bergerak leluasa, selain melatih gerak juga menjadikan kenari tidak gampang stress.

4. Bila perlu, makanan tambahan dapat beri pada kenari kesayangan. Seperti sawi, wortel, ketimun, selada dll. Sebagai contoh, misala ketimun, diberikan bila kenari anda terlalu gemuk. Sawi atau sosin diberikan untuk membuat bulu kenari terlihat bersih dan juga bersinar sesuai sesuai warna dasarnya.

5. Jemur burung kenari di bawah terik matahari pagi, sekitar 1 jam

6. Mandikan burung sekali dalam seminggu

7 Berikan kerodong penutup, khususnya bila malam telah tiba. Hal ini dimaksud untuk mencegah gigitan nyamuk.

Merawat Burung Kenari

Tips untuk pakan kenari


Untuk mendapatkan kicau burung selalu prima, terkadang burung kenari butuh makanan tambahan yang yahud dan mantap. Anda pun dapat meracik sendiri makanan andalan yang bisa digunakan untuk memacu kicau burung kesayangan.

Parut 1 siung jahe dan kunyit hingga halus lalu di rebus dengan sedikit air jika sudah panas tiriskan ke dalam tempat semacam panci, setelah itu campur pakan kenari dengan perbandingan 1 siung jahe dan kunyit untuk 1 kg pakan kenari biarkan supaya menyerap lalu diaduk, kemudian jemur (dengan serat jahenya) setelah agak kering di garang diatas katel / wajan (tanpa minyak) dengan menggunakan api kecil, setelah kering lalu angkat, (jangan terlalu lama) lalu suguhkan ke kenari anda.

Racikan pakan tersebut akan membuat kenari selalu berbunyi dalam segala medan musim, baik musim panas atau dingin. Selamat mencoba tips merawat burung kenari. http://www.pojok-vet.com/Burung/tips-merawat-burung-kenari.html

Sunday, February 24, 2013

Bisakah Buah Pir Dibudidayakan Di Indonesia?

Buah pir memiliki tipe buah pome, dengan bentuk buah bulat melonjong. Buah pir rasanya manis, namun ada pula yang memilki rasa yang masir. Buah pir memiliki kandungan air yang cukup tinggi.

Budidaya pir banyak dilakukan di daerah yang beriklim sedang. Di Indonesia sendiri budidaya pir belum banyak dilakukan. Hal tersebut dikarenakan iklim tropis dan suhu udara di Indonesia yang relatif tinggi, tidak mendukung bagi perkembangan dan pertumbuhan bibit pir.

Sebenarnya ujicoba budidaya pir pernah dilakukan di daerah Bogor. Suhu udara Bogor yang rendah, diharapkan dapat menunjang tumbuh kembang bibit pir. Para peneliti mengambil sampel bibit pir yang berasal dari Jepang. Budidaya pir mulai dilakukan pada awal bulan Desember.

Pada awal Desember hingga awal Maret mulai dilakukan penanaman bibit pir. Sebelum bertunas bibit pir harus melewati masa dingin. Proses pendinginan ini disebut stratifikasi. Karena Indonesia tidak mengalami musim dingin, maka penanaman awal bibit pir sampai masa tunas terjadi, dilakukan pada sebuah ruangan yang memiliki alat pengatur suhu lingkungan yang berfungsi mendinginkan atau merendahkan suhu lingkungan. Bibit pir tersebut ditanam pada media pot kecil yang telah diberi pupuk.

Setelah bertunas, tunas bibit pir dipindahkan pada area tanam. Area tanam yang digunakan harus bersih dari rerumputan dan gulma. Bibir pir kemudian ditanam pada tanah dengan kedalaman 30 cm dengan diameter lubang 25-40 cm. Dalam budidaya pir, perlu dilakukan penyiraman air secara rutin pada tunas bibit pir.

Ketika memasuki usia 10 bulan, tunas bibit pir yang telah tumbuh diikatkan pada sebuah bambu yang memiliki diameter 10-15 cm, hal tersebut bertujuan agar bibit pir tersebut dapat tumbuh tegak ke atas. Pada usia 2-3 tahun, akan dilakukan pemangkasan pada bibit pir yang ditanam tersebut. Hal ini penting dilakukan, karena pada usia tersebut bibit pir mulai mengalami pembentukan pohon dan susunan pohon.

Di Indonesia panen buah pir dari hasil budidaya pir biasanya dilakukan pada bulan September-Oktober. Buah pir yang dihasilkan dari budidaya pir di Indonesia memiliki karakteristik yang tidak terlalu baik. Buah pir yang dihasilkan memiliki ukuran yang relatif kecil, rasanya pun tidak semanis buah pir yang dibudidayakan di daerah iklim sedang.

Sumber :
http://tanaman.org/bisakah-pir-dibudidayakan-di-indonesia_426.htm

Tips Budidaya Burung Parkit Berkualitas Baik

Budidaya burung parkit berkualitas baik tidaklah terlalu sulit. Asalkan mengetahui tahapan berternak burung ini maka tingkat keberhasilan semakin tinggi. Kalau cara budidaya dilakukan secara apa adanya hasilnya kurang memuaskan.

Parkit Berkualitas Baik

Inilah Tips Budidaya Burung Parkit Menghasilkan Kualitas Baik :


1. Pemilihan jodoh burung parkit cocok dan serasi.
Bila target adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak. Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang serasi, gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan sangat dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur.

Bila target adalah kuantitas maka biarkan parkit memilih pasangan sendiri di kandang perjodohan masal.

2. Umur parkit ideal untuk budidaya.
Umur parkit sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pilih umur parkit usia produktif karena sangat menentukan keberhasilan budidaya burung parkit ini.

3. Seleksi jenis kelamin parkit.
Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi untuk bisa memedakan dengan jelas kalau parkit sudah dewasa yaitu warna kebiruan pada tonjolan hidung parkit jantan, sedang betina cenderung berwarna semu putih.

4. Ukuran kandang sesuaikan dengan populasi pasangan
Kalau di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistem ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit lain. Sehingga terjadi kematian masal.

5. Pemilihan jenis pakan yang tepat.
Usahakan beli pakan benar-benar 'berisi'. Ada kala stok dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut kosong / kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berat agar bisa memberi nutrisi cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba, jagung muda atau sayuran juga dapat diberikan.

6. Grid / Asinan atau batuan meniral
Untuk membantu pencernaan burung ini juga perlu diberi. Asinan bisa didapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.

7. Kesehatan burung parkit
Jaga kesehatan burung karena sangat berpengaruh pada perkembangbiakan.

8.  Jaga kebersihan kadang / sangkar

9. Pencahayaan dan sirkulasi udara.
Parkit sangat membutuhkan cahaya matahari, kurang cocok ditempat lembab. Jauhkan dari tempat memasak atau jangan terkena asap. Kalau terlalu lembab parkit cenderung mudah mencret. Sirkulasi udara berguna untuk membuang virus apabila ada parkit terkena penyakit agar parkit lain tidak tertular.

Semoga dapat menghasilakan burung parkit berkualitas baik agar bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi budidaya burung parkit jadi peluang usaha bisa menambah penghasilan dilansir oleh infokita.web.id.

Friday, February 22, 2013

Koi Lokal Lebih OK

Bagi yang pingin memelihara ikan koi namun tidak mau repot dengan urusan kolam yang harus banyak pernak perniknya, pilihan terbaik bagi anda adalah dengan memelihara ikan koi lokal.  Dari sisi harga juga lebih murah, lebih tahan terhadap perubahan cuaca dan penyakit, dan pastinya anda tidak perlu repot-repot dengan urusan segala macam filter.  Saya sendiri sudah membuktikannya selama 3 tahun memelihara koi lokal bahkan tanpa filter dan aerasi segala, koi saya masih hidup dengan damai dan masih bisa dinikmati keelokannya.  Cucok bukan apalagi buat kita yang berkantung pas-pasan.

Banyak juga koi lokal yang berkualitas dan tidak kalah dengan koi impor asli dari jepang. Para penghobi koi sudah tidak asing lagi dengan koi blitar. Koi Blitar kabarnya sudah diakui secara internasional tentang genetiknya.  Koi Loka sendiri adalah hasil persilangan antara koi asli jepang dengan ikan tombro yang memang punya warna unik juga.  Blitar merupakan sentra koi terbesar di Indonesia. Demikian juga dengan Cisaat, Sukabumi dan juga daerah daerah lainnya. Koi lokal memang kalah pamor dengan koi impor namun itu bukan berarti koi lokal lebih jelek kualitasnya. Koi lokal Blitar yang berkualitas baik bahkan ada yang menyamai kualitas koi impor bahkan untuk seorang pemula tidak akan bisa membedakannya. Tahun demi tahun kualitas koi lokal Blitar mengalami peningkatan seiring dengan pengalaman dari para peternak itu sendiri juga selektifnya dalam pemilihan induk. 

Koi Blitar atau koi lokal yang berkualitas tinggi ternyata tidak kalah keindahan dan corak warnanya dibandingkan dengan koi impor yang berharga mahal. Dalam memilih koi yang perlu diperhatikan adalah tidak tergesa-gesa, teliti, cermat, sabar dan memperhatikan seluruh penampilan koi secara seksama meliputi bentuk badan, gaya berenang, pola warna, kecerahan warna, kesehatan koi. Koi blitar memiliki kualitas yang cukup baik. 
Koi murah bisa anda dapatkan dengan membeli di sentra pasar ikan hias. Dalam memilih koi diperlukan kecermatan dan pengalaman, pilihlah penjual koi yang bisa dipercaya, penjual koi yang jujur dan baik akan memberikan informasi koi yang akan dijual kepada pembeli dengan sebenarnya.
Koi lokal yang hendak anda beli sebaiknya memenuhi kriteria koi bermutu dan bagus yaitu bentuk badan, kecerahan warna, pola warna, keelokan serta keangunannya. Koi dianggap bagus bila memiliki warna yang cemerlang

Cara Memilih Buah Mangga yang Benar

Mangga, salah satu buah yang memiliki banyak kandungan vitamin ini hampir disukai oleh sebagian besar orang. Namun, tak semua orang yang menyukai mangga itu pintar memilih mangga yang enak dan manis. Padahal, memilih mangga yang enak itu tidak terlalu sulit dilakukan.

Jenis mangga ada banyak, yaitu mangga arum manis, golek, mana lagi, gadung, dan lain sebagainya. Namun, warna kulitnya ketika sudah matang pun berbeda-beda. Untuk mendapatkan buah mangga dengan rasa yang enak, Anda harus pintar memilihnya.

Inilah cara memilih buah mangga yang benar:

1. Jangan dilihat dari kulitnya
Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah bahwa buah mangga tak bisa diukur kematangannya berdasarkan warna kulit. Jumlah varian buah mangga banyak dan warna kulitnya pun berbeda-beda. Dengan melihat warna kulitnya saja, tak bisa menjadi patokan untuk menentukan kematangannya. Jika hanya memilih buah mangga berdasarkan warna kulit, maka belum tentu Anda mendapatkan buah mangga yang matang dan manis.

2. Pegang mangganya
Cermat memilih harus Anda lakukan untuk mendapatkan buah mangga yang enak dan manis. Anda perlu memegang dan meremas buah mangga dengan pelan. Jika terlalu lunak, maka buah tersebut tandanya sudah terlalu matang. Sedangkan, jika terlalu keras, maka tandanya buah itu belum matang.

3. Mencium aromanya
Cara berikutnya yang harus Anda lakukan adalah mencium aromanya. Buah mangga yang sudah matang biasanya akan beraroma wangi. Untuk memastikannya, dekatkan buah mangga ke hidung Anda agar lebih bisa mencium aroma tersebut. Namun jangan membelinya jika buah mangga tersebut tidak memiliki aroma yang wangi karena dipastikan belum matang.

4. Hindari terdapat banyak bintik
Buah mangga yang enak dan manis biasanya memiliki kulit yang terlihat mulus. Jika pada kulit buah terdapat banyak bintik atau memar, maka jangan membelinya karena kondisi buah sudah tidak baik. Itulah cara memilih buah mangga yang benar. Dengan pemilihan yang cermat, tentunya Anda akan mendapatkan mangga dengan daging buah yang tebal dan juga manis. Jadi, jangan sampai Anda salah memilihnya jika ingin mendapatkan buah mangga yang enak dan manis.

Sumber :
http://ciricara.com/2013/02/08/ciricara-cara-memilih-buah-mangga-yang-benar/

Peluang Usaha Budidaya Burung Parkit

Peluang Usaha Budidaya Burung Parkit belum banyak digeluti orang. Ini salah satu jenis burung cantik dengan bulu warna-warni, oleh sebab itu burung parkit selalu laku di dikalangan penghobi burung, sehingga menjadi suatu Peluang Usaha mempunyai prospek baik.

Tidak terlalu sulit budidaya burung parkit karena burung ini produktif menghasilkan anakan, walau demikian tentu memerlukan keuletan dan kesabaran. dilansir peluangusaha215.blogspot.com.

Budidaya Burung Parkit

Budidaya Burung Parkit Sediakan :


1. Kandang
Tempat untuk indukan sediakan kandang seperti balok ukuran 2 x 1 x 1,5 m untuk 15 pasang burung parkit. Bahan  dari kawat agar kuat, karena paruh burung parkit sangat tajam. Pasang kain disekitar kandang agar kondisi dalam kandang lebih hangat dan tutup semua kandang dengan kain jika malam hari.

Siapkan tempat anak parkit, tujuannya jika sudah umur 30 hari di dalam “rumah pribadi” indukan, anak parkit telah siap dipindah ke dalam kandang anakan. Ini bertujuan agar bisa berlatih terbang dan makan sehingga siap dijual. Bentuk kandang hampir sama seperti kandang indukan, atau dibuat lebih kecil.

2. Rumah pribadi
Umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak yang sering disebut “glodok”, mudah dijumpai di pasar burung atau dibuat sendiri untuk setiap pasangan parkit.

Tips Memilihara Burung Parkit :


* Usahakan memilih induk berbeda warna. Jantan atau Betina dapat dibedakan setelah usia 4 bulan. Jantan mempunyai ciri warna biru di bagian atas lubang hidung. Sedangkan betina, warna bagian atas lubang hidung putih kotor, krem atau coklat.

* Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkar

* Sesuaikan besar kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat, ini menjaga hal yang kurang baik bagi kesehatan burung.

* Pindahkan anak parkit setelah umur 30 hari ke kandang anakan, dan setelah umur 40-45 hari anak parkit sudah siap untuk dijual atau dimasukkan ke kandang baru

* Jaga ketersedian pakan dan minum dalam kondisi bersih

* Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan pakan, terutama sayuran tauge, jagung dll.

* Makanan utama burung parkit yaitu otek, ini mudah didapat pada kios penjual makanan burung.

Modal awal Peluang Usaha Ternak Burung ini sekitar Rp 1.300.000 untuk 15 pasang parkit berikut pembuatan kandang. Sedangkan pengeluaran setiap bulan Rp 230.000, dengan harga burung parkit sekitar Rp 65.000/pasang dan harga pakan  Rp. 8.000 s/d Rp. 10.000 per Kg.

Cukup menguntungkan bukan mengingat usaha ternak parkit ini sangat mudah. Bayangkan jika mempunyai 15 pasang burung parkit, jika 1 kandang bertelur 6 dan minimal menetas 3 maka sudah menghasilkan 45 anak parkit.

Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini bisa dilakukan dengan modal awal seadanya, lalu dikembangkan menjadi besar. Caranya anak burung parkit yang dihasilkan selama beberapa bulan dipakai untuk penangkaran dulu tidak langsung dijual. Dengan demikian semakin lama budidaya usaha burung parkit semakin besar. Selamat mencoba. Bagaimana menghasilkan budidaya burung parkit berkualitas baik?

Thursday, February 21, 2013

TIPS MEMILIH BAKALAN MURAI BATU

Burung murai batu merupakan salah satu burung kicau yang banyak dipelihara dan punya pamor.  Burung ini terkenal cerdas dan punya penampilan yang menawan serta suara yang merdu. Burung ini relatif mudah dipelihara namun agar maksimal juga harus dirawat secara baik tentunya bukan...
Jika anda tertarik untuk membeli bakalan burung murai batu berikut beberapa tips yang dapat anda jadikan sebagai panduan:
  • Pastikan Jenis kelamin murai Batu adalah jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai Batu betina.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
Dipasaran dikenal berbagai variasi Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai Batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.

Wednesday, February 20, 2013

Budidaya Tanaman Buah Manggis

Buah manggis selain rasanya segar juga manis. Buah manggis juga bermanfaat, terutama bagian kulitnya untuk kesehatan. Selain itu juga dapat menambah ketahanan ekonomi keluarga, untuk itu perlu dibudidayakan. Berikut ini adalah artikel tentang Budidaya Tanaman Manggis.

1. SEJARAH SINGKAT
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yg berasal dari hutan tropis yg teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah & daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii & Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat).

2. JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani pohon manggis adalah sebagai berikut:
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledonae
- Keluarga : Guttiferae
- Genus : Garcinia
- Spesies : Garcinia mangostana L

Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok merekomendasikan tiga klon manggis, yaitu:
1. Kelompok besar:
panjang daun>20 cm; lebar>10 cm; ketebalan kulit buah>9 mm; diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram; buah tiap tandan 1 butir.
2. Kelompok sedang:
panjang daun 17-20 cm; lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit buah 6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70-140 gram; buah tiap tandan 1-2 butir.
3. Kelompok kecil:
panjang daun<17 cm; lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6 mm; diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah tiap tandan>2 butir. Klon yg dikembangkan adalah MBS1, MBS2, MBS3, MBS4, MBS5, MBS6 & MBS 7.

3. MANFAAT TANAMAN
Buah manggis dapat disajikan dlm bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir & luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk utk tekstil & air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.

4. SENTRA PENANAMAN
Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur & Sulawesi Utara.

5. SYARAT TUMBUH

5.1. Iklim
- Dalam budidaya manggis, angin berperan dlm penyerbukan bunga utk tumbuhnya buah. Angin yg baik tidak terlalu kencang.
- Daerah yg cocok utk budidaya manggis adalah daerah yg memiliki curah hujan tahunan 1.500–2.500 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
- Temperatur udara yg ideal berada pada kisaran 22-32°C.

5.2. Media Tanam
- Tanah yg paling baik utk budidaya manggis adalah tanah yg subur, gembur, mengandung bahan organik.
- Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal utk budidaya manggis adalah 5–7.
- Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik & tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50–200 m

5.3. Ketinggian Tempat
Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan
Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk & susuan. Pohon yg ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yg ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun.

1) Persyaratan Benih
- Perbanyakan dengan biji utk batang bawah Biji yg akan dijadikan benih diambil dari buah tua yg berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yg berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram & daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yg berumur sedikitnya 10 tahun.
- Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang bawah & pucuk (entres) yg sehat. Batang bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm & kulitnya berwarna hijau kecoklatan.

2) Penyiapan Benih
- Perbanyakan dengan biji utk batang bawah utk menghilangkan daging buah, rendam buah dlm air bersih selama 1 minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga lendir & jamur terbuang. Biji akan mengelupas dengan sendirinya & biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji kedalam fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit. Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya 12-14%.
- Pucuk utk sambungan berupa pucuk (satu buku) yg masih berdaun muda berasal dari pohon induk yg unggul & sehat. Dua minggu sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah & pucuk diolesi zat pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm utk lebih memacu pertumbuhan.

3) Teknik Penyemaian Benih
1. Perbanyakan dengan biji dlm bedengan Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah & bahan organik halus (3:2:1) dengan merata. Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm & sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam di dlm lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm & jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah & selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea & SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun, bibit dipindahkan ke dlm polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran tanah & kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun & siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.

2. Penyemaian & pembibitan di dlm polybag berukuran 20 x 30 cm. Satu/dua benih disemai di dlm polybag 20 x 30 cm yg dasarnya dilubangi kecil-kecil pada kedalaman 0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus & pasir (1:1:1). Simpan polybag di bedengan yg sisinya dilingkari papan/bilah bambu agar polybag tidak roboh. Persemaian disiram 1-2 hari sekali & diberi urea & SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun & siap ditanam di lapangan atau dijadikan batang bawah pada penyambungan.

3. Perbanyakan dengan penyambungan pucuk : Adapun cara penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:
- Potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm.
- Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
- Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dlm celah batang bawah.
- Balut bidang pertautan batang bawah & atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.
- Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan & simpan di tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka & bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.
- Selama penyambungan siram bibit secara rutin & siangi gulma.

4. Perbanyakan dengan penyambungan susuan Adapun cara penyambungan susuan adalah sebagai berikut:
- Pilih pohon induk yg produktif sebagai batang atas.
- Siapkan batang bawah di dlm polibag & letakan di atas tempat yg lebih tinggi daripada pohon induk.
- Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk utk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
- Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-8 cm.
- Sayat pula cabang entres dengan cara yg sama.
- Satukan bidang sayatan kedua batang & balut dengan tali rafia.
- Biarkan bibit susuan selama 5 - 6 bulan.
- Pelihara pohon induk & batang bawah di dlm polibag dengan intensif.
- Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) & ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.
- Bibit susuan yg baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.

6.2. Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan : Penetapan areal utk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
2. Pembukaan Lahan
- Membongkar tanaman yg tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dari areal tanam.
- Membajak tanah utk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.
3. Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m & diatur dengan cara:
- segi tiga sama kaki.
- diagonal.
- bujur sangkar (segi empat).
4. Pemupukan : Bibit ditanam di musim hujan kecuali di daerah yg beririgasi sepanjang tahun. Sebelum tanam taburkan campuran 500 gram ZA, 250 gram SP-36 & 200 gram KCl ke dlm lubang tanam & tutup dengan tanah.

6.3. Teknik Penanaman
1) Pembuatan Lubang Tanam
Buat lubang tanam ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm & tempatkan tanah galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm & tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15-30 hari sebelum tanam. Kemudian masukkan tanah bagian dlm (galian ke dua) & masukkan kembali lapisan tanah atas yg telah dicampur 20-30 kg pupuk kandang. Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung dari titik tengah lubang. utk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul & saluran drainase utk mencegah erosi.
2) Cara Penanaman
Dengan jarak tanam 10x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit per hektar. Cara menanam bibit yg benar adalah sebagai berikut:
- Siram bibit di dlm polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan dengan mudah.
- Buang sebagian akar yg terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.
- Masukkan bibit ke tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan tanah sampai batas akar & padatkan tanah perlahan-lahan.
- Siram sampai tanah cukup lembab.
- Beri naungan yg terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika sudah ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi sebagai pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami & mengubah iklim mikro, misalnya tanaman Albisia & Lamtoro.

6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan

Lakukan penyiangan secara kontinyu & sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan & penggemburanyaitu dua kali dlm setahun.
2) Perempalan/Pemangkasan
Ranting-ranting yg tumbuh kembar & sudah tidak berbuah perlu dipangkas utk mencegah serangan hama & penyakit. Gunakan gunting pangkas yg bersih & tajam utk menghindari infeksi & lapisi bekas pangkasan dengan ter.
3) Pemupukan
Jenis & dosis pemupukan anjuran adalah:
- Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (3:2:1) sebanyak 200-250 gram/pohon.
- Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-700 gram SP-36 & 900-1000 gram KCl (3:1:2) yg diberikan dlm dua sampai tiga kali.
- Pohon berumur 4 tahun & seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk kandang. Pupuk ditaburkan di dlm larikan/di dlm lubang-lubang di sekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. dlm larikan & lubang sekitar 10-20 cm sedangkan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm.

4) Pengairan & Penyiraman
Tanaman yg berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yg cukup & terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali. Sedangkan pada pohon manggis yg berumur lebih dari lima tahun, frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi. Penyiraman dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi atau disiram.
5) Pemberian Mulsa
Mulsa jerami dihamparkan setebal 3-5 cm menutupi tanah di sekeliling batang yg masih kecil utk menekan gulma, menjaga kelembaban & aerasi & mengurangi penguapan air.

7. HAMA & PENYAKIT

7.1. Hama
Ulat bulu
- Hama ini melubangi daun.
- Pengendalian: (1) menjaga sanitasi lingkungan & pemeliharaan tanaman yg baik; (2) penyemprotan insektisida Bayrusil 250 EC/Cymbush 50 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.

7.2. Penyakit
1. Bercak daun
Penyebab: jamur Pestalotia sp., Gloesporium sp. & Helminthosporium sp.
Gejala: bercak pada daun yg tidak beraturan berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) & hitam pada sisi atas & bawah daun (Gloesporium sp.).
Pengendalian: mengurangi kelembaban yg berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yg terserang & menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.

2. Jamur upas
Penyebab: Corticium salmonicolor Berk.et Br.
Gejala: cabang/ranting mati karena jaringan kulit mengering.
Pengendalian: memotong cabang/ranting, mengerok kulit & kayu yg terserang parah & mengolesi bagian yg dipotong dengan cat, atau disemprot dengan Derosal 60 WP 0.1-0.2 %.

3. Hawar benang
Penyebab: jamur Marasmius scandens Mass Dennis et Reid.
Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang & ranting membentuk benang putih yg dapat meluas sampai menutupi permukaan bawah daun.
Pengendalian: menjaga kebersihan & memangkas daun yg terserang.

4. Kanker batang
Penyebab: jamur Botryophaerisa ribis.
Gejala: warna kulit batang & cabang berubah & mengeluarkan getah.
Pengendalian:
- perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, pemotongan tanaman yg sakit;
- penyemprotan fungisida Benlate utk kanker batang, Cobox atau Cupravit bagi penyakit lainnya.

5. Hawar rambut
Penyebab: jamur Marasmius equicrinis Mull.
Gejala: permukaan tanaman manggis ditutupi bentuk serupa benang berwarna coklat tua kehitaman mirip ekor kuda.
Pengendalian: sama dengan kanker batang.

6. Busuk buah
Penyebab: jamur Botryodiplodia theobromae Penz.
Gejala: diawali dengan dengan membusuknya pangkal buah & meluas ke seluruh bagian buah sehingga kulit buah menjadi suram.
Pengendalian: sama dengan kanker batang.

7. Busuk akar
Penyebab: jamur Fomes noxious Corner.
Gejala: akar busuk & berwarna coklat.
Pengendalian: sama dengan kanker batang

8. PANEN

8.1. Ciri & Umur Panen
Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu & daya simpan manggis. Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM). Umur panen & ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :
Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter 55-60 mm.
Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-65 mm.
Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan utk ekspor pada umur 104-108 SBM.

8.2. Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam. utk mencapai buah di tempat yg tinggi dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yg dilengkapi pisau & keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karena manggis adalah pohon hutan yg umurnya dapat lebih dari 25 tahun.

8.3. Periode Panen
Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret tahun berikutnya.

8.4. Perkiraan Produksi
Produksi panen pertama hanya 5-10 buah/pohon, kedua rata-rata 30 buah/pohon selanjutnya 600-1.000 buah/pohon sesuai dengan umur pohon. Pada puncak produksi, tanaman yg dipelihara intensif dapat menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton buah

9. PASCAPANEN
Pengumpulan : Buah dikumpulkan di dlm wadah & ditempatkan di lokasi yg teduh & nyaman.
Penyortiran & Penggolongan : Tempatkan buah yg baik dengan yg rusak & yg busuk dlm wadah yg berbeda. Lakukan penyortiran berdasarkan ukuran buah hasil pengelompokan dari Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok yaitu besar, sedang & kecil.
Penyimpanan : Pada ruangan dengan temperatur 4-6 derajat C buah dapat tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9-12 derajat C tahan sampai 33 hari.

Demikin artikel Teknik Cara Budidaya Tanaman Manggis, semoga bermanfaat.

Sumber :
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/budidaya-tanaman-manggis.html

Tips Memilih Koi Berkualitas

Kualitas koi
Koi yang berkualitas sebenarnya adalah persoalan selera masing-masing ada yang suka koi begini ada juga yang suka koi dengan pola warna tertentu.  Kualitas yang tinggi merupakan perpaduan antara warna-warna putih, merah, hitam, dan bentuk badan secara keseluruhan. Secara umum, kualitas koi identik dengan poin yang berlaku di dalam penjurian perlombaan koi. Bentuk badannya, warnanya, pola warna, dan keanggunannya. Mendapatkan kualitas yang bagus adalah suatu hal yang sangat kita harapkan. Dan pastilah koi demi-kian akan mendapatkan nilai yang tinggi apabila diikutkan dalam perlombaan. Adalah salah besar apabila kita selama ini hanya menganggap bahwa nilai seekor koi hanya ditentukan oleh pola warna badannya ataupun dari besarnya saja.

Pola warna koi
semua tanda-tanda dalam tubuh koi haruslah seimbang. Bagian putih pada mulut dan bagian ekor paling penting. Kepala yang membentuk huruf seharusnya ideal, tapi yang berbentuk unik yang sering dibutuhkan. Dua bagian yang menjadi pusat penilaian adalah bagian kepala dan bahunya dan daerah ekor. Daerah kepala dan punggung jauh lebih penting dibandingkan daerah ekor. Warna merah pada kepala harus lebar dan tegas. Garis putih pada leher sangat diharapkan sekali pada seekor kohaku. Pada daerah ekor yang sangat diharapkan adalah warna putih yang bersih, tidak kehitam-hitaman.
Pola warna yang keiihatan berat pada daerah ini sungguh tidak diharapkan. Warna merah yang buram misalnya, sangat tidak diharapkan hadir pada daerah ini.  Pola Warna dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


Warna koi :
warna koi yang dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang. Artinya jika dalam seekor koi terdapat warna putih, maka putihnya harus benar-benar putih tanpa ada gradasi kehitam-hitaman. Demikian pula jika pada koi terdapat warna merah, maka merahnya harus mencolok, tidak boleh kemerah-merahan. Hitam pun demikian. Inilah yang sering dipakai untuk membedakan antara koi lokal dengan harga lokalnya dibandingkan koi impor dengan harganya yang selangit. Koi lokal umumnya warnanya belum sempurna benar, lain dengan koi impor yang sudah tidak diragukan lagi.

Selain gradasi warna, bercak atau titik yang tidak "layak" tidak boleh ada. Misalnya saja pada bagian badan yang berwarna putih bersih tidak boleh ada setitik pun warna merah atau warna hitam. Masing-masing warna harus terpisah secara nyata, dan masing-masing mempunyai hidang yang berbeda. Antara warna merah, putih, hitam, dan warna lain harus terpisah dan tidak boleh bercam-pur. Bintik putih pun tidak boleh hadir pada bidang yang berwarna merah ataupun hitam. Jika kita temukan koi yang tubuhnya diselimuti selaput putih, itu merupakan pertanda bahwa koi sedang ke-dinginan.

Bentuk badan koi
bentuk badannya bisa dilihat saat koi berenang, karena bentuk badan yang sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula sebaliknya. Walaupun seekor koi mempunyai corak warna yang sangat indah dan montok, tapi jika sirip-nya tidak lengkap, koi tersebut dinilai jelek. Walaupun tidak mutlak, sebaiknya kedua sisi badannya simetris. Dan harus diingat, seekor induk betina yang sedang "mengandung" perutnya lebih buncit. Ini jangan disalahartikan bahwa ikan koi tersebut perutnya tidak normal. Harus diingat pula, ada dua bentuk badan yang abnormal yaitu: Cacat dan kurang makan. Jika seekor koi tak bersirip atau mata-nya hilang sebelah, jelas koi tersebut cacat dan jangan sekali-kali dipilih kendati dijual murah.

Secara rinci, bentuk badan yang harus diperhatikan adalah seperti berikut:

1. Garis punggung lurus dan punggung melengkung wajar

jika kita perhatikan dari atas, garis punggung koi harus terlihat lurus dan ketika mereka bergerak meliuk punggungnya melengkung dengan wajar. Jika dilihat dari samping, maka garis sebelah atas badannya dan bawah badannya membentuk lengkung yang wajar. Artinya, sebelah atas badannya tidak boleh terlalu melengkung, tapi sebelah bawah juga jangan sampai membentuk garis lurus. Koi yang ketika berenang membentuk lengkungan yang tajam pada badannya sendiri tidak pantas untuk dipilih.

2. Sirip tumbuh sempurna dan cantik

sirip yang cantik dan besarnya sesuai dengan badannya, menjadikan koi tampak cantik. Yang paling penting di antara semua sirip adalah sirip dada. Sirip ini tidak boleh cacat karena penyakit atau cacat bawaan. Beberapa koi yang karena keku-rangan makan biasanya mempunyai sirip yang kerdil (kecil).
Sirip ekor dan sirip punggung koi sering ditemu-kan cacat. Begitu pula halnya dengan sirip perut atau sirip anal. Usahakan memilih koi yang mempunyai bentuk sirip sempurna.

3. Kepala berbentuk sempurna

beberapa wajah koi enak dilihat, tapi beberapa lagi tidak. Ada koi yang mempunyai hidung bersan-dar ke depan, dan sebagian lagi ada yang mancung. Bentuk hidung koi ini, kendati berbeda, keduanya dianggap kurang bagus. Yang bagus adalah koi dengan bentuk hidung yang wajar, tidak terlalu menonjol, tapi juga tidak tenggelam dalam timbun-an daging.
Cacat rahang paling menentukan. Boleh jadi cacat ini disebabkan oleh penyakit gill root (akar insang) yang menyerang koi ketika masih kecil. Cacat yang disebabkannya sangat besar pengaruhnya terhadap penilaian koi. Kepala koi menjadi besar dan lebar, dan sangat tidak enak dipandang. Penyakit ini memang mempengaruhi bentuk mulut dan insang. Antara mata, mulut, dan rahang harus sama bagusnya dan membentuk suatu bangunan yang serasi dan sempurna.

4. Perbandingannya serasi

perbandingan antara panjang, lebar, dan tinggi merupakan kunci bagus tidaknya koi. Yang dimak-sudkan di sini adalah angka paling besar antara perbandingan panjang badan dan tinggi adalah satu. Itu yang paling bagus. Namun pada umumnya angka rasio ini berkisar antara 1-2,6 hingga 1-3,0 dan biasanya angka ini sudah cukup memadai.

Source : http://www.o-fish.com/

Tips Menjinakan Burung Kacer Giras

Kesulitan cara menjinakan kacer / poci  karena biasanya Mudah Hutan. Sehingga apabila perawatan awal tidak tepat, burung tersebut malah makin giras. Setiap orang memiliki cara berbeda-beda menjinakkan kacer. Tidak semua cara cocok pada burung kacer kita masing-masing. Perlu ada variasi yang harus disesuaikan dengan kondisi burung, dilansir oleh burunglokal.blogspot.com.

Langkah awal menjinakan burung ini adalah memilih burung kacer yang baik

Menjinakan Kacer

Cara umum menjinakkan kacer poci atau kacer hitam adalah


1. Jika burung masih terlihat stress, asingkan terlebih dahulu di tempat sepi hingga burung terlihat nyaman di sangkar

2. Mandikan kacer secara rutin pagi / sore sampai basah kuyup.

3. Kondisikan burung dalam keadaan lapar lalu beri makan extra fooding jangkrik menggunakan tangan. Jika burung belum berani mematuk, ajari perlahan-lahan dengan bantuan lidi. Jangkrik dibunuh lalu tempatkan diujung lidi. Setelah itu baru disodorkan pada kacer. Untuk permulaan mungkin bisa memakai lidi panjang.

4. Kemudian berangsur-angsur gunakan lidi sedang dan seterusnya lalu coba lewat tangan langsung

5. Hindari gerodongan kecuali malam hari.

6. Gantung di tempat ramai dilalui orang.

7. Gantung di tempat rendah kira-kira 1 meter diatas permukaan tanah.

Cara terakhir jika cara diatas tidak mempan. Titipkan burung kacer tersebut ke saudara teman yang memiliki kios di pasar tradisional. Dengan cara digantung, biasanya dalam kurun 1 bulan, kacer poci atau kacer hitam muda hutan akan segera beradaptasi dengan lingkungan. Mudah-mudahan dengan perawatan yang baik kacer juara dalam perlombaan.

Tuesday, February 19, 2013

Cara Budidaya Tanaman Buah Mangga

Sejarah Singkat Budidaya Tanaman Mangga
Mangga merupakan tanaman buah tahunan yang berupa pohon. Tanaman mangga berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.

Pendahuluan
Produksi mangga di Indonesia pada saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar, khususnya pasar luar negeri. Ketidakmampuan ini bukan hanya disebabkan produktivitas yang rendah tetapi juga kualitas mangga di indonesia sendiri yang masih kurang. Kondisi ini disebabkan oleh penerapan teknologi dalam budidaya mangga yang belum optimal.

Jenis Tanaman
Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera spp.
Jenis yang banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera foetida yaitu kemang dan kweni.

Agroekologi
Tanaman mangga tumbuh baik pada ketinggian 50-300 m dpl pada lapisan tanah tebal dan struktur tanah remah dan berbutir-butir.

Varietas
Varietas yang bernilai jual tinggi antara lain Gadung 21 atau Arumanis 143. Varietas lainnya adalah Manalagi 69, Talijiwo, Chokanan dan Golek 31.

Persiapan Lahan
Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam, ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6 m x 8 m. Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal siram SUPERNASA (0,5 sdm / + 5 lt air/pohon).

Penanaman
Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.

Syarat tumbuh
Iklim

Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.

Media Tanam
1) Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang.
2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.

Tempat Ketinggian
Mangga yang ditanam di dataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.

Pemupukan
* Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan di sekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi 60 kg PK.

Pemangkasan
Pangkas Bentuk (3 tahap) :

Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9.
Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.

Pangkas Produlsi
Pemangkasan ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati / kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.

Pendangiran
Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada dalam tanah mati.

Milching (Mulsa)
Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami / sisa-sisa bekas pangkasan / tanaman sela.

Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun.

Induksi Bunga
Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPER NASA dengan dosis 1-2 sendok/pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara merata di bawah kanopi pohon setelah pupus kedua (Februari-Maret) dan disemprot POC NASA (3-4 ttp/tangki) + HORMONIK (1 ttp) per tangki.

Pengelolaan Bunga dan Buah
Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung).
Pupuk yang digunakan :
Monokalsium Phospat ( MKP ) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gr/liter).

HAMA DAN PENYAKIT
a. Tip Borer, Clumetia transversa
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah.
Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati.
Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar,
pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan PESTONA.

b. Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA

c. Ulat Phylotroctis sp.
Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari.

d. Seed Borer, Noorda albizonalis
Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit. Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar,

e. Wereng mangga ( Idiocerus sp.)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan, penyemprotan BVR/PESTONA sebelum bunga mekar/pada sore hari.

f. Lalat Buah ( Bractocera dorsalis )
Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah, pemasangan perangkap lalat buah.

g. Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.

h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.)

i. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis)
Menyerang buah dan masuk ke dalamnya.
Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.

j. Bubuk buah mangga
Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini.
Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul.

k. Bisul daun (Procontarinia matteiana.)
Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan.
Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.

l. Lalat buah
Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas.
Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metil eugenol di dalam wadah dan insektisida.

m. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)
Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan jamur kerak hitam. Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.

n. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)
Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga.
Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.

o. Codot
Memakan buah mangga di malam hari.
Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.

Penyakit
1) Penyakit mangga

Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung.
Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.
2. Gulma
Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang terserang, menebang tanaman yang diserang alu dengan berat

Panen dan Pasca Panen
Panen dilakukan pada umur + 97 hari setelah bunga mekar, buah berbedak, dan pada jam 09.00 - 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 - 1 cm.

Sumber :
http://budidayanews.blogspot.com/2011/03/cara-budidaya-tanaman-mangga.html

Monday, February 18, 2013

Menghasilkan DOC Ayam Broiler Kualitas Baik

Anak ayam broiler berumur sehari (Day Old Chicken = DOC) berkualitas baik memberi banyak keuntungan pada usaha budidaya ayam broiler.

Beberapa keuntungan memelihara DOC kualitas prima yaitu, daya hidup tinggi, feed konversi lebih baik, pertambuhan berat badan lebih baik. Dengan ketiga aspek tersebut, broiler komersial berdampak terhadap nilai jual karena, biaya pakan lebih rendah, panen sesuai target. Untuk breeding dan layer performance pullet yang optimal menghasilkan periode produksi maksimal.

Dua hal mengukur kualitas DOC, secara kuantitatif dan secara kualitatif  dikutip dari poultryindonesia.com. Cara kuantitatif, kualitas DOC diukur dari berat saat setelah menetas, panjang anak ayam, berat sisa kuning telur (yolk) dan lain-lain. Pengukuran qualitatif yakni kebersihan, kering, bebas dari kotoran dan kontaminasi, mata jernih berbinar, bebas dari cacat, pusar menutup lengkap dan bersih, tidak ada sisa kuning telur pada area pusar.

Tubuh kuat terhadap sentuhan, tanpa ada tanda-tanda stress seperti panting, tanggap dan tertarik pada kondisi lingkungan, respon terhadap suara, konformasi normal dari kaki, tidak ada merah (hock) dikaki, tidak ada bengkak, tidak ada luka dikulit, paruh normal, tidak lembek dan kuku kuat.

DOC Kualitas Baik

Pengukuran kuantitatif bisa diukur dengan timbangan dan perlu standarisasi. Kalau tidak akan bersifat subjektif, seperti menggunakan pasgar score dengan nilai 0–10 dan Tona score dengan nilai 0-100.

Penanganan Telur Tetas Ayam Broiler 


Untuk mendapatkan DOC kualitas baik perlu penanganan terhadap telur selama di hatchery :

1. Grading Telur
Tujuan grading yakni untuk mendapatkan dan menginkubasi telur kualitas baik dengan beberapa cara.

Pertama, afkir dan buang telur yang tidak sesuai standar untuk ditetas. Telur tidak standar yakni kotor, retak, kecil (sesuai standar berat HE), sangat besar atau double yolk, kerabang jelek.
Kedua, simpan telur secara hati-hati ke dalam setter tray atau tray transportasi dimana ujung yang tumpul berada di atas.
Ketiga, hati-hatilah selama proses grading, selama awal produksi periksa berat dan seleksi hatching egg.
Keempat, simpan di ruang terpisah dimana temperature dan kelembaban dikontrol.
Kelima, jaga ruang penanganan telur dalam keadaaan bersih dan nyaman. Kontrol kutu di ruangan telur dengan cara memisah atau tolak telur kotor dan buggy dari hatchery.

2. Fumigasi Telur
Tujuan fumigasi yakni menghilangkan atau mengurangi kontaminan yang menempel pada permukaan telur agar tidak terjadi penetrasi kedalam telur baik jamur maupun bakteri. Fumigasi dilakukan harus sesuai dengan dosis yang dibutuhkan, contoh : single, double, dan seterusnya.

3. Penyimpanan Telur
Menyimpan dan mengoleksi telur agar sesuai dengan kebutuhan mesin atau permintaan dengan menjaga kualitas telur tetas dengan kondisi ideal sesuai lama penyimpanan.

Mekanisme yang menyebabkan turunnya hasil penyimpanan adalah sampai hari ini masih belum jelas, umumnya diketahui bahwa viskositas albumen (tingginya albumen) menurun dan pH albumen meningkat selama penyimpanan.

Perubahan dalam albumen tidak sesederhana yang digambar untuk kualitas hatching egg dalam menghasilkan DOC berkualitas prima. Kualitas telur terbaik terjadi pada saat hari dikeluarkan dari induk dan berubah dalam kekentalan albumen dan pH yang terjadi terutama selama 4 hari. Bagaimanapun, hatchability tertinggi diproduksi dari telur yang disimpan selama 1-2 hari, dan dari telur yang optimal kualitas albumen.

Pengaruh hatchability dan quality
Meskipun praktek di hatchery penyimpanan akan rusak setelah lama penyimpanan lebih dari 7 hari, efek negatif harus dihindari dari hari kedua dan seterusnya. A Norwegian mempelajari (2001) pada hasil hatchability dari 112 flok Ross komersial 208 diungkap bahwa faktor yang paling penting mempengaruhi hatchability adalah preinkubasi penyimpanan telur. Persentasi hatchability menunjukkan penurunan linear menurun dari hari kedua dan seterusnya. Dimana telah diperkirakan 0,7% perhari setiap penambahan penyimpanan.

Umur induk
Dimana terdapat pilihan, telur dari induk muda harus disimpan dibanding yang tua, menurunnya dalam hatchability setelah penyimpanan lebih besar pada telur lebih tua induknya.

Suhu penyimpanan
Setelah oviposisi, suhu dalam telur secara bertahap turun dibawah fisiological zero yaitu suhu minimum dimana embrio akan tumbuh kalau suhunya diatas fisiological zero. Suhu dibawah point ini mempengaruhi karakteristik telur lain oleh karena itu akan mempengaruhi kualitas telur tergantung dari durasi penyimpanan.

Ketika telur disetting disimpan sampai 3 hari suhu harus 18-210 C. Dengan periode penyimpanan 4-7 hari, telur harus disimpan antara 15-180 C. Ketika penyimpanan sampai 7 hari suhu harus 10-120 C.

Turning telur
Penelitian telah mengungkap bahwa turning telur dapat memperbaiki hatchability setelah penyimpanan preinkubasi. Dimana banyak data yang diteliti menyarankan bahwa metode ini hanya berguna untuk penyimpanan yang lama, hasil terbaru (2002) menggunakan telur ross 308 mengindikasikan bahwa turning telur 4 kali perhari dibutuhkan untuk periode penyimpanan 7 hari.

Perlakuan preinkubasi
Penilitian telah mengindikasikan bahwa prewarming yang segera sebelum memulai inkubasi dapat mengurangi turunnya hatchability setelah penyimpanan. Selama periode prewarming ini komponen suhu bervariasi pada telur menjadi homogen sebelum awal inkubasi , yang mana terlihat menyebabkan lebih seragamnya perkembangan awal embrio. Dalam penelitian ini, telur di hangatkan pada suhu 20-250 C untuk beberapa jam (5-16 jam) sebelum inkubasi. Bagaimanapun, dampaknya hanya akan tampak setelah penyimpanan yang lama. (lebih dari 14 hari).

Suhu inkubasi
Hasil terbaru dari penelitian pada telur kalkun mendemontrasikan dampak positip pada meningkatnya suhu selama minggu pertama dan kedua di inkubasi pada daya tetas telur yang disimpan. efek pada perlakuan suhu inkubasi pada telur broiler secara langsung di R & D. Pengukuran sebelumnya menyebutkan alat yang memudahkan untuk menurunkan hilangnya hatchability dan chick quality setelah penyimpanan pre inkubasi. Ditambah lagi, ada beberapa metode yang terbukti efektif dalam kondisi experimen tapi sulit diaplikasikan di hatchery .

Posisi telur
Dampak positip pada penympanan telur yang disimpan dengan posisi runcing diatas telah di tunjukkan terdahulu. Dengan cara ini posisi sentral kuning telur (dan embryo) terjaga selama penyimpanan. Di posisi ini, embrio terlihat lebih terlindungi dari dehidrasi dan adhesi pada membran, yang mana hasilnya lebih baik dalam bertahan selama penyimpanan.

Perlakuan pre warming di farm
Pemanasan sederhana telur yang segera setelah ovoposisi sebelum penyimpanan menunjukan mengurangi hilangnya hatchability yang disebabkan penyimpanan. Perlakuan ini memperlihatkan kemajuan perkembangan embrio pada tahap yang mana lebih baik dapat bertahan di periode penyimpanan. Penelitian terbaru 2001 menggunakan telur breeder komersial, pre warming HE pada suhu 37.5 C untuk periode 6 jam meningkatkan hatchability yang disimpan relatif untuk kelompok kontrol. Bagaimanapun peningkatan hanya menunjukkan pada telur yang disimpan 14 hari. Pada telur yang disimpan untuk 4 hari tidak ada pengaruh setelah diteliti. Metode ini terlihat sedikit cocok untuk telur dari kandang tua, pada saat telur mengandung embryo yang siap kemajuan lebih ketahap pada saat ovoposisi.

Ditulis oleh : Sandi Galih Purnama, S.Pt., Hatchery Manager. CV Intan Jaya Abadi, Sukabumi Jawa Barat.