Pachypodium pernah populer di Indonesia disekitar awal era tahun 1990-an. Tapi entah kenapa baru awal tahun 2007 peminat terhadap tanaman ini kembali ramai. Padahal di luar negeri sudah lebih dari 1 abad, para peneliti, para pencinta dan kolektor tanaman langka memburu dan mengkoleksi tanaman ini konon terancam punah ini.
Tumbuhan Pachypodium konon dipercaya sudah hidup selama jutaan tahun lalu sebelum era jaman batu, merupakan tanaman yang dapat terus berevolusi dan mampu menyesuaikan diri terhadap habitat di mana ia tumbuh. Sisa tanaman purba yang satu ini tetap bisa bertahan hidup dan lestari sampai sekarang ini telah mampu menarik minat para peneliti dan kolektor tanaman langka sejak akhir abad ke-18.
Spesies-spesies baru dari tanaman Pachypodium terus dilahirkan, karena mampu berevolusi yang terjadi pada tanaman ini terus memunculkan spesies hibrida baru, tidak hanya pada habitat aslinya di Madagaskar, namun juga di seluruh benua di mana tanaman ini bisa tumbuh dan berevolusi. Konon masih terdapat ratusan spesies tanaman Pachypodium yang belum dapat teridentifikasi maupun terklasifikasi.
Sementara ini baru sekitar 25 spesies saja yang dikenal secara luas di dunia. Di Indonesia baru mengenal tanaman ini pada era tahun 1990-an, jenis yang dibudidayakan masih terbatas (sekitar kurang lebih 15 species yang dapat dijumpai di Indonesia) karena kesesuaian syarat tumbuh maupun terhambat masalah proteksi yang diberlakukan oleh negara asal Madagaskar, maupun negara-negara lain di Afrika Selatan.
Meski demikian ada spesies tanaman Pachypodium amat menarik perhatian para pecinta tanaman hias di Indonesia karena bentuk bonggol berduri dan bentuk daun dan bunganya yang cantik.
Pachypodium adalah tanaman asli tanaman endemik di Pulau Madagaskar, Afrika bagian selatan (Mozambique, Angola, Botswana, Afrika Selatan, Zimbabwe, Namibia, dan Swaziland).
Banyak orang menganggap Pachypodium mirip dengan tanaman kaktus, dan bahkan ada pula yang menganggap termasuk dalam golongan tanaman hias palem.
http://tanaman.org/
No comments:
Post a Comment