Thursday, August 29, 2013
Cara Membersihkan Sisik Tebal Pada Kaki Burung Kicauan
Perlu sobat burung ketahui bawah membersihkan sisik tebal pada kaki burung kicauan benar-benar sangat beresiko, terlebih lagi pada burung yang telah mapan/jadi. Dengan dicabutnya sisik kaki burung tersebut dapat menyebabkan masalah baru pada burung yakni stress serta kemurungan atau apalagi dapat bikin burung jinak jadi giras. Namun bagaimana bila burung terebut mempunyai ring dikakinya serta
Wednesday, August 28, 2013
Cara Budidaya Cacing Tanah Secara Mudah Dalam Kotak Bekas
Cacing Tanah banyak dipergunakan sebagai bahan makanan ternak, umpan memancing, penghasil pupuk organik dan bahkan sebagai bahan baku obat penyakit typhus. Budidaya Cacing Tanah tidak memerlukan teknologi tinggi dan bisa dilakukan siapa saja.
Beberapa jenis cacing tanah yang saat ini banyak dibudidayakan adalah: Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.
Alat dan bahan yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya cacing tanah sebagai berikut:
Kelebihan dan Kelemahan dari masing-masing pola
Dengan system berbanjar, kita akan mudah dalam pemberian pakan dan pengontrolan perkembangan cacing. Juga mudah mengontrol dari gangguan hama. Kelemahannya memakan tempat yang banyak.
Dengan system susun, kelebihannya sedikit memakan tempat tapi akan mendapat kesulitan dikala kita member pakan, kita harus mengangkat peti satu persatu dan menyusunnya kembali. Ini akan memakan waktu dan menguras tenaga.
Dengan system ini kita akan mendapat beberapa keuntungan tidak memakan tempat, mudah dikala member pakan dan mengontrol perkembangan dan mengontrol dari gangguan hama, hanya kita dituntut untuk mengeluarkan biaya tmabahan dalam pembuatan rak.
A. Memilih Bibit Cacing tanah
Dalam memilih bibit yang akan ditanam, kita harus benar-benar diperhitungkan selain yang baik dan sehat, bibit yang akan kita tanam itu bibit remaja atau dewasa, karena hal ini akan mempengaruhi waktu panen. Kalau kita menanam bibit remaja berarti waktu panen surut 2-3 minggu, karena cacing remaja ke dewasa jenjang waktunya 2-3 minggu. Dewasa ke bertelur 2-3 minggu. Kalau kita menanam cacing dewasa langsung waktu panen surut 2-3 minggu.
B. Memasukkan Bibit Cacing
Kotak-kotak yang sudah di isi dengan media, masukan pakan di tengah-tengah media. Setelah itu siram dengan air sampai basah. Biarkan + 15 menit agar airnya turun. Setelah itu, simpan bibitnya di atas media dan simpan peti di tempat yang sudah disiapkan.
Sebaiknya kotak-kotak ditutup dengan plastik atau kotak-kotak tersebut simpan ditempat yang terlindungi dari sinar matahari.
Dari kotak ukuran 40 cm x 50 cm kita menebar bibit 0,5 Kg dalam waktu 2-3 minggu akan menghasilkan banyak telur (cocon) setelah itu pisahkan cacing dengan telurnya. Bibit cacing yang telah kita pisahkan, pindahkan ke kotak dan media yang baru. Adapun telur cacing yang ada dalam kotak lama, dalam waktu 2-3 minggu akan menetas dan akan terlihat anak-anak cacing kecil sebesar rambut.
Cacing remaja dipindah ke kotak dan media baru, dalam waktu 2-3 minggu cacing renja ini akan menjadi cacing dewasa dan siap memproduksi telur. Begitu seterusnya. Tanda-tanda cacing sudah dewasa dapat dilihat pada lehernya. Apabila di lehernya terdapat garisan putih seperti kalung, maka cacing tersebut sudah benar-benar dewasa.
Dari telur yang menetas dengan bibit awal 0,5Kg/peti akan menghasilkan 5 Kg cacing dewasa.
Untuk kotoran ternak, kotoran sapi yang paling dominan. Kotoran kambing dan kelinci kita harus terlebih dahulu merendamnya + 2-3 hari, aduk-aduk sampai lembut baru diberikan.
Remaja ke dewasa membutuhkan waktu 2-3 minggu, dewasa sampai bertelur memakan waktu 2-3 minggu.
Beberapa jenis cacing tanah yang saat ini banyak dibudidayakan adalah: Pheretima, Periony dan Lumbricus. Ketiga jenis cacing tanah ini menyukai bahan organik yang berasal dari pupuk kandang dan sisa-sisa tumbuhan. Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain. Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.
Alat dan bahan yang harus disiapkan sebelum memulai budidaya cacing tanah sebagai berikut:
- Bangunan untuk budidaya
- Peti kayu (kotak) ukuran 40 cm x 50 ataw 50 x 60 cm. Untuk kotak kayu ini bisa menggunakan kayu limbah. Misalnya: peti bekas tempat telor, kotak bekas buah-buahan dll.
- Karung bekas (bekas beras atau terigu)
- Serbuk gergaji atau kompos atau juga kotoran sapi untuk dijadikan media.
- Bibit cacing yang baik
- Pakan: kotoran ternak (sapi,kambing,kelinci), bisa juga sayuran yang sudah agak busuk, buah-buahan atau sisa makanan.
Kelebihan dan Kelemahan dari masing-masing pola
- Sistem Berbanjar
- Sistem Susun
- Sistem Rak
A. Memilih Bibit Cacing tanah
Dalam memilih bibit yang akan ditanam, kita harus benar-benar diperhitungkan selain yang baik dan sehat, bibit yang akan kita tanam itu bibit remaja atau dewasa, karena hal ini akan mempengaruhi waktu panen. Kalau kita menanam bibit remaja berarti waktu panen surut 2-3 minggu, karena cacing remaja ke dewasa jenjang waktunya 2-3 minggu. Dewasa ke bertelur 2-3 minggu. Kalau kita menanam cacing dewasa langsung waktu panen surut 2-3 minggu.
B. Memasukkan Bibit Cacing
Kotak-kotak yang sudah di isi dengan media, masukan pakan di tengah-tengah media. Setelah itu siram dengan air sampai basah. Biarkan + 15 menit agar airnya turun. Setelah itu, simpan bibitnya di atas media dan simpan peti di tempat yang sudah disiapkan.
Sebaiknya kotak-kotak ditutup dengan plastik atau kotak-kotak tersebut simpan ditempat yang terlindungi dari sinar matahari.
- Jumlah bibit yang disimpan dalam satu kotak
Dari kotak ukuran 40 cm x 50 cm kita menebar bibit 0,5 Kg dalam waktu 2-3 minggu akan menghasilkan banyak telur (cocon) setelah itu pisahkan cacing dengan telurnya. Bibit cacing yang telah kita pisahkan, pindahkan ke kotak dan media yang baru. Adapun telur cacing yang ada dalam kotak lama, dalam waktu 2-3 minggu akan menetas dan akan terlihat anak-anak cacing kecil sebesar rambut.
Cacing remaja dipindah ke kotak dan media baru, dalam waktu 2-3 minggu cacing renja ini akan menjadi cacing dewasa dan siap memproduksi telur. Begitu seterusnya. Tanda-tanda cacing sudah dewasa dapat dilihat pada lehernya. Apabila di lehernya terdapat garisan putih seperti kalung, maka cacing tersebut sudah benar-benar dewasa.
Dari telur yang menetas dengan bibit awal 0,5Kg/peti akan menghasilkan 5 Kg cacing dewasa.
- Cara Pemberian Pakan
- Pakan yang paling digemari
Untuk kotoran ternak, kotoran sapi yang paling dominan. Kotoran kambing dan kelinci kita harus terlebih dahulu merendamnya + 2-3 hari, aduk-aduk sampai lembut baru diberikan.
- Cara menghitung waktu dari menanam hingga panen
Remaja ke dewasa membutuhkan waktu 2-3 minggu, dewasa sampai bertelur memakan waktu 2-3 minggu.
- Menghitung hasil panen
- Cara memanen yang mudah
Monday, August 26, 2013
Prospek Sansevieria Makin Cemerlang
Sansevieria merupakan tanaman hias yang penting di dunia, karena mampu menyerap polusi. Sangat cocok ditaruh di pojok ruang kantor atau rumah Anda. Selain itu, ia bisa ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau.
Tanaman ini sering dipajang di dalam ruangan (indoor) karena bisa tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Ia hanya perlu dikeluarkan dari ruangan seminggu sekali, agar terkena matahari. Setelah itu dimasukkan lagi ke dalam ruangan.
Kebutuhan air hanya sekitar 40 persen, untuk berkembang biak melalui umbi lapisnya. Ia tidak memerlukan perawatan rumit alias tahan banting. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap hidup.
Tanaman Ular
Di Indonesia, tanaman ini lebih dikenal dengan nama tanaman ular. Dulu sering digunakan anak kecil untuk mainan pedang-pedangan. Bentuk dan corak daunnya yang indah dan beragam mampu memikat hati para penggemar.
Daunnya keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Warnanya seringkali berloreng atau dengan aksen kuning di tepinya. Ia juga dapat bertahan di negara dengan empat musim. Akibatnya terjadi penyimpangan bentuk, corak dan warna, yang justru menambah ragam varietasnya.
Sebagai tanaman gurun, sansevieria memiliki bentuk yang terbilang minimalis. Tanpa banyak variasi, tanpa batang, dengan daun berstruktur keras. Tak seperti aglaonema yang beragam warna, Sansevieria hanya berwarna hijau dan kuning. Karena bentuknya yang unik, banyak kolektor tanaman hias yang kesengsem.
Serat Kuat
Sansevieria juga memiliki serat yang kuat. Beberapa negara mengembangkan industri tekstilnya dengan berbahan dasar tanaman ini. Di AS, sansevieria akrab dengan tentara. Seratnya sering dimanfaatkan tentara untuk menarik tank yang terjebak di lautan pasir.
Tanaman ini punya penggemar di berbagai masyarakat dunia, mulai dari Jepang, Taiwan, Korea, hingga di Eropa dan Amerika. Ada yang percaya bisa dijadikan obat diabetes, wasir, hingga kanker ganas.
Bahkan, sebagian masyarakat Korea percaya tanaman ini dapat menghilangkan berbagai radiasi, sehingga mereka berlomba-lomba memburunya. Bangsa China pun percaya tanaman ini membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya.
Di Thailand, ekstrak sanseivieria sudah dikembangkan menjadi obat kanker dengan harga mencapai Rp 700.000 per kapsul.
Teknik Perawatan
Meski tahan dalam kondisi kering, bukan berarti kita meng-abaikan kebutuhan air bagi sansevieria. Bagaimana pun, penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, dan mengganti kehilangan air dari media. Kebutuhan air dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor / outdoor).
Sansevieria berdaun lebar dan tipis membutuhkan air lebih banyak dibandingkan jenis yang berdaun tebal dan sempit.
Pada lingkungan dengan suhu tinggi, kelembaban rendah, dan sinar matahari melimpah, kebutuhan air menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, pada suhu rendah, minim cahaya matahari, dan kelembaban udara tinggi akan menurunkan tingkat kebutuhan air.
Jenis media juga memengaruhi jumlah air yang dibutuhkan. Pot yang terbuat dari tanah liat akan meloloskan uap air dari permukaannya, sehingga air di dalam media tanam akan segera habis.
Gejala kelebihan air sama dengan gejala kekurangan air, di antaranya tanaman layu, warna tepi daun menjadi kecokelatan, daun baru tumbuh kerdil, dan pertumbuhan terhambat.
Sansevieria bisa ditanam dalam pot secara berkelompok, sehingga membentuk sebuah rangkaian yang indah.
Tak hanya itu, sansevieria bahkan bisa dirangkai dengan tanaman lain sehingga mempunyai nilai artistik yang lebih tinggi, karena lebih kaya warna.
Prospek sansevieria kini makin cemerlang. Ia menjadi komoditas ekspor yang potensial, karena permintaan di mancanegara cukup tinggi.
Seorang penangkar tanaman ini dapat mengekspor lima kontainer per tahun, masing-masing berisi 40.000 tanaman. Adapun harga jualnya dipatok 2-3,5 dolar AS/pot.
Sumber :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/02/11/452/Prospek-Sansevieria-Makin-Cemerlang
Tanaman ini sering dipajang di dalam ruangan (indoor) karena bisa tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Ia hanya perlu dikeluarkan dari ruangan seminggu sekali, agar terkena matahari. Setelah itu dimasukkan lagi ke dalam ruangan.
Kebutuhan air hanya sekitar 40 persen, untuk berkembang biak melalui umbi lapisnya. Ia tidak memerlukan perawatan rumit alias tahan banting. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap hidup.
Tanaman Ular
Di Indonesia, tanaman ini lebih dikenal dengan nama tanaman ular. Dulu sering digunakan anak kecil untuk mainan pedang-pedangan. Bentuk dan corak daunnya yang indah dan beragam mampu memikat hati para penggemar.
Daunnya keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Warnanya seringkali berloreng atau dengan aksen kuning di tepinya. Ia juga dapat bertahan di negara dengan empat musim. Akibatnya terjadi penyimpangan bentuk, corak dan warna, yang justru menambah ragam varietasnya.
Sebagai tanaman gurun, sansevieria memiliki bentuk yang terbilang minimalis. Tanpa banyak variasi, tanpa batang, dengan daun berstruktur keras. Tak seperti aglaonema yang beragam warna, Sansevieria hanya berwarna hijau dan kuning. Karena bentuknya yang unik, banyak kolektor tanaman hias yang kesengsem.
Serat Kuat
Sansevieria juga memiliki serat yang kuat. Beberapa negara mengembangkan industri tekstilnya dengan berbahan dasar tanaman ini. Di AS, sansevieria akrab dengan tentara. Seratnya sering dimanfaatkan tentara untuk menarik tank yang terjebak di lautan pasir.
Tanaman ini punya penggemar di berbagai masyarakat dunia, mulai dari Jepang, Taiwan, Korea, hingga di Eropa dan Amerika. Ada yang percaya bisa dijadikan obat diabetes, wasir, hingga kanker ganas.
Bahkan, sebagian masyarakat Korea percaya tanaman ini dapat menghilangkan berbagai radiasi, sehingga mereka berlomba-lomba memburunya. Bangsa China pun percaya tanaman ini membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya.
Di Thailand, ekstrak sanseivieria sudah dikembangkan menjadi obat kanker dengan harga mencapai Rp 700.000 per kapsul.
Teknik Perawatan
Meski tahan dalam kondisi kering, bukan berarti kita meng-abaikan kebutuhan air bagi sansevieria. Bagaimana pun, penyiraman merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, dan mengganti kehilangan air dari media. Kebutuhan air dipengaruhi oleh jenis sansevieria, fase pertumbuhan tanaman, suhu, kondisi pencahayaan, dan kondisi lingkungan (indoor / outdoor).
Sansevieria berdaun lebar dan tipis membutuhkan air lebih banyak dibandingkan jenis yang berdaun tebal dan sempit.
Pada lingkungan dengan suhu tinggi, kelembaban rendah, dan sinar matahari melimpah, kebutuhan air menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, pada suhu rendah, minim cahaya matahari, dan kelembaban udara tinggi akan menurunkan tingkat kebutuhan air.
Jenis media juga memengaruhi jumlah air yang dibutuhkan. Pot yang terbuat dari tanah liat akan meloloskan uap air dari permukaannya, sehingga air di dalam media tanam akan segera habis.
Gejala kelebihan air sama dengan gejala kekurangan air, di antaranya tanaman layu, warna tepi daun menjadi kecokelatan, daun baru tumbuh kerdil, dan pertumbuhan terhambat.
Sansevieria bisa ditanam dalam pot secara berkelompok, sehingga membentuk sebuah rangkaian yang indah.
Tak hanya itu, sansevieria bahkan bisa dirangkai dengan tanaman lain sehingga mempunyai nilai artistik yang lebih tinggi, karena lebih kaya warna.
Prospek sansevieria kini makin cemerlang. Ia menjadi komoditas ekspor yang potensial, karena permintaan di mancanegara cukup tinggi.
Seorang penangkar tanaman ini dapat mengekspor lima kontainer per tahun, masing-masing berisi 40.000 tanaman. Adapun harga jualnya dipatok 2-3,5 dolar AS/pot.
Sumber :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/02/11/452/Prospek-Sansevieria-Makin-Cemerlang
Thursday, August 22, 2013
Cara Pemeliharaan Ternak Kerbau
Kerbau dipelihara dengan cara yang sangat berbeda di seluruh dunia. Cara pemeliharaan ini tergantung pada keadaan geografis dan tujuan peternakan kerbau tersebut. Terdapat berbagai cara pemeliharaan kerbau, mulai dari pemeliharaan kerbau sebagai ternak multi-guna yang dipelihara di halaman belakang rumah sampai pemeliharaan kerbau sebagai penghasil susu dengan sistem peternakan modern.
Peternakan kerbau bisa menjadi bisnis yang menguntungkan kalau dikelola dengan benar. Meskipun jenis kandang mungkin berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim, luas kandang yang disediakan untuk kerbau sangat penting. Vaksinasi dan pemberian obat cacing harus dilakukan agar kerbau sehat. Kerbau harus dipelihara sebagai modal hidup yang berharga. Dengan pemeliharaan yang benar, peternakan kerbau sangat menguntungkan. Dengan menentukan pada saat kelahiran apakah seekor anak akan dijadikan ternak penghasil susu atau daging, pemeliharaan yang tepat lebih mudah dilakukan dan lebih murah. Dengan demikian, peternak dapat memisahkan kerbau yang akan dijadikan penghasil susu dan kerbau yang akan dijadikan kerbau pedaging. Bagaimanapun bagusnya potensi genetik kerbau, tidak ada kerbau yang akan memperlihatkan hasil memuaskan bila tidak dipelihara dan diberi pakan dengan benar.
Kandang kerbau harus dapat melindungi kerbau dari stres panas - terutama keterpaparan langsung terhadap sinar matahari, hujan lebat dan cuaca dingin. Kandang juga harus dilengkapi sistem ventilasi yang memadai. Karena itu, kandang bisa berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim. Di bawah ini beberapa pertimbangan dan solusi saat merencanakan pembangunan kandang kerbau di daerah beriklim panas dan dingin. Pada setiap kandang harus disediakan ruang yang cukup untuk masing-masing kerbau. Halaman luar kandang sebaiknya tertutup rumput atau beton agar tidak menjadi kubangan yang tidak sehat di musim hujan.
Kerbau mungkin terlihat gelisah di lingkungan yang panas dan lembab. Kerbau berkulit gelap dan memiliki sedikit kelenjar keringat sehingga relatif tergantung pada air untuk menyejukkan badannya. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kerbau yang terlindung dari cahaya matahari langsung bisa hidup dengan baik dalam cuaca panas dan lembab karena mereka mampu melepaskan panas melalui saluran pernapasan.
Kerbau dengan tingkat produksi daging atau susu yang tinggi memerlukan asupan pakan yang banyak sehingga menyebabkan produksi panas metabolisme yang lebih tinggi. Dengan demikian, kerbau dengan produktivitas tinggi kurang mengntungkan dibandingkan dengan kerbau dengan produktivitas rendah karena memerlukan lebih banyak fasilitas penyejuk. Berikut ini hal-hal yang perlud dipertimbangkan sebelum membangun kandang kerbau.
1. Tempat pakan dan air harus selalu teduh dan terlindung dari hujan lebat baik oleh pepohonan atau pun atap.
2. Air yang sejuk baik dari sungai yang jernih atau pun yang disediakan dalam ember membantu kerbau menjaga suhu badannya. Tempat air harus selalu diletakkan di tempat yang teduh.
3. Padang rumput yang diselingi pepohonan merupakan fasilitas perlindungan yang sangat murah dan efektif dari sinar matahari.
4. Kandang dengan konstruksi sederhana yang hanya diberi atap. Di daerah beriklim panas dan lembab kandang ini sebaiknya tidak diberi dinding. Dinding bisa menghambat ventilasi dan menyebabkan perkembangan bakteri dan pertumbuhan jamur sehingga kandang jadi tidak sehat. Untuk melindungi bagian dalam kandang dari cahaya matahari terik atau hujan lebat, tirai yang terbuat dari jerami, kain atau bahan lainnya dapat digunakan.
5. Penyediaan tempat berkubang. Namun demikian, kubangan ini harus berair bersih (bukan air limbah kotor yang membahayakan kesehatan) dan tidak jauh dari kandang.
6. Menyiram kerbau dengan air sejuk selama 3 menit dua kali sehari terbukti efisien untuk membuang kelebihan panas badan kerbau.
Untuk pembuatan kandang kerbau di daerah yang beriklim dingin perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
1. Kandang harus melindungi kerbau dari hujan, salju dan angin kencang. Kandang dapat dibuat dengan konstruksi sederhana dilengkapi atap dan tiga dinding. Kandang seperti ini memungkinkan kerbau keluar untuk merumput ketika cuaca memungkinkan. Di dalam kandang harus disediakan tempat pakan cadangan apabila cuaca buruk selama beberapa hari.
2. Lantai kandang yang kering dan bersih sangat penting di daerah berhawa dingin untuk menjaga kesehatan kerbau.
3. Di daerah beriklim sangat dingin seperti kawasan Kaukasia dan Balkan di mana musim dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celsius berlangsung selama beberapa bulan, kandang perlu dilengkapi alat pemanas ruangan.
Anak kerbau harus ditempatkan di kandang individu selama satu bulan. Kandang ini harus mudah dibersihkan, dilengkapi pelindung dari sinar matahari langsung, hujan, salju dan kekeringan. Dengan menempatkan anak kerbau di kandang individu lebih mudah memantau apakah mereka makan dan tumbuh dengan normal dan mendeteksi penyakit. Selain itu, kasus menyusu keliling (naval suckling) bisa dicegah dan penularan penyakit lebih sulit.
Anak kerbau harus selalu dapat memperoleh air segar dan bersih. Sebaiknya, tempat air diletakkan di luar kandang di tempat yang stabil dan mudah dijangkau anak kerbau. Dengan demikian, air minum ini tidak berceceran di lantai kandang. Lantai kandang yang lembab akan mendorong pertumbuhan kuman dan parasit. Kandang harus dilengkapi tempat rumput dan pakan konsentrat. Wadah pakan ini harus diletakkan di atas lantai sehingga anak kerbau tidak akan menginjak atau membuang kotoran ke dalamnya.
Kerbau harus diperiksa setiap hari untuk mengetahui adanya luka atau penyakit. Luka terbuka menjadi tempat sempurna pertumbuhan segala jenis bakteri! Yang harus diperiksa bukan hanya kerbau betina tapi juga kerbau dara, anak kerbau dan kerbau jantan. Kaki pincang dan luka besar lebih mudah diperiksa daripada luka gores. Kaki pincang mungkin disebabkan oleh cedera pada kuku, kaki atau punggung. Dengan meraba seluruh badan kerbau, lokasi cedera dapat diketahui.
Luka besar maupun kecil harus diperhatikan. Luka berdarah mungkin perlu pertolongan dokter hewan walaupun hal ini jarang terjadi. Luka harus dibersihkan dengan hati-hati. Gunakan air bersih dan sabun yang lembut. Pembersihan harus dilakukan dengan tangan dan kain bersih serta dilakukan perlahan-lahan. Bahan kimia seperti etanol dan yodium mungkin menyakitkan. Kerbau yang luka sebaiknya dimasukkan ke tempat perawatan terpisah.
Mengamati tahi kerbau adalah cara mudah untuk mendeteksi penyakit dalam. Kalau tahinya terlihat berbeda dari biasanya, peternak harus waspada. Kalau kerbau tidak makan sebagaimana mestinya atau terlihat lesu, ini mungkin gejala penyakit. Kalau kerbau memperlihatkan gejala seperti ini, sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur. Suhu dubur normal adalah 38 hingga 39 derajat Celsius. Kalau suhu duburnya lebih tinggi, kerbau mungkin mengalami infeksi dan peternak harus segera menghubungi dokter hewan. Semakin cepat luka atau infeksi ditangani, semakin kecil risiko kerbau jatuh sakit.
Di daerah tropis dan subtropis, parasit, caplak dan nyamuk bisa menjadi masalah besar. Parasit dalam bisa menyebabkan gangguan fungsi saluran pencernaan dan mengurangi nafsu makan. Caplak dan nyamuk menyebabkan kegelisahan dan kerusakan pada kulit yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan. Bahan kimia dan obat untuk memberantas parasit harus digunakan sebagai langkah pencegahan dan hanya bila diperlukan. Kelemahan penggunaan bahan kimia dan obat adalah kemungkinan pengaruh negatifnya terhadap daging dan susu yang dihasilkan sehingga membahayakan manusia.
Bahan kimia pemberantas parasit harus disemprotkan ke badan kerbau. Penyemprotan ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak mengenai mata dan organ kelamin kerbau. Untuk penanggulangan parasit di sekitar wajah dan alat kelamin sebaiknya menggunakan busa yang dibasahi bahan kimia tersebut.
Ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit yang sering dialami kerbau. Program vaksinasi umumnya lebih efisien bila dilakukan pada anak kerbau dan setelah itu diberikan sebagai penguat setiap jangka waktu tertentu.
Kerbau rentan terhadap penyakit yang sama dengan penyakit yang dialami sapi. Penyakit ini lebih berbahaya bagi kerbau yang hidup di lingkungan yang tidak sehat. Untuk melindungi kerbau dari kemungkinan terserang penyakit, mereka harus diberi vaksin dan obat cacing secara berkala. Semua kerbau harus diperiksa secara berkala oleh dokter hewan untuk mengurangi risiko penyakit.
Di Italia, semua kerbau diperiksa setiap enam bulan untuk mengetahui kemungkinan berjangkitnya tuberkulosis, bruselosis dan leukosis. Kerbau yang sakit harus segera dipisahkan dari kerbau lainnya.
Referensi:
http://www.milkproduction.com/Library/Articles/Buffalo_Milk_Production_Chapter_3_Overall_management_of_the_buffalo.htm
Peternakan kerbau bisa menjadi bisnis yang menguntungkan kalau dikelola dengan benar. Meskipun jenis kandang mungkin berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim, luas kandang yang disediakan untuk kerbau sangat penting. Vaksinasi dan pemberian obat cacing harus dilakukan agar kerbau sehat. Kerbau harus dipelihara sebagai modal hidup yang berharga. Dengan pemeliharaan yang benar, peternakan kerbau sangat menguntungkan. Dengan menentukan pada saat kelahiran apakah seekor anak akan dijadikan ternak penghasil susu atau daging, pemeliharaan yang tepat lebih mudah dilakukan dan lebih murah. Dengan demikian, peternak dapat memisahkan kerbau yang akan dijadikan penghasil susu dan kerbau yang akan dijadikan kerbau pedaging. Bagaimanapun bagusnya potensi genetik kerbau, tidak ada kerbau yang akan memperlihatkan hasil memuaskan bila tidak dipelihara dan diberi pakan dengan benar.
Kandang kerbau harus dapat melindungi kerbau dari stres panas - terutama keterpaparan langsung terhadap sinar matahari, hujan lebat dan cuaca dingin. Kandang juga harus dilengkapi sistem ventilasi yang memadai. Karena itu, kandang bisa berbeda di negara yang berbeda akibat perbedaan iklim. Di bawah ini beberapa pertimbangan dan solusi saat merencanakan pembangunan kandang kerbau di daerah beriklim panas dan dingin. Pada setiap kandang harus disediakan ruang yang cukup untuk masing-masing kerbau. Halaman luar kandang sebaiknya tertutup rumput atau beton agar tidak menjadi kubangan yang tidak sehat di musim hujan.
Kerbau mungkin terlihat gelisah di lingkungan yang panas dan lembab. Kerbau berkulit gelap dan memiliki sedikit kelenjar keringat sehingga relatif tergantung pada air untuk menyejukkan badannya. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Kerbau yang terlindung dari cahaya matahari langsung bisa hidup dengan baik dalam cuaca panas dan lembab karena mereka mampu melepaskan panas melalui saluran pernapasan.
Kerbau dengan tingkat produksi daging atau susu yang tinggi memerlukan asupan pakan yang banyak sehingga menyebabkan produksi panas metabolisme yang lebih tinggi. Dengan demikian, kerbau dengan produktivitas tinggi kurang mengntungkan dibandingkan dengan kerbau dengan produktivitas rendah karena memerlukan lebih banyak fasilitas penyejuk. Berikut ini hal-hal yang perlud dipertimbangkan sebelum membangun kandang kerbau.
1. Tempat pakan dan air harus selalu teduh dan terlindung dari hujan lebat baik oleh pepohonan atau pun atap.
2. Air yang sejuk baik dari sungai yang jernih atau pun yang disediakan dalam ember membantu kerbau menjaga suhu badannya. Tempat air harus selalu diletakkan di tempat yang teduh.
3. Padang rumput yang diselingi pepohonan merupakan fasilitas perlindungan yang sangat murah dan efektif dari sinar matahari.
4. Kandang dengan konstruksi sederhana yang hanya diberi atap. Di daerah beriklim panas dan lembab kandang ini sebaiknya tidak diberi dinding. Dinding bisa menghambat ventilasi dan menyebabkan perkembangan bakteri dan pertumbuhan jamur sehingga kandang jadi tidak sehat. Untuk melindungi bagian dalam kandang dari cahaya matahari terik atau hujan lebat, tirai yang terbuat dari jerami, kain atau bahan lainnya dapat digunakan.
5. Penyediaan tempat berkubang. Namun demikian, kubangan ini harus berair bersih (bukan air limbah kotor yang membahayakan kesehatan) dan tidak jauh dari kandang.
6. Menyiram kerbau dengan air sejuk selama 3 menit dua kali sehari terbukti efisien untuk membuang kelebihan panas badan kerbau.
Untuk pembuatan kandang kerbau di daerah yang beriklim dingin perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
1. Kandang harus melindungi kerbau dari hujan, salju dan angin kencang. Kandang dapat dibuat dengan konstruksi sederhana dilengkapi atap dan tiga dinding. Kandang seperti ini memungkinkan kerbau keluar untuk merumput ketika cuaca memungkinkan. Di dalam kandang harus disediakan tempat pakan cadangan apabila cuaca buruk selama beberapa hari.
2. Lantai kandang yang kering dan bersih sangat penting di daerah berhawa dingin untuk menjaga kesehatan kerbau.
3. Di daerah beriklim sangat dingin seperti kawasan Kaukasia dan Balkan di mana musim dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celsius berlangsung selama beberapa bulan, kandang perlu dilengkapi alat pemanas ruangan.
Anak kerbau harus ditempatkan di kandang individu selama satu bulan. Kandang ini harus mudah dibersihkan, dilengkapi pelindung dari sinar matahari langsung, hujan, salju dan kekeringan. Dengan menempatkan anak kerbau di kandang individu lebih mudah memantau apakah mereka makan dan tumbuh dengan normal dan mendeteksi penyakit. Selain itu, kasus menyusu keliling (naval suckling) bisa dicegah dan penularan penyakit lebih sulit.
Anak kerbau harus selalu dapat memperoleh air segar dan bersih. Sebaiknya, tempat air diletakkan di luar kandang di tempat yang stabil dan mudah dijangkau anak kerbau. Dengan demikian, air minum ini tidak berceceran di lantai kandang. Lantai kandang yang lembab akan mendorong pertumbuhan kuman dan parasit. Kandang harus dilengkapi tempat rumput dan pakan konsentrat. Wadah pakan ini harus diletakkan di atas lantai sehingga anak kerbau tidak akan menginjak atau membuang kotoran ke dalamnya.
Kerbau harus diperiksa setiap hari untuk mengetahui adanya luka atau penyakit. Luka terbuka menjadi tempat sempurna pertumbuhan segala jenis bakteri! Yang harus diperiksa bukan hanya kerbau betina tapi juga kerbau dara, anak kerbau dan kerbau jantan. Kaki pincang dan luka besar lebih mudah diperiksa daripada luka gores. Kaki pincang mungkin disebabkan oleh cedera pada kuku, kaki atau punggung. Dengan meraba seluruh badan kerbau, lokasi cedera dapat diketahui.
Luka besar maupun kecil harus diperhatikan. Luka berdarah mungkin perlu pertolongan dokter hewan walaupun hal ini jarang terjadi. Luka harus dibersihkan dengan hati-hati. Gunakan air bersih dan sabun yang lembut. Pembersihan harus dilakukan dengan tangan dan kain bersih serta dilakukan perlahan-lahan. Bahan kimia seperti etanol dan yodium mungkin menyakitkan. Kerbau yang luka sebaiknya dimasukkan ke tempat perawatan terpisah.
Mengamati tahi kerbau adalah cara mudah untuk mendeteksi penyakit dalam. Kalau tahinya terlihat berbeda dari biasanya, peternak harus waspada. Kalau kerbau tidak makan sebagaimana mestinya atau terlihat lesu, ini mungkin gejala penyakit. Kalau kerbau memperlihatkan gejala seperti ini, sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur. Suhu dubur normal adalah 38 hingga 39 derajat Celsius. Kalau suhu duburnya lebih tinggi, kerbau mungkin mengalami infeksi dan peternak harus segera menghubungi dokter hewan. Semakin cepat luka atau infeksi ditangani, semakin kecil risiko kerbau jatuh sakit.
Di daerah tropis dan subtropis, parasit, caplak dan nyamuk bisa menjadi masalah besar. Parasit dalam bisa menyebabkan gangguan fungsi saluran pencernaan dan mengurangi nafsu makan. Caplak dan nyamuk menyebabkan kegelisahan dan kerusakan pada kulit yang pada gilirannya dapat menyebabkan peradangan. Bahan kimia dan obat untuk memberantas parasit harus digunakan sebagai langkah pencegahan dan hanya bila diperlukan. Kelemahan penggunaan bahan kimia dan obat adalah kemungkinan pengaruh negatifnya terhadap daging dan susu yang dihasilkan sehingga membahayakan manusia.
Bahan kimia pemberantas parasit harus disemprotkan ke badan kerbau. Penyemprotan ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak mengenai mata dan organ kelamin kerbau. Untuk penanggulangan parasit di sekitar wajah dan alat kelamin sebaiknya menggunakan busa yang dibasahi bahan kimia tersebut.
Ada beberapa jenis vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit yang sering dialami kerbau. Program vaksinasi umumnya lebih efisien bila dilakukan pada anak kerbau dan setelah itu diberikan sebagai penguat setiap jangka waktu tertentu.
Kerbau rentan terhadap penyakit yang sama dengan penyakit yang dialami sapi. Penyakit ini lebih berbahaya bagi kerbau yang hidup di lingkungan yang tidak sehat. Untuk melindungi kerbau dari kemungkinan terserang penyakit, mereka harus diberi vaksin dan obat cacing secara berkala. Semua kerbau harus diperiksa secara berkala oleh dokter hewan untuk mengurangi risiko penyakit.
Di Italia, semua kerbau diperiksa setiap enam bulan untuk mengetahui kemungkinan berjangkitnya tuberkulosis, bruselosis dan leukosis. Kerbau yang sakit harus segera dipisahkan dari kerbau lainnya.
Referensi:
http://www.milkproduction.com/Library/Articles/Buffalo_Milk_Production_Chapter_3_Overall_management_of_the_buffalo.htm
Pemeliharaan Ternak Kerbau
Ternak kerbau sudah dipelihara petani Indonesia dari dahulu kala untuk berbagai tujuan, terutama sebagai sumber tenaga untuk pengolahan tanah dan alat transportasi. Ternak dipelihara dengan cara ekstensif dengan pemberian pakan hijauan dari rumput dengan cara penggembalaan maupun dengan mencari rumput dan memberikannya pada ternak.
Menurut sejarah perkembangan domestikasi, ternak kerbau yang berkembang di seluruh dunia berasal dari daerah sekitar India. Pada dasarnya ternak kerbau digunakan sebagai ternak kerja, selanjutnya untuk penghasil daging dan juga penghasil susu. Ternak kerbau diklasifikasi sebagai kerbau sungai dan kerbau Lumpur.
Di Indonesia lebih banyak terdapat kerbau Lumpur dan hanya sedikit terdapat kerbau sungai di Sumatera Utara yaitu kerbau Murrah yang dipelihara oleh masyarakat keturuan India dan digunakan sebagai penghasil susu. Populasi ternak kerbau di dunia diperkirakan sebanyak 130 - 150 juta ekor, sekitar 95% berada di belahan Asia selatan, khususnya di India, Pakistan, China bagian selatan dan Thailand (SONI, 1986).
Populasi ternak kerbau di Indonesia hanya sekitar 2% dari populasi dunia. Hanya sedikit sekali kerbau lumpur yang dimanfaatkan air susunya, karena produksi susunya sangat rendah yaitu hanya 1-1,5 l/hari, dibandingkan dengan tipe sungai yang mampu menghasilkan susu sebanyak 6-7 l/hari. Namun demikian, di beberapa daerah, susu kerbau lumpur telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat.
Di Pulau Sumatera banyak ditemukan ternak kerbau mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Disamping itu ditemukan juga di daerah rawa, namun masih termasuk dalam bangsa kerbau lumpur. Potensi pakan yang cukup banyak tersedia menjadikan ternak kerbau sebagai komoditas unggulan di sebagian besar daerah di Pulau Sumatera.
Usaha ternak kerbau merupakan usaha peternakan rakyat yang dipelihara sebagai usaha sampingan, menggunakan tenaga kerja keluarga dengan skala usaha yang kecil karena kekurangan modal. Disamping itu sebagian peternaknya adalah penggaduh dengan sistem bagi hasil dari anak yang lahir setiap tahunnya.
Pemeliharaan ternak umumnya bergantung pada ketersediaan rumput alam. Siang hari peternak menggiring ternak ke tempat penggembalaan dan malam hari dibawa ke dekat pemukiman dan biasanya tanpa kandang, ternak hanya diikat di belakang rumah petani, dan belum biasa memberikan pakan tambahan. Selain produksi dagingnya, kerbau juga sebagai penghasil susu yang diolah dan dijual petani dalam bentuk dadih di Sumatera Barat serta gula puan, sagon puan dan minyak samin di Sumatera Selatan.
Secara umum produktivitas susu masih rendah yaitu sekitar 1-2 liter/ekor/hari. Dibandingkan dengan ternak sapi, ternak kerbau agak kurang mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Konsekuensinya, produktivitas ternak relatif rendah, bahkan populasi ternak kerbau di Sumatera hanya sedikit meningkat, walaupun masih jauh lebih tinggi dari rataan nasional.
Pemeliharaan Ternak Kerbau di Pandaisikek
Ternak kerbau yang dipelihara di Pandaisikek adalah jenis kerbau sawah. Tujuan pemeliharaan ternak kerbau tersebut bukanlah untuk pengembang-biakan ataupun penghasil susu, sebab tidak akan kita temukan ternak kerbau betina di negeri ini. Kerbau yang di pelihara di Pandaisikek hanyalah kerbau jantan dengan tujuan pemeliharaan sebagai berikut:
* Sebagai tenaga pembajak sawah
* Sebagai tenaga kilang tebu (gula tradisional)
* Untuk tujuan penggemukan
Kerbau sebagai Tenaga pembajak Sawah : Kerbau merupakan ternak yang telah lama dikenal dan dipelihara petani. Salah satu tujuan utama memelihara kerbau adalah sebagai sumber tenaga kerja untuk membantu kegiatan pertanian terutama membajak sawah,
Bajak adalah salah satu alat pengolah tanah tradisional dalam system pertanian orang Pandasikek. Alat tradisional ini berfungsi untuk menggemburkan tanah sebelum dilakukan pemetakan lahan untuk di Tanami palawija ataupun untuk penggemburan tanah setelah di tanami palawija dan kembali di tanam padi. Penggemburan tanah dengan pembajakan sebelum di Tanami palawija adalah pembajakan kering (tanpa air), sedangkan penggemburan tanah dengan pembajakan sebelum di tanami padi adalah pembajakan basah, dimana sebelum pembajakan sawah digenangi dan direndam terlebih dahulu lebih kurang selama satu minggu.
Pemeliharaan ternak kerbau sebagai tenaga kilang tebu: Industri gula tebu tradisonal atau lebih dikenal dengan istilah saka telah member konstribusi yang besar bagi perekonomian masayarakat pandaisikek. Pemerasan air tebu sebelum di masak menjadi gula membutuhkan tenaga yang besar, disini peran tenaga kerbau untuk menarik kilang tebu masih sangat dibutuhkan. Ada satu kilang tebu yang sudah menggunakan diesel sabagai alat kilang akan tetapi terkendala dalam memasak air tebu menjadi gula, dimana terjadi penumpukan air tebu yang akan di masak sehingga kualitas gula yang diharapkan tidak tercapai. Dengan demikian sampai saat ini kerbau sebagai tenaga penarik kilang tebu masih sangat efektif dan seimbang karena tidak terjadi penumpukan air tebu sebelum dimasak menjadi gula.
Pemeliharaan ternak kerbau untuk tujuan penggemukan : Tujuan pemeliharaan kerbau untuk penggemukan tidak lain sebagai tabungan, kegemaran, sumber pendapatan tambahan dan untuk upacara adat. Demikian pentingnya kehadiran kerbau untuk petani, namun perhatian pemerintah terhadap kerbau sangat kurang, penelitian-penelitian mengenai kerbau hampir tidak ada.
Ketiga tujuan pemeliharaan tersebut di atas merupakan suatu kesatuan yang utuh, disamping ternak kerbau sebagai sumber tenaga pembajak sawah dan penarik kilang tebu, seiring dengan berjalannya waktu maka ternak kerbau tersebut makin besar dan makin bertambah berat badan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemeliharaan ternak kerbau di pandaisikek memilki kegunaan ganda (multi purpose).
Sumber :
http://www.pandaisikek.net/index.php/perekonomian/pertanian-dan-perkebunan/141-pemeliharaan-ternak-kerbau
Menurut sejarah perkembangan domestikasi, ternak kerbau yang berkembang di seluruh dunia berasal dari daerah sekitar India. Pada dasarnya ternak kerbau digunakan sebagai ternak kerja, selanjutnya untuk penghasil daging dan juga penghasil susu. Ternak kerbau diklasifikasi sebagai kerbau sungai dan kerbau Lumpur.
Di Indonesia lebih banyak terdapat kerbau Lumpur dan hanya sedikit terdapat kerbau sungai di Sumatera Utara yaitu kerbau Murrah yang dipelihara oleh masyarakat keturuan India dan digunakan sebagai penghasil susu. Populasi ternak kerbau di dunia diperkirakan sebanyak 130 - 150 juta ekor, sekitar 95% berada di belahan Asia selatan, khususnya di India, Pakistan, China bagian selatan dan Thailand (SONI, 1986).
Populasi ternak kerbau di Indonesia hanya sekitar 2% dari populasi dunia. Hanya sedikit sekali kerbau lumpur yang dimanfaatkan air susunya, karena produksi susunya sangat rendah yaitu hanya 1-1,5 l/hari, dibandingkan dengan tipe sungai yang mampu menghasilkan susu sebanyak 6-7 l/hari. Namun demikian, di beberapa daerah, susu kerbau lumpur telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat.
Di Pulau Sumatera banyak ditemukan ternak kerbau mulai dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Disamping itu ditemukan juga di daerah rawa, namun masih termasuk dalam bangsa kerbau lumpur. Potensi pakan yang cukup banyak tersedia menjadikan ternak kerbau sebagai komoditas unggulan di sebagian besar daerah di Pulau Sumatera.
Usaha ternak kerbau merupakan usaha peternakan rakyat yang dipelihara sebagai usaha sampingan, menggunakan tenaga kerja keluarga dengan skala usaha yang kecil karena kekurangan modal. Disamping itu sebagian peternaknya adalah penggaduh dengan sistem bagi hasil dari anak yang lahir setiap tahunnya.
Pemeliharaan ternak umumnya bergantung pada ketersediaan rumput alam. Siang hari peternak menggiring ternak ke tempat penggembalaan dan malam hari dibawa ke dekat pemukiman dan biasanya tanpa kandang, ternak hanya diikat di belakang rumah petani, dan belum biasa memberikan pakan tambahan. Selain produksi dagingnya, kerbau juga sebagai penghasil susu yang diolah dan dijual petani dalam bentuk dadih di Sumatera Barat serta gula puan, sagon puan dan minyak samin di Sumatera Selatan.
Secara umum produktivitas susu masih rendah yaitu sekitar 1-2 liter/ekor/hari. Dibandingkan dengan ternak sapi, ternak kerbau agak kurang mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Konsekuensinya, produktivitas ternak relatif rendah, bahkan populasi ternak kerbau di Sumatera hanya sedikit meningkat, walaupun masih jauh lebih tinggi dari rataan nasional.
Pemeliharaan Ternak Kerbau di Pandaisikek
Ternak kerbau yang dipelihara di Pandaisikek adalah jenis kerbau sawah. Tujuan pemeliharaan ternak kerbau tersebut bukanlah untuk pengembang-biakan ataupun penghasil susu, sebab tidak akan kita temukan ternak kerbau betina di negeri ini. Kerbau yang di pelihara di Pandaisikek hanyalah kerbau jantan dengan tujuan pemeliharaan sebagai berikut:
* Sebagai tenaga pembajak sawah
* Sebagai tenaga kilang tebu (gula tradisional)
* Untuk tujuan penggemukan
Kerbau sebagai Tenaga pembajak Sawah : Kerbau merupakan ternak yang telah lama dikenal dan dipelihara petani. Salah satu tujuan utama memelihara kerbau adalah sebagai sumber tenaga kerja untuk membantu kegiatan pertanian terutama membajak sawah,
Bajak adalah salah satu alat pengolah tanah tradisional dalam system pertanian orang Pandasikek. Alat tradisional ini berfungsi untuk menggemburkan tanah sebelum dilakukan pemetakan lahan untuk di Tanami palawija ataupun untuk penggemburan tanah setelah di tanami palawija dan kembali di tanam padi. Penggemburan tanah dengan pembajakan sebelum di Tanami palawija adalah pembajakan kering (tanpa air), sedangkan penggemburan tanah dengan pembajakan sebelum di tanami padi adalah pembajakan basah, dimana sebelum pembajakan sawah digenangi dan direndam terlebih dahulu lebih kurang selama satu minggu.
Pemeliharaan ternak kerbau sebagai tenaga kilang tebu: Industri gula tebu tradisonal atau lebih dikenal dengan istilah saka telah member konstribusi yang besar bagi perekonomian masayarakat pandaisikek. Pemerasan air tebu sebelum di masak menjadi gula membutuhkan tenaga yang besar, disini peran tenaga kerbau untuk menarik kilang tebu masih sangat dibutuhkan. Ada satu kilang tebu yang sudah menggunakan diesel sabagai alat kilang akan tetapi terkendala dalam memasak air tebu menjadi gula, dimana terjadi penumpukan air tebu yang akan di masak sehingga kualitas gula yang diharapkan tidak tercapai. Dengan demikian sampai saat ini kerbau sebagai tenaga penarik kilang tebu masih sangat efektif dan seimbang karena tidak terjadi penumpukan air tebu sebelum dimasak menjadi gula.
Pemeliharaan ternak kerbau untuk tujuan penggemukan : Tujuan pemeliharaan kerbau untuk penggemukan tidak lain sebagai tabungan, kegemaran, sumber pendapatan tambahan dan untuk upacara adat. Demikian pentingnya kehadiran kerbau untuk petani, namun perhatian pemerintah terhadap kerbau sangat kurang, penelitian-penelitian mengenai kerbau hampir tidak ada.
Ketiga tujuan pemeliharaan tersebut di atas merupakan suatu kesatuan yang utuh, disamping ternak kerbau sebagai sumber tenaga pembajak sawah dan penarik kilang tebu, seiring dengan berjalannya waktu maka ternak kerbau tersebut makin besar dan makin bertambah berat badan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemeliharaan ternak kerbau di pandaisikek memilki kegunaan ganda (multi purpose).
Sumber :
http://www.pandaisikek.net/index.php/perekonomian/pertanian-dan-perkebunan/141-pemeliharaan-ternak-kerbau
Wednesday, August 21, 2013
Cara Ternak Kerbau Yang Baik
Cara ternak kerbau yang baik yang harus diperhatikan ialah pemilihan bibit, perkandangan, pemberian makan, pengendalian penyakit, penangan pascapanen, dan pemasaran. Hal-hal tersebutla yang harus lebih diperhatikan untuk menjalankan ternak kerbau supaya hasil peternakan sesuai yang kita harapkan.
Di bawah ini kita akan membahas satu-persatu langkah-langkah cara ternak kerbau yang baik dan sesuai dengan aturan yang biasa dilakukan oleh para peternak di Indonesia.
Pemilihan Bibit
Memilih bibit ternak kerbau berpedoman pada sifat individu, bibit atau pengenalan jenis ternak, silsilah keturunan, dan berdasarkan keadaan luar serta umur ternak. Selain itu, diperhatikan pula daya produksi ternak, misalnya berat lahir, berat sapih, pertambahan berat badan, efisiensi penggunaan makanan dan kualitas daging atau karkas serta kemungkinan berdasarkan criteria pemenang dalam suatu perlombaan.
Silsilah keturunan : memiliki keturunan yang mulus, pertumbuhannya cepat besar dan kokoh, keadaan bentuk luar normal dan seimbang, kerbau jantan memiliki alat kelamin jantan yang normal, kerbau betina mempunyai ambing yang lembut dan puting 4 buah.
Kemudian kerbau harus sehat yang ditandai dengan keadaan matanya yang bersih dan beringas, kulit lembut mengkilap, badan tidak kurus, kaki kokoh, hidung bersih, lidah berbau rumput dan kotorannya normal.
Sifat Individu Bibit : sifat individu bibit ternak kerbau dapat dilakukan melalui pengenalan jenis atau tipe kerbau. Jenis kerbau yang ada di Indonesia terdiri atas kerbau lumpur, kerbau murrah, dan kerbau local.
Kerbau Lumpur, mempunyai kebiasaan berkubang di lumpur dan di rawa-rawa, merupakan kerbau yang ulet bekerja baik sebagai pengolah (membajak) tanah maupun penarik pedati, kerbau ini cucuk untuk produksi daging, sedangkan produksi susunya rendah.
Kerbau Murrah, ditandai dengan ukuran badan yang besar dan warna kulitnya hitam atau kelabu kehitam-hitaman, merupakan kerbau tipe susu, tetapi petani sering menggunakan kerbau ini untuk kerja di sawah.
Karakteristik kerbau murrah mempunyai kepala kecil dan tanduk berbentuk spiral, bobot badan jantan dewasa rata-rata 544 kg dan betina dewasa rata-rata 450 kg, produksi susu rata-rata per laktasi 1.800 kg dengan masa laktasi selama 9-10 bulan.
Kerbau Lokal, banyak terdapat di seluruh Indonesia. Di sumba, kerbau local sering di pakai untuk bekerja di sawah, sedangkan di Sumatra Barat kerbau local menunjukan tingkat status social seseorang di masyarakat.
Keadaan Luar dan Umur
Factor penting yang harus diperhatikan dalam memilih bibit kerbau adalah melalui pengamatan kesehatan ternak, umur, dan keadaan luar ternak.
Kesehatan, ciri kerbau sehat diantaranya: mata bersih (putih), kulit bercahaya, keadaan tubuh gemuk dan normal, bulu bersih dan tidak kurap, hidung ingusnya sedikit dan tidak berbau.
Umur Ternak, kerbau dapat dilihat melalui keadaan giginya. Gigi kerbau hanya terdapat pada rahang bawah, sedangkan rahang atas hanya merupakan bantalan keras yang digunakan untuk memotong rumput. Gigi pada rahang bawah berjumlah 8 buah (4 pasang).
Keadaan Bentuk Luar, kerbau dapat diketahui dengan memperhatikan karakteristik sebagai berikut:
* Bentuk badan secara keseluruhan seimbang.
* Ternak calon pejantan mempunyai alat kelamin dan kakinya kuat.
* Ternak calon bibit betina mempunyai alat kelamin yang normal dan ambingnya baik.
* Ternak kerja dipilih yang kakinya kuat, perototan berisi dan tulang hidungnya besar.
Kadang yang baik memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis sebagai berikut:
* Terpisah dari rumah dn jarak cukup jauh.
* Bahan kandang bisa di buat dan kaya atau bamboo dan atap dan genting atau seng yang murah.
* Lantai sebaiknya di semen atau dengan tanah yang di padatkan. Lantai kandang di buat lebih tinggi dari pada permukaan tanah sekitar nya.
* Ventilasi dalam kandang harus baik.
* Sistem saluran pembuangan (drainase) di dalam dan di luar kandang harus baik (tidak becek).
Ukuran kandang yang ideal untuk ternak kerbau sangat ditentukan oleh umur dan jenis kelamin ternak itu sendiri.sebagai pedoman ukuran kandang untuk satu ekor ternak kerbau ialah sebagai berikut:
a. Kerbau betina dewasa 1,5 m x 2 m2,
b. kerbau jantan dewasa 1,8 m x 2 m2, dan
c.kerbau stadium anak 1,5 m x 1 m2
kandang dilengkapi dengan dinding, tempat makanan dan air minum. Atap kandang kerbau dapat terbuat dari asbes maupun genting.
Pemberian makanan
Pada umumnya, pakan ternak kerbau terdiri atas baha hijauan makanan ternak (HMT) ,limbah pertanian, dan penguat (konsentrat).
Misalnya, susunan pemberian makanan ternak kerbau untuk tiap ekor dengan bobot 300kg dalam satu hari terdiri sebagai berikut.
1. Rumput segar (hijauan) 20 kg;
2. Jerami padi hasil pengolahan soda atau urea 7 kg;
3. Dedak halus 2,3 kg;
4. Kacang-kacangan segar 0,5 kg;
5. Garam 100 gr;
6. Vitamin dan mineral (premix)
Hijauan makanan ternak
ternak hijauan dewasa yang berat badan nya 350 kg-500 kg dapat diberikan bahan hijauan makanan (HMT) ternak atau rumput segar sebanyak 35 kg-50 kg/hari (10%dari berat badan). Pemberian hijaun biasanya diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore. Hijauan dapat berupa aneka rumput lapangan atau rumput budi biya, misalnya rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, dan lain sebagai nya.
Pakan limbah pertanian
pada saat pakan hijauan sulit diperoleh terutama di musim kemarau, dapat dimanfaatkan libar pertanian misalnya jerami padi yang diolah dulu dengan cara penambahan soda dan amoniak.
* Siapkan alat-alat terdiri atas : drum yang dipotong, alat pengaduk, ember plastic, alat penyiram, dan timbangan.
* Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi kering, air, dan soda.
* Soda dilarutkan dalam ember sampai larut. Tiap-tiap kg jerami padi digunakan takaran 2 sendok makan (30 g) soda di campur dengan 1 liter air.
* Jerami padi kemudian di potong kemudian dimasukan kedalam drum yang telah disediakan.
* Jerami dalam drum, misalnya volume 3 kg, disiranm dengan larutan soda sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai merata, kemudian campuran tadi didiamkan atau dibiarkan merata selama 8 jam.
Tatalaksana pengolahan jerami padi dengan penambahan pupuk urea adalah sebagai berikut:
* Siapkan alat terdiri atas : sendok, cangkul, alat penyiram, ember, timbangan, dan plastic.
* Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi, pupuk urea dan air.
* Siapkan pupuk urea sebanyak 85 gr untuk setiap kg jerami padi.
* Pupuk urea dilarutkan dengan 1 liter air dalam ember kemudian aduk-aduk sampai rata atau larut semua.
* Buat lobang tempat penyimpanan jerami padi dengan ukuran lebar 75 cm, kedalaman 1 m dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
* Jerami yang telah disediakan di masukan kedalam lubang, yang didasarnya dialasi dengan plastic.
* Campuran urea yang telah di sediakan dimasukan kedalam kedalam alat penyiram dan disiramkan kedalam lobang yang telah berisi jerami.
* Jerami dipadatkan dan segera tutup dengan plastic, lalu ditimbun dengan tanah dasarnya
* Jerami padi tadi diabiarkan minimal 15 hari.
Dalam keadaan krisis hujan, pemberian jerami padi hasil pengolahan dengan penambahan soda atau urea kepada ternak kerbau sebanyak 30-35% dan jumlah hijauan yang dibutuhkan oleh ternak tersebut.
Pakan penguat (konsentrat)
Pakan penguat biasanya berupa dedak, jagung, tetes tebu, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, onggok, dan lai-lain. Jumlah pemberian pakan penguat untuk ternak kebau dewasa sebanyak 4 kg 5kg atau 10% dan pemberian pakan hijauan. pemberian pakan penguat dilakukan 1 kali smapai dengan 2 kali, yaitu pagi dan sore.
Radang limpa (anthrax)
Penyakit anthrax disebabkan oleh kuman bacillus anthracis penyakit anthraxtelah dikenal di Indonesia sejak tahun 1885.
Tanda-tanda ternak kerbau terserang penyakit anthrax adalah sebagai berikut:
a. Suhu badan meningkat (demam) antara 40oC-42oC
b. Limpa membesar (bengkak)dan rapuh
c. Sukar bernafas
d. Pendarahan pada mulu, lubang hidung, telinga, dan anus
e. Kematian yang cepat (mendadak)
Pengobatan ternak yang tersserang penyakit anthrax yaitu dengan menggunakan anti serum anthrax dengan dosis 100-200 cc secara sucutan serta diberikan antibiotika berupa penisilin terramisin, dan silfat thiazole. sementara tindakan pencegahan penyakit anthrax dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Ternak sehat harus di vaksin anthrax strain dengan dosis 1cc secara subcutan.
b. Jangan menjual atau menyembelih atau memakan daging atau susu ternak yang sakit sebab dapat menular.
c. Ternak sakit harus di asingkan atau disingkirkan atau diisolir
d. Ternak yang mati harus di bakar dan di kubur cukup dalam (2 m-3 m).
e. Pada lokasi-lokasi yang berpenyakit anthrax tertutup bagi lalu-lintas hewan, kemudian baru dibuka lagi setelah 14 hari terhitung mulai sembuhnya hewan sakit terakhir
f. Kandang dan bekas peralatan ternak sakit harus dihapuskan atau tidak digunakan lagi
Mulut dan kuku (aphtae epizootica)
Penyakit mulut dan kuku disebut aphtae epizootica (AE) yang disebabkan oleh virus.
Tanda-tanda serangan penyakit mulut dan kuku adalah sebagai berikut:
a. Demam dan nafsu makan berkurang
b. Dari mulut keluar air liur terus menerus, lempuh-lempuh dan keropeng pada mulut lidah dan putting susu
c. Jalan pincang karena terjadi luka di kaki
d. Senang berbaring, lesu dan mendapat kesulitan waktu bangkit
e. Produksi daging dan susu menurun
Penyakit mulut dan kuku (MK) menular ternak lain melalui makanan yang tercemar ,airliur atu kotoran ternak. Pencegahan penyakit mulut dan kuku dapat dilakukan dengan cara vaksinasi, dan ternak sakit harus dipisah kan dengan ternak yang sehat, memindah kan hewan yang sakit, menjaga kebersihan kandang, dan makanan begizi.
Surra (mubeng)
penyebab penyakit sura adalah protozoa tripanosoma evansi yang ditularkan oleh lalat penghisap darah. di Indonesia penyakit ini dikenal sejak tahun1987. gejala serangan penyakit surra adalah sebagai berikut
a. Bengkan bagian leher sampai dada bagian depan, perut bagian bawah sampai pelir (scrotum)
b. Demam meningkat
c. Ternak tampak berputar–putar dan
d. Sesak nfas, lemah, serta lesu.
Pencegahan penyakit surra dapat di lakukan dengan cara pemberantasan lalat penghisap darah, Mengasingkan ternak yang sakit, mencuci-hamakan kandang dan peralatan, penyemprotan ternak dengan nagonal 3 gr dalam 30 cc aquadest.
Cacing hati
Penyebab penyakit cacing hati adalah cacing trematoda fasiciola gigantic.
Gejala penyakit yang disebabkan cacing hati adalah sebagai berikut:
a. Mencret, dan ternak tampak kurus, dan lemah anemia
b. Produksi turun dan,
c. Pertumbuhan anak sangat lambat
Penularan cacing hati pada umumnya pada rumput dan minuman yang tercemar cacing.
Pencegahan cacing hati dapat dilakukan dengan cara membunuh hewan perantara (siput). Sementara pengobatan cacing hati dapat dilakukan dengan cara tradisional dengan jambu muda digerus dan dicekokan.
Dapat pula dilakukan dengan tembakau sebanyak 3 liter dicampur 3 gr terusi, lalu ditambah kan 2 liter selanjutnya diberikan kepada ternak sebanyak 30 mm-50 mm diminumkan. selain itu, cara kimiawi dapat diberi obat paten Dovenix berbahan aktif introsinil dosis 10 gr/kg berat badan, yang disuntikan di bawah kulit karbontetra khlorida dosis antara 1-5 ml/ekor atau 50 mg/kg berat badan yang disuntikan dibawah kulit.
Sumber :
http://hewanpeliharaantop.blogspot.com/2013/05/cara-ternak-kerbau-yang-baik.html
Di bawah ini kita akan membahas satu-persatu langkah-langkah cara ternak kerbau yang baik dan sesuai dengan aturan yang biasa dilakukan oleh para peternak di Indonesia.
Pemilihan Bibit
Memilih bibit ternak kerbau berpedoman pada sifat individu, bibit atau pengenalan jenis ternak, silsilah keturunan, dan berdasarkan keadaan luar serta umur ternak. Selain itu, diperhatikan pula daya produksi ternak, misalnya berat lahir, berat sapih, pertambahan berat badan, efisiensi penggunaan makanan dan kualitas daging atau karkas serta kemungkinan berdasarkan criteria pemenang dalam suatu perlombaan.
Silsilah keturunan : memiliki keturunan yang mulus, pertumbuhannya cepat besar dan kokoh, keadaan bentuk luar normal dan seimbang, kerbau jantan memiliki alat kelamin jantan yang normal, kerbau betina mempunyai ambing yang lembut dan puting 4 buah.
Kemudian kerbau harus sehat yang ditandai dengan keadaan matanya yang bersih dan beringas, kulit lembut mengkilap, badan tidak kurus, kaki kokoh, hidung bersih, lidah berbau rumput dan kotorannya normal.
Sifat Individu Bibit : sifat individu bibit ternak kerbau dapat dilakukan melalui pengenalan jenis atau tipe kerbau. Jenis kerbau yang ada di Indonesia terdiri atas kerbau lumpur, kerbau murrah, dan kerbau local.
Kerbau Lumpur, mempunyai kebiasaan berkubang di lumpur dan di rawa-rawa, merupakan kerbau yang ulet bekerja baik sebagai pengolah (membajak) tanah maupun penarik pedati, kerbau ini cucuk untuk produksi daging, sedangkan produksi susunya rendah.
Kerbau Murrah, ditandai dengan ukuran badan yang besar dan warna kulitnya hitam atau kelabu kehitam-hitaman, merupakan kerbau tipe susu, tetapi petani sering menggunakan kerbau ini untuk kerja di sawah.
Karakteristik kerbau murrah mempunyai kepala kecil dan tanduk berbentuk spiral, bobot badan jantan dewasa rata-rata 544 kg dan betina dewasa rata-rata 450 kg, produksi susu rata-rata per laktasi 1.800 kg dengan masa laktasi selama 9-10 bulan.
Kerbau Lokal, banyak terdapat di seluruh Indonesia. Di sumba, kerbau local sering di pakai untuk bekerja di sawah, sedangkan di Sumatra Barat kerbau local menunjukan tingkat status social seseorang di masyarakat.
Keadaan Luar dan Umur
Factor penting yang harus diperhatikan dalam memilih bibit kerbau adalah melalui pengamatan kesehatan ternak, umur, dan keadaan luar ternak.
Kesehatan, ciri kerbau sehat diantaranya: mata bersih (putih), kulit bercahaya, keadaan tubuh gemuk dan normal, bulu bersih dan tidak kurap, hidung ingusnya sedikit dan tidak berbau.
Umur Ternak, kerbau dapat dilihat melalui keadaan giginya. Gigi kerbau hanya terdapat pada rahang bawah, sedangkan rahang atas hanya merupakan bantalan keras yang digunakan untuk memotong rumput. Gigi pada rahang bawah berjumlah 8 buah (4 pasang).
Keadaan Bentuk Luar, kerbau dapat diketahui dengan memperhatikan karakteristik sebagai berikut:
* Bentuk badan secara keseluruhan seimbang.
* Ternak calon pejantan mempunyai alat kelamin dan kakinya kuat.
* Ternak calon bibit betina mempunyai alat kelamin yang normal dan ambingnya baik.
* Ternak kerja dipilih yang kakinya kuat, perototan berisi dan tulang hidungnya besar.
Kadang yang baik memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis sebagai berikut:
* Terpisah dari rumah dn jarak cukup jauh.
* Bahan kandang bisa di buat dan kaya atau bamboo dan atap dan genting atau seng yang murah.
* Lantai sebaiknya di semen atau dengan tanah yang di padatkan. Lantai kandang di buat lebih tinggi dari pada permukaan tanah sekitar nya.
* Ventilasi dalam kandang harus baik.
* Sistem saluran pembuangan (drainase) di dalam dan di luar kandang harus baik (tidak becek).
Ukuran kandang yang ideal untuk ternak kerbau sangat ditentukan oleh umur dan jenis kelamin ternak itu sendiri.sebagai pedoman ukuran kandang untuk satu ekor ternak kerbau ialah sebagai berikut:
a. Kerbau betina dewasa 1,5 m x 2 m2,
b. kerbau jantan dewasa 1,8 m x 2 m2, dan
c.kerbau stadium anak 1,5 m x 1 m2
kandang dilengkapi dengan dinding, tempat makanan dan air minum. Atap kandang kerbau dapat terbuat dari asbes maupun genting.
Pemberian makanan
Pada umumnya, pakan ternak kerbau terdiri atas baha hijauan makanan ternak (HMT) ,limbah pertanian, dan penguat (konsentrat).
Misalnya, susunan pemberian makanan ternak kerbau untuk tiap ekor dengan bobot 300kg dalam satu hari terdiri sebagai berikut.
1. Rumput segar (hijauan) 20 kg;
2. Jerami padi hasil pengolahan soda atau urea 7 kg;
3. Dedak halus 2,3 kg;
4. Kacang-kacangan segar 0,5 kg;
5. Garam 100 gr;
6. Vitamin dan mineral (premix)
Hijauan makanan ternak
ternak hijauan dewasa yang berat badan nya 350 kg-500 kg dapat diberikan bahan hijauan makanan (HMT) ternak atau rumput segar sebanyak 35 kg-50 kg/hari (10%dari berat badan). Pemberian hijaun biasanya diberikan 2 kali sehari, pagi dan sore. Hijauan dapat berupa aneka rumput lapangan atau rumput budi biya, misalnya rumput gajah, rumput raja, rumput benggala, dan lain sebagai nya.
Pakan limbah pertanian
pada saat pakan hijauan sulit diperoleh terutama di musim kemarau, dapat dimanfaatkan libar pertanian misalnya jerami padi yang diolah dulu dengan cara penambahan soda dan amoniak.
* Siapkan alat-alat terdiri atas : drum yang dipotong, alat pengaduk, ember plastic, alat penyiram, dan timbangan.
* Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi kering, air, dan soda.
* Soda dilarutkan dalam ember sampai larut. Tiap-tiap kg jerami padi digunakan takaran 2 sendok makan (30 g) soda di campur dengan 1 liter air.
* Jerami padi kemudian di potong kemudian dimasukan kedalam drum yang telah disediakan.
* Jerami dalam drum, misalnya volume 3 kg, disiranm dengan larutan soda sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai merata, kemudian campuran tadi didiamkan atau dibiarkan merata selama 8 jam.
Tatalaksana pengolahan jerami padi dengan penambahan pupuk urea adalah sebagai berikut:
* Siapkan alat terdiri atas : sendok, cangkul, alat penyiram, ember, timbangan, dan plastic.
* Siapkan bahan-bahan meliputi : jerami padi, pupuk urea dan air.
* Siapkan pupuk urea sebanyak 85 gr untuk setiap kg jerami padi.
* Pupuk urea dilarutkan dengan 1 liter air dalam ember kemudian aduk-aduk sampai rata atau larut semua.
* Buat lobang tempat penyimpanan jerami padi dengan ukuran lebar 75 cm, kedalaman 1 m dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan.
* Jerami yang telah disediakan di masukan kedalam lubang, yang didasarnya dialasi dengan plastic.
* Campuran urea yang telah di sediakan dimasukan kedalam kedalam alat penyiram dan disiramkan kedalam lobang yang telah berisi jerami.
* Jerami dipadatkan dan segera tutup dengan plastic, lalu ditimbun dengan tanah dasarnya
* Jerami padi tadi diabiarkan minimal 15 hari.
Dalam keadaan krisis hujan, pemberian jerami padi hasil pengolahan dengan penambahan soda atau urea kepada ternak kerbau sebanyak 30-35% dan jumlah hijauan yang dibutuhkan oleh ternak tersebut.
Pakan penguat (konsentrat)
Pakan penguat biasanya berupa dedak, jagung, tetes tebu, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, onggok, dan lai-lain. Jumlah pemberian pakan penguat untuk ternak kebau dewasa sebanyak 4 kg 5kg atau 10% dan pemberian pakan hijauan. pemberian pakan penguat dilakukan 1 kali smapai dengan 2 kali, yaitu pagi dan sore.
Radang limpa (anthrax)
Penyakit anthrax disebabkan oleh kuman bacillus anthracis penyakit anthraxtelah dikenal di Indonesia sejak tahun 1885.
Tanda-tanda ternak kerbau terserang penyakit anthrax adalah sebagai berikut:
a. Suhu badan meningkat (demam) antara 40oC-42oC
b. Limpa membesar (bengkak)dan rapuh
c. Sukar bernafas
d. Pendarahan pada mulu, lubang hidung, telinga, dan anus
e. Kematian yang cepat (mendadak)
Pengobatan ternak yang tersserang penyakit anthrax yaitu dengan menggunakan anti serum anthrax dengan dosis 100-200 cc secara sucutan serta diberikan antibiotika berupa penisilin terramisin, dan silfat thiazole. sementara tindakan pencegahan penyakit anthrax dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Ternak sehat harus di vaksin anthrax strain dengan dosis 1cc secara subcutan.
b. Jangan menjual atau menyembelih atau memakan daging atau susu ternak yang sakit sebab dapat menular.
c. Ternak sakit harus di asingkan atau disingkirkan atau diisolir
d. Ternak yang mati harus di bakar dan di kubur cukup dalam (2 m-3 m).
e. Pada lokasi-lokasi yang berpenyakit anthrax tertutup bagi lalu-lintas hewan, kemudian baru dibuka lagi setelah 14 hari terhitung mulai sembuhnya hewan sakit terakhir
f. Kandang dan bekas peralatan ternak sakit harus dihapuskan atau tidak digunakan lagi
Mulut dan kuku (aphtae epizootica)
Penyakit mulut dan kuku disebut aphtae epizootica (AE) yang disebabkan oleh virus.
Tanda-tanda serangan penyakit mulut dan kuku adalah sebagai berikut:
a. Demam dan nafsu makan berkurang
b. Dari mulut keluar air liur terus menerus, lempuh-lempuh dan keropeng pada mulut lidah dan putting susu
c. Jalan pincang karena terjadi luka di kaki
d. Senang berbaring, lesu dan mendapat kesulitan waktu bangkit
e. Produksi daging dan susu menurun
Penyakit mulut dan kuku (MK) menular ternak lain melalui makanan yang tercemar ,airliur atu kotoran ternak. Pencegahan penyakit mulut dan kuku dapat dilakukan dengan cara vaksinasi, dan ternak sakit harus dipisah kan dengan ternak yang sehat, memindah kan hewan yang sakit, menjaga kebersihan kandang, dan makanan begizi.
Surra (mubeng)
penyebab penyakit sura adalah protozoa tripanosoma evansi yang ditularkan oleh lalat penghisap darah. di Indonesia penyakit ini dikenal sejak tahun1987. gejala serangan penyakit surra adalah sebagai berikut
a. Bengkan bagian leher sampai dada bagian depan, perut bagian bawah sampai pelir (scrotum)
b. Demam meningkat
c. Ternak tampak berputar–putar dan
d. Sesak nfas, lemah, serta lesu.
Pencegahan penyakit surra dapat di lakukan dengan cara pemberantasan lalat penghisap darah, Mengasingkan ternak yang sakit, mencuci-hamakan kandang dan peralatan, penyemprotan ternak dengan nagonal 3 gr dalam 30 cc aquadest.
Cacing hati
Penyebab penyakit cacing hati adalah cacing trematoda fasiciola gigantic.
Gejala penyakit yang disebabkan cacing hati adalah sebagai berikut:
a. Mencret, dan ternak tampak kurus, dan lemah anemia
b. Produksi turun dan,
c. Pertumbuhan anak sangat lambat
Penularan cacing hati pada umumnya pada rumput dan minuman yang tercemar cacing.
Pencegahan cacing hati dapat dilakukan dengan cara membunuh hewan perantara (siput). Sementara pengobatan cacing hati dapat dilakukan dengan cara tradisional dengan jambu muda digerus dan dicekokan.
Dapat pula dilakukan dengan tembakau sebanyak 3 liter dicampur 3 gr terusi, lalu ditambah kan 2 liter selanjutnya diberikan kepada ternak sebanyak 30 mm-50 mm diminumkan. selain itu, cara kimiawi dapat diberi obat paten Dovenix berbahan aktif introsinil dosis 10 gr/kg berat badan, yang disuntikan di bawah kulit karbontetra khlorida dosis antara 1-5 ml/ekor atau 50 mg/kg berat badan yang disuntikan dibawah kulit.
Sumber :
http://hewanpeliharaantop.blogspot.com/2013/05/cara-ternak-kerbau-yang-baik.html
Tuesday, August 20, 2013
Cara Membedakan Burung Pleci Jantan atau Betina
Burung pleci jantan tentu banyak dipilih oleh pengemar karena memenuhi kriteria pleci yang baik. Selain berpostur tubuh panjang dan besar warna putih yang melingkari matanya terlihat tebal dan mempunyai bentuk paruh terlihat tebal dan panjang.
Burung yang merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia termasik burung pengicau.
Dengan ciri lingkaran di sekitar mata berwarna putih. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan, sedangkan sisi bawahnya sedikit bervariasi bergantung rasnya, kecuali leher dan dada berwarna kuning terang.
> Pleci Jantan mempunyai lingkar mata lebih tebal dan tajam
> Pleci Jantan warna hijaunya lebih tajam
> Llihat juga kloaka / dubur dengan cara di tiup, kalau lebih menonjol berarti burung jantan.
> Dan sebaliknya
Untuk perawatan burung pleci tidak terlalu sulit, jaga kebersihan kandang, mandikan, untuk selanjutnya lihat cara merawat burung pleci
Burung yang merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia termasik burung pengicau.
Dengan ciri lingkaran di sekitar mata berwarna putih. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan, sedangkan sisi bawahnya sedikit bervariasi bergantung rasnya, kecuali leher dan dada berwarna kuning terang.
Berikut Perbedaan Burung Pleci Jantan atau Betina
> Pleci Jantan mempunyai lingkar mata lebih tebal dan tajam
> Pleci Jantan warna hijaunya lebih tajam
> Llihat juga kloaka / dubur dengan cara di tiup, kalau lebih menonjol berarti burung jantan.
> Dan sebaliknya
Untuk perawatan burung pleci tidak terlalu sulit, jaga kebersihan kandang, mandikan, untuk selanjutnya lihat cara merawat burung pleci
Cara Mengetahui Pubertas Pada Kambing Betina
Artikel berikut membahas tentang pubertas pada kambing betina, yang berguna bagi Anda yang mempunyai bisnis budidaya ternak kambing
A. Pubertas
Pubertas adalah usia ketika binatang mencapai kemampuan untuk melepaskan gamet dan memanifestasikan perilaku seksual urutan lengkap. Usia pubertas merupakan parameter yang sangat penting untuk kesuksesan peternakan. Hewan yang mencapai pubertas lebih awal memberikan produktivitas lebih tinggi.
kambing betina termasuk hewan yang mengalami siklus polyestrus yaitu hewan yang aktivitas seksualnya hanya selama musim tertentu saja dan tidak dapat berkembang biak selama sisa tahun. kambing memiliki siklus estrus yang teratur. Sebuah siklus estrus yang lengkap termasuk perkembangan telur (ovum) di ovarium, menyiapkan rahim untuk kehamilan, periode penerimaan terhadap jantan (periode estrus), dan berakhir dengan pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Dalam siklus estrus kambing ada beberapa peluang bagi kambing tersebut untuk hamil selama musim kawin tunggal.
B. Masa Pubertas Kambing Betina
Pubertas kambing betina ditandai dengan ovulasi yang pertama. Pubertas tampaknya tergantung pada berat badan kambing tersebut. Kebanyakan anak kambing betina akan mencapai pubertas pada saat mereka telah mencapai 50 – 70% dari berat badan mereka.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pubertas Pada kambing Betina
Faktor genetik hewan.
Keturunan persilangan mencapai pubertas lebih awal dibandingkan dengan bibit lokal. Susu keturunan eksotis mencapai Pubertas di 12 – 15 bulan. Keturunan lokal mencapai pubertas pada usia 18 – 24 bulan. Kawin sedarah akan memperpanjang masa pubertas, seleksi perkembangbiakan harus dilakukan untuk memperoleh bibit yang unggul.
Faktor nutrisi.
Pada hewan yang kekurangan makanan atau nutrisi maka pubertas hewan tersebut akan tertunda. Pada hewan yang nutrisi nya tercukupi maka pubertas dicapai lebih awal. Ketika anakan mencapai bobot 55-60% dari
berat tubuh dewasa, maka hewan tersebut telah mencapai masa pubertas.
Musim Lahir.
Contoh, 2 kambing, A & B lahir di bulan Januari dan April masing-masing. Waktu yang diperlukan untuk kambing mencapai pubertas adalah 6 bulan, kambing A tidak dapat mencapai pubertas pada bulan Juni karena, pada bulan Juni merupakan musim panas.Sedangkan B kambing lahir pada bulan April akan mencapai pubertas pada bulan September, yang merupakan musim berkembang biak bagi kambing yang diperkirakan pada bulan September tersebut kaya akan pakan untuk anak hewan tersebut.
Musim kawin
Musim kawin kambing juga mempengaruhi pubertas. Ketika musim kawin terjadi banyak ternak yang terangsang baik itu yang sudah dewasa maupun yang belum dewasa sekalipun. Sehingga kondisi tersebut dapat mempercepat pubertas pada ternak yang belum dewasa terutama dewasa kelaminnya.
Faktor yang mempengaruhi musim kawin antara lain :
- Lamanya siang hari
Biasanya ternak akan sering ovulasi pada malam hari sehingga pada siang hari sebelumnya ternak tersebut menunjukan tanda-tanda birahi yang dapat merangsang pejantan untuk mengawininya.
- Mekanisme hormonal
Sistem kerja hormon yang normal atau tidak mengalami gangguan akan mempengaruhi keinginan untuk kawin dari ternak bila mekanisme hormonal ini terganggu maka akan menghambat atau mempengaruhi tingkat kawin dari suatu ternak.
- Suhu.
Di musim panas atau suhu terlalu tinggi akan menunda masa pubertas, karena suhu yang terlalu panas akan menyebabkan stres pada hewan sehingga rasio pertumbuhan rendah dan pubertas akan tertunda.
Manajemen.
Ketika hewan jantan dan betina disimpan bersama-sama kemudian pubertas datang lebih awal, hal itu disebabkan karena penglihatan dan visualisasi. Begitu juga sebaliknya.
Faktor-faktor lain
Contoh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pubertas antara lain :
Jenis ternak yang dipelihara,jantan atau betina semua,jenis peternakan nya dan lain-lain.
D. Siklus Estrus kambing
Rata-rata siklus estrus kambing adalah 17 hari. Namun, biasanya ada varisi dalam siklus tersebut hal ini dikarenakan adanya perbedaan ras dan individu kambing tersebut. Dalam spesies ternak lainnya telah menemukan bahwa meskipun ada variasi diantara individu kambing yang berbeda, namun panjang siklus untuk kambing relatif konstan. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti stres lingkungan,kekurangan gizi, dan cuaca dapat mengganggu keteraturan siklus estrus tersebut.
E. Estrus
Estrus adalah bagian dari siklus estrus. Fase ini adalah fase ketika betina siap untuk menerima jantan. Lama estrus biasanya berlangsung selama 24 sampai 36 jam. Estrus memiliki tahapan yang berbeda, ditandai dengan kesiapan para kambing betina untuk menerima jantan, menyiapkan diri untuk dinaiki jantan dan untuk kawin. Tahap ini berlangsung antara 10 – 12 jam. Lama estrus dipengaruhi oleh :
- Genetik
- Tahap musim kawin (cenderung lebih pendek pada awal dan akhir musim)
- Hadirnya jantan (mungkin pendek ketika ram hadir)
- Usia (mungkin lebih pendek untuk anak domba betina)
Tidak seperti banyak spesies ternak lainnya, kambing betina cenderung menunjukkan tanda-tanda perilaku dan fisik yang sangat sedikit. Dalam beberapa kasus, kambing betina mungkin lebih gelisah daripada biasanya, vulva mungkin terlihat sedikit membengkak dan mungkin ada debit lendir dari vagina. Namun, tanda-tanda estrus sulit untuk dideteksi jika jantan tidak hadir.
F.Fase Siklus Birahi
Siklus birahi dibagi dalam empat(4) fase yaitu :
1. FASE PROESTRUS
2. FASE ESTRUS
3. METESTRUS
4. FASE DIESTRUS
- Fase Proestrus
Fase proestrus merupakan fase sebelum estrus dimana folikel de Graaf tumbuh dibawah pengaruh FSH sebagai persiapan pelepasan ovum dari ovarium. Ciri-cirinya antara lain : terjadi peningkatan pertumbuhan silia tuba fallopii,vascularisasi mucosa uteri dan vascularisasi epitel vagina. Servik mensekresikan mukosa tebal dan berlendir, mukosa yang kental menjadi terang dan transparan dan menggantung pada vagina diakhir proestrus.
- Fase Estrus
periode setelah proestrus ini adalah ditandai dengan timbulnya keinginan kelamin untuk kawin, betina menerima pejantan untuk berkopulasi. Selain hal itu, terjadi pematangan folikel de Graaf, tuba fallopii menegang dan ujungnya (fimbrae) merapat ke folikel, uterus memberikan reaksi kemudian servik mengendor dan tampak sekali tanda-tanda birahi. Pada masa akhir esrus ini terjadi ovulasi.
- Fase Metestrus
Merupakan fase pasca estrus. Pada fase ini corpus luteum berkembang dibawah pengaruh hormone LH. Corpus Luteum menghasilkan hormone progesterone yang berfungsi menghambat sekresi FSH sekaligus menghambat perkembangan folikel de Graaf sehingga tidak terjadi estrus. Ciri-cirinya antara lain : Ephitelium pada carunculae terjadi hiperemis yaitu haemorhagi kapiler dan terjadi pendarahan proestrus atau menstruasi.
- Fase Diestrus
Merupakan periode terakhir siklus estrus. Pada masa ini corpus luteum menjadi matang dan pengaruh progesteron menjadi sangat nyata. Servik kembali menutup, lender vagina lengket dan uterus mengendor. Pada fase inilah perkembangan folikel primer dan sekunder mulai terjadi, sedangkan folikel de Graff tidak akan terjadi setelah fse diestrus berakhir.
- Fase Anestrus
Selain fase utama diatas, dalam siklus estrus juga dikenal fase anestrus. Fase ini ditandai dengan ovarium dan saluran kelamin yang tenang dan tidak berfungsi. Aktivitas folikuler pada ovarium berkembang tetapi pematangan folikel dan ovulasi jarang terjadi. Selama periode anestrus, fase diesrus berlangsung pendek, corpus luteum menjadi matang dan uterus mengendor kecil lalu cerviks merapat,mukosa vagina dan serviks pucat.
Lama berlangsungnya siklus estrus :
Fase Proestrus : 3 – 5 hari
Fase Estrus : 12 – 24 jam
Fase Metestrus : 3 – 5 hari
Fase Diestrus : 13 hari
Menurut konsep lain, siklus estrus dibagi menjadi 2(dua) tahap. Yaitu :
Fase folikuler (Proestrus dan birahinya)
Fase luteal (Metestrus dan Distrus)
G. Hormon Yang berpengaruh Pada Pubertas Hewan Betina
Ada 3 hormone penting dalam masa pubertas betina ini, hormone ini adalah
- Estradiol
- FSH
- LH
Pada masa pubertas ini terjadi perubahan-perubahan pada hormon tersebut yaitu :
Estradiol.Estradiol disekresikan cukup dini yaitu ketika masih janin ketika dalam rahim. Yakni pada hari ke-60 kehamilan. Sekresi Estradiol pada kambing yaitu pada usia 30 – 50 hari. Estradiol merupakan sumber jaringan interstisial dalam ovarium dalam kehidupan janin. Estradiol ini menjadi tidak efektif setelah lahir.
Setelah kelahiran estradiol dihasilkan setelah sekresi FSH dan LH. Sekresi berhenti sebelum 1 bulan (sebelum kelahiran) pada kambing. Setelah kelahiran FSH dan LH disekresikan ditingkat rendah 1 bulan pada kambing. Periode rendahnya tingkat FSH dan LH ini disebut periode bayi. Lalu hewan masuk kedalam periode prepubertal dimana tingkat FSH dan LH mulai meningkat.
Ada 2 alasan kenapa FSH dan LH meningkat.
Steroid memiliki efek pada hipotalamus dalam periode bayi yang terbalik
Respon terhadap reseptor GnRH pada hipofisis rendah dalam periode bayi yang juga meningkat.
► 2 minggu kambing memiliki 1 per 6 frekuensi denyut jam sedangkan 8
minggu kambing frekuensi pulsa adalah 5 per 6 jam.
Tanda-tanda eksternal jika estrus :
H. Ovulasi
Ovulasi ( pelepasan sel telur (s) dari ovarium) umumnya terjadi di dekat akhir periode estrus (~ 24 jam setelah birahi ). Sel telur (s) akan memasuki saluran tuba, dan secara bertahap (~ 72-96 jam setelah ovulasi ) akan memasuki rahim. Estrus sesuai dengan waktu optimal untuk kawin, memungkinkan untuk waktu perjalanan sperma dan telur ke saluran tuba. Pembuahan telur oleh sperma umumnya terjadi ketika telur di tuba falopi. Telur mampu dibuahi sekitar 10 sampai 25 jam setelah ovulasi.
Seperti kambing yang sering mengalami kelahiran kembar, lebih dari satu telur dapat dilepaskan selama estrus dalam periode yang sama. Meskipun tidak semua ovum (telur) yang dikeluarkan akan dibuahi, ada kemungkinan lebih besar ,beberapa kehamilan jika tingkat ovulasi tinggi. Tingkat ovulasi tergantung pada:
• genetik : Sebagian besar keturunan (persilangan) ~ rata 1,5 ovum / estrus. Beberapa sangat produktif, seperti Finnsheep, rata-rata 3 butir ovum / estrus.
• Umur: tingkat Ovulasi cenderung meningkat dengan usia, usia maksimum pada 3 sampai 6 tahun, dan umumnya terjadi penurunan kualits pada domba betina tua.
• Gizi.
I. Kehamilan
Setelah pembuahan, telur yang dibuahi (s) bergerak melalui tuba falopi menuju rahim. Perkembangan embrio akan tetap berada di rahim selama kehamilan. Uterus pada kambing betina terdiri dari dua tabung melingkar (tanduk) yang bergabung di garis tengah untuk membentuk bagian utama (tubuh) dari rahim. Anak kambing berkembang di tanduk rahim. Janin akan tetap berada di tanduk yang sama di seluruh kehamilan.
Plasenta (ari-ari) terdiri dari serangkaian lapisan membran yang berkembang dari embrio. Bahkan dengan anak kambing tunggal plasenta akan memperluas untuk mengisi seluruh rahim. Permukaan plasenta yang terdekat ke permukaan rahim akan mengembangkan struktur lampiran (kotiledon). Dalam struktur jaringan janin dan ibu bertemu, yang memungkinkan perpindahan nutrisi ke janin.
Serviks mencegah mikrorganisme memasuki rahim dan merugikan embrio. Leher rahim, yang terletak di persimpangan rahim dan vagina, adalah band otot jaringan yang tetap erat dan ditutup selama kehamilan. Sebuah blok lendir tebal dibentuk selama kehamilan untuk sepenuhnya leher rahim, melindungi janin dan rahim dari infeksi.
lama rata-rata kehamilan panjang kambing adalah 147 hari atau kira-kira lima bulan. Lama kehamilan dapat bervariasi dalam beberapa minggu, tergantung pada:
• Genetik (awal jatuh tempo, keturunan produktif cenderung memiliki kehamilan lebih pendek)
• Umur kambing (panjang kehamilan meningkat dengan bertambahnya usia)
• Jenis kelamin janin (kambing jantan cenderung lebih dari anak kambing betina)
• Musim (kambing musim semi dilakukan lebih dari kambing jatuh)
kambing betina yang stres (gizi buruk, penyakit subklinis dll) dapat bereaksi dengan resorbing janin mereka (es). Ini berarti bahwa membran janin diserap kembali ke dalam sistem kambing betina itu. Resorpsi kemungkinan jika kondisi lingkungan yang dirasakan oleh kambing betina yang akan beresiko untuk pengembangan kambing atau jika ada resiko untuk kelangsungan hidup kambing tersebut.
Dalam kasus janin kembar, satu dapat diserap sementara kambing yang lain dipertahankan. Resorpsi cenderung terjadi di awal kehamilan. Setelah tahap tertentu kehamilan materi janin tidak dapat diserap kembali oleh kambing betina dan masalah di kemudian hari pada kehamilan cenderung menghasilkan aborsi (membran janin yang dikeluarkan dari rahim). Jika anak kambing betina mati sementara di dalam dan tidak diserap atau dibatalkan, kambing betina dengan cepat akan teracuni oleh janin dan akan mati jika anak-anak kambing tidak dihilangkan.
J. Kelahiran
Tahapan selanjutnya adalah proses kelahiran si anak kambing tersebut.
K. Postpartum
Ini adalah periode setelah kambing betina melahirkan, termasuk involusi uterus (pemulihan dari kehamilan) dan dimulainya kembali kegiatan reproduksi. Involusi uterus umumnya selesai dalam beberapa bulan setelah beranak. Interval ke ovulasi postpartum pertama akan bervariasi tergantung dari waktu beranak .Jika kambing betina selama musim kawin ovulasi postpartum pertama dapat
berada dalam 20 hari, meskipun biasanya hal ini tidak akan menjadi siklus subur. Seperti halnya musim, faktor lainnya seperti menyusu dengan kambing, berkembang biak, gizi, dan suhu lingkungan juga mungkin berpengaruh.
A. Pubertas
Pubertas adalah usia ketika binatang mencapai kemampuan untuk melepaskan gamet dan memanifestasikan perilaku seksual urutan lengkap. Usia pubertas merupakan parameter yang sangat penting untuk kesuksesan peternakan. Hewan yang mencapai pubertas lebih awal memberikan produktivitas lebih tinggi.
kambing betina termasuk hewan yang mengalami siklus polyestrus yaitu hewan yang aktivitas seksualnya hanya selama musim tertentu saja dan tidak dapat berkembang biak selama sisa tahun. kambing memiliki siklus estrus yang teratur. Sebuah siklus estrus yang lengkap termasuk perkembangan telur (ovum) di ovarium, menyiapkan rahim untuk kehamilan, periode penerimaan terhadap jantan (periode estrus), dan berakhir dengan pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Dalam siklus estrus kambing ada beberapa peluang bagi kambing tersebut untuk hamil selama musim kawin tunggal.
B. Masa Pubertas Kambing Betina
Pubertas kambing betina ditandai dengan ovulasi yang pertama. Pubertas tampaknya tergantung pada berat badan kambing tersebut. Kebanyakan anak kambing betina akan mencapai pubertas pada saat mereka telah mencapai 50 – 70% dari berat badan mereka.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pubertas Pada kambing Betina
Faktor genetik hewan.
Keturunan persilangan mencapai pubertas lebih awal dibandingkan dengan bibit lokal. Susu keturunan eksotis mencapai Pubertas di 12 – 15 bulan. Keturunan lokal mencapai pubertas pada usia 18 – 24 bulan. Kawin sedarah akan memperpanjang masa pubertas, seleksi perkembangbiakan harus dilakukan untuk memperoleh bibit yang unggul.
Faktor nutrisi.
Pada hewan yang kekurangan makanan atau nutrisi maka pubertas hewan tersebut akan tertunda. Pada hewan yang nutrisi nya tercukupi maka pubertas dicapai lebih awal. Ketika anakan mencapai bobot 55-60% dari
berat tubuh dewasa, maka hewan tersebut telah mencapai masa pubertas.
Musim Lahir.
Contoh, 2 kambing, A & B lahir di bulan Januari dan April masing-masing. Waktu yang diperlukan untuk kambing mencapai pubertas adalah 6 bulan, kambing A tidak dapat mencapai pubertas pada bulan Juni karena, pada bulan Juni merupakan musim panas.Sedangkan B kambing lahir pada bulan April akan mencapai pubertas pada bulan September, yang merupakan musim berkembang biak bagi kambing yang diperkirakan pada bulan September tersebut kaya akan pakan untuk anak hewan tersebut.
Musim kawin
Musim kawin kambing juga mempengaruhi pubertas. Ketika musim kawin terjadi banyak ternak yang terangsang baik itu yang sudah dewasa maupun yang belum dewasa sekalipun. Sehingga kondisi tersebut dapat mempercepat pubertas pada ternak yang belum dewasa terutama dewasa kelaminnya.
Faktor yang mempengaruhi musim kawin antara lain :
- Lamanya siang hari
Biasanya ternak akan sering ovulasi pada malam hari sehingga pada siang hari sebelumnya ternak tersebut menunjukan tanda-tanda birahi yang dapat merangsang pejantan untuk mengawininya.
- Mekanisme hormonal
Sistem kerja hormon yang normal atau tidak mengalami gangguan akan mempengaruhi keinginan untuk kawin dari ternak bila mekanisme hormonal ini terganggu maka akan menghambat atau mempengaruhi tingkat kawin dari suatu ternak.
- Suhu.
Di musim panas atau suhu terlalu tinggi akan menunda masa pubertas, karena suhu yang terlalu panas akan menyebabkan stres pada hewan sehingga rasio pertumbuhan rendah dan pubertas akan tertunda.
Manajemen.
Ketika hewan jantan dan betina disimpan bersama-sama kemudian pubertas datang lebih awal, hal itu disebabkan karena penglihatan dan visualisasi. Begitu juga sebaliknya.
Faktor-faktor lain
Contoh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pubertas antara lain :
Jenis ternak yang dipelihara,jantan atau betina semua,jenis peternakan nya dan lain-lain.
D. Siklus Estrus kambing
Rata-rata siklus estrus kambing adalah 17 hari. Namun, biasanya ada varisi dalam siklus tersebut hal ini dikarenakan adanya perbedaan ras dan individu kambing tersebut. Dalam spesies ternak lainnya telah menemukan bahwa meskipun ada variasi diantara individu kambing yang berbeda, namun panjang siklus untuk kambing relatif konstan. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti stres lingkungan,kekurangan gizi, dan cuaca dapat mengganggu keteraturan siklus estrus tersebut.
E. Estrus
Estrus adalah bagian dari siklus estrus. Fase ini adalah fase ketika betina siap untuk menerima jantan. Lama estrus biasanya berlangsung selama 24 sampai 36 jam. Estrus memiliki tahapan yang berbeda, ditandai dengan kesiapan para kambing betina untuk menerima jantan, menyiapkan diri untuk dinaiki jantan dan untuk kawin. Tahap ini berlangsung antara 10 – 12 jam. Lama estrus dipengaruhi oleh :
- Genetik
- Tahap musim kawin (cenderung lebih pendek pada awal dan akhir musim)
- Hadirnya jantan (mungkin pendek ketika ram hadir)
- Usia (mungkin lebih pendek untuk anak domba betina)
Tidak seperti banyak spesies ternak lainnya, kambing betina cenderung menunjukkan tanda-tanda perilaku dan fisik yang sangat sedikit. Dalam beberapa kasus, kambing betina mungkin lebih gelisah daripada biasanya, vulva mungkin terlihat sedikit membengkak dan mungkin ada debit lendir dari vagina. Namun, tanda-tanda estrus sulit untuk dideteksi jika jantan tidak hadir.
F.Fase Siklus Birahi
Siklus birahi dibagi dalam empat(4) fase yaitu :
1. FASE PROESTRUS
2. FASE ESTRUS
3. METESTRUS
4. FASE DIESTRUS
- Fase Proestrus
Fase proestrus merupakan fase sebelum estrus dimana folikel de Graaf tumbuh dibawah pengaruh FSH sebagai persiapan pelepasan ovum dari ovarium. Ciri-cirinya antara lain : terjadi peningkatan pertumbuhan silia tuba fallopii,vascularisasi mucosa uteri dan vascularisasi epitel vagina. Servik mensekresikan mukosa tebal dan berlendir, mukosa yang kental menjadi terang dan transparan dan menggantung pada vagina diakhir proestrus.
- Fase Estrus
periode setelah proestrus ini adalah ditandai dengan timbulnya keinginan kelamin untuk kawin, betina menerima pejantan untuk berkopulasi. Selain hal itu, terjadi pematangan folikel de Graaf, tuba fallopii menegang dan ujungnya (fimbrae) merapat ke folikel, uterus memberikan reaksi kemudian servik mengendor dan tampak sekali tanda-tanda birahi. Pada masa akhir esrus ini terjadi ovulasi.
- Fase Metestrus
Merupakan fase pasca estrus. Pada fase ini corpus luteum berkembang dibawah pengaruh hormone LH. Corpus Luteum menghasilkan hormone progesterone yang berfungsi menghambat sekresi FSH sekaligus menghambat perkembangan folikel de Graaf sehingga tidak terjadi estrus. Ciri-cirinya antara lain : Ephitelium pada carunculae terjadi hiperemis yaitu haemorhagi kapiler dan terjadi pendarahan proestrus atau menstruasi.
- Fase Diestrus
Merupakan periode terakhir siklus estrus. Pada masa ini corpus luteum menjadi matang dan pengaruh progesteron menjadi sangat nyata. Servik kembali menutup, lender vagina lengket dan uterus mengendor. Pada fase inilah perkembangan folikel primer dan sekunder mulai terjadi, sedangkan folikel de Graff tidak akan terjadi setelah fse diestrus berakhir.
- Fase Anestrus
Selain fase utama diatas, dalam siklus estrus juga dikenal fase anestrus. Fase ini ditandai dengan ovarium dan saluran kelamin yang tenang dan tidak berfungsi. Aktivitas folikuler pada ovarium berkembang tetapi pematangan folikel dan ovulasi jarang terjadi. Selama periode anestrus, fase diesrus berlangsung pendek, corpus luteum menjadi matang dan uterus mengendor kecil lalu cerviks merapat,mukosa vagina dan serviks pucat.
Lama berlangsungnya siklus estrus :
Fase Proestrus : 3 – 5 hari
Fase Estrus : 12 – 24 jam
Fase Metestrus : 3 – 5 hari
Fase Diestrus : 13 hari
Menurut konsep lain, siklus estrus dibagi menjadi 2(dua) tahap. Yaitu :
Fase folikuler (Proestrus dan birahinya)
Fase luteal (Metestrus dan Distrus)
G. Hormon Yang berpengaruh Pada Pubertas Hewan Betina
Ada 3 hormone penting dalam masa pubertas betina ini, hormone ini adalah
- Estradiol
- FSH
- LH
Pada masa pubertas ini terjadi perubahan-perubahan pada hormon tersebut yaitu :
Estradiol.Estradiol disekresikan cukup dini yaitu ketika masih janin ketika dalam rahim. Yakni pada hari ke-60 kehamilan. Sekresi Estradiol pada kambing yaitu pada usia 30 – 50 hari. Estradiol merupakan sumber jaringan interstisial dalam ovarium dalam kehidupan janin. Estradiol ini menjadi tidak efektif setelah lahir.
Setelah kelahiran estradiol dihasilkan setelah sekresi FSH dan LH. Sekresi berhenti sebelum 1 bulan (sebelum kelahiran) pada kambing. Setelah kelahiran FSH dan LH disekresikan ditingkat rendah 1 bulan pada kambing. Periode rendahnya tingkat FSH dan LH ini disebut periode bayi. Lalu hewan masuk kedalam periode prepubertal dimana tingkat FSH dan LH mulai meningkat.
Ada 2 alasan kenapa FSH dan LH meningkat.
Steroid memiliki efek pada hipotalamus dalam periode bayi yang terbalik
Respon terhadap reseptor GnRH pada hipofisis rendah dalam periode bayi yang juga meningkat.
► 2 minggu kambing memiliki 1 per 6 frekuensi denyut jam sedangkan 8
minggu kambing frekuensi pulsa adalah 5 per 6 jam.
Tanda-tanda eksternal jika estrus :
- Penurunan konsumsi pakan oleh hewan betina
- Penurunan produksi susu
- Hewan akan gelisah
- Peningkatan suhu tubuh
- Liar pada kambing
- Berdiri untuk siap dinaiki jantan (tanda yang sangat kuat)
- Intensitas buang air kecil meningkat
- Vulva akan bengkak dan hyperemic
- Mukosa dari vagina akan basah dan juga hyperemic
- Mucus keluar dari vagina
H. Ovulasi
Ovulasi ( pelepasan sel telur (s) dari ovarium) umumnya terjadi di dekat akhir periode estrus (~ 24 jam setelah birahi ). Sel telur (s) akan memasuki saluran tuba, dan secara bertahap (~ 72-96 jam setelah ovulasi ) akan memasuki rahim. Estrus sesuai dengan waktu optimal untuk kawin, memungkinkan untuk waktu perjalanan sperma dan telur ke saluran tuba. Pembuahan telur oleh sperma umumnya terjadi ketika telur di tuba falopi. Telur mampu dibuahi sekitar 10 sampai 25 jam setelah ovulasi.
Seperti kambing yang sering mengalami kelahiran kembar, lebih dari satu telur dapat dilepaskan selama estrus dalam periode yang sama. Meskipun tidak semua ovum (telur) yang dikeluarkan akan dibuahi, ada kemungkinan lebih besar ,beberapa kehamilan jika tingkat ovulasi tinggi. Tingkat ovulasi tergantung pada:
• genetik : Sebagian besar keturunan (persilangan) ~ rata 1,5 ovum / estrus. Beberapa sangat produktif, seperti Finnsheep, rata-rata 3 butir ovum / estrus.
• Umur: tingkat Ovulasi cenderung meningkat dengan usia, usia maksimum pada 3 sampai 6 tahun, dan umumnya terjadi penurunan kualits pada domba betina tua.
• Gizi.
I. Kehamilan
Setelah pembuahan, telur yang dibuahi (s) bergerak melalui tuba falopi menuju rahim. Perkembangan embrio akan tetap berada di rahim selama kehamilan. Uterus pada kambing betina terdiri dari dua tabung melingkar (tanduk) yang bergabung di garis tengah untuk membentuk bagian utama (tubuh) dari rahim. Anak kambing berkembang di tanduk rahim. Janin akan tetap berada di tanduk yang sama di seluruh kehamilan.
Plasenta (ari-ari) terdiri dari serangkaian lapisan membran yang berkembang dari embrio. Bahkan dengan anak kambing tunggal plasenta akan memperluas untuk mengisi seluruh rahim. Permukaan plasenta yang terdekat ke permukaan rahim akan mengembangkan struktur lampiran (kotiledon). Dalam struktur jaringan janin dan ibu bertemu, yang memungkinkan perpindahan nutrisi ke janin.
Serviks mencegah mikrorganisme memasuki rahim dan merugikan embrio. Leher rahim, yang terletak di persimpangan rahim dan vagina, adalah band otot jaringan yang tetap erat dan ditutup selama kehamilan. Sebuah blok lendir tebal dibentuk selama kehamilan untuk sepenuhnya leher rahim, melindungi janin dan rahim dari infeksi.
lama rata-rata kehamilan panjang kambing adalah 147 hari atau kira-kira lima bulan. Lama kehamilan dapat bervariasi dalam beberapa minggu, tergantung pada:
• Genetik (awal jatuh tempo, keturunan produktif cenderung memiliki kehamilan lebih pendek)
• Umur kambing (panjang kehamilan meningkat dengan bertambahnya usia)
• Jenis kelamin janin (kambing jantan cenderung lebih dari anak kambing betina)
• Musim (kambing musim semi dilakukan lebih dari kambing jatuh)
kambing betina yang stres (gizi buruk, penyakit subklinis dll) dapat bereaksi dengan resorbing janin mereka (es). Ini berarti bahwa membran janin diserap kembali ke dalam sistem kambing betina itu. Resorpsi kemungkinan jika kondisi lingkungan yang dirasakan oleh kambing betina yang akan beresiko untuk pengembangan kambing atau jika ada resiko untuk kelangsungan hidup kambing tersebut.
Dalam kasus janin kembar, satu dapat diserap sementara kambing yang lain dipertahankan. Resorpsi cenderung terjadi di awal kehamilan. Setelah tahap tertentu kehamilan materi janin tidak dapat diserap kembali oleh kambing betina dan masalah di kemudian hari pada kehamilan cenderung menghasilkan aborsi (membran janin yang dikeluarkan dari rahim). Jika anak kambing betina mati sementara di dalam dan tidak diserap atau dibatalkan, kambing betina dengan cepat akan teracuni oleh janin dan akan mati jika anak-anak kambing tidak dihilangkan.
J. Kelahiran
Tahapan selanjutnya adalah proses kelahiran si anak kambing tersebut.
K. Postpartum
Ini adalah periode setelah kambing betina melahirkan, termasuk involusi uterus (pemulihan dari kehamilan) dan dimulainya kembali kegiatan reproduksi. Involusi uterus umumnya selesai dalam beberapa bulan setelah beranak. Interval ke ovulasi postpartum pertama akan bervariasi tergantung dari waktu beranak .Jika kambing betina selama musim kawin ovulasi postpartum pertama dapat
berada dalam 20 hari, meskipun biasanya hal ini tidak akan menjadi siklus subur. Seperti halnya musim, faktor lainnya seperti menyusu dengan kambing, berkembang biak, gizi, dan suhu lingkungan juga mungkin berpengaruh.
Menentukan Umur Kambing Berdasarkan Gigi Kambing
Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat. Pemeliharaannya yang mudah dan relatif sederhana serta peluang pengembangan yang tinggi menarik minat peternak baik dalam skala kecil di Pedesaan maupun yang telah diusahakan secara komersial untuk memilih ternak kambing sebagai ternak unggulan untuk dibudidayakan. Hal tersebut merupakan peluang yang harus didukung oleh semua pihak dalam upaya pengembangan ternak kambing khususnya dan pengembangan peternakan pada umumnya.
Ternak kambing dapat dibudidayakan sebagai usaha budidaya kambing potong maupun kambing perah. Kedua jenis ini jika dikembangkan memiliki peluang pasar yang tinggi. Daging kambing merupakan daging yang digemari oleh masyarakat, baik untuk dikonsumsi dalam bentuk sate, gulai maupun jenis makanan lain yang digemari oleh masyarakat. Mengkonsumsi daging kambing menurut sebagian besar masyarakat juga dapat meningkatkan stamina, sehingga dapat melancarkan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Sebagian besar penduduk Indonesia yang beragama Islam semakin mendukung dikembangkannya usaha kambing ini, karena setiap hari raya kurban dibutuhkan ternak kambing dalam jumlah banyak.
Selain dibudidayakan sebagai kambing potong, ternak kambing juga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi budidaya kambing perah. Saat ini permintaan susu kambing semakin meningkat seiring dengan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi susu. Susu kambing meskipun memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan susu sapi, akan tetapi masyarakat tetap banyak yang mencarinya untuk dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan, susu kambing memiliki keunggulan dalam meningkatkan stamina, menjaga kesehatan tubuh dan dapat juga digunakan sebagai obat maupun manfaat-manfaat lain yang belum dilakukan penelitian lebih lanjut. Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing yang saat ini sering dibudidayakan sebagai kambing perah. Oleh karena itu, harga kambing PE umumnya lebih mahal dibandingkan dengan kambing yang lain.
Gigi merupakan bagian yang berada di rongga mulut yang berguna untuk mengunyah makanan. Ternak juga sama halnya dengan manusia, yaitu mempunyai gigi yang membantu dalam proses pencernaan pakan. Pada ternak kambing, ada hal yang unik, yaitu gigi mengalami keterasahan dan erupsi secara kontinyu dengan karakteristik tertentu, sehingga gigi pada kambing dapat digunakan untuk menduga umur kambing jika tidak adanya catatan reproduksi maupun kelahiran dari kambing tersebut.
Jika kita amati perkembangan gigi seri pada kambing, akan dijumpai adanya gigi awal yang umumnya kita sebut dengan gigi seri susu. Setelah beberapa waktu gigi seri susu akan berubah menjadi gigi seri permanen dan gigi seri permanen ini akan mengalami keterasahan pada umur-umur tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menduga umur ternak kambing. Edey (1993) mengemukakan bahwa susunan gigi seri permanen pada kambing yang sudah dewasa, yaitu sepasang gigi seri sentral, sepasang gigi seri lateral, sepasang gigi seri intermedial, sepasang gigi seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar.
Lebih lanjut Frandson (1993) menyatakan bahwa pendugaan umur kambing berdasarkan gigi seri yaitu sebagai berikut: (1) Jika pada kambing telah tumbuh sepasang gigi seri susu sentral, kambing berumur 1 hari sampai 1 minggu; (2) Sepasang gigi seri susu lateral, kambing berumur 1 – 2 minggu; (3) Sepasang gigi seri susu intermedial, kambing berumur 2 – 3 minggu; (4) Sepasang gigi seri susu sudut, kambing berumur 3 – 4 minggu; (5) Sepasang gigi seri susu sentral digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral, kambing berumur 1 – 1,5 tahun; (6) Sepasang gigi seri susu lateral digantikan sepasang gigi seri permanen lateral, kambing berumur 1,5 – 2,5 tahun; (7) Sepasang gigi seri susu intermedial digantikan sepasang gigi seri permanen intermedial, kambing berumur 2,5 – 3,5 tahun; (8) Sepasang gigi seri susu sudut digantikan sepasang gigi seri permanen sudut, kambing berumur 3,5 – 4 tahun.
Ternak kambing dapat dibudidayakan sebagai usaha budidaya kambing potong maupun kambing perah. Kedua jenis ini jika dikembangkan memiliki peluang pasar yang tinggi. Daging kambing merupakan daging yang digemari oleh masyarakat, baik untuk dikonsumsi dalam bentuk sate, gulai maupun jenis makanan lain yang digemari oleh masyarakat. Mengkonsumsi daging kambing menurut sebagian besar masyarakat juga dapat meningkatkan stamina, sehingga dapat melancarkan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Sebagian besar penduduk Indonesia yang beragama Islam semakin mendukung dikembangkannya usaha kambing ini, karena setiap hari raya kurban dibutuhkan ternak kambing dalam jumlah banyak.
Selain dibudidayakan sebagai kambing potong, ternak kambing juga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi budidaya kambing perah. Saat ini permintaan susu kambing semakin meningkat seiring dengan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi susu. Susu kambing meskipun memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan susu sapi, akan tetapi masyarakat tetap banyak yang mencarinya untuk dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan, susu kambing memiliki keunggulan dalam meningkatkan stamina, menjaga kesehatan tubuh dan dapat juga digunakan sebagai obat maupun manfaat-manfaat lain yang belum dilakukan penelitian lebih lanjut. Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing yang saat ini sering dibudidayakan sebagai kambing perah. Oleh karena itu, harga kambing PE umumnya lebih mahal dibandingkan dengan kambing yang lain.
Gigi merupakan bagian yang berada di rongga mulut yang berguna untuk mengunyah makanan. Ternak juga sama halnya dengan manusia, yaitu mempunyai gigi yang membantu dalam proses pencernaan pakan. Pada ternak kambing, ada hal yang unik, yaitu gigi mengalami keterasahan dan erupsi secara kontinyu dengan karakteristik tertentu, sehingga gigi pada kambing dapat digunakan untuk menduga umur kambing jika tidak adanya catatan reproduksi maupun kelahiran dari kambing tersebut.
Jika kita amati perkembangan gigi seri pada kambing, akan dijumpai adanya gigi awal yang umumnya kita sebut dengan gigi seri susu. Setelah beberapa waktu gigi seri susu akan berubah menjadi gigi seri permanen dan gigi seri permanen ini akan mengalami keterasahan pada umur-umur tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menduga umur ternak kambing. Edey (1993) mengemukakan bahwa susunan gigi seri permanen pada kambing yang sudah dewasa, yaitu sepasang gigi seri sentral, sepasang gigi seri lateral, sepasang gigi seri intermedial, sepasang gigi seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar.
Lebih lanjut Frandson (1993) menyatakan bahwa pendugaan umur kambing berdasarkan gigi seri yaitu sebagai berikut: (1) Jika pada kambing telah tumbuh sepasang gigi seri susu sentral, kambing berumur 1 hari sampai 1 minggu; (2) Sepasang gigi seri susu lateral, kambing berumur 1 – 2 minggu; (3) Sepasang gigi seri susu intermedial, kambing berumur 2 – 3 minggu; (4) Sepasang gigi seri susu sudut, kambing berumur 3 – 4 minggu; (5) Sepasang gigi seri susu sentral digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral, kambing berumur 1 – 1,5 tahun; (6) Sepasang gigi seri susu lateral digantikan sepasang gigi seri permanen lateral, kambing berumur 1,5 – 2,5 tahun; (7) Sepasang gigi seri susu intermedial digantikan sepasang gigi seri permanen intermedial, kambing berumur 2,5 – 3,5 tahun; (8) Sepasang gigi seri susu sudut digantikan sepasang gigi seri permanen sudut, kambing berumur 3,5 – 4 tahun.
Tips Selalu Sehat Setelah Makan Daging Kambing
Aneka olahan dari daging kambing memang banyak diminati, terlebih oleh para pria. Banyak yang meyakini kalau daging kambing bisa menambah vitalitas seksual.
Namun selain efek positif tersebut, daging kambing juga memiliki dampak negatif, yaitu dapat menambah lemak tubuh dan menaikan tekanan darah. Terlebih jika orang tersebut telah memiliki riwayat penyakit darah tinggi/ hipertensi.Naiknya tekanan darah ini dikarenakan daging kambing memiliki nilai kalori yang sangat tinggi. Contohnya jika daging kambing diolah menjadi sate kambing, nilai kalori yang dihasilkan sebesar 150 kalori, jika menjadi gulai sebesar 125 kalori, dan jika diolah menjadi sop kambing hanya 35 kalori.
Untuk mengurangi efek negatif pada daging kambing, simak tips berikut:
Selain berbagai tips yang telah Blog Kesehatan uraikan diatas, untuk menurunkan tekanan darah tinggi setelah memakan daging kambing, silakan baca artikel tentang obat tradisional darah tinggi.
Namun selain efek positif tersebut, daging kambing juga memiliki dampak negatif, yaitu dapat menambah lemak tubuh dan menaikan tekanan darah. Terlebih jika orang tersebut telah memiliki riwayat penyakit darah tinggi/ hipertensi.Naiknya tekanan darah ini dikarenakan daging kambing memiliki nilai kalori yang sangat tinggi. Contohnya jika daging kambing diolah menjadi sate kambing, nilai kalori yang dihasilkan sebesar 150 kalori, jika menjadi gulai sebesar 125 kalori, dan jika diolah menjadi sop kambing hanya 35 kalori.
Untuk mengurangi efek negatif pada daging kambing, simak tips berikut:
- Pilih Olahan yang Tepat
- Konsumsi Sayur dan Buah
- Jangan Makan Lemak dan Manisan
- Lakukan Olahraga Ringan
- Hipertensi? Jangan Makan Kambing
Selain berbagai tips yang telah Blog Kesehatan uraikan diatas, untuk menurunkan tekanan darah tinggi setelah memakan daging kambing, silakan baca artikel tentang obat tradisional darah tinggi.
Monday, August 19, 2013
Budidaya Ternak Kerbau
Kerbau sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, bahkan lebih dahulu populer dibandingkan dengan sapi. Daging kerbau memang memiliki nilai gizi yang baik, walaupun saat ini daging yang tersedia dipasaran lebih banyak daging sapi namun masih banyak yang menggunakan daging kerbau sebagai bahan dasar masakannya. Budidaya ternak kerbau masih banyak dilakukan di daerah-daerah baik perorangan maupun skala besar.
Budidaya ternak kerbau yang dilakukan oleh peternak kecil biasanya juga di sewakan untuk membajak sawah. Sedangkan untuk peternakan kerbau sekala besar sudah sangat jarang dan digantikan dengan ternak sapi, biasanya masih ada didaerah yang memiliki tanah kurang subur untuk pertanian seperti NTT dan NTB.
Memulai Budidaya ternak kerbau
Pemilihan Bibit
Anak ternak. Ternak kerbau betina dapat melahirkan anak setiap tahun. Selang waktu beranak (calving interval) adalah antara 12-18 bulan. Anak ternak yang lahir merupakan produksi paling potensial bagi pengembangan usaha.
Langkah terpenting dalam budidaya ternak kerbau adalah pemilihan bibit, ada beberapa jenis bibit kerbau yang bisa dipilih
* Kerbau Murrah (Kerbau asal India, warna hitam / kelabu kehitaman)
* Kerbau Nilli / Kerbau Ravi (asal India, warna hitam / coklat tua)
* Kerbau Surti (Kerbau asal India, warna hitam / coklat)
* Kerbau Belang / Kerbau Tedong Bonga (asal Sulawesi Selatan / Toraja, Produksi susu ± 3 liter/hari).
* Kerbau Lokal (warna abu-abu, asal Sumba, Bali, Kalimantan, Sumatera, Produksi susu ± 2 liter/hari).
Kandang Kerbau
Setelah memutuskan memilih bibit yang sesuai, maka kita harus memulai dengan menyiapkan kandang. Kandang yang baik jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari pencemaran udara dari kotoran kerbau. Kandang juga harus mampu melindungi kerbau dari serangan hama dan pemangsa yang bisa saja datang. Lengkapi kandang dengan tempat makan dan minum serta harus tersedia tempat pembuangan dan penampungan kotoran.
Ukuran kandang kerbau harus disesuaikan dengan ukuran dan umur kerbau :
* Dewasa = 1,5 meter X 2 meter/ekor
* Anak = 1 meter X 0,8 meter/ekor
* Kandang jepit = 1,2 meter X 0,55 meterX 1,5 meter/ekor
Pemberian Pakan
Ada beberapa macam pakan untuk kerbau, terdiri dari pakan hijauan dan pakan tambahan/konsentrat. Beberapa jenis pakan kerbau hijauan adalah :
* Rumput Gajah
* Rumput Raja
* Rumput Setaria
* Rumput Benggala
* Rumput Lapangan
Kacang-kacangan antara lain :
* Lamtoro
* Glirisidia (Gamal)
* Turi
Limbah pertanian antara lain :
* Jerami Padi
* Jerami Jagung
* Jerami Kedelai
* Jerami Kacang buah
Ransum Campuran juga bisa diberikan sebagai pakan:
* Hijauan = 35 – 50 Kg (terdiri dari 70% rumput-rumputan dan 30% kacang-kacangan)
* Konsentrat = 2- 5 Kg/hr/ekor (terdiri dari dedak halus, bungkil-bungkilan)
Kesehatan Kerbau
Kesehatan pada hewan budidaya ternak kerbau juga harus di perhatikan, walaupun pada umumnya lebih tahan dari penyakit. Namun ada beberapa penyakit khusus yang justru mengincar kerbau seperti:
1. Antrax
Penyebab : Bakteri Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan perut, keluar darah dari lubang hidung, rongga mulut, anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.
2. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella
Gejala : Biasanya terjadi keguguran pada kebuntingan 5 – 8 bulan.
Pencegahan : Pemeriksaan darah secara berkala, menjaga kebersihan kandang ternak, dan Vaksinasi.
3. Penyakit Ngorok
Penyebab : Kuman Pasteurella multocida
Gejala : Gangguan pernapasan/ngorok
pencegahan : vaksinasi
4. Penyakit Kuku dan mulut
Panen dan Pasca Panen budidaya ternak kerbau
Kerbau di panen saat sudah cukup umur dan mencapai berat maksimal dan menghasilkan produk berupa daging, kulit, susu dan lain-lain.
Penanganan pascapanen berternak kerbau adalah memelihara anak ternak setelah umur penyapihan untuk dijadikan bibit (induk). Sementara anak yang kurang baik dapat dibesarkan atau langsung dijual.
Hasil Panen Tambahan
Kotoran ternak. Hasil Panen Tambahan dalam budidaya ternak kerbau adalah kotorannya. Kotoran ini dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik, pupuk kompos dan sumber energi.
Di beberapa daerah tertentu di Indonesia, budidaya ternak kerbau merupakan lambang status bagi pemiliknya. Bahkan, tanduknya yang indah, melingkar setengah lingkaran dengan ujungnya yang runcing, tidak jarang dipajang secara berjejer di tiang depan rumah mereka sebagai simbol prestise tuan rumah yang bersangkutan.
Sumber :
http://www.ukmkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ternak-kerbau
Budidaya ternak kerbau yang dilakukan oleh peternak kecil biasanya juga di sewakan untuk membajak sawah. Sedangkan untuk peternakan kerbau sekala besar sudah sangat jarang dan digantikan dengan ternak sapi, biasanya masih ada didaerah yang memiliki tanah kurang subur untuk pertanian seperti NTT dan NTB.
Memulai Budidaya ternak kerbau
Pemilihan Bibit
Anak ternak. Ternak kerbau betina dapat melahirkan anak setiap tahun. Selang waktu beranak (calving interval) adalah antara 12-18 bulan. Anak ternak yang lahir merupakan produksi paling potensial bagi pengembangan usaha.
Langkah terpenting dalam budidaya ternak kerbau adalah pemilihan bibit, ada beberapa jenis bibit kerbau yang bisa dipilih
* Kerbau Murrah (Kerbau asal India, warna hitam / kelabu kehitaman)
* Kerbau Nilli / Kerbau Ravi (asal India, warna hitam / coklat tua)
* Kerbau Surti (Kerbau asal India, warna hitam / coklat)
* Kerbau Belang / Kerbau Tedong Bonga (asal Sulawesi Selatan / Toraja, Produksi susu ± 3 liter/hari).
* Kerbau Lokal (warna abu-abu, asal Sumba, Bali, Kalimantan, Sumatera, Produksi susu ± 2 liter/hari).
Kandang Kerbau
Setelah memutuskan memilih bibit yang sesuai, maka kita harus memulai dengan menyiapkan kandang. Kandang yang baik jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari pencemaran udara dari kotoran kerbau. Kandang juga harus mampu melindungi kerbau dari serangan hama dan pemangsa yang bisa saja datang. Lengkapi kandang dengan tempat makan dan minum serta harus tersedia tempat pembuangan dan penampungan kotoran.
Ukuran kandang kerbau harus disesuaikan dengan ukuran dan umur kerbau :
* Dewasa = 1,5 meter X 2 meter/ekor
* Anak = 1 meter X 0,8 meter/ekor
* Kandang jepit = 1,2 meter X 0,55 meterX 1,5 meter/ekor
Pemberian Pakan
Ada beberapa macam pakan untuk kerbau, terdiri dari pakan hijauan dan pakan tambahan/konsentrat. Beberapa jenis pakan kerbau hijauan adalah :
* Rumput Gajah
* Rumput Raja
* Rumput Setaria
* Rumput Benggala
* Rumput Lapangan
Kacang-kacangan antara lain :
* Lamtoro
* Glirisidia (Gamal)
* Turi
Limbah pertanian antara lain :
* Jerami Padi
* Jerami Jagung
* Jerami Kedelai
* Jerami Kacang buah
Ransum Campuran juga bisa diberikan sebagai pakan:
* Hijauan = 35 – 50 Kg (terdiri dari 70% rumput-rumputan dan 30% kacang-kacangan)
* Konsentrat = 2- 5 Kg/hr/ekor (terdiri dari dedak halus, bungkil-bungkilan)
Kesehatan Kerbau
Kesehatan pada hewan budidaya ternak kerbau juga harus di perhatikan, walaupun pada umumnya lebih tahan dari penyakit. Namun ada beberapa penyakit khusus yang justru mengincar kerbau seperti:
1. Antrax
Penyebab : Bakteri Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan perut, keluar darah dari lubang hidung, rongga mulut, anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.
2. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella
Gejala : Biasanya terjadi keguguran pada kebuntingan 5 – 8 bulan.
Pencegahan : Pemeriksaan darah secara berkala, menjaga kebersihan kandang ternak, dan Vaksinasi.
3. Penyakit Ngorok
Penyebab : Kuman Pasteurella multocida
Gejala : Gangguan pernapasan/ngorok
pencegahan : vaksinasi
4. Penyakit Kuku dan mulut
Panen dan Pasca Panen budidaya ternak kerbau
Kerbau di panen saat sudah cukup umur dan mencapai berat maksimal dan menghasilkan produk berupa daging, kulit, susu dan lain-lain.
Penanganan pascapanen berternak kerbau adalah memelihara anak ternak setelah umur penyapihan untuk dijadikan bibit (induk). Sementara anak yang kurang baik dapat dibesarkan atau langsung dijual.
Hasil Panen Tambahan
Kotoran ternak. Hasil Panen Tambahan dalam budidaya ternak kerbau adalah kotorannya. Kotoran ini dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik, pupuk kompos dan sumber energi.
Di beberapa daerah tertentu di Indonesia, budidaya ternak kerbau merupakan lambang status bagi pemiliknya. Bahkan, tanduknya yang indah, melingkar setengah lingkaran dengan ujungnya yang runcing, tidak jarang dipajang secara berjejer di tiang depan rumah mereka sebagai simbol prestise tuan rumah yang bersangkutan.
Sumber :
http://www.ukmkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ternak-kerbau
Sunday, August 18, 2013
Mengenal Ikan Sepat Mutiara
Ikan Sepat Mutiara adalah sejenis ikan hias air tawar sisi suku gurami (osphronemidae). Di dalam bahasa inggris disebut sebagai mosaic gourami atau lace gourami merujuk pada pola warna berbintik-bintik indah dengan garis hitam di sisi tubuhnya. Dengan nama dagang pearl gouramy atau mosaic gouramy datang dari Malaysia, Thailand, Sumatera dan kalimantan. Ikan yang berupa omnivora ini hidup pada suhu optimal 26-28° celcius ; Ph 6, 5-7, 0; dengan kekerasan air 6-8° dh.
Panjang tubuh ikan ini dapat menggapai 12 cm. Warnanya biru muda dengan kilas violet terang. Bagian seluruh tubuhnya dipenuhi oleh totol putih seperti mutiara dengan poly mosaik. pada saat birahi, warna segi perut jantan lantas orange.
Ciri khas
Ikan yang bertubuh pipih dan bermoncong agak runcing sempit, panjang keseluruhan beserta ekor hingga memanjang 120 mm. berwarna abu-abu atau kebiruan dengan pola butir-butir berwarna kehijauan atau keperakan sama mutiara amat banyak. suatu hal pita berwarna gelap jalur pada tengah sisi tubuh, diawali dari ujung moncong melewati mata dan berakhir dengan suatu hal bintik pada pangkal ekor. Ikan sepat mutiara jantan akan lebih berwarna warni, dengan tenggorokan dan sirip dubur segi depan berwarna kemerahan.
Persebaran serta habitat
Sepat mutiara menyebar diawali dari thailand, malaysia, sumatra, hingga kalimantan. ikan ini yaitu penghuni rawa-rawa dataran rendah yang berair sedikit asam. ikan ini biasanya senang ada dekat permukaan hingga 1/2 kedalaman air.
Pemeliharaan di aquarium
Untuk memelihara sepasang sepat mutiara sebaiknya digunakan kolam atau aquarium berukuran sekurang-kurangnya 60 liter ; makin besar ukurannya bisa makin baik, karena ikan ini bisa perlihatkan sinyal tanda stres bila lantas terbatasi ruangannya. Suhu air sebaiknya berkisar pada 22–28 °celcius. Permukaan airnya baiknya berkenaan segera dengan udara terbuka, agar organ labirin ikan ini dapat bertindak dengan baik. kelengkapan aquarium yang diperlukan salah satunya yakni substrat dan ornamen yang pas, tetumbuhan air, filter air, pencahayaan, serta perawatan.
Sepat mutiara yakni ikan yang cinta damai. ikan ini dapat hidup bercampur dengan sebagian type ikan yang lain, namun sebaiknya jangan sampai digabungkan dengan ikan-ikan yang berupa agresif atau terlalu aktif. Juga perlu dijaga agar aquarium tidak terlalu penuh agar sepat mutiara tidak gelisah. Tandanya, sepat jantan dapat tiba-tiba saja menyerang atau menggertak ikan lain yang jadi mengganggunya.
Pakan
Sepat mutiara yakni hewan omnivora, pemakan seluruh. Di aquarium, ikan ini dapat diberi pakan kering layaknya pelet atau cacing tubifex kering. Sesekali, juga dapat diberikan pakan hidup layaknya udang renik.
Pemijahan
Langkah pemijahan dan pemeliharaan ikan ini hampir sama saja dengan dwarf gouramy. perbedaannya hanya pada ke-2 induknya yang sangat sctia melindungi telurnya. oleh karena itu, pemisahan induk jantan dan betina dengan anaknya dapat ditangani setelah larva bisa berenang atau kurang lebih umur 1 minggu. ukuran jual kurang lebih 4 cm atau sudah berumur 3, 5 bln.
Untuk area memijah, aquarium perlu dilengkapi dengan tanaman air yang mengapung. Di sini ikan jantan bisa buat sarang busa atau sarang gelembung dari air ludahnya, sebagai area memijah dan menyimpan telur hingga menetas kelak. Percumbuan dan pemijahan bisa jalan di sarang ini, dan sesudah telur dikeluarkan dan dibuahi, sepat betina bisa diusir keluar oleh si jantan. Sebagaimana sebagian type sepat yang lain, jantan sepat mutiara bisa menjagai telur-telur ini hingga menetas.
Sekali memijah biasanya betina bisa mengeluarkan 150–200 butir telur. Telur ikan bisa menetas setelah 24 jam. Sekian hari setelah itu burayak (anak-anak ikan) mulai aktif berenang. Pada saat itu baiknya ikan jantan dipisahkan dari anak-anaknya, agar burayak-burayak itu tidak dimakannya. Anak-anak ikan awal mulanya dapat diberi pakan udang renik, dan minggu-minggu setelah itu dapat diberi pakan kering yang dihaluskan.
Sumber :
http://miniaquarium.blogspot.com/2013/07/mengenal-ikan-sepat-mutiara.html
Panjang tubuh ikan ini dapat menggapai 12 cm. Warnanya biru muda dengan kilas violet terang. Bagian seluruh tubuhnya dipenuhi oleh totol putih seperti mutiara dengan poly mosaik. pada saat birahi, warna segi perut jantan lantas orange.
Ciri khas
Ikan yang bertubuh pipih dan bermoncong agak runcing sempit, panjang keseluruhan beserta ekor hingga memanjang 120 mm. berwarna abu-abu atau kebiruan dengan pola butir-butir berwarna kehijauan atau keperakan sama mutiara amat banyak. suatu hal pita berwarna gelap jalur pada tengah sisi tubuh, diawali dari ujung moncong melewati mata dan berakhir dengan suatu hal bintik pada pangkal ekor. Ikan sepat mutiara jantan akan lebih berwarna warni, dengan tenggorokan dan sirip dubur segi depan berwarna kemerahan.
Persebaran serta habitat
Sepat mutiara menyebar diawali dari thailand, malaysia, sumatra, hingga kalimantan. ikan ini yaitu penghuni rawa-rawa dataran rendah yang berair sedikit asam. ikan ini biasanya senang ada dekat permukaan hingga 1/2 kedalaman air.
Pemeliharaan di aquarium
Untuk memelihara sepasang sepat mutiara sebaiknya digunakan kolam atau aquarium berukuran sekurang-kurangnya 60 liter ; makin besar ukurannya bisa makin baik, karena ikan ini bisa perlihatkan sinyal tanda stres bila lantas terbatasi ruangannya. Suhu air sebaiknya berkisar pada 22–28 °celcius. Permukaan airnya baiknya berkenaan segera dengan udara terbuka, agar organ labirin ikan ini dapat bertindak dengan baik. kelengkapan aquarium yang diperlukan salah satunya yakni substrat dan ornamen yang pas, tetumbuhan air, filter air, pencahayaan, serta perawatan.
Sepat mutiara yakni ikan yang cinta damai. ikan ini dapat hidup bercampur dengan sebagian type ikan yang lain, namun sebaiknya jangan sampai digabungkan dengan ikan-ikan yang berupa agresif atau terlalu aktif. Juga perlu dijaga agar aquarium tidak terlalu penuh agar sepat mutiara tidak gelisah. Tandanya, sepat jantan dapat tiba-tiba saja menyerang atau menggertak ikan lain yang jadi mengganggunya.
Pakan
Sepat mutiara yakni hewan omnivora, pemakan seluruh. Di aquarium, ikan ini dapat diberi pakan kering layaknya pelet atau cacing tubifex kering. Sesekali, juga dapat diberikan pakan hidup layaknya udang renik.
Pemijahan
Langkah pemijahan dan pemeliharaan ikan ini hampir sama saja dengan dwarf gouramy. perbedaannya hanya pada ke-2 induknya yang sangat sctia melindungi telurnya. oleh karena itu, pemisahan induk jantan dan betina dengan anaknya dapat ditangani setelah larva bisa berenang atau kurang lebih umur 1 minggu. ukuran jual kurang lebih 4 cm atau sudah berumur 3, 5 bln.
Untuk area memijah, aquarium perlu dilengkapi dengan tanaman air yang mengapung. Di sini ikan jantan bisa buat sarang busa atau sarang gelembung dari air ludahnya, sebagai area memijah dan menyimpan telur hingga menetas kelak. Percumbuan dan pemijahan bisa jalan di sarang ini, dan sesudah telur dikeluarkan dan dibuahi, sepat betina bisa diusir keluar oleh si jantan. Sebagaimana sebagian type sepat yang lain, jantan sepat mutiara bisa menjagai telur-telur ini hingga menetas.
Sekali memijah biasanya betina bisa mengeluarkan 150–200 butir telur. Telur ikan bisa menetas setelah 24 jam. Sekian hari setelah itu burayak (anak-anak ikan) mulai aktif berenang. Pada saat itu baiknya ikan jantan dipisahkan dari anak-anaknya, agar burayak-burayak itu tidak dimakannya. Anak-anak ikan awal mulanya dapat diberi pakan udang renik, dan minggu-minggu setelah itu dapat diberi pakan kering yang dihaluskan.
Sumber :
http://miniaquarium.blogspot.com/2013/07/mengenal-ikan-sepat-mutiara.html
Friday, August 16, 2013
Budidaya Ikan Botia
Ikan botia ( chromobotia macracanthus ) yang berparas sangat cantik ini tempat penyebarannya di sungai-sungai sumatera serta kalimantan. kecantikannya bikin ikan hias ini cukup laku, balk di pasar lokal ataupun ekspor.
Budidaya ikan botia pada umumnya, ikan botia diperjualbelikan dalam ukuran pada 1-3 inchi atau 2, 5 —7, 5 cm. botia berukuran besar, yaitu diatas 5 inchi dilarang untuk diperjualbelikan. tujuannya membuat perlindungan botia dari kepunahan dikarenakan penangkapan ikan dengan besar-besaran.
Penentuan induk
Sampai sekarang ini, induk botia tetap didatangkan dari alam atau mesti dibeli di area penangkapan. induk lantas dipelihara dalam area pemeliharaan yang tertutup atau wadah pemeliharaan¬nya dilengkapi tutup supaya cahaya sedikit masuk. adaptasi untuk masak gonad ikan ini agak lama lebih kurang 8-10 bln.. induk yang masak gonad ditan¬dai dengan gendutnya induk betina. cara kanulasi atau kateterisasi merupakan cara yang sangat efisien untuk memastikan kematangan gonad. Jika ukuran telur telah meraih panjang 1,1 - 1,2 mm maka ikan bisa dipijahkan. untuk induk jantan bisa dilihat dengan pengurutan serta apabila telah dapatkeluar sperma yakni cairan putih susu bermakna dia masak.
Pemijahan induk
Perbanyakan botia dikerjakan melewati pemijahan buatan, yaitu lewat cara menyuntikkan hormon pada induk-induk terpilih. untuk induk betina kandungan dipakai 1,0 ml/kg berat badan induk dengan 2 x suntik. pertama 0,4 ml serta ke-2 0,6 ml dengan interval waktu 6 jam. untuk induk jantan 0,6 ml/kg cukup berbarengan dengan suntikan pertama induk betina. sesudah penyuntikan, dilanjutkan dengan pengeluaran sperma serta telur induk lewat cara stripping.
Stripping pada induk jantan dikerjakan apabila induk telah terlihat gelisah serta berenang ibas-ngibaskan ekor. bagian stripping pada induk jantan yaitu seperti berikut.
Sesudah induk jantan ditangkap, lap tubuhnya sampai kering supaya sper¬ma yang di ambil tidak tercampur air, lantas bias menggunakan phenoxy ethanol 0,3 ml.
Sedot sperma menggunakan spuit diisi garam lantas tampung ke dalam wadah berbentuk mangkok kecil. Encerkan sperma dengan menam¬bahkan larutan garam fisiologis ( per¬bandingan 1 : 3 sampai 1: 4 ). Simpan dalam suhu dingin layaknya kulkas atau ice box. sperma ini bisa tahan sampai 4 – 6 jam,
Sesaat stripping induk betina bisa dikerjakan lewat cara seperti berikut :
Layaknya halnya pada induk jantan, sebelum saat stripping clilakukan induk betina mesti dalam situasi kering untuk setelah itu dikerjakan pembiusan.
Sesudah dibius, kerjakan pengurutan sampai telur keluar. tampung telur pada wadah berbentuk mangkok atau piring yang permukaannya halus. Apabila saat diurut tetap merasa berat, tunggulah sesaat sampai merasa mudah kembali.Kerjakan pengurutan sedikit demi sedikit sampai telur habis.
Sesudah sistem stripping induk jantan serta betina dikerjakan, campur sperma serta telur sembari dialiri air bersih, lantas goyang-goyangkan sampai merata. sesudah sate menit, bersihkan dengan air bersih berapa kali.
Penetasan telur botia sangat bagus di tempat yang berupa corong dengan aran air yang halus. air untuk menetaskan telur baiknya air yang telah “tua” telur dapat menetas di tempat penetasan lebih kurang 19 jam apabila suhu maksimal yakni pada 26-27° c.
Pemeliharaan pascapemijahan
Larva yang menetas dapat tambah baik dipelihara dalam corong sampai 4 hari yakni sampai makan artemia. baru setelah itu larva bisa dipinclahkan ke area pemeliharaan larva layaknya akuarium atau bak.
Ikan botia daya tetasnya tetap ren¬dah baru lebih kurang 40%. perihal ini dikarenakan induk botia biasanya sulit beradaptasi. tetapi demikianlah, apabila dirawatdengan balk, peluang hidup larva dapat meraih 80-90%.
Sumber :
http://aquariumhias.blogspot.com/2013/05/budidaya-ikan-botia.html
Budidaya ikan botia pada umumnya, ikan botia diperjualbelikan dalam ukuran pada 1-3 inchi atau 2, 5 —7, 5 cm. botia berukuran besar, yaitu diatas 5 inchi dilarang untuk diperjualbelikan. tujuannya membuat perlindungan botia dari kepunahan dikarenakan penangkapan ikan dengan besar-besaran.
Penentuan induk
Sampai sekarang ini, induk botia tetap didatangkan dari alam atau mesti dibeli di area penangkapan. induk lantas dipelihara dalam area pemeliharaan yang tertutup atau wadah pemeliharaan¬nya dilengkapi tutup supaya cahaya sedikit masuk. adaptasi untuk masak gonad ikan ini agak lama lebih kurang 8-10 bln.. induk yang masak gonad ditan¬dai dengan gendutnya induk betina. cara kanulasi atau kateterisasi merupakan cara yang sangat efisien untuk memastikan kematangan gonad. Jika ukuran telur telah meraih panjang 1,1 - 1,2 mm maka ikan bisa dipijahkan. untuk induk jantan bisa dilihat dengan pengurutan serta apabila telah dapatkeluar sperma yakni cairan putih susu bermakna dia masak.
Pemijahan induk
Perbanyakan botia dikerjakan melewati pemijahan buatan, yaitu lewat cara menyuntikkan hormon pada induk-induk terpilih. untuk induk betina kandungan dipakai 1,0 ml/kg berat badan induk dengan 2 x suntik. pertama 0,4 ml serta ke-2 0,6 ml dengan interval waktu 6 jam. untuk induk jantan 0,6 ml/kg cukup berbarengan dengan suntikan pertama induk betina. sesudah penyuntikan, dilanjutkan dengan pengeluaran sperma serta telur induk lewat cara stripping.
Stripping pada induk jantan dikerjakan apabila induk telah terlihat gelisah serta berenang ibas-ngibaskan ekor. bagian stripping pada induk jantan yaitu seperti berikut.
Sesudah induk jantan ditangkap, lap tubuhnya sampai kering supaya sper¬ma yang di ambil tidak tercampur air, lantas bias menggunakan phenoxy ethanol 0,3 ml.
Sedot sperma menggunakan spuit diisi garam lantas tampung ke dalam wadah berbentuk mangkok kecil. Encerkan sperma dengan menam¬bahkan larutan garam fisiologis ( per¬bandingan 1 : 3 sampai 1: 4 ). Simpan dalam suhu dingin layaknya kulkas atau ice box. sperma ini bisa tahan sampai 4 – 6 jam,
Sesaat stripping induk betina bisa dikerjakan lewat cara seperti berikut :
Layaknya halnya pada induk jantan, sebelum saat stripping clilakukan induk betina mesti dalam situasi kering untuk setelah itu dikerjakan pembiusan.
Sesudah dibius, kerjakan pengurutan sampai telur keluar. tampung telur pada wadah berbentuk mangkok atau piring yang permukaannya halus. Apabila saat diurut tetap merasa berat, tunggulah sesaat sampai merasa mudah kembali.Kerjakan pengurutan sedikit demi sedikit sampai telur habis.
Sesudah sistem stripping induk jantan serta betina dikerjakan, campur sperma serta telur sembari dialiri air bersih, lantas goyang-goyangkan sampai merata. sesudah sate menit, bersihkan dengan air bersih berapa kali.
Penetasan telur botia sangat bagus di tempat yang berupa corong dengan aran air yang halus. air untuk menetaskan telur baiknya air yang telah “tua” telur dapat menetas di tempat penetasan lebih kurang 19 jam apabila suhu maksimal yakni pada 26-27° c.
Pemeliharaan pascapemijahan
Larva yang menetas dapat tambah baik dipelihara dalam corong sampai 4 hari yakni sampai makan artemia. baru setelah itu larva bisa dipinclahkan ke area pemeliharaan larva layaknya akuarium atau bak.
Ikan botia daya tetasnya tetap ren¬dah baru lebih kurang 40%. perihal ini dikarenakan induk botia biasanya sulit beradaptasi. tetapi demikianlah, apabila dirawatdengan balk, peluang hidup larva dapat meraih 80-90%.
Sumber :
http://aquariumhias.blogspot.com/2013/05/budidaya-ikan-botia.html
Cara Memotong Kambing Yang Benar
Seringkali banyak pertanyaan, kapan sih saat terbaik untuk memotong kambing ? nah jawaban yang paling pas adalah ketika kambing berumur 8 bulan sampai 2 tahun. Pada umur tersebut pertumbuhan kambing telah mencapai ukuran sempurna. Daging kambing muda masih lunak, empuk dan berbau harum. Sebelum dipotong, kambing perlu mendapat perlakuan khusus agar daging yang dihasilkan mutunya baik. Adapun perlakuan sebagai berikut :
Setelah kegiatan tersebut dilakukan, selanjutnya adalah proses pemotongan kambing. Berikut ini cara memotong kambing yang benar
- Kambing yang akan dipotong sebaiknya dipisahkan dengan kambing lain, yaitu di tempat yang tenang. Jika tercampur dengan kambing pejantan dan kambing betina, kambing potong akan tertular bau prengusnya. Kambing yang akan dipotong jangan diberi pakan selama 8-12 jam, cukup diberi minum yang banyak.
- Sebelum pemotongan berlangsung, bulu kambing disikat dan dibersihkan dulu dengan cermat agar kotoran yang melekat di badan leyap dan bulu yang rontok jatuh ke tanah.
- Alat-alat untuk pemotongan disiapkan, yaitu meja potong terbuat dari papan, panci untuk mengumpulkan darah, pisau tajam, tali, dan besi pengait.
Setelah kegiatan tersebut dilakukan, selanjutnya adalah proses pemotongan kambing. Berikut ini cara memotong kambing yang benar
- Kambing yang akan dipotong ditidurkan di atas meja. Pada sisi meja, ada seorang yang membantu memegang kedua pasang kakinya. Usahakan kambing yang akan dipotong keadaannya setenang mungkin. Tekan kepala kambing dengan satu tangan, dan tangan lain mengarahkan ujung pisau pada tenggorokan di belakang rahang. Dengan sastu gerakan, mata pisau memotong pembuluh darah leher (urat nadi).
- Biarkan darah mengalir dan ditampung dalam ember atau panci. Setelah darah keluar habis, badan kambing ditelentangkan dengan dada dan perut menghadap ke atas.
- Dalam keadaan telentang, kulit perut ditoreh dan dibuka dengan ujung pisau yang tajam. Namun, harus dilakukan dengan hati-hati, agar lapisan selaput tipis yang terletak di bawah kulit tidak sobek atau berlubang.
- Leher hingga ujung leher dilukai dengan pisau, lalu kulit kulit kepala dikelupas. Kepala dipotong putus agar terpisah dari badan kambing. Kepala dicuci dengan air dingin. Setelah bersih, lidah dan otaknya dikeluarkan.
- Kulit dipotong kearah tulang dada, lalu kulit ditarik ke arah tulang dada dan leher. Dengan sebilah parang, tulang dada dipisahkan dari badan
- Potong bagian kaki depan dan kuliti sampai terlepas.
- Bagian dalam kaki belakang juga dikuliti.
- Kuliti keliling dubur, lalau lubang dubur diikat dengan tali, agar kotoran tidak menyembul keluar.
- Kaki belakang digantung dengan pengait. Dalam keadaan tergantung, kulit dikelupas dengan cara menekan kepalan tangan antara kulit dan dada, setelah itu antara kulit dan perut.
- Dari bahu bagian depan, kulit ditarik ke bawah
- Dari pertengahan tulang dada ke bawah di tekan ke belakang dengan mempergunakan kepalan tangan, maka seluruh kulit pun akan jatuh.
- Tubuh kambing yang sudah tak berkepala dan berkulit dibelah/dibuka selaput perutnya. Isi perut dikeluarkan. Pembedahan isi perut dimulai dari poros usus dubur. Poros usus dekat dubur diikat dengan tali yang kuat.
- Batang tenggorokan bagian sekat rongga dada dipotong. Dengan demikian semua isi rongga perut dan dada kambing jatuh bersamaan. Organ bagian dalam ini selanjutnya dibersihkan di tempat lain.
- Tongga perut dibersihkan dari sisa-sisa pembuluh darahnya. Selanjutnya karkas digantung untuk pelayuan.
Jenis Kambing Potong
Diperkirakan terdapat 300 bangsa kambing di seluruh dunia yang tersebar di daerah tropis maupun subtropics. Kambing-kambing tersebut dikelompokkan berdasarkan daerah penyebaran dengan disertai petunjuk produktivitas, karakteristik, dan potensinya. Biasanya bangsa kambing yang diternak untuk penghasil daging, kulit, dan bulu yang baik, hasil susunya sangat rendah.
Disebut kambing potong unggul bila memiliki cita rasa daging yang banyak disukai dan perkawinannya tak kenal musim sehingga produksi dagingnya dapat dikelola sepanjang tahun. Namun, yang lebih utama adalah sifatnya prolific (beranak kembar). Dengan jumlah anak per kelahiran yang selalu kembar, maka akan cepat menghasilkan populasi anak yang banyak. Jika pembesaran kambing potong disertai dengan manajemen pemeliharaan yang baik, produksi dagingnya pun akan lebih banyak
.
Berikut ini beberapa bangsa kambing yang potensial dikembangkan untuk ternak potong penghasil daging. Beberap di antaranya juga sebagai penghasil kulit dan bulu yang mahal harganya.
1. Kambing angora
Kambing angora asli berasal dari daerah Asia Tengah. Kambing ini merupakan persilangan antara Capra aegagrus dengan Capra fasconeri. Dipelihara terutama untuk produksi mohair yaitu bulu kambing yang halus selembut sutera dan daging. Meskipun merupakan penghasil bulu, kambing ini dapat pula dikembangkan menjadi ternak penghasil daging. Bobot kambing jantan dewasa sekitar 55 – 80 kg, sedangkan betina sekitar 35 – 45 kg. Kambing angora bisa hidup dengan baik di daerah tropic yang keadaannya kering.
2. Kambing achondroplastik
Ternak ini tergolong kambing kerdil berkaki pendek. Tingginya sekitar 50 cm, dan berat kambing dewasa sekitar 20 kg. penyebarannya terdapat di dekat jalur hutan dan savana Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kambing ini sangat baik diternakkan di daerah tropis yang berhawa lembap karena mudah sekali menyesuaikan diri dengan iklim setempat dan tahan terhadap trypanosomiasis.
Kambing kerdil ini merupakan kambing pedaging dengan mutu daging yang baik. Bila dipelihara dengan baik mudah sekali menghasilkan anak kembar dua atau tiga. Perkawinan hamper tak mengenal musim karena bisa terjadi sepanjang tahun. Namun, pertumbuhan tubuhnya lambat.
3. Kambing bari
Ternak ini tergolong kambing kecil. Banyak terdapat di daerah Sind (Pakistan). Kambing dewasa rata-rata beratnya 20 – 30 kg. Berat karkas 10 – 14 kg. Keunggulannya bersifat prolifik, yaitu setiap kelahiran biasanya beranak kembar 2 – 3 ekor. Meskipun kambing ini tergolong kecil, tetapi sangat cocok dikembangkan menjadi ternak kambing penghasil daging.
4. Kambing benggala hitam
Kambing benggala hitam tergolong kambing kecil. Kambing ini tersebar luas di Assam dan Bangladesh bagaian utara. Bobot dewasa kambing pejantan hanya sekitar 13 kg dan betina 9 kg. Kambing ini terkenal sebagai black bengal.
Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dengan produksi susu yang sangat sedikit. Kambing ini menghasilkan dagingnya yang sangat enak, lezat, dan lunak. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan sebagai kambing potong. Mutu kulitnya sangat bagus dan banyak digunakan bahan untuk membuat sepatu.
5. Kambing bligon
Kambing bligon atau gumbolo alias jawa randu merupakan keturunan kambing ettawa dengan kambing kacang. Namun, persentase darah kambing kacang lebih tinggi, yaitu lebih dari 50%. Kambing ini memiliki moncong yang lancip, telinga tebal dan lebih panjang dari kepalanya, leher tidak bersurai, sosok tubuh terlihat tebal, dan bulu tubuhnya kasar.
Pemeliharaan kambing ini sangat mudah karena menyukai pakan jenis apa saja, termasuk rumput-rumputan lapangan. Selain itu, anak yang dilahirkan cepat besar sehingg sangat tepat kalau dipelihara untuk kambing potong. Jenis kambing ini banyak tersebar di pantai utara Jawa seperti Cirebon dan Semarang, juga banyak dipelihara di daerah Gunung kidul, Yogyakarta.
6. Kambing creolo
Kambing creolo merupakan ternak penghasil daging yang sangat popular di Amerika Latin dan Tengah. Memiliki kemampuan hidup di daerah yang sangat kering. Bulunya tipis, pendek, dan berwarna hitam atau cokelat, sering kali terdapat bercak-bercak putih. Tanduknya melengkung dan telinga pendek serata tegak. Kambing jantan memeliki janggut, sedangkan betina tidak memiliki janggut. Tinggi gumba jantan sekitar 75 cm dan betina sekitar 65 cm. Berat hidup kambing dewasa rata-rata 40-60 kg dengan tubuh yang gempal. Jumlah anak per kelahiran 1-2 ekor.
7. Kambing gaddi
Kambing ini disebut juga kambing dwiguna karena merupakan penghasil daging sekaligus bulu. Ia tergolong dalam kambing berambut panjang. Bisa menghasilkan 0,5-1 kg rambut kasar per ekor dengan panjang 17-25 cm. Kambing gaddi dinamakan juga kambing himachal pradesh. Kambing ini banyak terdapat di daerah pegunungan India Utara dan Pakistan.
8. Kambing kacang
Kambing kacang merupakan kambing potong yang sangat prolifi, yaitu sering melahirkan anak kembar. Kelahiran kembar dua merupakan hal biasa. Bahkan, kadang-kadang melahirkan anak kembar tiga. Kambing ini dapat berkembang biak sepanjang tahaun sehingga sangat cocok dikembangkan untuk kambing potong.
a. Kambing kacang indonesia
Kambing kacang merupakan kambing local Indonesia yang tersebar luas terutama di Jawa. Kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan berkualitas rendah dan lingkungan ekstrem.
Kambing jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 60-65 cm dengan bobot rata-rata 25 kg. untuk kambing betina dewasa memiliki tinggi sekitar 50-56 cm dengan bobot rata-rata sekitar 20 kg. Kambing betina pertama kali beranak pada umur 12 – 13 bulan. Namun, produksi susunya masih sedikit. Rata-rata bobot lahir kambing kacang sekitar 3,28 kg. Total bobot sapih (umur 90 hari) adalah 10,12 kg. Kemampuan hidup saat lahir adalah 100% dan kemampuan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52,2%, kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.
Kambing kacang jantan muda mencapai dewasa kelamin mulai umur 20-23 minggu atau 135-173 hari. Kamibng betina mulai dewasa kelamin pada umur 153-454 hari atau rata-rata umur 307,72 hari. Angka pemotongan kambing kacang tergolong tinggi di Indonesia, terutama untuk produksi daging. Persentase karkasnya sekitar 44-51%..
b. Kambing kacang malaysia
Kambing kacang malaysia umumnya berwarana hitam, tetapi kadang-kadang terdapat beberapa bercak putih di tubuhnya. Tanduk berbentuk pedang melengkung ke atas dan belakang, baik pada kambing jantan maupun betina. Telinganya pendek dan tegak. Janggut terdapat pada yang jantan sangat jarang pada betina. Tinggi gumba jantan antara 60-65 cm dan betina sekitar 56 cm. bobot jantan dan betina dewasa rata-rata 25 kg dan 20 kg. Produksi susunya sedikit, sehingga lebih cocok dikembangkan menjadi ternak panghasil daging. Persentase karkasnya berkisar antara 44-51%.
c. Kambing kacang filipina
Kambing kacang filipina memiliki tinggi gumba rata-rata 50-60 cm dengan berat sekitar 30 kg. Tubuhnya berwarna hitam, cokelat, putih, atau campuran dair warna tersebut. Memiliki bulu kasar, berjanggut, dan bertanduk pedang. Beranak pertama kali pada umur 12-13 bulan dan biasanya melahirkan anak kembar dua.
d. Kambing kacang fiji
Kambing kacang fiji merupakan kambing kecil berbulu pendek. Bulunya berwarna kombinasi putih, hitam, cokelat, dan abu-abu. Jantan dan betina bertanduk, tetapi ada juga yang dungkul (tak bertanduk). Rata-rata tinggi gumba 58-66 cm. bobot jantan dan betina masing-masing 25 kg dan 20 kg. Interval beranak sekitar 262 hari. Kambing ini sering melahirkan anak kembar dua.
e. Kambing kacang marica
Kambing marica merupakan kambing kecil berbulu pendek yang terdapat di Sulawesi. Kambing ini memiliki penampilan yang mirip sekali dengan kambing kacang yang terdapat di Jawa. Namun, ukuran fisiknya lebih kecil dan tidak bertanduk.
9. Kambing Kashmir
Kambing ini tergolong ternak pegunungan. Sangat cocok hidup di daerah pegunungan Asia Tengah seperti Tibet, Mongolia Dalam, Kashmir, Iran, Turki, Kurdistan, Khirghizia, dan daerah sekeliling Rusia. Ia mampu hidup di daerah kering pada ketinggian 3.600-4.200 m dpl. Berat jantan dewasa sekitar 60 kg dan betina 40 kg untuk kambing asal Mongolia Dalam. Kambing ini merupakan keturunan langsung dari kambing liar Capra falconeri. Kambing gembrong yang terdapat di Bali diduga merupakan keturunan kambing Kashmir.
Kambing Kashmir yang berwarna putih dapat menghasilkan bulu 123 g/ekor/tahun. Kambing Kashmir hitam menghasilkan bulu 175-200 g/ekor/tahun. Kambing putih bila dipelihara di tempat yang memiliki suhu tinggi atau rendah akan hidup merana. Namun, untuk kambing hitam lebih tahan dhidup di daerah ekstrem. Selain bulu, kambing ini juga menghasilkan daging dan kulit.
10. Kambing kerdil dan cina selatan
Kambing ini tergolong kambing kerdil daerah tropic lembap. Berat jantan dewasa sekitar 30 kg, sedangkan betina hanya 25 kg. Tergolong sebagai kambing pedaging karena hasil susunya sangat sedikit, yaitu hanya 0,5 kg per hari. Ternak ini sangat sering melahirkan anak kembar dua.
11. Kambing kecil afrika timur
Kambing kecil ini daerah Afrika Timur dan banyak dipelihara sebagai ternak penghasil daging dan kulit. Penampilannya mirip kambing kacang yang terdapat di Indonesia. Warna bulunya bermacam-macam, tetapi rata-rata berambut pendek. Tanduknya kecil. Berat kambing dewasa rata-rata 30 kg. Keunggulan kambing ini sangat prolific, yaitu sering melahirkan anak kembar.
12. Kambing maxoto
Kambing ini dikenal pula dengan sebutan kambing nungfing. Banyak diternak di Brazil bagian timur laut. Kambing ini diperkirakan berasal dari keturunan portugis charnequeiro varietas elentejo, yaitu kambing potong yang sangat populer di Portugis dan Spanyol. Kambing maxoto memiliki bulu berwarna cokelat mudah atau cokelat kelabu kuning dengna garis-garis hitam di punggung dan perut. Warna bulu muka dan kaki hitam. Hewan ini diternaka untuk diambil kulit dan dagingnya.
Berat kambing dewasa rata-rata 32 kg. Induk betina bisa melahirkan tiga kali dalam dua tahun dan hampir 90% selalu melahirkan kembar.
13. Kambing sahel
Kambing ini paling cocok dikembangkan di daerah padang pasir yang kering, seperti di Sudan dan Afrika Barat. Keunggulannya tahan panas dan lingkungan yang sangat kering seperti sabana di pinggiran Gurun Sahara. Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dan kulit berkualitas tinggi disertai rambut yang pendek, tetapi halus.
14. Kambing salt range
Penyebaran kambing ini meliputi daerah barat laut Pakistan, Rawalpindi, dan Mianwali. Kambing ini unggul dalam menghasilkan daging dan bulu yang berambut panjang. Berat pejantan bisa mencapai 40 kg. Kambing salt range yang berumur satu tahun, berat karkasnya bisa mencapai 15-20 kg. hasil bulu per tahun mencapai 0,5-1 kg per ekor.
15. Kambing sirli
Jenis kambing ini banyak terdapat di daerah barat laut Pakistan. Penyebaran ternak terutama di daerah pegunungan berat kambing dewasa sektiar 35 kg. memiliki ukuran rambut panjang yang mencapai sekitar 25 cm.
16. Kambing somali
Kambing somali hampir semuanya berbulu putih halus. Kambing jenis ini tergolong sebagai penghasil daging dan kulit. Keunggulannya berkulit tipis, tetapi mutunya bagus. Berat kambing berkisar antara 20-30 kg. Kambing ini banyak terdapat di Somalia, Afrika Timur.
17. Kambing spanish
Kambing spanish atau La Mancha berasal dari Spanyol. Ternak ini memiliki ciri khas, yaitu telinganya sangat pendek atau hampir tidak berdaun telinga. Berat jantan dewasa sekitar 55-80 kg dan betina 35-40 kg. Warna bulu bermacam-macam dan berbulu pendek. Kambing ini sangat tangguh dan mampu beradaptasi terutama untuk produksi daging. Keunggulannya memiliki fisiologis reproduksi yang sangat khas, yaitu dapat berkembangbiak pada musim gugur hingga musim dingin dalam setahun. Hal ini memungkinkan kambing dapat beranak dan memproduksi daging sepanjang tahun di daerah subtropis
Disebut kambing potong unggul bila memiliki cita rasa daging yang banyak disukai dan perkawinannya tak kenal musim sehingga produksi dagingnya dapat dikelola sepanjang tahun. Namun, yang lebih utama adalah sifatnya prolific (beranak kembar). Dengan jumlah anak per kelahiran yang selalu kembar, maka akan cepat menghasilkan populasi anak yang banyak. Jika pembesaran kambing potong disertai dengan manajemen pemeliharaan yang baik, produksi dagingnya pun akan lebih banyak
.
Berikut ini beberapa bangsa kambing yang potensial dikembangkan untuk ternak potong penghasil daging. Beberap di antaranya juga sebagai penghasil kulit dan bulu yang mahal harganya.
1. Kambing angora
Kambing angora asli berasal dari daerah Asia Tengah. Kambing ini merupakan persilangan antara Capra aegagrus dengan Capra fasconeri. Dipelihara terutama untuk produksi mohair yaitu bulu kambing yang halus selembut sutera dan daging. Meskipun merupakan penghasil bulu, kambing ini dapat pula dikembangkan menjadi ternak penghasil daging. Bobot kambing jantan dewasa sekitar 55 – 80 kg, sedangkan betina sekitar 35 – 45 kg. Kambing angora bisa hidup dengan baik di daerah tropic yang keadaannya kering.
2. Kambing achondroplastik
Ternak ini tergolong kambing kerdil berkaki pendek. Tingginya sekitar 50 cm, dan berat kambing dewasa sekitar 20 kg. penyebarannya terdapat di dekat jalur hutan dan savana Afrika Barat dan Afrika Tengah. Kambing ini sangat baik diternakkan di daerah tropis yang berhawa lembap karena mudah sekali menyesuaikan diri dengan iklim setempat dan tahan terhadap trypanosomiasis.
Kambing kerdil ini merupakan kambing pedaging dengan mutu daging yang baik. Bila dipelihara dengan baik mudah sekali menghasilkan anak kembar dua atau tiga. Perkawinan hamper tak mengenal musim karena bisa terjadi sepanjang tahun. Namun, pertumbuhan tubuhnya lambat.
3. Kambing bari
Ternak ini tergolong kambing kecil. Banyak terdapat di daerah Sind (Pakistan). Kambing dewasa rata-rata beratnya 20 – 30 kg. Berat karkas 10 – 14 kg. Keunggulannya bersifat prolifik, yaitu setiap kelahiran biasanya beranak kembar 2 – 3 ekor. Meskipun kambing ini tergolong kecil, tetapi sangat cocok dikembangkan menjadi ternak kambing penghasil daging.
4. Kambing benggala hitam
Kambing benggala hitam tergolong kambing kecil. Kambing ini tersebar luas di Assam dan Bangladesh bagaian utara. Bobot dewasa kambing pejantan hanya sekitar 13 kg dan betina 9 kg. Kambing ini terkenal sebagai black bengal.
Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dengan produksi susu yang sangat sedikit. Kambing ini menghasilkan dagingnya yang sangat enak, lezat, dan lunak. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan sebagai kambing potong. Mutu kulitnya sangat bagus dan banyak digunakan bahan untuk membuat sepatu.
5. Kambing bligon
Kambing bligon atau gumbolo alias jawa randu merupakan keturunan kambing ettawa dengan kambing kacang. Namun, persentase darah kambing kacang lebih tinggi, yaitu lebih dari 50%. Kambing ini memiliki moncong yang lancip, telinga tebal dan lebih panjang dari kepalanya, leher tidak bersurai, sosok tubuh terlihat tebal, dan bulu tubuhnya kasar.
Pemeliharaan kambing ini sangat mudah karena menyukai pakan jenis apa saja, termasuk rumput-rumputan lapangan. Selain itu, anak yang dilahirkan cepat besar sehingg sangat tepat kalau dipelihara untuk kambing potong. Jenis kambing ini banyak tersebar di pantai utara Jawa seperti Cirebon dan Semarang, juga banyak dipelihara di daerah Gunung kidul, Yogyakarta.
6. Kambing creolo
Kambing creolo merupakan ternak penghasil daging yang sangat popular di Amerika Latin dan Tengah. Memiliki kemampuan hidup di daerah yang sangat kering. Bulunya tipis, pendek, dan berwarna hitam atau cokelat, sering kali terdapat bercak-bercak putih. Tanduknya melengkung dan telinga pendek serata tegak. Kambing jantan memeliki janggut, sedangkan betina tidak memiliki janggut. Tinggi gumba jantan sekitar 75 cm dan betina sekitar 65 cm. Berat hidup kambing dewasa rata-rata 40-60 kg dengan tubuh yang gempal. Jumlah anak per kelahiran 1-2 ekor.
7. Kambing gaddi
Kambing ini disebut juga kambing dwiguna karena merupakan penghasil daging sekaligus bulu. Ia tergolong dalam kambing berambut panjang. Bisa menghasilkan 0,5-1 kg rambut kasar per ekor dengan panjang 17-25 cm. Kambing gaddi dinamakan juga kambing himachal pradesh. Kambing ini banyak terdapat di daerah pegunungan India Utara dan Pakistan.
8. Kambing kacang
Kambing kacang merupakan kambing potong yang sangat prolifi, yaitu sering melahirkan anak kembar. Kelahiran kembar dua merupakan hal biasa. Bahkan, kadang-kadang melahirkan anak kembar tiga. Kambing ini dapat berkembang biak sepanjang tahaun sehingga sangat cocok dikembangkan untuk kambing potong.
a. Kambing kacang indonesia
Kambing kacang merupakan kambing local Indonesia yang tersebar luas terutama di Jawa. Kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan berkualitas rendah dan lingkungan ekstrem.
Kambing jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 60-65 cm dengan bobot rata-rata 25 kg. untuk kambing betina dewasa memiliki tinggi sekitar 50-56 cm dengan bobot rata-rata sekitar 20 kg. Kambing betina pertama kali beranak pada umur 12 – 13 bulan. Namun, produksi susunya masih sedikit. Rata-rata bobot lahir kambing kacang sekitar 3,28 kg. Total bobot sapih (umur 90 hari) adalah 10,12 kg. Kemampuan hidup saat lahir adalah 100% dan kemampuan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52,2%, kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.
Kambing kacang jantan muda mencapai dewasa kelamin mulai umur 20-23 minggu atau 135-173 hari. Kamibng betina mulai dewasa kelamin pada umur 153-454 hari atau rata-rata umur 307,72 hari. Angka pemotongan kambing kacang tergolong tinggi di Indonesia, terutama untuk produksi daging. Persentase karkasnya sekitar 44-51%..
b. Kambing kacang malaysia
Kambing kacang malaysia umumnya berwarana hitam, tetapi kadang-kadang terdapat beberapa bercak putih di tubuhnya. Tanduk berbentuk pedang melengkung ke atas dan belakang, baik pada kambing jantan maupun betina. Telinganya pendek dan tegak. Janggut terdapat pada yang jantan sangat jarang pada betina. Tinggi gumba jantan antara 60-65 cm dan betina sekitar 56 cm. bobot jantan dan betina dewasa rata-rata 25 kg dan 20 kg. Produksi susunya sedikit, sehingga lebih cocok dikembangkan menjadi ternak panghasil daging. Persentase karkasnya berkisar antara 44-51%.
c. Kambing kacang filipina
Kambing kacang filipina memiliki tinggi gumba rata-rata 50-60 cm dengan berat sekitar 30 kg. Tubuhnya berwarna hitam, cokelat, putih, atau campuran dair warna tersebut. Memiliki bulu kasar, berjanggut, dan bertanduk pedang. Beranak pertama kali pada umur 12-13 bulan dan biasanya melahirkan anak kembar dua.
d. Kambing kacang fiji
Kambing kacang fiji merupakan kambing kecil berbulu pendek. Bulunya berwarna kombinasi putih, hitam, cokelat, dan abu-abu. Jantan dan betina bertanduk, tetapi ada juga yang dungkul (tak bertanduk). Rata-rata tinggi gumba 58-66 cm. bobot jantan dan betina masing-masing 25 kg dan 20 kg. Interval beranak sekitar 262 hari. Kambing ini sering melahirkan anak kembar dua.
e. Kambing kacang marica
Kambing marica merupakan kambing kecil berbulu pendek yang terdapat di Sulawesi. Kambing ini memiliki penampilan yang mirip sekali dengan kambing kacang yang terdapat di Jawa. Namun, ukuran fisiknya lebih kecil dan tidak bertanduk.
9. Kambing Kashmir
Kambing ini tergolong ternak pegunungan. Sangat cocok hidup di daerah pegunungan Asia Tengah seperti Tibet, Mongolia Dalam, Kashmir, Iran, Turki, Kurdistan, Khirghizia, dan daerah sekeliling Rusia. Ia mampu hidup di daerah kering pada ketinggian 3.600-4.200 m dpl. Berat jantan dewasa sekitar 60 kg dan betina 40 kg untuk kambing asal Mongolia Dalam. Kambing ini merupakan keturunan langsung dari kambing liar Capra falconeri. Kambing gembrong yang terdapat di Bali diduga merupakan keturunan kambing Kashmir.
Kambing Kashmir yang berwarna putih dapat menghasilkan bulu 123 g/ekor/tahun. Kambing Kashmir hitam menghasilkan bulu 175-200 g/ekor/tahun. Kambing putih bila dipelihara di tempat yang memiliki suhu tinggi atau rendah akan hidup merana. Namun, untuk kambing hitam lebih tahan dhidup di daerah ekstrem. Selain bulu, kambing ini juga menghasilkan daging dan kulit.
10. Kambing kerdil dan cina selatan
Kambing ini tergolong kambing kerdil daerah tropic lembap. Berat jantan dewasa sekitar 30 kg, sedangkan betina hanya 25 kg. Tergolong sebagai kambing pedaging karena hasil susunya sangat sedikit, yaitu hanya 0,5 kg per hari. Ternak ini sangat sering melahirkan anak kembar dua.
11. Kambing kecil afrika timur
Kambing kecil ini daerah Afrika Timur dan banyak dipelihara sebagai ternak penghasil daging dan kulit. Penampilannya mirip kambing kacang yang terdapat di Indonesia. Warna bulunya bermacam-macam, tetapi rata-rata berambut pendek. Tanduknya kecil. Berat kambing dewasa rata-rata 30 kg. Keunggulan kambing ini sangat prolific, yaitu sering melahirkan anak kembar.
12. Kambing maxoto
Kambing ini dikenal pula dengan sebutan kambing nungfing. Banyak diternak di Brazil bagian timur laut. Kambing ini diperkirakan berasal dari keturunan portugis charnequeiro varietas elentejo, yaitu kambing potong yang sangat populer di Portugis dan Spanyol. Kambing maxoto memiliki bulu berwarna cokelat mudah atau cokelat kelabu kuning dengna garis-garis hitam di punggung dan perut. Warna bulu muka dan kaki hitam. Hewan ini diternaka untuk diambil kulit dan dagingnya.
Berat kambing dewasa rata-rata 32 kg. Induk betina bisa melahirkan tiga kali dalam dua tahun dan hampir 90% selalu melahirkan kembar.
13. Kambing sahel
Kambing ini paling cocok dikembangkan di daerah padang pasir yang kering, seperti di Sudan dan Afrika Barat. Keunggulannya tahan panas dan lingkungan yang sangat kering seperti sabana di pinggiran Gurun Sahara. Kambing ini merupakan ternak penghasil daging dan kulit berkualitas tinggi disertai rambut yang pendek, tetapi halus.
14. Kambing salt range
Penyebaran kambing ini meliputi daerah barat laut Pakistan, Rawalpindi, dan Mianwali. Kambing ini unggul dalam menghasilkan daging dan bulu yang berambut panjang. Berat pejantan bisa mencapai 40 kg. Kambing salt range yang berumur satu tahun, berat karkasnya bisa mencapai 15-20 kg. hasil bulu per tahun mencapai 0,5-1 kg per ekor.
15. Kambing sirli
Jenis kambing ini banyak terdapat di daerah barat laut Pakistan. Penyebaran ternak terutama di daerah pegunungan berat kambing dewasa sektiar 35 kg. memiliki ukuran rambut panjang yang mencapai sekitar 25 cm.
16. Kambing somali
Kambing somali hampir semuanya berbulu putih halus. Kambing jenis ini tergolong sebagai penghasil daging dan kulit. Keunggulannya berkulit tipis, tetapi mutunya bagus. Berat kambing berkisar antara 20-30 kg. Kambing ini banyak terdapat di Somalia, Afrika Timur.
17. Kambing spanish
Kambing spanish atau La Mancha berasal dari Spanyol. Ternak ini memiliki ciri khas, yaitu telinganya sangat pendek atau hampir tidak berdaun telinga. Berat jantan dewasa sekitar 55-80 kg dan betina 35-40 kg. Warna bulu bermacam-macam dan berbulu pendek. Kambing ini sangat tangguh dan mampu beradaptasi terutama untuk produksi daging. Keunggulannya memiliki fisiologis reproduksi yang sangat khas, yaitu dapat berkembangbiak pada musim gugur hingga musim dingin dalam setahun. Hal ini memungkinkan kambing dapat beranak dan memproduksi daging sepanjang tahun di daerah subtropis
Subscribe to:
Posts (Atom)