Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat digemari oleh sebagian besar masyarakat. Pemeliharaannya yang mudah dan relatif sederhana serta peluang pengembangan yang tinggi menarik minat peternak baik dalam skala kecil di Pedesaan maupun yang telah diusahakan secara komersial untuk memilih ternak kambing sebagai ternak unggulan untuk dibudidayakan. Hal tersebut merupakan peluang yang harus didukung oleh semua pihak dalam upaya pengembangan ternak kambing khususnya dan pengembangan peternakan pada umumnya.
Ternak kambing dapat dibudidayakan sebagai usaha budidaya kambing potong maupun kambing perah. Kedua jenis ini jika dikembangkan memiliki peluang pasar yang tinggi. Daging kambing merupakan daging yang digemari oleh masyarakat, baik untuk dikonsumsi dalam bentuk sate, gulai maupun jenis makanan lain yang digemari oleh masyarakat. Mengkonsumsi daging kambing menurut sebagian besar masyarakat juga dapat meningkatkan stamina, sehingga dapat melancarkan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Sebagian besar penduduk Indonesia yang beragama Islam semakin mendukung dikembangkannya usaha kambing ini, karena setiap hari raya kurban dibutuhkan ternak kambing dalam jumlah banyak.
Selain dibudidayakan sebagai kambing potong, ternak kambing juga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi budidaya kambing perah. Saat ini permintaan susu kambing semakin meningkat seiring dengan semakin sadarnya masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi susu. Susu kambing meskipun memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan susu sapi, akan tetapi masyarakat tetap banyak yang mencarinya untuk dikonsumsi. Hal tersebut dikarenakan, susu kambing memiliki keunggulan dalam meningkatkan stamina, menjaga kesehatan tubuh dan dapat juga digunakan sebagai obat maupun manfaat-manfaat lain yang belum dilakukan penelitian lebih lanjut. Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan kambing yang saat ini sering dibudidayakan sebagai kambing perah. Oleh karena itu, harga kambing PE umumnya lebih mahal dibandingkan dengan kambing yang lain.
Gigi merupakan bagian yang berada di rongga mulut yang berguna untuk mengunyah makanan. Ternak juga sama halnya dengan manusia, yaitu mempunyai gigi yang membantu dalam proses pencernaan pakan. Pada ternak kambing, ada hal yang unik, yaitu gigi mengalami keterasahan dan erupsi secara kontinyu dengan karakteristik tertentu, sehingga gigi pada kambing dapat digunakan untuk menduga umur kambing jika tidak adanya catatan reproduksi maupun kelahiran dari kambing tersebut.
Jika kita amati perkembangan gigi seri pada kambing, akan dijumpai adanya gigi awal yang umumnya kita sebut dengan gigi seri susu. Setelah beberapa waktu gigi seri susu akan berubah menjadi gigi seri permanen dan gigi seri permanen ini akan mengalami keterasahan pada umur-umur tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menduga umur ternak kambing. Edey (1993) mengemukakan bahwa susunan gigi seri permanen pada kambing yang sudah dewasa, yaitu sepasang gigi seri sentral, sepasang gigi seri lateral, sepasang gigi seri intermedial, sepasang gigi seri sudut pada rahang bawah, tiga gigi premolar dan tiga gigi molar.
Lebih lanjut Frandson (1993) menyatakan bahwa pendugaan umur kambing berdasarkan gigi seri yaitu sebagai berikut: (1) Jika pada kambing telah tumbuh sepasang gigi seri susu sentral, kambing berumur 1 hari sampai 1 minggu; (2) Sepasang gigi seri susu lateral, kambing berumur 1 – 2 minggu; (3) Sepasang gigi seri susu intermedial, kambing berumur 2 – 3 minggu; (4) Sepasang gigi seri susu sudut, kambing berumur 3 – 4 minggu; (5) Sepasang gigi seri susu sentral digantikan oleh sepasang gigi seri permanen sentral, kambing berumur 1 – 1,5 tahun; (6) Sepasang gigi seri susu lateral digantikan sepasang gigi seri permanen lateral, kambing berumur 1,5 – 2,5 tahun; (7) Sepasang gigi seri susu intermedial digantikan sepasang gigi seri permanen intermedial, kambing berumur 2,5 – 3,5 tahun; (8) Sepasang gigi seri susu sudut digantikan sepasang gigi seri permanen sudut, kambing berumur 3,5 – 4 tahun.
No comments:
Post a Comment