Dalam ilmu tumbuhan, tanaman sawi putih diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta (tanaman berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (biji berada didalam buah)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua atau biji belah)
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica pekinensia L
Sawi putih yang tergolong spesies Brassica pekinensia L memiliki banyak varietas, diantaranya ada yang berbulu dan tidak berbulu. Varietas yang berbulu memiliki ciri-ciri daun kasar, berkerut-kerut, berbulu halus sampai kasar, bentuk krop bulat, bulat memanjang, atau variasi bentuk lainnya yang umumnya kompak atau padat.
Misalnya, Varietas yokohama, superking, Eikun, Deli-3, Okinawa, summer bright, Early Spring,dan lain sebagainya.
Sedangkan varietas yang tidak berbulu memiliki ciri-ciri daun mulus, berkerut-kerut, tidak berbulu, bentuk krop bulat, bulat memanjang atau variasi bentuk lainnya yang umumnya kompak atau padat. Misalnya, varietas LUI, SP8-IQ, jade crown, fine zone, Whire sun, dan lain sebagainya.
Deskripsi dan Morfologi Tanaman Sawi Putih
Sawi putih (Brassica pekinensia L) termasuk jenis tanaman sayuran daun dan tergolong ke dalam tanaman semusim (berumur pendek).
Tanaman tumbuh pendek dengan tinggi sekitar 26 cm-33 cm atau lebih, tergantung dari varietasnya. Tanaman sawi putih membentuk krop, yaitu kumpulan daun-daun yang membentuk kepala.
Tanaman sawi putih berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara menyebar ke semua arah di sekitar permukaan tanah, sehingga perakarannya sangat dangkal pada kedalaman sekitar 5 cm. Tanaman sawi putih tidak memiliki akar tunggang.
Perakaran tanaman sawi putih dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, mudah meyerap air, dan kedalaman tanah (solum tanah) cukup dalam.
Tanaman sawi putih memiliki batang sejati pendek dabn bersayap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang sejati bersifat tidak keras dan berwarna keputih-putihn. Batang sejat memiliki ukuran panjang 1,5 cm, dan diameternya 3,5 cm. Pada umumnya batang sawi putih bercabang.
Daun tanamn sawi putih berbentuk bulat panjang (lonjong) dan agak lebar, kasar, berkerut-kerut, berbulu halus sampai kasar ( namun ada yang berdaun halus dan tidak berbulu), berwarna hijau muda sampai hijau tua.
Daun memiliki tangkai daun yang panjang, berwwarna putih,, agak lebar dan pipih, bersifat lemas dan halus. Pelepah-pelepah tersusun saling membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih muda sehingga membentuk kepala (krop), akan tetapi pada daun-daun tua (paling bawah) membuka.
Di samping itu, daun juga memiliki tulang-tulang daun yang menyirip dan bercabang-cabang. Daun tanaman sawi putih merupakan bagian tanaman yang dikonsumsi dalam berbagai bentuk makanan, terutam bagian kropnya (kumpulan-kumpulan daun yangmembentuk kepala).
Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/11/klasifikasi-tanaman-sawi-putih.html
Saturday, November 30, 2013
Thursday, November 28, 2013
Budidaya Ternak Cacing Sutra
Usaha budidaya ternak cacing sutra ini dilakukan guna menjawab permintaan pasar yang masih sangat kurang persediannya. Bila cacing sutra dapat dibudidayakan secara maksimal, maka usaha pembenihan dan budidaya ikan tidak perlu susah-susah mencari cacing sutra yang langka. Dalam pemasarannya cacing sutra bisa dijual dalam bentuk segar ataupun dapat juga dijual dalam bentuk cacing beku. Penjualan cacing sutra dalam bentuk beku akan meminimalkan resiko tercampur mikroorganisme berbahaya bagi ikan dan bisa awet disimpan dalam jangka waktu lama.
Cacing sutra banyak dicari oleh penggemar ikan hias dan para pembudidaya ikan. Kandungan gizi cacing sutra sangat bagus bagi ikan peliharaan kita, yaitu terdiri dari 57% protein dan 13% lemak sehingga sangat bagus untuk pertumbuhan ikan dan jauh lebih bagus dibandingkan dengan pakan ikan lainnya. Cacing sutra akan menigkatkan kualitas ikan hias kita dengan menguatkan warna dan stamina ikan. Sampai saat ini pasokan cacing sutra masih tergantung dari tangkapan alam, keadaan ini amat tergantung pada musim. Pada musim hujan cacing sutra sangat sulit dicari, inilah sebabnya Usaha budidaya ternak cacing sutra ini sangat menguntungkan.
Habitat Alami Cacing Sutra
Cacing sutra sering ditemukan di selokan, parit, saluran air serta tempat-tempat sejenis yang mengandung banyak bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini biasanya berasal dari limbah rumah tangga, limbah pasar yang mengalir ke saluran pembuangan, maupun limbah pertanian. Pada media yang mempunyai kandungan oksigen terlarut 2-5 ppm, Cacing sutra dapat berkembang dengan cepat. Dismping itu kondisi yang diperlukan adalah kandungan amonia.Cacing sutra bisa hidup dan berkembang dengan baik pada lokasi tersebut dalam kondisi air yang tergenang namun tidak mengalir dengan deras.
Memulai Usaha Budidaya Ternak Cacing Sutra
Usaha Budidaya ternak cacing sutra dapat mengunakan bak semen, bak terpal atau media yang lain. Yang terpenting adalah memastikan cacing sutra tidak dapat meninggalkan tempat lokasi budidaya. Untuk ukuran bak dapat disesuaikan dengan kondisi tempat yang ada.
Bak atau kolam untuk budidaya ternak cacing sutra diberi air dan lumpur yang halus, diusahakan lumpur yang mempunyai kandungan makanan yang cukup bagi cacing sutra. Media lumpur ini bisa terdiri dari limbah kolam lele atau kotoran ayam yang sudah difermentasi atau bahan lain yang kaya akan bahan-bahan organik yang diperlukan cacing sutra.
Sesudah media budidaya cacing sutra dimasukkan, kemudian diaduk-aduk sampai seluruh media bercampur. Setelah itu endapkan selama 3-5 hari, pastikan sesudah media lumpur mengendap permukaan lumpur rata, Bila media belum rata, ratakan dahulu menggunakan alat atau kayu. Sesudah media lumpur mengendap dan permukaan rata, jaga ketinggian air dari permukaan lumpur sekitar 5-10 cm.
Sesudah media untuk budidaya cacing sutra siap dan lumpur halus, saatnya kita menebar benih cacing sutra. Penting untuk diperhatikan dalam penebaran ini adalah kepadatan tebaran indukan cacing sutra. Kepadatannya kira-kira 1 liter induk cacing sutra ditebarkan pada 30 m2 bak budidaya.
Merawat bibit cacing sutra.
Dalam masa perawatan cacing sutra, kolam dialiri air dengan debit yang kecil. Ketinggian air mesti tetap dijaga pada ketinggian 5-10 cm. Pada masa pemeliharaan ini perlu diulangi pemberian air buangan limbah lele atau kotoran ayam yang sudah difermentasi dengan EM4. Saat usia penebaran 10 hari, bibit cacing sutra sudah mulai tampak tumbuh halus dan terlihat seperti benang merah yang ada di permukaan lumpur.
Panen Cacing Sutra
Cacing sutra sudah bisa dipanen dalam waktu 2 hingga 3 bulan. Pengambilan cacing sutra juga bisa dilakukan secara bertahap, ini juga berguna untuk mengurangi kepadatan dan memberi kesempatan yang lebih kecil untuk tumbuh dan kita panen yang berikutnya. Ciri-ciri bila cacing sutra sudah siap dipanen adalah jika saat lumpur dipegang akan terasa kental.
Cara Memanen Cacing Sutra
Cara memanen cacing sutra dengan cara menaikkan ketinggian air menjadi sekitar 50-60 cm. Dalam kondisi ini cacing sutra akan cenderung ikut naik ingga mudah untuk dipanen. Waktu pemanenan yang tepat adalah pagi dan sore hari ketika cuaca tidak terlalu panas. Media lumpur diaduk-aduk kemudian dimasukkan kedalam baskom, setelah itu cuci dan dibersihkan dengan saringan.
Penanganan Pasca Panen Cacing Sutra
Sesudah cacing sutra dibersihkan, langkah selanjutnya adalah pemberokan (karantina) dalam waktu 10-12 jam. Pemberokan cacing sutra ini berguna supaya cacing sutra bebas dari mikroorganise berbahaya bagi ikan hias atau benih ikan. Setelah bersih cacing sutra siap untuk dijual secara segar ataupun di bekukan. Budidaya ternak cacing sutra ini sangat menguntungkan, harga saat ini sekitar Rp 10.000 / liter. Untuk cacing sutra beku dijual perkilogram, cacing sutra bisa juga dikeringkan bila kita kesulitan alat pembeku agar cacing sutra lebih tahan lama dibandingkan cacing sutra fresh Selamat berwirausaha budidaya ternak cacing sutra.
Sumber :
http://www.ukmkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ternak-cacing-sutra
Cacing sutra banyak dicari oleh penggemar ikan hias dan para pembudidaya ikan. Kandungan gizi cacing sutra sangat bagus bagi ikan peliharaan kita, yaitu terdiri dari 57% protein dan 13% lemak sehingga sangat bagus untuk pertumbuhan ikan dan jauh lebih bagus dibandingkan dengan pakan ikan lainnya. Cacing sutra akan menigkatkan kualitas ikan hias kita dengan menguatkan warna dan stamina ikan. Sampai saat ini pasokan cacing sutra masih tergantung dari tangkapan alam, keadaan ini amat tergantung pada musim. Pada musim hujan cacing sutra sangat sulit dicari, inilah sebabnya Usaha budidaya ternak cacing sutra ini sangat menguntungkan.
Habitat Alami Cacing Sutra
Cacing sutra sering ditemukan di selokan, parit, saluran air serta tempat-tempat sejenis yang mengandung banyak bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini biasanya berasal dari limbah rumah tangga, limbah pasar yang mengalir ke saluran pembuangan, maupun limbah pertanian. Pada media yang mempunyai kandungan oksigen terlarut 2-5 ppm, Cacing sutra dapat berkembang dengan cepat. Dismping itu kondisi yang diperlukan adalah kandungan amonia.Cacing sutra bisa hidup dan berkembang dengan baik pada lokasi tersebut dalam kondisi air yang tergenang namun tidak mengalir dengan deras.
Memulai Usaha Budidaya Ternak Cacing Sutra
Usaha Budidaya ternak cacing sutra dapat mengunakan bak semen, bak terpal atau media yang lain. Yang terpenting adalah memastikan cacing sutra tidak dapat meninggalkan tempat lokasi budidaya. Untuk ukuran bak dapat disesuaikan dengan kondisi tempat yang ada.
Bak atau kolam untuk budidaya ternak cacing sutra diberi air dan lumpur yang halus, diusahakan lumpur yang mempunyai kandungan makanan yang cukup bagi cacing sutra. Media lumpur ini bisa terdiri dari limbah kolam lele atau kotoran ayam yang sudah difermentasi atau bahan lain yang kaya akan bahan-bahan organik yang diperlukan cacing sutra.
Sesudah media budidaya cacing sutra dimasukkan, kemudian diaduk-aduk sampai seluruh media bercampur. Setelah itu endapkan selama 3-5 hari, pastikan sesudah media lumpur mengendap permukaan lumpur rata, Bila media belum rata, ratakan dahulu menggunakan alat atau kayu. Sesudah media lumpur mengendap dan permukaan rata, jaga ketinggian air dari permukaan lumpur sekitar 5-10 cm.
Sesudah media untuk budidaya cacing sutra siap dan lumpur halus, saatnya kita menebar benih cacing sutra. Penting untuk diperhatikan dalam penebaran ini adalah kepadatan tebaran indukan cacing sutra. Kepadatannya kira-kira 1 liter induk cacing sutra ditebarkan pada 30 m2 bak budidaya.
Merawat bibit cacing sutra.
Dalam masa perawatan cacing sutra, kolam dialiri air dengan debit yang kecil. Ketinggian air mesti tetap dijaga pada ketinggian 5-10 cm. Pada masa pemeliharaan ini perlu diulangi pemberian air buangan limbah lele atau kotoran ayam yang sudah difermentasi dengan EM4. Saat usia penebaran 10 hari, bibit cacing sutra sudah mulai tampak tumbuh halus dan terlihat seperti benang merah yang ada di permukaan lumpur.
Panen Cacing Sutra
Cacing sutra sudah bisa dipanen dalam waktu 2 hingga 3 bulan. Pengambilan cacing sutra juga bisa dilakukan secara bertahap, ini juga berguna untuk mengurangi kepadatan dan memberi kesempatan yang lebih kecil untuk tumbuh dan kita panen yang berikutnya. Ciri-ciri bila cacing sutra sudah siap dipanen adalah jika saat lumpur dipegang akan terasa kental.
Cara Memanen Cacing Sutra
Cara memanen cacing sutra dengan cara menaikkan ketinggian air menjadi sekitar 50-60 cm. Dalam kondisi ini cacing sutra akan cenderung ikut naik ingga mudah untuk dipanen. Waktu pemanenan yang tepat adalah pagi dan sore hari ketika cuaca tidak terlalu panas. Media lumpur diaduk-aduk kemudian dimasukkan kedalam baskom, setelah itu cuci dan dibersihkan dengan saringan.
Penanganan Pasca Panen Cacing Sutra
Sesudah cacing sutra dibersihkan, langkah selanjutnya adalah pemberokan (karantina) dalam waktu 10-12 jam. Pemberokan cacing sutra ini berguna supaya cacing sutra bebas dari mikroorganise berbahaya bagi ikan hias atau benih ikan. Setelah bersih cacing sutra siap untuk dijual secara segar ataupun di bekukan. Budidaya ternak cacing sutra ini sangat menguntungkan, harga saat ini sekitar Rp 10.000 / liter. Untuk cacing sutra beku dijual perkilogram, cacing sutra bisa juga dikeringkan bila kita kesulitan alat pembeku agar cacing sutra lebih tahan lama dibandingkan cacing sutra fresh Selamat berwirausaha budidaya ternak cacing sutra.
Sumber :
http://www.ukmkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ternak-cacing-sutra
Wednesday, November 27, 2013
Jenis Jenis Ikan Hias Air Tawar
Jenis Jenis Ikan Hias Air Tawar - Bagi Anda pencinta Ikan Hias Air Tawar, mengetahui jenis-jenis ikan sebagai pengisi akirium anda itu sangat penting. banyak jenis ikan air tawar yang cantik untuk pengisi akuarium. tapi Zona Ikan akan memberi informasi tentang junis jenis Ikan Hias air tawar yang saat ini banyak dimintai oleh para pencinta ikan.
Ikan Black Ghost Ikan Black Ghost (Afteronotus albifrons, Linneaus) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai peluang bisnis yang potensial. Ikan jenis ini belum banyak dikenal oleh masyarakat tetapi saat ini beberapa pengusaha ikan hias memproduksi benih sebagai komoditas lokal maupun ekspor.
”Black Ghost” berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan merupakan ikan pendamai, yang ukurannya dapat mencapai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh hitam. Ikan ini digolongkan kedalam ikan pisau (Knifefishes), karena secara keseluruhan bentuk tubuhnya menyerupai pisau melebar dari bagian kepala dan badan kemudian melancip dibagian perut.
Persyaratan kualitas air media yang dikehendaki ikan Black Ghost yaitu ‘Soft‘ (lunak) dan cenderung asam, walaupun demikian ‘Black Ghost‘ relatif dapat hidup pada kondisi air yang bervariasi. Black Ghost juga memilih makanan jenis tertentu, dapat memakan pakan kering, beku maupun makanan hidup, walaupun demikian lebih suka jika diberi pakan cacing rambut.
Ikan Neon TetraNeon tetra (Paracheirodon innesi) merupakan jenis ikan hias air tawar yang termasuk keluarga characin (famili Characidae, ordo Characi formes). Jenis tetra dari genus Paracheirodon merupakan ikan-ikan asli perairan Amerika Selatan. Warnanya yang cerah membuat jenis ikan ini dapat terlihat pada perairan sungai pedalaman yang gelap dan hal ini merupakan salah satu sebab populernya jenis ikan ini sebagai ikan hias.
Neon tetra memiliki warna yang cerah, terdapat garis horizontal berwama biru-hijau sepanjang kedua sisi ikan mulai dari hidung hingga bagian depan ekor dan warna kemerah-merahan sepanjang setengah bagian posterior bawah tubuh. Pada malam hari warna tubuhnya akan menghilang selama ikan beristirahat dan akan muncul kembali ketika ikan aktif pada pagi harinya. Neon tetra dapat tumbuh hingga 4 cm. Ikan betina memiliki perut yang sedikit agak besar dibanding ikan jantan.
Anglefish Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
Ikan Palmas Palmas, merupakan salah satu jenis ikan purba/jurasic fish. Ikan ini dapat hidup diperairan dangkal, bahkan adang kering. Mempunyai kemampuan beradaptasi pada air dengan kandungan oksigen rendah. Ikan ini mampu mengambil udara langsung. Cara pemeliharaannya cukupmudah, diberikan pakan ikan hidup(mas, cere/guppy), cacing bahkan pelet/makanan kering.
Jenis yang dapat kita temui di Indonesia atara lain : Polypterus Delhezy, PolypterusPalmas, Polypterus Ornatipinis, P. Retropinis, P.Weeksy. Ikan ini memerlukan aquarium/tempat pemeliharaan yang cukup besar, jika kita ingin memeliharanyalebih dari 1 ekor, karena ikan jenis ini cukup agresif terhadap sesamanya.
Dalam pemelihara di aquarium sebaiknya diberikan kayu atau batu-batuan untuk tempat persembunyiaannya. Dan juga gemar meloncat ke permukaan air. Jadi sebaiknya aquarium diberi penutup. Keasaman air relatif normal antar 7-8. Kesadahan juga normal.
Ikan Hias Niasa Ikan hias Niasa ( Auratus ) adalah ikan hias yang mempunyai cirri khas bentuk tubuh tubuh memanjang agak datar dengan warna dasar hitam pekat atau kuning keemasan. Ikan hias Niasa adalah ikan yang agresif sehingga perlu hati-hati jika ingin mencampur dengan ikan hias yang lain.
Kualitas air yang deperlukan ikan hias niasa adalah PH = 7 dengan temperature air antara 24 – 27 derajat celcius. Ikan hias niasa dapat dibudidayakn dalam bak semen atau aquarium. Ktinggian air untuk pemijahan antara 30 – 35 cm.
Ikan hias niasa yang telah berumur tujuh bulan dengan ukuran 7 cm sudah dapat dikembang biakkan. Induk jantan mempunyai ci totol totol di kuning di sirip anusnya, sedang yang betina tidak punya.Makanan ikan niasa adalah kutu air, cuk dan lain-lain.
Ikan Rainbow Ikan hias Rainbow adalah ikan hias yang sangat potensial dikembangkan di indonesia. Tak jelas darimana ikan ini berasal. Ada dua jenis ikan rainbow yang terkenal, yaitu ikan Rainbow Papua (Irian) dan ikan Raiboe Sulawesi.
Ikan rainbow irian ciri khasnya adalah warna dasarnya keperak-perakan dengan warna metalik gelap.
Ikan rainbow sulawesi cirinya adalah warna kuning zaitun dengan warna kunin di bagian bawah.
Namun yang banyak di minati adalah ikan rainbow yang dari Irian. Ikan hias rainbow berkembang biak dengan menempelkan telurnya pada tanaman air. Ikan hias rainbow memerlukan kualitas air yang jernih dengan temperature 23 – 26 derajat celcius.
Selama proses bertelur air harus benar-benar memenuhi standart yang diperlukan dan diperlukan pergantian air seminggu sekali. Makanan ikan rainbow adalah cuk, kutu air, cacing zambut dan lain-lain.
Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air.
Ikan Louhan Lou Han merupakan salah satu ikan hias yang banyak digemari di Indonesia dan berasal dari keluarga Cichlidae. Siklid merupakan keluarga besar yang terdiri atas ratusan spesies. Perkawinan silang antar Lou Han terbukti menghasilkan Lou Han yang cukup baik kualitasnya dengan ciri-ciri fisik tertentu, yaitu pada aspek warna, rajah dan keindahan bentuk. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perubahan warna ikan Lou Han adalah dengan pemberian pakan buatan di samping faktor genetic ikan tersebut. Terdapat banyak produk pakan Lou Han yang beredar di pasaran dan menawarkan keunggulan masing-masing antara lain untuk pertumbuhan, perubahan warna, perkembangan nonong dan penampakan sisik mutiara, sehingga membuat bingung konsumen untuk memilihnya. Terdapat juga strategi pasar yang membuat pakan yang dwifungsi atau tiga fungsi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji berbagai merk pakan Lou Han yang beredar di pasaran terhadap perubahan warna khususnya warna merah pada ikan Lou Han Red Diamond, di samping itu untuk mengetahui pertumbuhan (pertambahan berat badan) ikan.
Ikan Corydoras Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya. Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm. Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
Ikan Severum Ikan severum Cichlasoma severum adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari Amerika Serikat bagian Utara (S. Arhazone). Tubuhnya pendek, gemuk dan gepeng dengan warna dasar tubuh bervariasi yaitu coklat kekuningan, atau hitam kecoklatan. Jenis ikan ini juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan Severum dapat dipelihara didalam aquarium atau bak semen kwalitas air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan severum yaitu:
PH : 5,5 – 7, temperatur air 21 – 25°C.kan Severum sudah dapat dipijahkan setelah berukuran 12 – 15 cm. Induk jantan dari betina dapat dibedakan dari warna dan ukuran induk jantan berwarna lebih cerah dengan induk yang lebih besar dari betina. Makanan yang dapat diberikan jenis ikan ini antara lain: kutu air, cuk, cacing sutera dll.
Ikan Discus Ikan hias Diskus (Symphysodon discus) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Amazon (Brasil). Jenis ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis yang baik dan sangat disenangi di berbagai negara.Di Indonesia ikan Diskus sudah dapat dibudidayakan dan sangat potensil untuk dikembangkan karena selain dapat dipasarkan dipasaran lokal, juga dapat merupakan komoditas ekspor. Ciri khas dari ikan diskus ialah benetuk badannya tubuh pipih, bundar mirip ikan bawal dengan warna dasar coklat kemerah-merahan. Ikan diskus dapat dibudidayakan didalam Aquarium untuk sepasang diskus dapat ditempatkan dalam aquarium berukuran sekitar 75 x 35 x 35 cm kwalitas yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan diskus yaitu di air yang jernih, temperatur sekitar 28 – 30 ° C pH (derajat keasaman) 5 – 6 selain itu kandungan Oksigen terlarutnya harus cukup tinggi yaitu lebih besar dari 3 ppm (part per million). Ikan Diskus sudah dapat dikembangbiakan setelah berumur antara 15 – 20 bulan. Adapun makanan yang umum dengan makan yaitu kutu air, cuk, cacing (makanan buatan) yang ada dipasaran.
Ikan Mas Koki Ikan mas koki merupakan salah satu ikan hias yang amat terkenal di kalangan penggemarnya. Pasalnya, ikan jenis ini sudah puluhan tahun terkenal di Indonesia. Bahkan, mungkin menjadi yang pertama dipelihara sebagai ikan hias. Meski begitu, ikan jenis ini baru mengalami perkembangan pesat peminatnya sekitar tahun 2000-an. Ikan yang aslinya dari Cina ini, bentuknya amat lucu dan menyenangkan. Ukurannya sedang sampai besar mencapai 20 cm. Namun, di Indonesia ikan jenis ini sejenis dengan ikan mas. Ikan ini senang merayap di dasar dan hanya sesekali berenang. Berbagai macam warna ada pada ikan mas koki, seperti merah, kuning, hitam, putih, dan ada pula campuran berbagai warna. Selain itu, ikan ini pun memiliki jenis atau varietas sangat beragam. Bentuk badan umumnya bulat atau gemuk. Makin bulat biasanya makin digemari para penggemar. Pada beberapa jenis, mas koki kepala singa (lion head) dan mata balon, tidak memiliki sirip punggung. Ada pula yang mempunyai sirip ekor satu dan dua buah, terbuka atau mekar serta panjang. Sementara yang jenis siripnya kuncup dan tidak mekar, tidak laku dijual atau tidak disenangi.
Adapun jenis ikanmas koki yg bagus, yaitu mas koki mutiara :Ikan koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan cina, namun di Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan. Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang dieksport dan harganyapun cukup tinggi.
Ikan Arwana Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya. Ikan Arwana merupakan ikan yang berasal dari daerah subtropics dan tropis, sehingga arwana banyak di temukan di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Birma, Thailand. Habitatnya adalah sungai – sungai besar dengan arus yang cukup deras.
Arwana yang ditangkap liar sekaran sudah sangat jarang sekali. Jumlah arwana yang menurun drastic, apalagi ditunjang dengan banyaknya polusi air seperti sekarang. Arwana yang beredar sekarang dipastikan merupakan hasil dari pembibitan yang dilakukan para pengusaha pembibitan yang sudah teruji mutu dan kualitas gennya. Ikan arwana atau Arwana Asia (Scleropages formosus) adalah salah satu ikan paling favorit di dunia. Dengan ketahanan fisik yang kuat, harga yang mahal dan pecinta arwana yang ada dimana-mana menjadikan arwana menjadi ikan legenda.
Yang jenis asia yang berwana keperak -perakan memiliki nama latin (Scleropages formosus) adalah ikan yang menjadi favorit bagi para hobbiis ikan hias nasional. Dengan warnanya yang menakjubkan ada yang silver, emas , merah dan hijau. Arwana menjadi favorit bagi banyak orang karena besar sisiknya yang mempesona. Konon memelihara ikan arwana juga bisa membawa hokky hal inilah yang menyebabkan harga ikan arwana di pasaran selalu tinggi dan stabil. Tidak seperti ikan-ikan hias jenis lain yang harganya naik turun.
Ikan Cupang Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak – anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila di adu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta spendens, termasuk dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher).
Sumber :
http://www.zonaikan.com/2013/01/jenis-jenis-ikan-hias-air-tawar.html
Ikan Black Ghost Ikan Black Ghost (Afteronotus albifrons, Linneaus) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai peluang bisnis yang potensial. Ikan jenis ini belum banyak dikenal oleh masyarakat tetapi saat ini beberapa pengusaha ikan hias memproduksi benih sebagai komoditas lokal maupun ekspor.
”Black Ghost” berasal dari sungai Amazon, Amerika Selatan merupakan ikan pendamai, yang ukurannya dapat mencapai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh hitam. Ikan ini digolongkan kedalam ikan pisau (Knifefishes), karena secara keseluruhan bentuk tubuhnya menyerupai pisau melebar dari bagian kepala dan badan kemudian melancip dibagian perut.
Persyaratan kualitas air media yang dikehendaki ikan Black Ghost yaitu ‘Soft‘ (lunak) dan cenderung asam, walaupun demikian ‘Black Ghost‘ relatif dapat hidup pada kondisi air yang bervariasi. Black Ghost juga memilih makanan jenis tertentu, dapat memakan pakan kering, beku maupun makanan hidup, walaupun demikian lebih suka jika diberi pakan cacing rambut.
Ikan Neon TetraNeon tetra (Paracheirodon innesi) merupakan jenis ikan hias air tawar yang termasuk keluarga characin (famili Characidae, ordo Characi formes). Jenis tetra dari genus Paracheirodon merupakan ikan-ikan asli perairan Amerika Selatan. Warnanya yang cerah membuat jenis ikan ini dapat terlihat pada perairan sungai pedalaman yang gelap dan hal ini merupakan salah satu sebab populernya jenis ikan ini sebagai ikan hias.
Neon tetra memiliki warna yang cerah, terdapat garis horizontal berwama biru-hijau sepanjang kedua sisi ikan mulai dari hidung hingga bagian depan ekor dan warna kemerah-merahan sepanjang setengah bagian posterior bawah tubuh. Pada malam hari warna tubuhnya akan menghilang selama ikan beristirahat dan akan muncul kembali ketika ikan aktif pada pagi harinya. Neon tetra dapat tumbuh hingga 4 cm. Ikan betina memiliki perut yang sedikit agak besar dibanding ikan jantan.
Anglefish Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
Ikan Palmas Palmas, merupakan salah satu jenis ikan purba/jurasic fish. Ikan ini dapat hidup diperairan dangkal, bahkan adang kering. Mempunyai kemampuan beradaptasi pada air dengan kandungan oksigen rendah. Ikan ini mampu mengambil udara langsung. Cara pemeliharaannya cukupmudah, diberikan pakan ikan hidup(mas, cere/guppy), cacing bahkan pelet/makanan kering.
Jenis yang dapat kita temui di Indonesia atara lain : Polypterus Delhezy, PolypterusPalmas, Polypterus Ornatipinis, P. Retropinis, P.Weeksy. Ikan ini memerlukan aquarium/tempat pemeliharaan yang cukup besar, jika kita ingin memeliharanyalebih dari 1 ekor, karena ikan jenis ini cukup agresif terhadap sesamanya.
Dalam pemelihara di aquarium sebaiknya diberikan kayu atau batu-batuan untuk tempat persembunyiaannya. Dan juga gemar meloncat ke permukaan air. Jadi sebaiknya aquarium diberi penutup. Keasaman air relatif normal antar 7-8. Kesadahan juga normal.
Ikan Hias Niasa Ikan hias Niasa ( Auratus ) adalah ikan hias yang mempunyai cirri khas bentuk tubuh tubuh memanjang agak datar dengan warna dasar hitam pekat atau kuning keemasan. Ikan hias Niasa adalah ikan yang agresif sehingga perlu hati-hati jika ingin mencampur dengan ikan hias yang lain.
Kualitas air yang deperlukan ikan hias niasa adalah PH = 7 dengan temperature air antara 24 – 27 derajat celcius. Ikan hias niasa dapat dibudidayakn dalam bak semen atau aquarium. Ktinggian air untuk pemijahan antara 30 – 35 cm.
Ikan hias niasa yang telah berumur tujuh bulan dengan ukuran 7 cm sudah dapat dikembang biakkan. Induk jantan mempunyai ci totol totol di kuning di sirip anusnya, sedang yang betina tidak punya.Makanan ikan niasa adalah kutu air, cuk dan lain-lain.
Ikan Rainbow Ikan hias Rainbow adalah ikan hias yang sangat potensial dikembangkan di indonesia. Tak jelas darimana ikan ini berasal. Ada dua jenis ikan rainbow yang terkenal, yaitu ikan Rainbow Papua (Irian) dan ikan Raiboe Sulawesi.
Ikan rainbow irian ciri khasnya adalah warna dasarnya keperak-perakan dengan warna metalik gelap.
Ikan rainbow sulawesi cirinya adalah warna kuning zaitun dengan warna kunin di bagian bawah.
Namun yang banyak di minati adalah ikan rainbow yang dari Irian. Ikan hias rainbow berkembang biak dengan menempelkan telurnya pada tanaman air. Ikan hias rainbow memerlukan kualitas air yang jernih dengan temperature 23 – 26 derajat celcius.
Selama proses bertelur air harus benar-benar memenuhi standart yang diperlukan dan diperlukan pergantian air seminggu sekali. Makanan ikan rainbow adalah cuk, kutu air, cacing zambut dan lain-lain.
Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air.
Ikan Louhan Lou Han merupakan salah satu ikan hias yang banyak digemari di Indonesia dan berasal dari keluarga Cichlidae. Siklid merupakan keluarga besar yang terdiri atas ratusan spesies. Perkawinan silang antar Lou Han terbukti menghasilkan Lou Han yang cukup baik kualitasnya dengan ciri-ciri fisik tertentu, yaitu pada aspek warna, rajah dan keindahan bentuk. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perubahan warna ikan Lou Han adalah dengan pemberian pakan buatan di samping faktor genetic ikan tersebut. Terdapat banyak produk pakan Lou Han yang beredar di pasaran dan menawarkan keunggulan masing-masing antara lain untuk pertumbuhan, perubahan warna, perkembangan nonong dan penampakan sisik mutiara, sehingga membuat bingung konsumen untuk memilihnya. Terdapat juga strategi pasar yang membuat pakan yang dwifungsi atau tiga fungsi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji berbagai merk pakan Lou Han yang beredar di pasaran terhadap perubahan warna khususnya warna merah pada ikan Lou Han Red Diamond, di samping itu untuk mengetahui pertumbuhan (pertambahan berat badan) ikan.
Ikan Corydoras Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya. Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm. Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
Ikan Severum Ikan severum Cichlasoma severum adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari Amerika Serikat bagian Utara (S. Arhazone). Tubuhnya pendek, gemuk dan gepeng dengan warna dasar tubuh bervariasi yaitu coklat kekuningan, atau hitam kecoklatan. Jenis ikan ini juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan Severum dapat dipelihara didalam aquarium atau bak semen kwalitas air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan severum yaitu:
PH : 5,5 – 7, temperatur air 21 – 25°C.kan Severum sudah dapat dipijahkan setelah berukuran 12 – 15 cm. Induk jantan dari betina dapat dibedakan dari warna dan ukuran induk jantan berwarna lebih cerah dengan induk yang lebih besar dari betina. Makanan yang dapat diberikan jenis ikan ini antara lain: kutu air, cuk, cacing sutera dll.
Ikan Discus Ikan hias Diskus (Symphysodon discus) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari sungai Amazon (Brasil). Jenis ikan tersebut mempunyai nilai ekonomis yang baik dan sangat disenangi di berbagai negara.Di Indonesia ikan Diskus sudah dapat dibudidayakan dan sangat potensil untuk dikembangkan karena selain dapat dipasarkan dipasaran lokal, juga dapat merupakan komoditas ekspor. Ciri khas dari ikan diskus ialah benetuk badannya tubuh pipih, bundar mirip ikan bawal dengan warna dasar coklat kemerah-merahan. Ikan diskus dapat dibudidayakan didalam Aquarium untuk sepasang diskus dapat ditempatkan dalam aquarium berukuran sekitar 75 x 35 x 35 cm kwalitas yang diperlukan untuk hidup dan berkembang ikan diskus yaitu di air yang jernih, temperatur sekitar 28 – 30 ° C pH (derajat keasaman) 5 – 6 selain itu kandungan Oksigen terlarutnya harus cukup tinggi yaitu lebih besar dari 3 ppm (part per million). Ikan Diskus sudah dapat dikembangbiakan setelah berumur antara 15 – 20 bulan. Adapun makanan yang umum dengan makan yaitu kutu air, cuk, cacing (makanan buatan) yang ada dipasaran.
Ikan Mas Koki Ikan mas koki merupakan salah satu ikan hias yang amat terkenal di kalangan penggemarnya. Pasalnya, ikan jenis ini sudah puluhan tahun terkenal di Indonesia. Bahkan, mungkin menjadi yang pertama dipelihara sebagai ikan hias. Meski begitu, ikan jenis ini baru mengalami perkembangan pesat peminatnya sekitar tahun 2000-an. Ikan yang aslinya dari Cina ini, bentuknya amat lucu dan menyenangkan. Ukurannya sedang sampai besar mencapai 20 cm. Namun, di Indonesia ikan jenis ini sejenis dengan ikan mas. Ikan ini senang merayap di dasar dan hanya sesekali berenang. Berbagai macam warna ada pada ikan mas koki, seperti merah, kuning, hitam, putih, dan ada pula campuran berbagai warna. Selain itu, ikan ini pun memiliki jenis atau varietas sangat beragam. Bentuk badan umumnya bulat atau gemuk. Makin bulat biasanya makin digemari para penggemar. Pada beberapa jenis, mas koki kepala singa (lion head) dan mata balon, tidak memiliki sirip punggung. Ada pula yang mempunyai sirip ekor satu dan dua buah, terbuka atau mekar serta panjang. Sementara yang jenis siripnya kuncup dan tidak mekar, tidak laku dijual atau tidak disenangi.
Adapun jenis ikanmas koki yg bagus, yaitu mas koki mutiara :Ikan koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan cina, namun di Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan. Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang dieksport dan harganyapun cukup tinggi.
Ikan Arwana Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya. Ikan Arwana merupakan ikan yang berasal dari daerah subtropics dan tropis, sehingga arwana banyak di temukan di Indonesia, Malaysia, Vietnam, Birma, Thailand. Habitatnya adalah sungai – sungai besar dengan arus yang cukup deras.
Arwana yang ditangkap liar sekaran sudah sangat jarang sekali. Jumlah arwana yang menurun drastic, apalagi ditunjang dengan banyaknya polusi air seperti sekarang. Arwana yang beredar sekarang dipastikan merupakan hasil dari pembibitan yang dilakukan para pengusaha pembibitan yang sudah teruji mutu dan kualitas gennya. Ikan arwana atau Arwana Asia (Scleropages formosus) adalah salah satu ikan paling favorit di dunia. Dengan ketahanan fisik yang kuat, harga yang mahal dan pecinta arwana yang ada dimana-mana menjadikan arwana menjadi ikan legenda.
Yang jenis asia yang berwana keperak -perakan memiliki nama latin (Scleropages formosus) adalah ikan yang menjadi favorit bagi para hobbiis ikan hias nasional. Dengan warnanya yang menakjubkan ada yang silver, emas , merah dan hijau. Arwana menjadi favorit bagi banyak orang karena besar sisiknya yang mempesona. Konon memelihara ikan arwana juga bisa membawa hokky hal inilah yang menyebabkan harga ikan arwana di pasaran selalu tinggi dan stabil. Tidak seperti ikan-ikan hias jenis lain yang harganya naik turun.
Ikan Cupang Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak – anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila di adu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta spendens, termasuk dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher).
Sumber :
http://www.zonaikan.com/2013/01/jenis-jenis-ikan-hias-air-tawar.html
Beternak Jangkrik Sebuah Peluang Usaha yang Menggoda
Jangkrik, tentu Anda sudah tahu hewan yang satu ini, suaranya yang khas dan juga menjadi salah satu kebutuhan bagi banyak orang terutama bagi pecinta burung kicauan yang memanfaatkan hewan yang satu ini sebagai santapan beberapa burung peliharaan. Jika melihat sekilas kebutuhan orang akan hewan jangkrik ini maka beternak jangkrik merupakan salah satu peluang bisnis usaha yang sangat prospektif (seakan tidak ada habisnya bisnis burung kicauan sehingga kebutuhan akan jangkrik insyaAllah juga akan selalu ada).
Read more »
Tuesday, November 26, 2013
Teknik Budidaya Ikan Baronang
Di Indonesia, penyebaran ikan baronang cukup luas, akan tetapi setiap spesies ikan baronang jumlahnya sangat terbatas. Lokasi yang cocok untuk budidaya ikan baronang di laut adalah sebagai berikut:
1. Lokasi budidaya harus terlindung dari pengaruh angin/musim dan gelombang.
2. Kecepatan arus antara 20 – 40 cm/detik
3. Lokasi harus bebas dari pengaruh pencemaran atau polusi
4. Lokasi juga harus bebas dari hama yang meliputi antara lain ikan-ikan besar dan buas, binatang yang potensial dapat mengganggu (predator)
5. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan ikan seperti: kadar garam berkisar 27-32 ppt, suhu air berkisar 28-320C, oksigen berkisar antara 7 – 8 ppm, nitrat 0,9-3,2 ppm dan fostat 0,2 – 0,5 ppm
Budidaya ikan baronang di laut dapat dilakukan dengan metode Karamba Jaring Apung (KJA) yaitu wadah atau tempat budidaya ikan yang terbuat dari bahan jarring yang digantungkan pada kerangka (rakit) di laut. KJA terdiri dari komponen rakit apung, kurungan, pelampung dan jangkar.
Benih : Benih yang digunakan dalam budidaya perlu diperhatikan dan diseleksi benih yang betul-betul sehat. Sampai saat ini benih ikan baronang yang digunakan dalam usaha budidaya berasal dari hasil penangkapan di alam. Benih ikan baronang sangat peka terhadap perubahan lingkungan seperti suhu dan salinitas, sehingga penanganannya perlu dijaga secara hati-hati.
Pakan : Pakan yang diberikan sebaiknya yang masih baru (pellet) dan segar (ikan rucah)
Panen : Panen ikan baronang dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 – 6 bln setelah penebaran.
Nilai Ekonomis : Ikan ini bernilai gizi tinggi dan telah dibudidayakan secara komersial di beberapa Negara tropis. Dewasa ini kegiatan perikanan ikan baronang semakin digalakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan baronang, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel dan restoran, maupun sebagai komoditas ekspor.
Sumber :
http://www.enrekang.net/pendidikan/teknik-budidaya-ikan-baronang/
1. Lokasi budidaya harus terlindung dari pengaruh angin/musim dan gelombang.
2. Kecepatan arus antara 20 – 40 cm/detik
3. Lokasi harus bebas dari pengaruh pencemaran atau polusi
4. Lokasi juga harus bebas dari hama yang meliputi antara lain ikan-ikan besar dan buas, binatang yang potensial dapat mengganggu (predator)
5. Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan ikan seperti: kadar garam berkisar 27-32 ppt, suhu air berkisar 28-320C, oksigen berkisar antara 7 – 8 ppm, nitrat 0,9-3,2 ppm dan fostat 0,2 – 0,5 ppm
Budidaya ikan baronang di laut dapat dilakukan dengan metode Karamba Jaring Apung (KJA) yaitu wadah atau tempat budidaya ikan yang terbuat dari bahan jarring yang digantungkan pada kerangka (rakit) di laut. KJA terdiri dari komponen rakit apung, kurungan, pelampung dan jangkar.
Benih : Benih yang digunakan dalam budidaya perlu diperhatikan dan diseleksi benih yang betul-betul sehat. Sampai saat ini benih ikan baronang yang digunakan dalam usaha budidaya berasal dari hasil penangkapan di alam. Benih ikan baronang sangat peka terhadap perubahan lingkungan seperti suhu dan salinitas, sehingga penanganannya perlu dijaga secara hati-hati.
Pakan : Pakan yang diberikan sebaiknya yang masih baru (pellet) dan segar (ikan rucah)
Panen : Panen ikan baronang dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 – 6 bln setelah penebaran.
Nilai Ekonomis : Ikan ini bernilai gizi tinggi dan telah dibudidayakan secara komersial di beberapa Negara tropis. Dewasa ini kegiatan perikanan ikan baronang semakin digalakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan baronang, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel dan restoran, maupun sebagai komoditas ekspor.
Sumber :
http://www.enrekang.net/pendidikan/teknik-budidaya-ikan-baronang/
Monday, November 25, 2013
Jenis-Jenis Burung Ocehan Yang Dianggap Hama
Burung ocehan adalah jenis burung yang bersuara merdu dan dapat menirukan suara dari apa yang didengarnya. Sedang yang tergolong ke dalam burung ocehan itu adalah semua jenis burung baik dari keluarga Turdidae seperti burung murai batu ataupun dari keluarga Passeridae seperti burung gereja. Dari itu tidak ada syarat tertentu yang menentukan burung tertentu ke dalam kelompok burung ocehan yang penting burung tersebut mampu berkicau sesuai dengan karakternya. Adalah mengenai itu ada beberapa jenis burung ocehan yang jika didengarkan suaranya tak kalah hebat dengan kicauan burung-burung ocehan yang sudah tenar seperti murai batu, kenari, dan juga love bird, tapi sayangnya keberadaannya sering dianggap hama oleh sebagian masyarakat. Jenis-jenis burung ocehan yang dianggap hama itu ialah burung pipit, burung gelatik, dan burung kutilang.
Nah, untuk mengulas secara detail dari setiap jenis burung ocehan tersebut maka simaklah artikel ini sampai tuntas sehingga kita tahu kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap burung ocehan tersebut.
Nah, setelah menyimak berbagai jenis burung ocehan yang dianggap hama atau pengganggu secara detail baik kelebihan dan juga kekurangannya. Pastinya para pembaca budiman ada yang tertarik untuk melatih salah satu dari burung tersebut menjadi burung ocehan yang handal dan gacor.
Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://planetburung.blogspot.com/2013/07/decu-si-mungil-yang-dahsyat.html
Nah, untuk mengulas secara detail dari setiap jenis burung ocehan tersebut maka simaklah artikel ini sampai tuntas sehingga kita tahu kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap burung ocehan tersebut.
- Burung Gelatik
Burung gelatik di mata para petani adalah hama pengganggu yang sukanya memakan padi yang ada di sawah-sawah sehingga merugikan para petani dan dianggap sebagai burung hama. Dari itu para petani menyiapkan orang-orangan di sawahnya untuk menghalau serangan burung gelatik yang gemar memakan padi. Nah, pasti penasaran dengan alunan suara burung gelatik. Burung gelatik mempunyai suara yang indah yang bisa membawakan nada suara burung kenari, prenjak jawa, dan lain-lain sehingga burung ini terkadang diikutkan dalam kontes burung ocehan. Bagi para penggila burung ocehan telah banyak yang melakukan eksperimen terhadap burung gelatik yang berhasil melatihnya menjadi burung master yang mampu berkicau merdu dan gacor. Sedangkan kekurangan yang terdapat pada burung gelatik ialah karakternya yang liar sehingga untuk melatihnya menjadi burung master harus dari kecil atau yang baru menetas dari telurnya. Dari itu harga untuk burung gelatik yang sudah bunyi dan gacor bisa mencapai harga jutaan rupiah. - Burung Pipit
Pernah mendengar suara burung yang kicauannya seperti ini “titt, titt, titt”, dan tahukah jenis burung apa itu? Tak lain itu adalah kicauan dari burung pipit. Burung pipit tergolong burung hama di mata para petani yang gemar memakan padi yang ada di sawah sehingga mengurangi hasil panen para petani. Kebiasaan burung pipit mendatangi sawah untuk memakan padi ialah datang bergerombol atau beramai-ramai sehingga sangat merepotkan para petani untuk mengusirnya. Burung pipit adalah jenis burung ocehan yang bersuara merdu sama seperti burung kenari dan love bird. Burung pipit bila dilatih sejak kecil dengan memperdengarkan suara-suara burung kenari, love bird, murai batu dan lainnya maka ketika menginjak dewasa akan mampu untuk membawakan suara-suara dari kicauan burung kenari yang terkenal merdu. Nah, itulah salah satu kepintaran alami burung pipit yang belum tentu dimiliki oleh burung ocehan lainnya. Sehingga ketika burung pipit yang sudah bisa bunyi akan dihargai di atas lima ratus rupiah. - Burung Kutilang
Burung kutilang kelakuannya tidak sama dengan burung pipit dan gelatik yang gemar memakan padi. Burung kutilang tidak suka memakan padi dan lebih memilih alam bebas menjadi habitatnya. Di alam bebas burung kutilang suka memakan ulat dan binatang-binatang kecil yang hidup di tanah. Burung ini dianggap hama bukan karena ia suka memakan padi para petani tetapi kicauan suaranya yang mampu merusak suara burung ocehan lain yang mendengarnya sehingga orang-orang akan mengusir atau menembaki ketika melihat burung pipit. Menariknya mengulas burung kutilang ialah karakter alaminya yang gacor atau tidak takut dengan kicauan burung ocehan lain sehingga ini menjadi nilai plus bagi burung kutilang. Banyak di antara para penggemar burung ocehan yang tertarik pada burung kutilang dengan mencoba melatihnya dari sejak kecil dan menjadikan burung ini sangat istimewa ketika dewasa. Tetapi kelemahan burung kutilang ialah sifat pelupanya yang sulit sekali dirubah. Sifat pelupa yang dialami oleh burung kutilang itu terjadi ketika ia telah menginjak dewasa dan telah dimaster menjadi burung ocehan yang tangguh. Alasan dikatakan burung kutilang sebagai burung pelupa disebabkan ketika dia mendengar suara burung kutilang liar yang berada di sekitarnya maka suara kicauan yang sudah dilatih sejak kecil akan hilang begitu saja dan kembali kepada karakternya yang bersuara berisik.
Nah, setelah menyimak berbagai jenis burung ocehan yang dianggap hama atau pengganggu secara detail baik kelebihan dan juga kekurangannya. Pastinya para pembaca budiman ada yang tertarik untuk melatih salah satu dari burung tersebut menjadi burung ocehan yang handal dan gacor.
Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber:
http://planetburung.blogspot.com/2013/07/decu-si-mungil-yang-dahsyat.html
Cara Mengatasi Penyakit Ikan Guppy
PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium. Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.
Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Sumber :
http://ikanpeliharaan-ku.blogspot.com/2012/02/penyakit-ikan-gupy.html
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.
Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Sumber :
http://ikanpeliharaan-ku.blogspot.com/2012/02/penyakit-ikan-gupy.html
Sunday, November 24, 2013
Cara Budidaya Ikan Gabus
Ikan Gabus saat ini sedang dicari di pasaran karena digunakan sebagai bahan baku pembuatan albumin. Jika mengandalakna pasokan dari alam tentu saja tidak menentu dan bisa-bisa ikan gabus punah di alam karena terlalu banyak diburu.
Memilih betina dan pejantan gabus yang siap kawin
Betina dan pejantan ikan gabus yang siap kawin dapat dibedakan dengan cara cukup mudah, yakni dengan mengamati tanda-tanda yang terdapat pada tubuhnya. Betina biasanya ditandai dengan bentuk kepala yang membulat, perutnya lembek dan membesar, warna tubuhnya cenderung terang, dan bila diurut akan keluar telur. Pejantan sendiri ditandai dengan bentuk kepala yang lonjong, warna tubuhnya cenderung gelap, lubang pada kelamin memerah, serta akan mengeluarkan cairan putih agak bening ketika diurut. Sedangkan induk jantan yang hendak dikawinkan harus mencapai bobot 1 kg.
Pemijahan ikan gabus
Pemijahan ikan gabus bisa dilakukan dalam wadah fibreglass atau bak beton. Caranya, siapkan bak beton dengan ukuran panjang sekitar 5 m, lebar sekitar 3 m, dan ketinggian 1 m, selanjutnya keringkan dulu kira-kira 3–4 hari. Kemudian masukkan air hingga kedalaman 50 cm, biarkan air mengalir selama masa pemijahan. Untuk perangsang pemijahan, taruh tanaman eceng gondok sampai menutupi sebagian besar permukaan bak, kemudian masukkan kira-kira 30 ekor betina gabus, lanjutkan dengan memasukkan 30 ekor pejantan gabus. Lalu biarkan ikan gabus memijah. Setelah bertelur, ambil telur menggunakan sekupnet halus, dan telur siap ditetaskan.
Untuk mengecek terjadinya pemijahan, perlu dilakukan pengontrolan tiap harinya. Telur yang dikeluarkan akan mengapung pada permukaan air. Untuk seekor induk betina gabus biasanya mampu menghasilkan telur hingga 10.000 – 11.000 butir.
Konstruksi kolam
Persiapan kolam
Untuk kolam pemijahan seluas 200 m2, disiapkan induk yang rata-rata berukuran 300 g sebanyak 35-40 pasang. Sementara untuk kolam kecil, dengan luas 8 m2, dapat dimasukkan induk sebanyak 3-4 pasang.
Luas kolam pemijahan bervariasi antara 200 M2, tergantung ketersediaan lahan. Kolam berbentuk persegi panjang dengan letak pintu pemasukan dan pembuangan berseberangan secara diagonal. Tujuannya agar kolam bisa memperoleh air dari saluran langsung dan pembuangannya pun bisa lancar. Debit air kolam minimal 25 liter/menit. Pergantian air yang kotinyu akan berpengaruh positif terhadap proses pemijahan.
Bila lahannya sempit, bisa dibuatkan bak semen berukuran 2 m X 1 m x 1 m untuk pemijahan induk betutu secara berpasangan. Namun, bila mau memijahkan beberapa pasang di lahan terbatas bisa dibuat kolam tembok berukuran 4 m X 2 m X 1 m.
Persiapan kolam
Untuk kolam pemijahan seluas 200 m2, disiapkan induk yang rata-rata berukuran 300 g sebanyak 35-40 pasang. Sementara untuk kolam kecil, dengan luas 8 m2, dapat dimasukkan induk sebanyak 3-4 pasang.
Sebelum induk dimasukkan, kolam pemijahan dilengkapi dengan sarang pemijahan berupa segitiga yang dibuat dari asbes. Ukuran panjang segitigiga 30 cm yang diikat dengan kawat dan diberi pelampung untuk mengetahui keberadaannya.
Induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan setelah kolam terisi air setinggi 40-45 cm. Selama proses pemijahan, sebaiknya kolam memper*oleh pergantian air secara kontinyu. Proses pergantian air secara kontinyu ini terbukti mampu merangsang pemijahan hampir semua jenis ikan secara alami.
menetaskan telur ikan gabus
Penetasan telur ikan gabus dilakukan di dalam akuarium. Caranya, siapkan lebih dahulu sebuah akuarium dengan ukuran panjang sekitar 60 cm, lebar kira-kira 40 cm, dan ketinggian 40 cm. Lalu keringkan dulu sampai 2 hari lamanya, kemudian isi dengan air bersih hingga ketinggian 40 cm. Lalu atur 2 buah titik untuk aerasi dan nyalakan selama penetasan. Jangan lupa untuk memasang pemanas air sampai suhu mencapai 28 derajad Celcius. Selanjutnya, masukkan telur hingga kepadatan sekitar 4–6 butir/cm persegi, lalu biarkan menetas. Telur-telur tersebut akan segera menetas dalam jangka waktu 24 jam. Hingga 2 hari lamanya, larva tak perlu diberikan pakan sebab ia masih memiliki makanan cadangan.
Pemeliharaan larva gabus
Pemeliharaan larva dapat dilakukan 2 hari setelah penetasan hingga larva mencapai umur 15 hari. Pemeliharaan larva bisa dilakukan di dalam akuarium dengan kepadatan sebanyak 5 ekor/liter. Sedangkan kelebihan larva yang ada bisa dipelihara pada akuarium lain. Ketika berumur 2 hari, beri larva pakan naupli artemia hingga 3x sehari. Ketika sudah berumur 5 hari, beri larva pakan tambahan secukupnya seperti daphnia sebanyak 3x sehari. Agar kualitas air tetap terjaga, lakukan pembersihan sisa pakan dan kotoran serta mengganti air yang kotor dengan air yang baru hingga 50 persennya. Pembersihan ini dilakukan tiap tiga hari sekali, dan tergantung pula dengan kualitas airnya.
Budidaya Ikan Gabus melalui pendederan
ikan gabus yang dibudidayakan melalui pendederan dapat dilakukan pada kolam tanah. Untuk caranya, siapkan terlebih dahulu kolam berukuran 200 meter persegi; lalu keringkan selama kurang lebih 4 – 5 hari; jangan lupa perbaiki semua bagiannya. Selanjutnya buatkan kemalir selebar kurang lebih 40 cm dengan ketinggian 10 cm; kemudian ratakan tanah di dasarnya. Lanjutkan dengan menebarkan kotoran puyuh atau ayam sebanyak 5–7 karung; lalu isi air hingga ketinggian 40 cm; rendam sekitar 5 hari lamanya (air dibiarkan / tidak perlu dialirkan). Lalu tebar larva kurang lebih sekitar 4.000 ekor di pagi hari. Menjelang 2 hari berikutnya, berikan pelet atau tepung pelet sebanyak 1–2 kg yang sudah direndam tiap harinya. Pemanenan benih dapat dilakukan setelah ikan menginjak usia 3 minggu.
Cara Memilih Bibit Jamur Champignon
Bibit champignon berkualitas sulitdidapat di indonesia. Sebab, sentra penanaman terutama yang diusahakan skala kecil sangat jaran. Dampaknya, calon pekebun hanya mendapat bibit berkualitas rendah. Dalam pertumbuhannya hama dan penyakit ganas bakal menghadang. Oleh karena itu pekebun jamur kancing perlu mengenal sifat dan karakteristik bibit bermutu.
Pertama, pahami morfologis bibit. Yang sehat terlihat putih terang agak cokelat. Warna champignon mempengaruhi selera konsumen. Bibit belum mekar, kulit kencang. Diameter bibit yang baik 22-42 mm. Jika rata-rata produksi per m2 kurang dari 7-9 kg/m2, menandakan ada kesalahan perlakuan.
Harus Telaten
Perhatikan pula parameter lain seperti suhu kompos, kebasahan, kelembapan ruangan, CO2, rasio C/N untuk bibit, Suhu kompos ideal 25-32%C. Jika suhu kompos tidak sesuai miselium gagal tumbuh, bahkan mati. Sesuaikan bibit dengan ketinggian lahan karena jenis bibit bermacam-macam. Ada yang cocok untuk datran tinggi atau rendah. Pilih bibit jamur champignon atau kancing yang resisten serangan hama dan penyakit.
Selain itu, tanyakan bibit yang akan kita beli dari si penjual, yang ditanyakan antara lain asal bibit, suhu, persentase pengguanaan kompos, dan usia yang sesuai untuk ditanam. Penyedia bibit yang profesional memiliki informasi lengkap mengenai bibit yang dijual. Itu penting untuk memudahkan proses selanjutnya.
Dengan bibit yang bermutu diharapkan kecepatan tumbuh miselium menembus casing seragam. Penyebaran bibit di kompos juga perlu diketahui para pemula. Umumnya pekebun memanfaatkan biji-bijian seperti sorgum atau gandum sebagai nutrisi bibit. Ada juga yang menggunakan jagung atau batang kayu yang dipotong kecil-kecil. Bibit jamur dikemas dalam botol atau kantung plastik ukuran 300-350 g.
Higienis (Menjaga kebersihan lingkungan sekitar)
Keluarkan bibit dengan cara menggemburkan media, lalu congkel dengan bantuan spatula (sendok kecil). Jika bibit dalam plastik, sobek lalu campurkan ke media tanam. Setelah bibit digemburkan, letakan diatas kompos. Kemudian aduk dengan garpu hingga benar-benar merata. Untuk kapasitas produksi 7,5 ton diperlukan 200-250 botol bibit dengan waktu pengerjaan sekitar 2,5 jam oleh 5 orang.
Penebar benih hendaknya berpakain khusus dan tidak melakukan pekerjaan lain selama proses berlangsung. Untuk menjaga kebersihan alat penebar benih gunakan formalin, kaporit, atau karbol. Hindari penggunaan alat bekas pekerjaan lain karena mengundang hama dan penyakit. Lingkungan tempat penaburan benih harus disanitasi. sediakan bak kaki berisi campuran formalin dan air untuk membasuh alas kaki.
Penebaran bibit mesti merata agar pertumbuhan miselium optomal. Penebaran dimulai dari bagian tengah tumpukan kompos, atas, dan samping. Sebelumnya buat kubangan dan bolak-balik kompos dengan garpu. Menebar benih tampaknya mudah, tetapi jiga ceroh kompos terkontaminasi dan jamur gagal tumbuh.
Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2012/08/cara-memilih-bibit-jamur-champignon.html
Pertama, pahami morfologis bibit. Yang sehat terlihat putih terang agak cokelat. Warna champignon mempengaruhi selera konsumen. Bibit belum mekar, kulit kencang. Diameter bibit yang baik 22-42 mm. Jika rata-rata produksi per m2 kurang dari 7-9 kg/m2, menandakan ada kesalahan perlakuan.
Harus Telaten
Perhatikan pula parameter lain seperti suhu kompos, kebasahan, kelembapan ruangan, CO2, rasio C/N untuk bibit, Suhu kompos ideal 25-32%C. Jika suhu kompos tidak sesuai miselium gagal tumbuh, bahkan mati. Sesuaikan bibit dengan ketinggian lahan karena jenis bibit bermacam-macam. Ada yang cocok untuk datran tinggi atau rendah. Pilih bibit jamur champignon atau kancing yang resisten serangan hama dan penyakit.
Selain itu, tanyakan bibit yang akan kita beli dari si penjual, yang ditanyakan antara lain asal bibit, suhu, persentase pengguanaan kompos, dan usia yang sesuai untuk ditanam. Penyedia bibit yang profesional memiliki informasi lengkap mengenai bibit yang dijual. Itu penting untuk memudahkan proses selanjutnya.
Dengan bibit yang bermutu diharapkan kecepatan tumbuh miselium menembus casing seragam. Penyebaran bibit di kompos juga perlu diketahui para pemula. Umumnya pekebun memanfaatkan biji-bijian seperti sorgum atau gandum sebagai nutrisi bibit. Ada juga yang menggunakan jagung atau batang kayu yang dipotong kecil-kecil. Bibit jamur dikemas dalam botol atau kantung plastik ukuran 300-350 g.
Higienis (Menjaga kebersihan lingkungan sekitar)
Keluarkan bibit dengan cara menggemburkan media, lalu congkel dengan bantuan spatula (sendok kecil). Jika bibit dalam plastik, sobek lalu campurkan ke media tanam. Setelah bibit digemburkan, letakan diatas kompos. Kemudian aduk dengan garpu hingga benar-benar merata. Untuk kapasitas produksi 7,5 ton diperlukan 200-250 botol bibit dengan waktu pengerjaan sekitar 2,5 jam oleh 5 orang.
Penebar benih hendaknya berpakain khusus dan tidak melakukan pekerjaan lain selama proses berlangsung. Untuk menjaga kebersihan alat penebar benih gunakan formalin, kaporit, atau karbol. Hindari penggunaan alat bekas pekerjaan lain karena mengundang hama dan penyakit. Lingkungan tempat penaburan benih harus disanitasi. sediakan bak kaki berisi campuran formalin dan air untuk membasuh alas kaki.
Penebaran bibit mesti merata agar pertumbuhan miselium optomal. Penebaran dimulai dari bagian tengah tumpukan kompos, atas, dan samping. Sebelumnya buat kubangan dan bolak-balik kompos dengan garpu. Menebar benih tampaknya mudah, tetapi jiga ceroh kompos terkontaminasi dan jamur gagal tumbuh.
Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2012/08/cara-memilih-bibit-jamur-champignon.html
Saturday, November 23, 2013
Budidaya Stroberi dan Cara Menanam Stroberi
Ada beberapa cara untuk pembibitan budidaya stoberi, namun yang sering digunakan para pekebun stoberi yaitu pembibitan dengan biji dan pembibitan dengan stolon.
1. Pembibitan dengan Biji
Benih sroberi dapat kita beli di toko-toko penyedia bibit tanaman, apabila bibit sudah tersedia langkah pertama untuk menanam stoberi yaitu merendam benih selama 15 menit, setelah direndam benih kita angin-anginkan supaya kering. Benih yang telang kering kemudian disemai di tempat penyemaian yang sudah dikasih media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kompos halus yang steril. Dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Selanjutnya benih kita semai secara merata di kotak bibit persemaian yang telah kita siapkan kemudian tutup dengan tanah tipis. Dan terakhir tutp permukaan dengan plastic atau kaca bening dan simpan pada temperature 18-20 °C.
Proses selanjutnya siram benih setiap hari. Setelah tumbuh dan mempunyai dua helai daun, maka bibit telah siap untuk dipindahkan kebedengan sapih. Bibit ditanam di bedengan sapih dengan jarak antarbibit, yaitu 2-3 cm. media tanam bedeng sapih sama dengan media yang digunakan pada persemaian. Bedengan diberi atap plastic bening. Selama didalam bedengan, bibit diberi pupuk daun. Setelah berukuran 10 cm dan tanaman telah merumpun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
2. Pembibitan dengan Stolon
Stolon dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman stroberi. Caranya ialah sebagai berikut. Pilih rumput stroberi yang telah memiliki akar sulur pertama dan kedua. Kemudian, potong kedua akar sulur tersebut. Selanjutny, bibit sulur ditanam di dalam polybag berukuran 18 x 15 cm yang berisi media campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1 : 1: 1. Setelah tingginya 10 cm dan berdaun rimbun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
Selain itu cara budidaya bisa dipakai menggunakan polybag-polybag dengan menggunakan media tanam campuran gabah padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Setelah bibit di persemaian berdaun, bibit tersebut siap dipindahkan ke polybag-polybag besar dengan ukuran 30 x 30 cm dengan media yang sama. Dan di polybag ini bibit dipelihara sampai menghasilkan buah siap panen.
Pengolahan Media Tanam
Setelah melakukan pembibitan hal yang harus diperhatikan ialah pengolahan media tanam. Secara umum, media tanam tumbuhan stroberi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kebun tanpa plastic mulsa dan kebun yang ditutupi oleh plastic mulsa.
1. Kebun Tanpa Plastik Mulsa
Caracara merawat stoberi di kebun yang tidak menggunakan plastic mulsa, pertama lahan diolah dengan baik dengan kedalaman 30-40 cm, kemudian setelah diolah diangin-anginkan selama 15-30 hari.
Lahan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, sedangkan panjang disesuai dengan lahan. Sementara itu jarak anatara bedengan ialah 40 x 60 cm. ukuran guludan (petakan tanah yang telah digemburkan untuk tempat menyemai bibit) ialah lebar 40 x 60 cm dan tinggi 30 x 40 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan yang ada, dan jarak antar guludan 40 x 60 cm.
Setelah guludan selesai selanjutnya pupuk kandang ditaburkan dengan merata. Jumlah pupuk kandang yang ditabur ialah 20-30 ton/ha. Selanjutnya, bedengan atau guludan dibiarkan selama 15 hari. Terakhir, buat lubang tanam dengan jarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm, atau 50 x 40 cm. kemudian, stroberi pun siap ditanam.
2. Kebun dengan Plastik Mulsa
Pengolahan kebun dengan plastic mulsa hampir sama denga pengolahan tanpa plastik mulsa. Diawal musim hujan, lahan diolah dengan baik dan diangin-anginkan selama 15-30 hari supaya kering.
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan yang ada. Sedangkan jarak antar bedengan ialah 60 cm atau guludan dibuat dengan ukuran lebar bawah 60 cm, lebar atas 40 cm, tinggi 30-40 cm. dan panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm.
Setelah itu lahan diangin-anginkan selama 15 hari, setelah kering, 200 kg urea, 250 kg SP-36, dan 100kg/ha KCl ditaburkan dan dicampurkan dengan tanah bedengan. Kemudian bedengan disiram hingga lembab selanhutnya, plastic mulsa hitam atau perak ditutupkan pada bedengan atau guludan, kuatkan ujung-ujungnya dengan bambu.
Setelah bedengan tertutup plastic mulsa, buat lubang di atas plastic seukuran kaleng bekas susu kental manis. Jarak antar lubang dalam barisan 30-50 cm sehingga jarak tanam 40 x 30, 50 x 50, dan 50 x 40 cm. terakhir, buat lubang tepat pada plastic yang sudah dilubangi.
Pengapuran
Pengapuran dilakuan jika tanah terlalu asam cara ini dilakukan dengan menebarkan 2-4 ton/ha kapur kalsit atau dolomite diatas bedengan atau guludan. Proses pengapuran ini dilakukan segera setelah bedengan atau guludan selesai dibuat.
Teknik Penanaman
Proses selanjutnya setelah pengolahan media tanam ialah penanaman. Penanaman ini membutuhkan teknik agar tidak merusak stroberi yang akan ditanam. Hal pertama yamg harus dilakukan ialah menyiram polybag berisi bibit. Kemudian keluarkan bibit bersama media tanamannya denga hati-hati.
Selanjutnya, tanam satu bibit dilubang tanam, lalu padatkan tanah disekitar pangkal batang. Pemberian pupuk basah dapat dilakukan untuk tanaman tanpa mulsa. Dosis pupuk yang dianjurkan ialah 200 kg/ha urea, 250 kg SP-36, dan 150 kg/ha HCl. Pupuk diberikan kedalam lubang sejauh 15 cm di kiri-kanan tanaman. Terakhir, tanah disekitar pangkal batang disiram sampai lembab.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman
Bibit tumbuhan stroberi biasanya ada yang mengalami kematian ketika dipindahkan ke media tanam di kebun, jumlah bibit yang mati biasanya 10-20% dari total bibit yang ditanam. Bibit tanaman stroberi yang mati atau tumbuh lambat dan tidak normal harus dicabut dan diganti dengan bibit tanaman stroberi yang baru. Syarat bibit tanaman stoberi pengganti harus mempunyai jenis, ukuran, dan umur yang sama dengan bibit tanaman stoberi yang mati.
2. Penyiangan
Tanaman stroberi yang berada dilahan terbuka biasanya sering diikuti tumbuhan lain yang ikut tumbuh disekitar tanaman stroberi, hal ini dapat merugikan tanaman poko yang kita tanam karena banyak nutrisi dan zat-zat makanan yang “diambil” oleh tanaman pengganggu atau gulma tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut maka dilakukan penyiangan yaitu mencabut dan membuang gulma tersebut agar tidak menggaggu tanaman stroberi. Dan biasanya penyulaman diikuti pemupukan.
3. Pemangkasan
Pertumbuhan stroberi yang cukup pesat biasanya dibarengi pertumbuhan daun yang rimbun. Oleh karena itu, harus dilakukan pemangkasan terhadap daun tersebut. Selain pemangkasan pada daun yang rimbun pemangkasan dilakukan pada daun yang sudah tua dan mongering serta pada stolon.
Pemangkasan pada stolon dilakukan untuk meningkatkan produksi buah, sehingga buah yang dihasilkan lebih besar dan menarik. Waktu pemangkasan biasanya 2 tahun sekali.
4. Pemupukan
Pemupukan merupakan penambahan nutrisi pada tanaman, pemupukan pada tumbuhan stroberi yang ditanam di kebun tanpa mulsa dilakukan setelah 1,5-2 bulan. Jumlah pupuk yang diberikan 2/3 dosis yang dianjurkan. Pemberian pupuk dengan cara ditabur, kemudian ditutupi tanah.
Sementara itu, pemupukan dikebun dengan mulsa dilakukan jika pertumbuhan dirasa kurang baik. Komposisi pupuk yang biasa diberikan ialah campuran urea, SP-36, KCl dengan perbandingan 1 : 2 : 1,5 sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam air 200 liter. Selanjutnya, setiap tanaman disiram dengan 350-500 cc larutan pupuk tersebut.
5. Pengairan dan Penyiraman
Air merupakan unsure penting dalam pemeliharaan tanaman stroberi. Oleh karena itu, penyiraman merupakan hal penting yang harus dilakukan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari hingga tanaman berumur dua minggu. Selanjutnya, penyiraman dikurangi secara berangsur-angsur agar tanah tidak mongering. Air dapat langsung disiramkan pada tanaman atau mengaliri parit antarbedengan dengan air.
6. Pemasangan mulsa kering
Setelah masa tanam di bedengan, dilakukan pemasangan mulsa kering seawall mungkin. Sebelumnya, jerami atau rumput kering setebal 3-5 cm dihamparkan di permukaan bedengan dan di antara barisan tanaman.
Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/01/Budidaya-Stroberi-dan-Cara-Menanam-Stroberi.html
1. Pembibitan dengan Biji
Benih sroberi dapat kita beli di toko-toko penyedia bibit tanaman, apabila bibit sudah tersedia langkah pertama untuk menanam stoberi yaitu merendam benih selama 15 menit, setelah direndam benih kita angin-anginkan supaya kering. Benih yang telang kering kemudian disemai di tempat penyemaian yang sudah dikasih media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kompos halus yang steril. Dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Selanjutnya benih kita semai secara merata di kotak bibit persemaian yang telah kita siapkan kemudian tutup dengan tanah tipis. Dan terakhir tutp permukaan dengan plastic atau kaca bening dan simpan pada temperature 18-20 °C.
Proses selanjutnya siram benih setiap hari. Setelah tumbuh dan mempunyai dua helai daun, maka bibit telah siap untuk dipindahkan kebedengan sapih. Bibit ditanam di bedengan sapih dengan jarak antarbibit, yaitu 2-3 cm. media tanam bedeng sapih sama dengan media yang digunakan pada persemaian. Bedengan diberi atap plastic bening. Selama didalam bedengan, bibit diberi pupuk daun. Setelah berukuran 10 cm dan tanaman telah merumpun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
2. Pembibitan dengan Stolon
Stolon dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman stroberi. Caranya ialah sebagai berikut. Pilih rumput stroberi yang telah memiliki akar sulur pertama dan kedua. Kemudian, potong kedua akar sulur tersebut. Selanjutny, bibit sulur ditanam di dalam polybag berukuran 18 x 15 cm yang berisi media campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1 : 1: 1. Setelah tingginya 10 cm dan berdaun rimbun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
Selain itu cara budidaya bisa dipakai menggunakan polybag-polybag dengan menggunakan media tanam campuran gabah padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Setelah bibit di persemaian berdaun, bibit tersebut siap dipindahkan ke polybag-polybag besar dengan ukuran 30 x 30 cm dengan media yang sama. Dan di polybag ini bibit dipelihara sampai menghasilkan buah siap panen.
Pengolahan Media Tanam
Setelah melakukan pembibitan hal yang harus diperhatikan ialah pengolahan media tanam. Secara umum, media tanam tumbuhan stroberi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kebun tanpa plastic mulsa dan kebun yang ditutupi oleh plastic mulsa.
1. Kebun Tanpa Plastik Mulsa
Caracara merawat stoberi di kebun yang tidak menggunakan plastic mulsa, pertama lahan diolah dengan baik dengan kedalaman 30-40 cm, kemudian setelah diolah diangin-anginkan selama 15-30 hari.
Lahan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, sedangkan panjang disesuai dengan lahan. Sementara itu jarak anatara bedengan ialah 40 x 60 cm. ukuran guludan (petakan tanah yang telah digemburkan untuk tempat menyemai bibit) ialah lebar 40 x 60 cm dan tinggi 30 x 40 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan yang ada, dan jarak antar guludan 40 x 60 cm.
Setelah guludan selesai selanjutnya pupuk kandang ditaburkan dengan merata. Jumlah pupuk kandang yang ditabur ialah 20-30 ton/ha. Selanjutnya, bedengan atau guludan dibiarkan selama 15 hari. Terakhir, buat lubang tanam dengan jarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm, atau 50 x 40 cm. kemudian, stroberi pun siap ditanam.
2. Kebun dengan Plastik Mulsa
Pengolahan kebun dengan plastic mulsa hampir sama denga pengolahan tanpa plastik mulsa. Diawal musim hujan, lahan diolah dengan baik dan diangin-anginkan selama 15-30 hari supaya kering.
Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, dan panjang disesuaikan dengan lahan yang ada. Sedangkan jarak antar bedengan ialah 60 cm atau guludan dibuat dengan ukuran lebar bawah 60 cm, lebar atas 40 cm, tinggi 30-40 cm. dan panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm.
Setelah itu lahan diangin-anginkan selama 15 hari, setelah kering, 200 kg urea, 250 kg SP-36, dan 100kg/ha KCl ditaburkan dan dicampurkan dengan tanah bedengan. Kemudian bedengan disiram hingga lembab selanhutnya, plastic mulsa hitam atau perak ditutupkan pada bedengan atau guludan, kuatkan ujung-ujungnya dengan bambu.
Setelah bedengan tertutup plastic mulsa, buat lubang di atas plastic seukuran kaleng bekas susu kental manis. Jarak antar lubang dalam barisan 30-50 cm sehingga jarak tanam 40 x 30, 50 x 50, dan 50 x 40 cm. terakhir, buat lubang tepat pada plastic yang sudah dilubangi.
Pengapuran
Pengapuran dilakuan jika tanah terlalu asam cara ini dilakukan dengan menebarkan 2-4 ton/ha kapur kalsit atau dolomite diatas bedengan atau guludan. Proses pengapuran ini dilakukan segera setelah bedengan atau guludan selesai dibuat.
Teknik Penanaman
Proses selanjutnya setelah pengolahan media tanam ialah penanaman. Penanaman ini membutuhkan teknik agar tidak merusak stroberi yang akan ditanam. Hal pertama yamg harus dilakukan ialah menyiram polybag berisi bibit. Kemudian keluarkan bibit bersama media tanamannya denga hati-hati.
Selanjutnya, tanam satu bibit dilubang tanam, lalu padatkan tanah disekitar pangkal batang. Pemberian pupuk basah dapat dilakukan untuk tanaman tanpa mulsa. Dosis pupuk yang dianjurkan ialah 200 kg/ha urea, 250 kg SP-36, dan 150 kg/ha HCl. Pupuk diberikan kedalam lubang sejauh 15 cm di kiri-kanan tanaman. Terakhir, tanah disekitar pangkal batang disiram sampai lembab.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penyulaman
Bibit tumbuhan stroberi biasanya ada yang mengalami kematian ketika dipindahkan ke media tanam di kebun, jumlah bibit yang mati biasanya 10-20% dari total bibit yang ditanam. Bibit tanaman stroberi yang mati atau tumbuh lambat dan tidak normal harus dicabut dan diganti dengan bibit tanaman stroberi yang baru. Syarat bibit tanaman stoberi pengganti harus mempunyai jenis, ukuran, dan umur yang sama dengan bibit tanaman stoberi yang mati.
2. Penyiangan
Tanaman stroberi yang berada dilahan terbuka biasanya sering diikuti tumbuhan lain yang ikut tumbuh disekitar tanaman stroberi, hal ini dapat merugikan tanaman poko yang kita tanam karena banyak nutrisi dan zat-zat makanan yang “diambil” oleh tanaman pengganggu atau gulma tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut maka dilakukan penyiangan yaitu mencabut dan membuang gulma tersebut agar tidak menggaggu tanaman stroberi. Dan biasanya penyulaman diikuti pemupukan.
3. Pemangkasan
Pertumbuhan stroberi yang cukup pesat biasanya dibarengi pertumbuhan daun yang rimbun. Oleh karena itu, harus dilakukan pemangkasan terhadap daun tersebut. Selain pemangkasan pada daun yang rimbun pemangkasan dilakukan pada daun yang sudah tua dan mongering serta pada stolon.
Pemangkasan pada stolon dilakukan untuk meningkatkan produksi buah, sehingga buah yang dihasilkan lebih besar dan menarik. Waktu pemangkasan biasanya 2 tahun sekali.
4. Pemupukan
Pemupukan merupakan penambahan nutrisi pada tanaman, pemupukan pada tumbuhan stroberi yang ditanam di kebun tanpa mulsa dilakukan setelah 1,5-2 bulan. Jumlah pupuk yang diberikan 2/3 dosis yang dianjurkan. Pemberian pupuk dengan cara ditabur, kemudian ditutupi tanah.
Sementara itu, pemupukan dikebun dengan mulsa dilakukan jika pertumbuhan dirasa kurang baik. Komposisi pupuk yang biasa diberikan ialah campuran urea, SP-36, KCl dengan perbandingan 1 : 2 : 1,5 sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam air 200 liter. Selanjutnya, setiap tanaman disiram dengan 350-500 cc larutan pupuk tersebut.
5. Pengairan dan Penyiraman
Air merupakan unsure penting dalam pemeliharaan tanaman stroberi. Oleh karena itu, penyiraman merupakan hal penting yang harus dilakukan. Penyiraman dilakukan dua kali sehari hingga tanaman berumur dua minggu. Selanjutnya, penyiraman dikurangi secara berangsur-angsur agar tanah tidak mongering. Air dapat langsung disiramkan pada tanaman atau mengaliri parit antarbedengan dengan air.
6. Pemasangan mulsa kering
Setelah masa tanam di bedengan, dilakukan pemasangan mulsa kering seawall mungkin. Sebelumnya, jerami atau rumput kering setebal 3-5 cm dihamparkan di permukaan bedengan dan di antara barisan tanaman.
Sumber :
http://bestbudidayatanaman.blogspot.com/2013/01/Budidaya-Stroberi-dan-Cara-Menanam-Stroberi.html
8 Jenis Bisnis Rumahan Pilihan 2013-2014 Bagian 1
Menjelang akhir tahun 2013 dan menyambut 2014 Apakah anda sedang mencari bisnis yang bisa dijalankan dari rumah yang tepat buat mengisi waktu luang atau memang untuk usaha utama? disini saya ingin mencoba mengutip 8 jenis bisnis rumahan yang bisa dilakukan baik modal kecil maupun modal menengah dan besar.
Thursday, November 21, 2013
Cara / Langkah sukses budidaya lele
Bisnis budidaya ikan lele sangat menarik dan menguntungkan, dari bisnis ini mampu memberikan untung yang cukup besar. Ikan lele termasuk salah satu jenis ikan yang cara budidayanya cukup mudah dan pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga banyak para pelaku bisnis terutama pebisnis ikan yang memilih ikan lele untuk dibudidayakan.
1. Proses Pemijahan
Proses pemijahan untuk mengawinkan lele jantan dan lele betina tidaklah sulit. Pemijahan yaitu proses mempertemukan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Proses ini biasanya dilakukan pada kolam – kolam khusus pemijahan, dengan mencampurkan lele jantan dan lele betina yang sudah memenuhi syarat tertentu.
Syarat indukan jantan :
* Kepala induk jantan lebih kecil dari betinanya, serta tulang kepalanya gepeng
* Warna kulit dada induk jantan lebih tua dibandingkan yang betina, serta kulitnya lebih halus daripada betina
* Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang dibelakang anus dengan warna kemerahan
* Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal dibanding induk betina
* Gerakan lele jantan lebih lincah dibandingkan yang betina
Syarat indukan betina :
* Kepalanya lebih besar dibandingkan induk betina
* Warna klit dada lele betina lebih terang dibandingkan yang jantan
* Kelamin induk betina berbentuk oval dan berwarna kemerahan, lubangnya lebar dan letaknya di belakang anus. Biasanya sel telur yang telah matang berwarna kuning
* Untuk induk betina biasanya geraknya tidak selincah induk jantan
* Perutnya lebih gembung dari induk jantan
Selama proses pemijahan indukan lele diberi makanan yang memiliki kadar protein cukup tinggi. Setelah diberikan protein yang cukup tinggi, induk betina siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi anakan lele setelah 24 jam. Setelah berumur satu minggu pisahkan hasil anakan dengan induk betina, sedangkan untuk pemindahan anakan setelah anakan berumur dua minggu.
Cara Pemindahan anakan lele :
- Mengurangi air di sarang pemijahan hingga tinggi air berkisar antara 10 cm sampai 20 cm
- Menyiapkan tempat penampungan ( baskom atau ember ) yang telah diisi air dari kolam pemijahan
- Samakan suhu kolam anakan dengan suhu kolam pemijahan
- Pindahkan anakan dari kolam pemijahan menggunakan cawan atau piring
- Kemudian pindahkan anakan ke kolam pendederan dengan hati – hati pada maalm hari, karena masih rentang terhadap tingginya suhu air
2. Pembudidayaan
Proses pembudidayaan adalah proses pembesaran bibit lele hingga berukuran siap jual berkisar antara 5 cm hingga 12 cm. Setelah anakan dipisahkan ke dalam kolam pendederan, usahakan kolam diberikan pelindung dari tingginya suhu. Biasanya dapat menggunakan penutup plastic atau menggunakan tanaman enceng gondok sebagai tanaman pelindung.
Selain pengaturan suhu kolam, dalam proses pendederan anakan ikan lele sudah boleh diberikan makan. Bisa berupa pakan alami seperti jentik jentik, kutu air, cacing kecil atau plankton yang dapat diberikan saat anakan lele berumur kurang dari 3- 4 hari. Setelah berumur 3 – 4 hari, anakan lele diperbolehkan diberikan makanan buatan dengan kadar protein serta nutrisi yang cukup tinggi. Dengan menambahkan POC NASA yang mengandung mineral penting serta protein dengan dosis 1 – 2 cc / kg pakan yang telah dicampuri sedikit air.
Untuk hasil maksimal, seekor lele dapat dipanen setelah umur 6 hingga 8 bulan. Namun kurang dari waktu tersebut, lele telah dapat dipanen jika beretnya telah mencapai 200 gram per ekor.
Sumber :
http://bisnisukm.com
1. Proses Pemijahan
Proses pemijahan untuk mengawinkan lele jantan dan lele betina tidaklah sulit. Pemijahan yaitu proses mempertemukan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Proses ini biasanya dilakukan pada kolam – kolam khusus pemijahan, dengan mencampurkan lele jantan dan lele betina yang sudah memenuhi syarat tertentu.
Syarat indukan jantan :
* Kepala induk jantan lebih kecil dari betinanya, serta tulang kepalanya gepeng
* Warna kulit dada induk jantan lebih tua dibandingkan yang betina, serta kulitnya lebih halus daripada betina
* Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang dibelakang anus dengan warna kemerahan
* Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal dibanding induk betina
* Gerakan lele jantan lebih lincah dibandingkan yang betina
Syarat indukan betina :
* Kepalanya lebih besar dibandingkan induk betina
* Warna klit dada lele betina lebih terang dibandingkan yang jantan
* Kelamin induk betina berbentuk oval dan berwarna kemerahan, lubangnya lebar dan letaknya di belakang anus. Biasanya sel telur yang telah matang berwarna kuning
* Untuk induk betina biasanya geraknya tidak selincah induk jantan
* Perutnya lebih gembung dari induk jantan
Selama proses pemijahan indukan lele diberi makanan yang memiliki kadar protein cukup tinggi. Setelah diberikan protein yang cukup tinggi, induk betina siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi anakan lele setelah 24 jam. Setelah berumur satu minggu pisahkan hasil anakan dengan induk betina, sedangkan untuk pemindahan anakan setelah anakan berumur dua minggu.
Cara Pemindahan anakan lele :
- Mengurangi air di sarang pemijahan hingga tinggi air berkisar antara 10 cm sampai 20 cm
- Menyiapkan tempat penampungan ( baskom atau ember ) yang telah diisi air dari kolam pemijahan
- Samakan suhu kolam anakan dengan suhu kolam pemijahan
- Pindahkan anakan dari kolam pemijahan menggunakan cawan atau piring
- Kemudian pindahkan anakan ke kolam pendederan dengan hati – hati pada maalm hari, karena masih rentang terhadap tingginya suhu air
2. Pembudidayaan
Proses pembudidayaan adalah proses pembesaran bibit lele hingga berukuran siap jual berkisar antara 5 cm hingga 12 cm. Setelah anakan dipisahkan ke dalam kolam pendederan, usahakan kolam diberikan pelindung dari tingginya suhu. Biasanya dapat menggunakan penutup plastic atau menggunakan tanaman enceng gondok sebagai tanaman pelindung.
Selain pengaturan suhu kolam, dalam proses pendederan anakan ikan lele sudah boleh diberikan makan. Bisa berupa pakan alami seperti jentik jentik, kutu air, cacing kecil atau plankton yang dapat diberikan saat anakan lele berumur kurang dari 3- 4 hari. Setelah berumur 3 – 4 hari, anakan lele diperbolehkan diberikan makanan buatan dengan kadar protein serta nutrisi yang cukup tinggi. Dengan menambahkan POC NASA yang mengandung mineral penting serta protein dengan dosis 1 – 2 cc / kg pakan yang telah dicampuri sedikit air.
Untuk hasil maksimal, seekor lele dapat dipanen setelah umur 6 hingga 8 bulan. Namun kurang dari waktu tersebut, lele telah dapat dipanen jika beretnya telah mencapai 200 gram per ekor.
Sumber :
http://bisnisukm.com
Wednesday, November 20, 2013
Budidaya Puring : Dari Hobi Mampu Ciptakan Silangan Sendiri
Meski awalnya hanya sebuah hobi tapi ternyata hasil yang didapatnya melebihi apa yang dilakukannya. Seperti yang dilakukan H.Asmanu. Berangkat dari hobi menanam puring, akhirnya dirinya sekarang memperoleh jenis puring hasil silangan sendiri yang corak daunnya tidak kalah menarik dari puring import.
Diawali dari hobi mengumpulkan tanaman hias H. Asmanu kini memiliki kurang lebih 200 tanaman hias berbagai jenis. Kebunnya yang teletak di daerah trawas memang lumayan luas dan cocok untuk berkebun. Selain tanaman hias dikebunnya juga terdapat tanaman buah-buahan berbagai jenis. Namun dari pantauan Go Green saat berkunjung di kebunnya yang paling difokuskan dan mendapat perhatian khusus adalah puring. Jadi sebetulnya sebelum puring ramai di bicarakan di dunia tanaman hias seperti sekarang ini ia sudah mengawalinya terlebih dahulu.
Pada waktu itu sekitar tahun 2000an penghoi tanaman hias kan masih belum banyak mengenal puring terutama jenis-jenis import. Dari hobi tersebut maka timbulah niat untuk membudidayakan puring-puring asal Thailand tersebut. Saking banyaknya jenis yang dimilikinya terkadang sampai lupa namanya jelas Manu. Dalam budidayanya serta merawat kebunnya memang tidak dilakukan sendiri, namun ada beberapa perawat yang khusus menanganinya.
Dari hasil budidaya yang dilakukannya tersebut kini memang telah menghasilkan anakan yang cukup banyak. Meski sudah banyak berbagai jenis ia tak menjualnya karena masih sayang jelasnya. Sebetulnya banyak juga temen-temen yang mau membelinya namun kalau hanya sekedar pingin lebih baik saya tolak. Sayang kalau disini mendapatkan perawatan yang baik, terus sampai ditangan orang lain rusak itu yang aku nggak bisa terima meskipun sudah dibeli. Menyoal jenis puring apa yang menjadi andalan atau disukai Asmanu menjawab. “Semuanya suka kalau memang penampilannya menarik,” jelas Asmanu. Dari beberapa jenis puring yang kini lagi trend memang sudah lama menghuni kebunnya diantaranya worten beauty, berbagai jenis Aple diantaranya Aple Thailand, Raja, Oscar dan masih banyak lagi.
Dari sekian banyak jenis puring dan tanaman hias lain memang memerlukan perawatan yang ekstra dan ini tidak dilakukan sendiri, namun dibantu Darsono serta beberapa pembantu lainya. Kalau hanya dua orang saja saya kira kok kualahan mengurus tanaman yang sedemikian banyak dengan area lahan yang cukup luas. Selain melakukan perbanyakan secara stek batang H. Asmanu di bantu Darsono juga melakukan persilangan puring. Dimana hasilnya sudah dapat dinikmati keindahannya meski masih belum sempurna. Dari beberapa jenis puring yang berhasil disilangnya adalah puring Thailand dan puring Oscar. Koleksi puring yang demikian banyak tersebut memang ada beberapa yang terlihat unik diantaranya adalah puring lidah api, karakter daun yang dimilikinya memang kecil-kecil dengan panjang sekitar satu jengkal. Selain itu juga warna yang dimilikinya cukup beraneka ragam salah satu yang terlihat unik, sepintas kalau diperhatikan memang sama dengan puring kura-kura. Namun setelah di lihat secara seksama barulah diketahui perbedaannya. Menurut keterangan Darsono itu merupakan hasil mutasi dari puring kura-kura yang diberi nama Kurasi (kura-kura mutasi).
Lahan kebunan yang terletak didaerah Trawas tersebut juga dilengkapi greenhouse untuk tempat penyilangan serta penyemaian. Pembibitan dari cangkok maupun sambung juga dilakukannya. Karena memang harus perlu tempat yang steril dari hama serangga. Menyoal perkembangan puring saat ini, menurut sepengetahuannya cukup lumayan bagus, dalam arti penghobi sudah mulai tertarik dan menikmati keindahan daun yang ditampilkan puring. Untuk saat ini Jawa timur khususnya Surabaya memang kurang ada greget menyoal puring demikian juga dengan komunitasnya sangat terbatas.
Namun dilihat dari segi transaksi di beberapa nursery yang khusus menyediakan puring mengakui ada peningkatan penjualan. Seiring dengan perkembangan puring saat ini memang mulai naik daun, apalagi ada jenis-jenis tertentu yang ada di kebunya masuk dalam daftar buruan para kolektor, apakah nantinya hasil dari budidaya tersebut akan di lego atau dijual di pasaran!. “Wah gimana ya mas tunggu aja nanti lihat perkembangan dulu,” jelasnya.
Dari pantauan Go Green yang berhasil menembus lahan tersebut memang cukup banyak bibitan puring dari berbagai jenis. Mulai dari Oscar, Raja , Worten Beauty dan masih banyak lagi bibitan hasil cangkok yang tersusun rapi di halaman samping kebun. Kalau ditaksir untuk memenuhi hobi ini mungkin sudah tidak terhitung lagi besarnya. “Namun bagaimana lagi namanya saja hobi dan keluarga mendukung, ya dijalani saja itung-itung sembari mengisi waktu luangnya sehabis bekerja,” cetus H. Asmanu yang juga pegemar otomotif ini. Asmanu tergabung pula pada IMI (Ikatan Motor Indonseia) wilayah Jatim. Selain di kebun, di rumahnya juga terdapat beberapa jenis puring. Rumah di Darmo Rejo IV N0.7 Surabaya ini memang tak pernah sepi bila tuan rumah libur. Rekan-rekan sesama penggemar puring berkumpul saling tukar informasi menyoal perkembangan puring. Selain itu juga di sela waktu luangnya setiap hari masih menyempatkan diri untuk membuka website tanaman hias khususnya puring dari manca negara.
H.Asmanu juga menerangkan bila puring lokal sebetulnya memiliki kualitas warna yang bagus, namun memang harus dilakukan beberapa ujicoba dengan menyilangkan puring impor biar hasilnya lebih ngejos lagi. Hal senada juga diungkapkan Darsono dalam hal peyilangan memang membutuhkan kesabaran dan juga ketelitian. Selain itu juga harus bisa membedakan mana bunga jantan dan betinanya. Faktor usia indukan juga cukup mempengaruhi proses pembuahan. Untuk itu perlu dilakukan survei serta mengetahui karakter puring sebelum melakukan perkawinan silang.jelasnya. Kalau kita melakukan asal-asalan saja sayang indukannya, dan hanya buang-buang Waktu saja bila hasilnya kurang maksimal. Kecintaannya pada puring sama sekali tidak mengikuti trend.maksudnya, baik lagi booming atau lesu, karena hobi yang sudah ditekuni selama kurang lebih 8 tahun itu dikarenakan memang rasa senang dan ingin membudidayakan. “Syukurlah hobi ini dapat dinikmati sampai sekarang dan bahkan sudah membudidayakanya,” jelasnya.
Dari : duniapot.com
Diawali dari hobi mengumpulkan tanaman hias H. Asmanu kini memiliki kurang lebih 200 tanaman hias berbagai jenis. Kebunnya yang teletak di daerah trawas memang lumayan luas dan cocok untuk berkebun. Selain tanaman hias dikebunnya juga terdapat tanaman buah-buahan berbagai jenis. Namun dari pantauan Go Green saat berkunjung di kebunnya yang paling difokuskan dan mendapat perhatian khusus adalah puring. Jadi sebetulnya sebelum puring ramai di bicarakan di dunia tanaman hias seperti sekarang ini ia sudah mengawalinya terlebih dahulu.
Pada waktu itu sekitar tahun 2000an penghoi tanaman hias kan masih belum banyak mengenal puring terutama jenis-jenis import. Dari hobi tersebut maka timbulah niat untuk membudidayakan puring-puring asal Thailand tersebut. Saking banyaknya jenis yang dimilikinya terkadang sampai lupa namanya jelas Manu. Dalam budidayanya serta merawat kebunnya memang tidak dilakukan sendiri, namun ada beberapa perawat yang khusus menanganinya.
Dari hasil budidaya yang dilakukannya tersebut kini memang telah menghasilkan anakan yang cukup banyak. Meski sudah banyak berbagai jenis ia tak menjualnya karena masih sayang jelasnya. Sebetulnya banyak juga temen-temen yang mau membelinya namun kalau hanya sekedar pingin lebih baik saya tolak. Sayang kalau disini mendapatkan perawatan yang baik, terus sampai ditangan orang lain rusak itu yang aku nggak bisa terima meskipun sudah dibeli. Menyoal jenis puring apa yang menjadi andalan atau disukai Asmanu menjawab. “Semuanya suka kalau memang penampilannya menarik,” jelas Asmanu. Dari beberapa jenis puring yang kini lagi trend memang sudah lama menghuni kebunnya diantaranya worten beauty, berbagai jenis Aple diantaranya Aple Thailand, Raja, Oscar dan masih banyak lagi.
Dari sekian banyak jenis puring dan tanaman hias lain memang memerlukan perawatan yang ekstra dan ini tidak dilakukan sendiri, namun dibantu Darsono serta beberapa pembantu lainya. Kalau hanya dua orang saja saya kira kok kualahan mengurus tanaman yang sedemikian banyak dengan area lahan yang cukup luas. Selain melakukan perbanyakan secara stek batang H. Asmanu di bantu Darsono juga melakukan persilangan puring. Dimana hasilnya sudah dapat dinikmati keindahannya meski masih belum sempurna. Dari beberapa jenis puring yang berhasil disilangnya adalah puring Thailand dan puring Oscar. Koleksi puring yang demikian banyak tersebut memang ada beberapa yang terlihat unik diantaranya adalah puring lidah api, karakter daun yang dimilikinya memang kecil-kecil dengan panjang sekitar satu jengkal. Selain itu juga warna yang dimilikinya cukup beraneka ragam salah satu yang terlihat unik, sepintas kalau diperhatikan memang sama dengan puring kura-kura. Namun setelah di lihat secara seksama barulah diketahui perbedaannya. Menurut keterangan Darsono itu merupakan hasil mutasi dari puring kura-kura yang diberi nama Kurasi (kura-kura mutasi).
Lahan kebunan yang terletak didaerah Trawas tersebut juga dilengkapi greenhouse untuk tempat penyilangan serta penyemaian. Pembibitan dari cangkok maupun sambung juga dilakukannya. Karena memang harus perlu tempat yang steril dari hama serangga. Menyoal perkembangan puring saat ini, menurut sepengetahuannya cukup lumayan bagus, dalam arti penghobi sudah mulai tertarik dan menikmati keindahan daun yang ditampilkan puring. Untuk saat ini Jawa timur khususnya Surabaya memang kurang ada greget menyoal puring demikian juga dengan komunitasnya sangat terbatas.
Namun dilihat dari segi transaksi di beberapa nursery yang khusus menyediakan puring mengakui ada peningkatan penjualan. Seiring dengan perkembangan puring saat ini memang mulai naik daun, apalagi ada jenis-jenis tertentu yang ada di kebunya masuk dalam daftar buruan para kolektor, apakah nantinya hasil dari budidaya tersebut akan di lego atau dijual di pasaran!. “Wah gimana ya mas tunggu aja nanti lihat perkembangan dulu,” jelasnya.
Dari pantauan Go Green yang berhasil menembus lahan tersebut memang cukup banyak bibitan puring dari berbagai jenis. Mulai dari Oscar, Raja , Worten Beauty dan masih banyak lagi bibitan hasil cangkok yang tersusun rapi di halaman samping kebun. Kalau ditaksir untuk memenuhi hobi ini mungkin sudah tidak terhitung lagi besarnya. “Namun bagaimana lagi namanya saja hobi dan keluarga mendukung, ya dijalani saja itung-itung sembari mengisi waktu luangnya sehabis bekerja,” cetus H. Asmanu yang juga pegemar otomotif ini. Asmanu tergabung pula pada IMI (Ikatan Motor Indonseia) wilayah Jatim. Selain di kebun, di rumahnya juga terdapat beberapa jenis puring. Rumah di Darmo Rejo IV N0.7 Surabaya ini memang tak pernah sepi bila tuan rumah libur. Rekan-rekan sesama penggemar puring berkumpul saling tukar informasi menyoal perkembangan puring. Selain itu juga di sela waktu luangnya setiap hari masih menyempatkan diri untuk membuka website tanaman hias khususnya puring dari manca negara.
H.Asmanu juga menerangkan bila puring lokal sebetulnya memiliki kualitas warna yang bagus, namun memang harus dilakukan beberapa ujicoba dengan menyilangkan puring impor biar hasilnya lebih ngejos lagi. Hal senada juga diungkapkan Darsono dalam hal peyilangan memang membutuhkan kesabaran dan juga ketelitian. Selain itu juga harus bisa membedakan mana bunga jantan dan betinanya. Faktor usia indukan juga cukup mempengaruhi proses pembuahan. Untuk itu perlu dilakukan survei serta mengetahui karakter puring sebelum melakukan perkawinan silang.jelasnya. Kalau kita melakukan asal-asalan saja sayang indukannya, dan hanya buang-buang Waktu saja bila hasilnya kurang maksimal. Kecintaannya pada puring sama sekali tidak mengikuti trend.maksudnya, baik lagi booming atau lesu, karena hobi yang sudah ditekuni selama kurang lebih 8 tahun itu dikarenakan memang rasa senang dan ingin membudidayakan. “Syukurlah hobi ini dapat dinikmati sampai sekarang dan bahkan sudah membudidayakanya,” jelasnya.
Dari : duniapot.com
Ternak Kambing Tanpa Ngarit - Mudah, Murah dan Efektifnya Membuat Pakan Fermentasi Jerami Padi Untuk Ternak Kambing
CARA FERMENTASI JERAMI UNTUK MAKANAN TERNAK DOMBA/KAMBING
BAHAN DAN UKURAN:
• 1000 Kg : jerami padi , dipilih yang sudah kering
• 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula yang dilarutkan
• 6-7 Lt : Probiotik, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
• 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan ( 4-6% dr total jerami )
• 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan probiotik dan tetes/15Lt untuk jerami basah
PERALATAN:
• Silo tempat untuk fermentasi jerami dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
• Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami
• Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
CARA MEMBUAT
CARA MEMBERIKAN:
KETERANGAN:
BAHAN DAN UKURAN:
• 1000 Kg : jerami padi , dipilih yang sudah kering
• 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula yang dilarutkan
• 6-7 Lt : Probiotik, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
• 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan ( 4-6% dr total jerami )
• 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan probiotik dan tetes/15Lt untuk jerami basah
PERALATAN:
• Silo tempat untuk fermentasi jerami dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
• Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa menggunakan mesin pencacah jerami
• Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
CARA MEMBUAT
- Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
- Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
- Larutkan tetes dan urea serta probiotik dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
- Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
- Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
- Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
- Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
- Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak kambing sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
- Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dari terik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN:
- Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: bobot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
- Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
KETERANGAN:
- Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan fermentasi tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
- Agar ternak kambing cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
- Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat), ada baiknya airnya diberikan garam.
Tuesday, November 19, 2013
Gambaran Potensi Bisnis Usaha untuk Karyawan
Apakah Anda termasuk salah seorang dari banyak karyawan yang sedang mencari sebuah peluang usaha untuk bisa dijalankan di sela-sela kegiatan kerja utama Anda? Apakah Anda sulit dan bingung menentukan jenis bisnis apa yang cocok dengan rutinitas Anda tersebut? jika iya, di artikel kali ini kami mencoba mengulas sedikit tentang gambaran beberapa ide bisnis yang bisa dilakukan oleh seorang karyawan.
Perbanyakan Puring Cara Vegetatif
Joseph’s Coat begitu julukan puring yang bisa diperbanyak secara generatif dengan biji. Dengan pertimbangan efekivitas waktu, cara vegetatif lebih banyak diterapkan. Cangkok dianggap paling pas untuk perbanyakan. Persentase keberhasilan cangkok lebih tinggi dibandingkan dengan cara lain. Cara ini pun relatif lebih cepat.
Kalau dicangkok, calon tanaman baru masih mendapat suplai hara dari tanaman induk, sehingga akarnya bisa cepat tumbuh. Jika disetek, calon tanaman tidak memperoleh pasokan hara, sehingga akar akan lama munculnya.
Batang Tua
Cara mencangkok tidak sulit. Cari cabang yang cukup umur yang ditandai dengan warna kulit batang coklat, banyak mengandung zat kayu, umumnya berdiamter 3 – 4 cm. Tekstur batang sudah keras. Tak terlalu banyak terdapat bekas tangkai daun. Umumnya cabang yang masih banyak memiliki bekas tangkai daun adalah batang berusia muda. Batang terpilih lantas disayat kulitnya secara melingkar. Lebar sayatan 4 – 5 cm. Kambium yang masih menempel lalu dikerik sampai bersih. Bila tidak dikerik dikhawatirkan kulit akan pulih kembali dan akar tidak tumbuh. Selesai dikerik, bekas sayatan dibiarkan sampai kering.
Bagian kulit yang akan tumbuh akar diolesi zat perangsang, semisal roothone F. Atau bisa diganti dengan bawang merah. Umbi tanaman bumbu dapur itu ditumbuk, lalu dioleskan di bagian yang akan tumbuh akarnya. Sayatan segera dibungkus dengan media tanam. Tidak perlu dicampur dengan pupuk sintetis, cukup kompos. Tanah liat atau sabut kelapa pun tak masalah.
Yang penting media cangkok harus selalu dalam keadaan basah. Ketika akar mulai tumbuh, air tidak boleh telat sebab akar akan kering dan gagal tumbuh. Sekitar tiga minggu usai dibungkus akar cangkokan sudah tumbuh kuat. Ditandai denan ujung akar membesar, panjang dan telah menembus plastik pembungkus media. Jumlah akar pun cukup banyak. Cangkokan siap dipotong dan ditanam Cangkokan yang sudah ditanam dalam polibag atau pot lalu ditaruh di tempat yang sejuk, lembab dan teduh. Jika daun sudah segar, bibit puring siap ditanam atau dijual.
Sambung dan Tempel
Okulasi alias tempel mata tunas juga bisa jadi pilihan. Cara ini tergolong efektif dan cepat. Cocok diterapkan untuk memperbanyak puring langka dan sedang diminati. Semilsal puring kura – kura, Umumnya memakai batang bawah puring merah alias conceremen, sementara mata tempelnya adalah puring mahal. Mata empel dipilih yang sehat dan masih aktif., Ditandai dengan warna hijau kecoklatan dan nampak segar berair. Mata tunas yang mati biasanya berwarna hitam. Mata tunas diambil dengan menyayat, menggunakan pisau yang benar – benar bersih dan tajam. Setelah itu disiapkan tempat penempelan di batang tanaman puring yang lain.
Ukurannya harus benar - benar pas. Mata tunas lalu secepatnya dipasang. Lendir dan kambium jagan sampai merngering atau terpegang. Mata tunas yang sudah dipasang lalu diikat erat dengan tali rafia. Cara mengikatnya seperti orang menyusun genting. Yaitu dari bawah menuju ke atas, supaya air hujan tidak masuk ke dalam. Air hujan bisa mengakibatkan mata tempel membusuk.
Sekitar sebulan kemudian, biasanya mata tempel sudah melekat. Tajuk tanaman pokok bisa dipangkas agar mata tunas bisa segera tumbuh. Begitu juga sambung pucuk, tingkat keberhasilannya terbilang sangat tinggi. Batang bawah puring murah disambung dengan entres puring favorit. Biasanya menggunakan bentuk sambungan “V” lantas diikat plastik. Sama seperti okulasi, entres alias batang atas dipilih yang beum terlalu tua, berciri tak terlalu keras. Juga sedang aktif tumbuh.
Sumber :
Majalah FLONA. Ed 51/III. Mei 2007. Hal 14 - 15
Kalau dicangkok, calon tanaman baru masih mendapat suplai hara dari tanaman induk, sehingga akarnya bisa cepat tumbuh. Jika disetek, calon tanaman tidak memperoleh pasokan hara, sehingga akar akan lama munculnya.
Batang Tua
Cara mencangkok tidak sulit. Cari cabang yang cukup umur yang ditandai dengan warna kulit batang coklat, banyak mengandung zat kayu, umumnya berdiamter 3 – 4 cm. Tekstur batang sudah keras. Tak terlalu banyak terdapat bekas tangkai daun. Umumnya cabang yang masih banyak memiliki bekas tangkai daun adalah batang berusia muda. Batang terpilih lantas disayat kulitnya secara melingkar. Lebar sayatan 4 – 5 cm. Kambium yang masih menempel lalu dikerik sampai bersih. Bila tidak dikerik dikhawatirkan kulit akan pulih kembali dan akar tidak tumbuh. Selesai dikerik, bekas sayatan dibiarkan sampai kering.
Bagian kulit yang akan tumbuh akar diolesi zat perangsang, semisal roothone F. Atau bisa diganti dengan bawang merah. Umbi tanaman bumbu dapur itu ditumbuk, lalu dioleskan di bagian yang akan tumbuh akarnya. Sayatan segera dibungkus dengan media tanam. Tidak perlu dicampur dengan pupuk sintetis, cukup kompos. Tanah liat atau sabut kelapa pun tak masalah.
Yang penting media cangkok harus selalu dalam keadaan basah. Ketika akar mulai tumbuh, air tidak boleh telat sebab akar akan kering dan gagal tumbuh. Sekitar tiga minggu usai dibungkus akar cangkokan sudah tumbuh kuat. Ditandai denan ujung akar membesar, panjang dan telah menembus plastik pembungkus media. Jumlah akar pun cukup banyak. Cangkokan siap dipotong dan ditanam Cangkokan yang sudah ditanam dalam polibag atau pot lalu ditaruh di tempat yang sejuk, lembab dan teduh. Jika daun sudah segar, bibit puring siap ditanam atau dijual.
Sambung dan Tempel
Okulasi alias tempel mata tunas juga bisa jadi pilihan. Cara ini tergolong efektif dan cepat. Cocok diterapkan untuk memperbanyak puring langka dan sedang diminati. Semilsal puring kura – kura, Umumnya memakai batang bawah puring merah alias conceremen, sementara mata tempelnya adalah puring mahal. Mata empel dipilih yang sehat dan masih aktif., Ditandai dengan warna hijau kecoklatan dan nampak segar berair. Mata tunas yang mati biasanya berwarna hitam. Mata tunas diambil dengan menyayat, menggunakan pisau yang benar – benar bersih dan tajam. Setelah itu disiapkan tempat penempelan di batang tanaman puring yang lain.
Ukurannya harus benar - benar pas. Mata tunas lalu secepatnya dipasang. Lendir dan kambium jagan sampai merngering atau terpegang. Mata tunas yang sudah dipasang lalu diikat erat dengan tali rafia. Cara mengikatnya seperti orang menyusun genting. Yaitu dari bawah menuju ke atas, supaya air hujan tidak masuk ke dalam. Air hujan bisa mengakibatkan mata tempel membusuk.
Sekitar sebulan kemudian, biasanya mata tempel sudah melekat. Tajuk tanaman pokok bisa dipangkas agar mata tunas bisa segera tumbuh. Begitu juga sambung pucuk, tingkat keberhasilannya terbilang sangat tinggi. Batang bawah puring murah disambung dengan entres puring favorit. Biasanya menggunakan bentuk sambungan “V” lantas diikat plastik. Sama seperti okulasi, entres alias batang atas dipilih yang beum terlalu tua, berciri tak terlalu keras. Juga sedang aktif tumbuh.
Sumber :
Majalah FLONA. Ed 51/III. Mei 2007. Hal 14 - 15
Sunday, November 17, 2013
Jenis dan Karakter Cumi
Memancing cumi memang memiliki keasyikkan tersendiri dibanding dengan yang lain, karena tentunya perlawanan pada saat mancing cumi berbeda dengan mancing ikan. Teknik yang biasa digunakan untuk mancing cumi adalah casting dengan menggunakan capela/udang-udangan atau bisa juga menggunakan umpan alami seperti ikan rinyau, tembang, selar ataupun udang.
Mengenal karakter target yang akan kita pancing, habitat tempat hidup dan kebiasaan makannya adalah mutlak diperlukan jika kita ingin sukses dalam memancing target yang kita cari. Berikut ini sedikit gambaran tentang mancing cumi/sotong.
1. Cumi/Sotong Karang (Semampar)
- Habitat : Dasar laut (paling banyak) dan pertengahan air, kadang-kadang naik ke permukaan untuk berburu ikan atau udang yang menjadi makanannya
- Karakter : Perlawanannya jika terpancing merupakan yang paling kuat diantara jenis yang lain, kadang terus melawan sampai saat akan diangkat dari permukaan air. Umumnya merupakan target utama pemancing cumi mengingat perlawanannya yang tidak gampang menyerah
- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 1 kg. Ukuran besarnya bisa mencapai 1.5 – 3 kg lebih tapi biasanya jarang, hanya pada musim-musim atau periode tertentu saja.
- Umpan : Segala jenis umpan alami yang biasa digunakan (udang, ikan kecil dan lain-lain) dan capela/udang – udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, paling efektif dengan teknik yang agak interaktif (twitch & dart, single/double/triple stroke dan lain-lain) selain teknik standar/dasar (regular/continue retrieve).
2. Cumi/Sotong Jarum
- Habitat : Permukaan (paling banyak) dan pertengahan air, jarang terdapat di dasar laut
- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi karang perlawanannya hanya kuat saat awalnya saja, setelah itu cenderung pasrah seiring dengan gulungan senar oleh pemancing. Perlawanan baru terasa kuat untuk ukuran panjang badan 20 cm keatas, itupun biasanya saat awal-awal saja. Merupakan umpan yang baik & umum digunakan untuk memancing ikan (dasaran/ngoncer)
- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 0.5 kg / panjang kurang dari 30 cm. Untuk ukuran super diatas 30 cm biasanya terdapat di tengah laut dan paling banyak jika sudah masuk musimnya. Ukuran monster dengan berat diatas 3 kg biasanya sudah masuk kategori jenis Humbolt (cumi raksasa), banyak terdapat di perairan luar negeri
- Umpan : Paling efektif dengan menggunakan umpan alami (ikan tembang/selar/platah/rinyau maupun udang) dengan tusukan cumi/stem/baited jig. Beberapa ada juga yang tertarik dan terpancing dengan menggunakan capela/udang-udangan.
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi. Jika menggunakan capela/udang-udangan, biasanya dengan memainkannya di area pertengahan sampai permukaan air, paling efektif dengan menggunakan teknik twitch & dart (zig-zag)
3. Cumi/Sotong Batu (Tempurung)
- Habitat : Dasar laut, kadang naik ke pertengahan & permukaan air untuk mencari umpan tapi jarang sekali.
- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi jenis lain perlawanannya termasuk yang paling lemah, hanya berat badannya saja yang membuat tarikannya jadi agak sedikit menghibur. Memiliki tempurung di badan/punggungnya yang keras seperti batu, biasanya tempurung yang sudah kering digunakan sebagai makanan alternatif/protein bagi burung perkutut
- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an termasuk dengan berat tempurungnya. Untuk yang berukuran super 3 kg-an keatas lebih banyak diperoleh dengan cara diselam/tombak oleh nelayan, jarang yang terpancing dengan menggunakan umpan baik alami maupun capela
- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke lebih efektif untuk memikatnya karena gerakan capela yang turun-naik di dasar laut mengikuti gerakan lamban cumi batu dalam mengejar umpan.
4. Gurita (Octopus)
- Habitat : Biasanya terdapat di dasar laut
- Karakter : Hampir sama dengan cumi batu, hanya berat badannya saja yang membuat tarikan menjadi lebih terasa, perlawanannya hampir tidak ada. Masih lebih baik cumi batu karena masih ada sedikit perlawanan. Merupakan salah satu umpan terbaik untuk mancing dengan teknik dasaran karena dagingnya yang alot. Cukup sulit untuk penanganan setelah terpancing karena tentakelnya yang menjulur kemana-mana dan bisa mencengkeram erat setiap benda yang terpegang
- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an. Untuk yang berukuran super biasanya banyak terdapat di perairan laut dalam
- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke serta teknik twitch & dart di dasar dengan 3-5 kali retrieve cukup efektif untuk memikatnya.
Sumber : IFT FISHING FORUM.com/Ichang
Mengenal karakter target yang akan kita pancing, habitat tempat hidup dan kebiasaan makannya adalah mutlak diperlukan jika kita ingin sukses dalam memancing target yang kita cari. Berikut ini sedikit gambaran tentang mancing cumi/sotong.
1. Cumi/Sotong Karang (Semampar)
- Habitat : Dasar laut (paling banyak) dan pertengahan air, kadang-kadang naik ke permukaan untuk berburu ikan atau udang yang menjadi makanannya
- Karakter : Perlawanannya jika terpancing merupakan yang paling kuat diantara jenis yang lain, kadang terus melawan sampai saat akan diangkat dari permukaan air. Umumnya merupakan target utama pemancing cumi mengingat perlawanannya yang tidak gampang menyerah
- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 1 kg. Ukuran besarnya bisa mencapai 1.5 – 3 kg lebih tapi biasanya jarang, hanya pada musim-musim atau periode tertentu saja.
- Umpan : Segala jenis umpan alami yang biasa digunakan (udang, ikan kecil dan lain-lain) dan capela/udang – udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, paling efektif dengan teknik yang agak interaktif (twitch & dart, single/double/triple stroke dan lain-lain) selain teknik standar/dasar (regular/continue retrieve).
2. Cumi/Sotong Jarum
- Habitat : Permukaan (paling banyak) dan pertengahan air, jarang terdapat di dasar laut
- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi karang perlawanannya hanya kuat saat awalnya saja, setelah itu cenderung pasrah seiring dengan gulungan senar oleh pemancing. Perlawanan baru terasa kuat untuk ukuran panjang badan 20 cm keatas, itupun biasanya saat awal-awal saja. Merupakan umpan yang baik & umum digunakan untuk memancing ikan (dasaran/ngoncer)
- Ukuran : Rata-rata yang biasa terpancing berukuran kurang dari 0.5 kg / panjang kurang dari 30 cm. Untuk ukuran super diatas 30 cm biasanya terdapat di tengah laut dan paling banyak jika sudah masuk musimnya. Ukuran monster dengan berat diatas 3 kg biasanya sudah masuk kategori jenis Humbolt (cumi raksasa), banyak terdapat di perairan luar negeri
- Umpan : Paling efektif dengan menggunakan umpan alami (ikan tembang/selar/platah/rinyau maupun udang) dengan tusukan cumi/stem/baited jig. Beberapa ada juga yang tertarik dan terpancing dengan menggunakan capela/udang-udangan.
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi. Jika menggunakan capela/udang-udangan, biasanya dengan memainkannya di area pertengahan sampai permukaan air, paling efektif dengan menggunakan teknik twitch & dart (zig-zag)
3. Cumi/Sotong Batu (Tempurung)
- Habitat : Dasar laut, kadang naik ke pertengahan & permukaan air untuk mencari umpan tapi jarang sekali.
- Karakter : Dengan ukuran yang sebanding/sama dengan cumi jenis lain perlawanannya termasuk yang paling lemah, hanya berat badannya saja yang membuat tarikannya jadi agak sedikit menghibur. Memiliki tempurung di badan/punggungnya yang keras seperti batu, biasanya tempurung yang sudah kering digunakan sebagai makanan alternatif/protein bagi burung perkutut
- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an termasuk dengan berat tempurungnya. Untuk yang berukuran super 3 kg-an keatas lebih banyak diperoleh dengan cara diselam/tombak oleh nelayan, jarang yang terpancing dengan menggunakan umpan baik alami maupun capela
- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke lebih efektif untuk memikatnya karena gerakan capela yang turun-naik di dasar laut mengikuti gerakan lamban cumi batu dalam mengejar umpan.
4. Gurita (Octopus)
- Habitat : Biasanya terdapat di dasar laut
- Karakter : Hampir sama dengan cumi batu, hanya berat badannya saja yang membuat tarikan menjadi lebih terasa, perlawanannya hampir tidak ada. Masih lebih baik cumi batu karena masih ada sedikit perlawanan. Merupakan salah satu umpan terbaik untuk mancing dengan teknik dasaran karena dagingnya yang alot. Cukup sulit untuk penanganan setelah terpancing karena tentakelnya yang menjulur kemana-mana dan bisa mencengkeram erat setiap benda yang terpegang
- Ukuran : Rata-rata ukuran yang terpancing bisa mencapai berat 1 kg-an. Untuk yang berukuran super biasanya banyak terdapat di perairan laut dalam
- Umpan : Dengan umpan alami & capela/udang-udangan
- Teknik : Dicasting menggunakan umpan alami+tusukan cumi dan biarkan tenggelam sampai dasar lalu tarik pelan-pelan sampai umpan dimakan. Jika menggunakan capela/udang-udangan, teknik single/twin/triple stroke serta teknik twitch & dart di dasar dengan 3-5 kali retrieve cukup efektif untuk memikatnya.
Sumber : IFT FISHING FORUM.com/Ichang
Thursday, November 14, 2013
Teknik Budidaya Ikan Guppy
Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah. Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal berupa sirip panjang. Untuk indukan betina mempunyai tubuh gemuk, warna yang kurang cerah, sirip punggung kecil, sirip perut berupa sirip yang halus.
Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4 macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/Swallow. Ini merupakan varietas baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen merupakan hasil dari kawin silang dari berbagai jenis ikan ini.
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.
Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak.
Dengan memahami proses pembuahan sampai dengan kelahiran ikan guppy maka perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita. Kelemahan dari pembudidayaan guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin masal. Teknik yang digunakan dalam menghasilkan strain guppy yang unggul dalam dengan menghasilkan F4 atau biasa juga disebut dengan sistem line.
Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan. Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio.
Cara Mengatasi Penyakit
PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.
Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.
Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Sumber :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/lelaki/2006/07/01/2/Teknik-budidaya-ikan-Guppy
Selain warna, bentuk dasar ekor ikan guppy juga bervariasi. Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail (ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan short tail (ekor pendek). Tiap varietas mempunyai 4 macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/Swallow. Ini merupakan varietas baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen merupakan hasil dari kawin silang dari berbagai jenis ikan ini.
Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina.
Guppy jantan yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3 kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat menghasilkan 60 ekor burayak.
Dengan memahami proses pembuahan sampai dengan kelahiran ikan guppy maka perlu dipakai suatu metode agar perkawinan guppy dengan mudah dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan keinginan kita. Kelemahan dari pembudidayaan guppy adalah ketidaktelitian terutama yang menggunakan sistem kawin masal. Teknik yang digunakan dalam menghasilkan strain guppy yang unggul dalam dengan menghasilkan F4 atau biasa juga disebut dengan sistem line.
Untuk mencari guppy yang bagus biasanya dapat dicari dengan betina yang mempunyai bentuk ekor yang bagus. Sedangkan untuk jantan biasanya dicari warna yang paling cerah juga dominan. Untuk guppy Ribbon, betina Ribbon sangat dominan, sedangkan untuk jantan tetap jantan normal, sehingga untuk mendapatkan guppy Ribbon jantan yang bagus masih diperlukan jantan normal. Sehingga untuk guppy ini bisa dijual per trio.
Cara Mengatasi Penyakit
PENYAKIT yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut miselium.
Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis. Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium, juga beberapa penyebab lainnya.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat.
Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.
Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Sumber :
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/lelaki/2006/07/01/2/Teknik-budidaya-ikan-Guppy
Wednesday, November 13, 2013
Cara Budidaya Ikan Guppy
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.
Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam :
Ikan-ikan hias yang beranak.
Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy).
CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
Induk Jantan
• Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
• Tubuhnya rampaing.
• Warnanya lebih cerah.
• Sirip punggung lebih panjang.
• Kepalanya besar.
Induk Betina
• Di belakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
• Tubuhnya gemuk.
• Warnanya kurang cerah.
• Sirip punggung biasa.
• Kepalanya agak runcing.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
• Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
• Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
• pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
• Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.
TEKNIK PEMIJAHAN
Pemilihan induk.
Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
PERAWATAN BENIH
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
SUMBER
Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jakarta, 1996
Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam :
Ikan-ikan hias yang beranak.
Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy).
CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
Induk Jantan
• Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
• Tubuhnya rampaing.
• Warnanya lebih cerah.
• Sirip punggung lebih panjang.
• Kepalanya besar.
Induk Betina
• Di belakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
• Tubuhnya gemuk.
• Warnanya kurang cerah.
• Sirip punggung biasa.
• Kepalanya agak runcing.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
• Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
• Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
• pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
• Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.
TEKNIK PEMIJAHAN
Pemilihan induk.
Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.
Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
PERAWATAN BENIH
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.
SUMBER
Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jakarta, 1996
Subscribe to:
Posts (Atom)