Wednesday, November 20, 2013

Budidaya Puring : Dari Hobi Mampu Ciptakan Silangan Sendiri

Meski awalnya hanya sebuah hobi tapi ternyata hasil yang didapatnya melebihi apa yang dilakukannya. Seperti yang dilakukan H.Asmanu. Berangkat dari hobi menanam puring, akhirnya dirinya sekarang memperoleh jenis puring hasil silangan sendiri yang corak daunnya tidak kalah menarik dari puring import.

Diawali dari hobi mengumpulkan tanaman hias H. Asmanu kini memiliki kurang lebih 200 tanaman hias berbagai jenis. Kebunnya yang teletak di daerah trawas memang lumayan luas dan cocok untuk berkebun. Selain tanaman hias dikebunnya juga terdapat tanaman buah-buahan berbagai jenis. Namun dari pantauan Go Green saat berkunjung di kebunnya yang paling difokuskan dan mendapat perhatian khusus adalah puring. Jadi sebetulnya sebelum puring ramai di bicarakan di dunia tanaman hias seperti sekarang ini ia sudah mengawalinya terlebih dahulu.

Pada waktu itu sekitar tahun 2000an penghoi tanaman hias kan masih belum banyak mengenal puring terutama jenis-jenis import. Dari hobi tersebut maka timbulah niat untuk membudidayakan puring-puring asal Thailand tersebut. Saking banyaknya jenis yang dimilikinya terkadang sampai lupa namanya jelas Manu. Dalam budidayanya serta merawat kebunnya memang tidak dilakukan sendiri, namun ada beberapa perawat yang khusus menanganinya.

Dari hasil budidaya yang dilakukannya tersebut kini memang telah menghasilkan anakan yang cukup banyak. Meski sudah banyak berbagai jenis ia tak menjualnya karena masih sayang jelasnya. Sebetulnya banyak juga temen-temen yang mau membelinya namun kalau hanya sekedar pingin lebih baik saya tolak. Sayang kalau disini mendapatkan perawatan yang baik, terus sampai ditangan orang lain rusak itu yang aku nggak bisa terima meskipun sudah dibeli. Menyoal jenis puring apa yang menjadi andalan atau disukai Asmanu menjawab. “Semuanya suka kalau memang penampilannya menarik,” jelas Asmanu. Dari beberapa jenis puring yang kini lagi trend memang sudah lama menghuni kebunnya diantaranya worten beauty, berbagai jenis Aple diantaranya Aple Thailand, Raja, Oscar dan masih banyak lagi.

Dari sekian banyak jenis puring dan tanaman hias lain memang memerlukan perawatan yang ekstra dan ini tidak dilakukan sendiri, namun dibantu Darsono serta beberapa pembantu lainya. Kalau hanya dua orang saja saya kira kok kualahan mengurus tanaman yang sedemikian banyak dengan area lahan yang cukup luas. Selain melakukan perbanyakan secara stek batang H. Asmanu di bantu Darsono juga melakukan persilangan puring. Dimana hasilnya sudah dapat dinikmati keindahannya meski masih belum sempurna. Dari beberapa jenis puring yang berhasil disilangnya adalah puring Thailand dan puring Oscar. Koleksi puring yang demikian banyak tersebut memang ada beberapa yang terlihat unik diantaranya adalah puring lidah api, karakter daun yang dimilikinya memang kecil-kecil dengan panjang sekitar satu jengkal. Selain itu juga warna yang dimilikinya cukup beraneka ragam salah satu yang terlihat unik, sepintas kalau diperhatikan memang sama dengan puring kura-kura. Namun setelah di lihat secara seksama barulah diketahui perbedaannya. Menurut keterangan Darsono itu merupakan hasil mutasi dari puring kura-kura yang diberi nama Kurasi (kura-kura mutasi).

Lahan kebunan yang terletak didaerah Trawas tersebut juga dilengkapi greenhouse untuk tempat penyilangan serta penyemaian. Pembibitan dari cangkok maupun sambung juga dilakukannya. Karena memang harus perlu tempat yang steril dari hama serangga. Menyoal perkembangan puring saat ini, menurut sepengetahuannya cukup lumayan bagus, dalam arti penghobi sudah mulai tertarik dan menikmati keindahan daun yang ditampilkan puring. Untuk saat ini Jawa timur khususnya Surabaya memang kurang ada greget menyoal puring demikian juga dengan komunitasnya sangat terbatas.

Namun dilihat dari segi transaksi di beberapa nursery yang khusus menyediakan puring mengakui ada peningkatan penjualan. Seiring dengan perkembangan puring saat ini memang mulai naik daun, apalagi ada jenis-jenis tertentu yang ada di kebunya masuk dalam daftar buruan para kolektor, apakah nantinya hasil dari budidaya tersebut akan di lego atau dijual di pasaran!. “Wah gimana ya mas tunggu aja nanti lihat perkembangan dulu,” jelasnya.

Dari pantauan Go Green yang berhasil menembus lahan tersebut memang cukup banyak bibitan puring dari berbagai jenis. Mulai dari Oscar, Raja , Worten Beauty dan masih banyak lagi bibitan hasil cangkok yang tersusun rapi di halaman samping kebun. Kalau ditaksir untuk memenuhi hobi ini mungkin sudah tidak terhitung lagi besarnya. “Namun bagaimana lagi namanya saja hobi dan keluarga mendukung, ya dijalani saja itung-itung sembari mengisi waktu luangnya sehabis bekerja,” cetus H. Asmanu yang juga pegemar otomotif ini. Asmanu tergabung pula pada IMI (Ikatan Motor Indonseia) wilayah Jatim. Selain di kebun, di rumahnya juga terdapat beberapa jenis puring. Rumah di Darmo Rejo IV N0.7 Surabaya ini memang tak pernah sepi bila tuan rumah libur. Rekan-rekan sesama penggemar puring berkumpul saling tukar informasi menyoal perkembangan puring. Selain itu juga di sela waktu luangnya setiap hari masih menyempatkan diri untuk membuka website tanaman hias khususnya puring dari manca negara.

H.Asmanu juga menerangkan bila puring lokal sebetulnya memiliki kualitas warna yang bagus, namun memang harus dilakukan beberapa ujicoba dengan menyilangkan puring impor biar hasilnya lebih ngejos lagi. Hal senada juga diungkapkan Darsono dalam hal peyilangan memang membutuhkan kesabaran dan juga ketelitian. Selain itu juga harus bisa membedakan mana bunga jantan dan betinanya. Faktor usia indukan juga cukup mempengaruhi proses pembuahan. Untuk itu perlu dilakukan survei serta mengetahui karakter puring sebelum melakukan perkawinan silang.jelasnya. Kalau kita melakukan asal-asalan saja sayang indukannya, dan hanya buang-buang Waktu saja bila hasilnya kurang maksimal. Kecintaannya pada puring sama sekali tidak mengikuti trend.maksudnya, baik lagi booming atau lesu, karena hobi yang sudah ditekuni selama kurang lebih 8 tahun itu dikarenakan memang rasa senang dan ingin membudidayakan. “Syukurlah hobi ini dapat dinikmati sampai sekarang dan bahkan sudah membudidayakanya,” jelasnya.

Dari : duniapot.com

No comments:

Post a Comment