Wednesday, November 13, 2013

Cara Budidaya Ikan Guppy

Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.

Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam :
Ikan-ikan hias yang beranak.
Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.
Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.
Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.
Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live bearer), misalnya Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy).

CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA

Induk Jantan
• Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
• Tubuhnya rampaing.
• Warnanya lebih cerah.
• Sirip punggung lebih panjang.
• Kepalanya besar.

Induk Betina
• Di belakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
• Tubuhnya gemuk.
• Warnanya kurang cerah.
• Sirip punggung biasa.
• Kepalanya agak runcing.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN
• Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.
• Suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C.
• pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.
• Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.

TEKNIK PEMIJAHAN
Pemilihan induk.
Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.

Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.

Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.

PERAWATAN BENIH
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.

Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.

Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.

Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

SUMBER
Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jakarta, 1996

No comments:

Post a Comment