Mendengar nama ulat sebagian orang tentu akan merasa takut, jijik dan timbul asosiasi negatif lainnya. Tetapi kenyataannya membudidayakan ulat hongkong ternyata bisa mendatangkan penghasilan tambahan yang lumayan besar.
Ulat hongkong atau dalam bahasa lain dikenal dengan Meal Worm atau Yellow Meal Worm dapat ditemukan pada toko-toko pakan burung, reptil dan ikan, karena ulat hongkong biasa dipergunakan sebagai suplemen pakan hewan-hewan tersebut.
“Bisnis budidaya ulat hongkong sebenarnya cukup mudah dan tidak memerlukan tenaga dan modal yang besar karena yang diperlukan hanyalah ketelatenan dan bisa dilakukan di rumah,” ucap Anggi, Pedagang Ulat Hongkong di Cilaku Cianjur meyakinkan, Rabu (09/13).
Selain itu, budidaya ulat hongkong bisa dilakukan sebagai usaha sampingan yang menggiurkan. Usaha budidaya ulat Hongkong ini telah ditekuni oleh beberapa warga di daerah kota Besar di Pulau Jawa. Salah satunya di daerah Cianjur seperti Ciberegbeg, Pasir Kandang dan Cilaku. Dengan memanfaatkan sebagian ruangan dalam rumah, mereka menekuni usaha sampingan budidaya ulat hongkong.
Anggi juga menjelaskan bahwa dalam membudidayakan ulat hongkong ada beberapa tips yaitu siapkan kandang pemeliharaan berupa papan triplek, atau bisa dengan nampan plastic yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Jika memakai triplek atau papan sudut-sudut diberi lakban agar ulat tidak kabur.
“Selain itu, siapkan media pemeliharaan berupa campuran dedak halus dan ampas tahu kering yang bisa dibeli di toko pakan ternak,” ujarnya.
Telur ulat hongkong yang dibeli dari peternak kemudian dibudidayakan hingga menjadi serangga dan kemudian bertelur. Makanan ulat hongkong bisa diberikan limbah sayuran, timun, pepaya, jipang dan bahan makanan lainnya yang mengandung banyak air.
Kunci budidaya ulat hongkong ini adalah ketelatenan dalam melakukan pemeliharaan. Jika tidak teliti terkadang ada hama sejenis ulat hongkong yang berukuran lebih kecil menumpang hidup pada media.
Namun, ulat kecil ini bersifat kanibal dan memakan ulat-ulat yang lain sehingga produksi menurun. Biasanya ulat jenis ini datang dari media dedak halus dan dari lingkungan sekitar.
Hasil usaha sampingan budidaya ulat hongkong ini cukup lumayan. Apalagi sekarang membudidayakan hewan peliharaan seperti burung telah menjadi trend. Berhubung hewan tersebut dapat diadu atau diperlombakan dan dapat menghasilkan uang yang banyak apabila memenangkan pertandingan.
Ditambah lagi saat ini hampir tiap hari penjual memanen dan memasok ulat hongkong ke pedagang burung di pasar-pasar Burung. Sehingga menambah nilai jual dan beli ulat hongkong tersebut.
Ujang pecinta hewan peliharaan yaitu burung dari Ciberegbeg Cianjur mengatakan bahwa harga ulat hongkong cukup lumayan antara 25 ribu sampai 30 ribu per kilogram.
“Hanya saja harga tersebut tidak menjadi patokan karena itu hanya harga umumnya saja. Karena beda tempat beli beda pula harga jualnya,” ungkapnya saat diwawancara di waktu yang sama.
Sumber :
http://www.suakaonline.com/terkini/item/2138-budidaya-ulat-hongkong-usaha-sampingan-yang-menggiurkan.html
No comments:
Post a Comment