Ikan kerapu atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Groupers” merupakan salah satu jenis ikan yang belakangan ini mulai diminati pasar lokal maupun internasional. Kelezatan dagingnya yang sangat gurih dan tingginya kandungan gizi yang terdapat pada seekor ikan kerapu, menjadikannya sebagai produk komoditas perikanan yang memiliki harga jual cukup mahal. Tidaklah heran bila kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan sebagian pelaku usaha sebagai alternatif peluang bisnis baru yang menjanjikan untung besar setiap bulannya.
Konsumen
Jenis ikan kerapu yang saat ini mulai digemari masyarakat yaitu ikan kerapu macan, kerapu lumpur dan kerapu bebek. Melihat permintaan pasar yang semakin tinggi, sekarang ini target pasar yang bisa Anda bidik antara lain konsumen rumah tangga, pelaku bisnis kuliner serba seafood, pedagang ikan di pasar tradisional, maupun para pengepul dan eksportir yang membutuhkan stok ikan kerapu untuk memenuhi kebutuhan pasar mancanegara.
Info Bisnis
Pada dasarnya ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan demersal yang berkembang di perairan berkarang. Biasanya jenis ikan ini hidup di antara tumpukan karang-karang atau di dalam gua yang terdapat di dasar perairan. Namun seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat, sekarang ini ikan kerapu mulai dibudidayakan dengan memanfaatkan lokasi yang ada di sekitar warga. Misalnya saja dengan memanfaatkan empang untuk budidaya kerapu lumpur, atau menggunakan kolam semen maupun Keramba Jaring Apung (KJA) untuk membudidayakan ikan kerapu bebek.
Nah, bagi Anda yang tertarik menjalankan usaha budidaya ikan kerapu, berikut ini kami informasikan beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan sebelum akhirnya menjalankan peluang usaha tersebut.
Proses budidaya diawali dengan dengan memilih benih yang baik. Biasanya benih yang baik memiliki ukuran 2-3 ons/ ekor, bebas penyakit, memiliki warna sisik yang cerah, dan tidak cacat.
Sebelum melakukan penebaran benih, sebaiknya lakukan adaptasi terlebih dahulu pada benih ikan kerapu yang akan Anda tebar, hal ini penting agar ikan tidak stress dan mulai bersahabat dengan kondisi lingkungan budidaya. Selanjutnya, lokasi dibersihkan dan direnovasi agar lebih kuat.
Penebaran benih bisa Anda lakukan pada saat cuaca sedang sejuk (pilih pagi atau sore hari). Selanjutnya pastikan suhu antara 24-31°C serta tingkat kepadatan kolam yang tidak terlalu tinggi (ukuran 1,5 x 3 x 3 meter berisi ± 500 benih), hal ini perlu Anda perhatikan karena ikan kerapu memiliki sifat kanibal.
Pada saat penebaran benih, ikan bisa diberi pakan berupa pelet. Setelah 3 sampai 4 hari, pakan ikan yang berupa pelet bisa dikombinasikan dengan ikan rucah (potongan ikan). Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari.
Masa panen ikan kerapu biasanya disesuaikan dengan ukuran ikan yang diminati pasar, yakni dengan berat antara 500-1000 gram. Agar ikan tidak mengalami stres, sebaiknya lakukan pemanenan pada saat pagi atau sore hari. Pada saat panen, pelaku usaha budidaya ikan kerapu bisa melakukannya secara selektif (sesuai dengan keinginan konsumen) maupun secara keseluruhan pada saat permintaan pasar sedang melonjak.
Selanjutnya untuk penanganan pasca panen, yang perlu Anda perhatikan yaitu proses distribusi dari tempat budidaya ke tangan para konsumen. Kesegaran ikan kerapu harus terjaga agar kualitasnya tidak menurun. Jadi, selama proses pengangkutan Anda bisa memanfaatkan drum plastik yang berisi 2/3 air laut dengan jumlah kepadatan ikan ± 50 ekor/drum.
Kelebihan Bisnis
Membudidayakan ikan kerapu memang menjanjikan untung yang cukup besar. Selain harga jualnya yang cukup tinggi, ikan kerapu memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup cepat, sehingga para pelaku bisnis bisa memenuhi permintaan pasar lokal maupun kebutuhan pasar ekspor yang semakin hari semakin meningkat pesat.
Disamping itu, ikan kerapu memiliki kebiasaan hidup di perairan dasar. Hal ini ternyata cukup menguntungkan para pelaku usaha, karena ketika volume air di lokasi pembudidayaan bertambah banyak (meluap), ikan yang termasuk dalam jenis demersal ini tidak ikut hanyut terbawa arus air. Ikan kerapu juga tidak banyak beraktivitas di dasar air, sehingga menghindarkannya dari tindakan pencurian. Jadi, resiko kerugian yang mengancam para pelakubisnis budidaya ikan kerapu bisa sedikit diminimalisir.
Kekurangan Bisnis
Ada keuntungan pasti juga ada resiko kerugian, begitu juga dalam menjalankan bisnis budidaya ikan kerapu. Salah satu kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha yaitu adanya keterbatasan benih. Selama ini para petani ikan kerapu masih mengandalkan benih dari hasil tangkapan nelayan, hal ini dikarenakan bibit dari Balai Pembenihan ukurannya masih terlalu kecil dan harganya juga cukup mahal.
Selain itu, faktor kegagalan panen juga sering menghantui para petani ikan kerapu. Biasanya ancaman kegagalan dikarenakan adanya hama dan penyakit yang menyebabkan kematian pada ikan, adanya bencana alam yang merusak kondisi keramba maupun empang, serta ancaman pencurian ikan pada malam hari.
Strategi Pemasaran
Biasanya pemasaran ikan kerapu dilakukan dalam keadaan masih hidup. Sebab, harga jual ikan kerapu segar bisa mencapai dua kali lipat ikan kerapu yang dijual dalam keadaan mati. Biasanya para pelaku bisnis budidaya ikan kerapu memasarkan produk unggulannya ke para pedagang ikan segar di pasar tradisional, menyetorkannya langsung ke beberapa restoran besar yang menyediakan menu seafood, serta melalui jasa agen maupun para pengepul yang akan melanjutkan distribusinya hingga pasar mancanegara.
Selama ini jangkauan pasar ikan kerapu ternyata tidak hanya berhasil memenuhi kebutuhan pasar nasional namun juga berhasil mencukupi permintaan pasar internasional. Beberapa negara besar seperti Cina, Taiwan dan Hongkong, menjadi target utama para petani ikan kerapu untuk memasarkan produk-produk unggulan mereka. Tidak heran bila sekarang ini harga jual ikan kerapu masih cenderung tinggi, sebab permintaan pasar dunia masih sangat terbuka lebar dan kapasitas produksi para petani masih sangat rendah.
Kunci Sukses
Untuk mengurangi resiko kerugian dalam membudidayakan ikan kerapu, hal penting yang perlu Anda perhatikan adalah pemilihan bibit yang benar-benar unggul, pemilihan lokasi budidaya yang tepat, serta menjaga kualitas air agar terhindar dari pencemaran dan serangan hama maupun penyakit yang bisa menyebabkan kematian pada ikan. Bila sarana dan prasarana dalam pembudidayaan ikan kerapu bisa terjaga dengan baik, maka hasil panen yang diperoleh petani juga tidak kalah berkualitas.
Sumber :
http://febri-nurhidayat.blogspot.com/2012/01/budidaya-ikan-kerapu.html
No comments:
Post a Comment