Tuesday, August 30, 2011

Cara Budidaya Bunga Melati yang Benar

Bunga melati hidup pada iklim panas tropik dengan tanah yang ringan dan berdrainase baik, kaya bahan organik dengan kelembaban baik. Di Indonesia nama bunga melati dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu Cina (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).

Di Indonesia pusat persebaran budidaya bunga melati ada di daerah Pemalang, Purbalingga dan Tegal. Bibit melati juga dapat diperoleh dengan cara perundukkan dari cabang basal. Bibit bunga melati sendiri dapat diperoleh dengan pembibitan yang melalui pendederan di pot kantong plastik (polibag).

Iklim yang diperlukan
- Curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai iklim dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah.
- Suhu udara siang hari 28-36 derajat C dan suhu udara malam hari 24-30 derajat C,
- Kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %.
- Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar matahari.

Media tanam
- Tanaman melati umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), latosol dan andosol.
- Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan drainase baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki.
- Derajat keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah pH=5–7.

Ketinggian tempat
Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. Meskipun demikian, tiap jenis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih (J,sambac) ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati Star Jasmine (J.multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di sentrum produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah), melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl).

Pemeliharaan bibit stek
- Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
- Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.
- Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).
- Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.

Pembukaan Lahan
- Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna/batu-batuan agar mudah pengelolaan tanah.
- Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian biarkan kering angin selama 15 hari

Pembentukan Bedengan
Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.

Pengapuran tanaman
Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki melalui pengapuran, misalnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan pengapuran tanah masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.

Pemupukan tanaman
Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan tanah, kemudian campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk kandang berkisar antara 10-30 ton/hektar. Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau/1-2 bulan sebelum musim hujan.

Pengairan dan Penyiraman tanaman
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.

Penyemprotan tanaman
Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.

Pemangkasan tanaman
Pemangkasan tanaman pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih baik seperti yang diinginkan. Pada tanaman melati, pemangkasan bentuk dilakukan untuk keperluan melati pot atau taman. J. sambac apabila dipangkas bagian cabang dan ranting-rantingnya secara cermat akan terbentuk tanaman yang mempunyai kanopi yang serasi terhadap ukuran pot dan wadahnya dengan jumlah bunga banyak. Demikian pula J. multiflorum dapat dibentuk menjadi tanaman yang tegak berbentuk payung dan penuh bunga dipermukaan kanopinya. Tanaman tersebut menjadi sangat indah dan menarik apabila diletakkan pada posisi yang tepat di dalam suatu taman.

Ciri dan umur panen
Ciri-ciri bunga melati yang sudah saatnya dipanen adalah ukuran kuntum bunga sudah besar (maksimal) dan masih kuncup / setengah mekar. Produksi bunga melati di Indoensia masih rendah yakni berkisar antara 20-25 kg/hektar/hari. Tanaman melati mulai berbunga pada umur 7-12 bulan setelah tanam. Panen bunga melati dapat dilakukan sepanjang tahun secara berkali-kali sampai umur tanaman antara 5-10 tahun. Setiap tahun berbunga tanaman melati umumnya berlangsung selama 12 minggu (3 bulan).

Cara Panen
Pemetikan bunga melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore, yakni saat sinar suhu udara tidak terlalu panas.

Sumber : http://www.blogiztic.net/info/tanaman/cara-budidaya-bunga-melati-yang-benar.html

Jenis Jenis Ikan Livebearer

Apakah kalian semua tau tentang ikan Livebearer? pasti sedikit saya yakin yang tau tentang ikan Livebearer tetapi bila saya tanya Ikan Guppy? pasti kalian tau dan saya yakin sewaktu anda kecil kalian sering menangkapnya di kali atau selokan rumah anda yang sering anda sebut Ikan Cere.



Guppy :

Jangan salah tentang ikan ikan ini, karena saya juga dulu melakukan ternak ikan ini sayangnya tidak berhasil karena lumayan sulit untuk membudidayakannya.



Saya mengetahui ikan ini berawal dari om saya yang hobi membudidayakan ikan antara lain, discuss, manfish (yang seperti layang-layang), guppy, platys (family dari ikan guppy), mempor, cupang hias dan adu.



Memang sejak kecil saya sudah senang dengan ikan karena senang bisa melihatnya bergerak lincah didalam air. Walaupun bentuknya kecil tetapi ikan guppy memiliki daya tarik dari buntutnya yang mekar dan bercorak indah.

Nih saya akan berikan gambar gambar ikan Live Bearer yang sesungguhnya, check this out :



Molly / Black Molly :

Sudah pasti ikan ini berwarna hitam karena namanya saja "BLACK MOLLY". Berikut ini masih sejenis dengan Black Molly tetapi ini lebih gendut, saya sendiri pun belum pernah melihatnya secara langsung hehee.



Molly Baloon :

Nah yang ini juga termasuk ikan guppy favorite saya setelah ikan guppy sebelumnya, karena warnanya indah dan ada buntut panjang sehelai di ujung bawah buntutnya.



Platys :

Jangan disamakan ikan ini dengan swordfish yang anda pikirkan, karena ini ikan mini yang kecil jadi tidak mungkin sama dengan swordfish yang kita sering liat. ikan ini hanya buntutnya saja yang berbentuk seperi pedang hahahaha.



Swordtail :

Sejujurnya saya belum pernah melihat ikan ini tetapi berdasarkan yang saya lihat dari segi bututnya hampir mirip dengan ikan platys dewasa tapi saya juga kurang tau tentang hal ini.



Kohaku :























Sumber : http://panduradianrafiudin.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-ikan-livebearer.html



Monday, August 29, 2011

Budidaya Bunga Melati

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Italia melati casablanca (Jasmine officinalle), yang disebut Spansish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk di jadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de’ Meici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923.

Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu Cina (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).

JENIS TANAMAN
Diantara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomis dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau famili Oleaceae.

Kedudukan tanaman melati dalam sistematika/taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oleales
Famili : Oleaceae
Genus : Jasminum
Species : Jasminum sambac (L) W. Ait..

Jenis, Varietas dan Ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:
a) Jasmine sambac Air (melati putih, puspa bangsa)
b) Jasmine multiflora Andr (melati hutan:melati gambir, poncosudo, Star Jasmine, J,. pubescens willd).
c) Jasmine officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum=Jasmine grandiflorum). perdu setinggi 1, 5 meter.
d) Jasmine rex (melati Raja, King Jasmine).
e) Jasmine parkeri Dunn (melati pot).
f) Jasmine mensyi (Jasmine primulinum, melati pimrose).
g) Jasmine revolutum Sims (melati Italia)
h) Jasmine simplicifolium ( melati Australia, J. volibile, m. bintang)
i) Melati hibrida. Bunga pink dan harum.

Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:a) Jasmine. Sambac (melati Putih), antara lain varietas:
a)Maid of Orleans, Grand Duke of Tuscany, Menur dan Rose Pikeke
b) Jasmine. multiflorum (Star Jasmine)
c) Jasmine officinale (melati Gambir)

3. MANFAAT TANAMAN
Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh.

4. SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia Pusat penyebaran tanaman melati terkonsentrasi di Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Pemalang, Purbalingga dan Tegal.

5. SYARAT PETUMBUHAN

5.1. Iklim
1. Curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai iklim dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah.
2. Suhu udara siang hari 28-36 °C dan suhu udara malam hari 24-30 °C,
3. Kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %.
4. Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar matahari.

5.2. Media Tanam
1. Tanaman melati umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), latosol dan andosol.
2. Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan drainase baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki.
3. Derajat keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah pH=5–7.

5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. Meskipun demikian, tiap jenis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih (J,sambac) ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati Star Jasmine (J.multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di sentrum produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah), melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl).

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan Teknik Penyemaian Benih
Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15 cm/sepertiga dari panjang stek. Tutup permukaan wadah persemaian dengan lembar plastik bening (transparan) agar udara tetap lembab.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a) Penyiapan tempat semai: – Siapkan tempat/wadah semai berupa pot berukuran besar/polybag, medium semai (campuran tanah, pasir steril/bersih).
- Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang kecil untuk pembuangan air yang berlebihan.
- Isikan medium semai ke dalam wadah hingga cukup penuh/setebal 20–30 cm. Siram medium semai dengan air bersih hingga basah.

b) Pemeliharaan bibit stek: – Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
- Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.
- Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).
- Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.

Pemeliharaan bibit steka) Ambil (angkat) biji-biji mawar dari buah yang telah membusuk dalam media semai.
b) Pilih biji-biji mawar yang baik, yaitu bernas yang tenggelam bila dimasukkan ke dalam air
c) Cuci biji mawar dengan air bersih.
d) Tiriskan biji-biji mawar terpilih ditempat teduh untuk segera disemaikan pada bak persemaian.
e) Semaikan biji mawar secara merata menurut barisan pada jarak antar-baris 5- 10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu setelah semai.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaiana) Siram media persemaian mawar secara kontinu 1-2 kali sehari.
b) Sapih (perjarang) bibit mawar yang sudah cukup besar ke dalam polybag kecil yang sudah diisi media campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).

Pemindahan Bibit
Pindahkan tanam bibit mawar yang sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman yang tetap (permanen)

6.2. Pengolahan Media Tanam Pembukaan Lahan a) Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna/batu-batuan agar mudah pengelolaan tanah.
b) Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian biarkan kering angin selama 15 hari

Pembentukan Bedengan
Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.

Pengapuran
Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki melalui pengapuran, misalnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan pengapuran tanah masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.

Pemupukan
Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan tanah, kemudian campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk kandang berkisar antara 10-30 ton/hektar.
Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau/1-2 bulan sebelum musim hujan.

6.3. Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanam
Sebulan sebelum tanam, bibit melati diadaptasikan dulu disekitar kebun. Lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tanaman. Bila tiap hektar lahan terdapat sekitar 60.000 lubang tanam (jarak tanam 1,0 m x 1,5 m), kebutuhan pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Bersama pemberian pupuk dasar dapat ditambahkan “pembenah dan pemantap tanah “ misalnya Agrovit, stratos/asam humus Gro-Mate .

Pembuatan Lubang Tanam
Bibit melati dalam polybag disiram medium tumbuh dan akar-akarnya. Tiap lubang tanam ditanami satu bibit melati. Tanah dekat pangkal batang bibit melati dipadatkan pelan-pelan agar akar-akarnya kontak langsung dengan air tanah.

Cara Penanaman
Jarak tanam dapat bervariasi, tergantung pada bentuk kultur budidaya, kesuburan tanah dan jenis melati yang ditanam, bentuk kultur perkebunan jarak tanam umumnya adalah 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya adalah 40 x 40 cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm.

6.4. Pemeliharaan Tanaman Penjarangan dan Penyulaman.
Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati/tumbuhan abnormal dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama dengan tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan pada lokasi/blok/lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah tanam. Penyulaman seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya dan pertumbuhan tanam menjadi seragam. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas.

Penyiangan
Pada umur satu bulan setelah tanam, kebun melati sering ditumbuhi rumput-rumput liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing tanaman melati dalam pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan unsur hara.

Pemupukan
Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg dan KCI 100-300 kg/ha/tahun.

Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di antara barisan tanaman/sekeliling tajuk tanaman sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan dapat pula dengan cara memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tanaman melati. Waktu pemupukan adalah sebelum melakukan pemangkasan, saat berbunga, sesuai panen bunga dan pada saat pertumbuhan kurang prima.

Pemberian pupuk dapat meningkatkan produksi melati, terutama jenis pupuk yang kaya unsur fosfor (P), seperti Gandasil B (6-20-30)/Hyponex biru (10-40-15) dan waktu penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari (Pukul 09.00) atau sore hari (pukul 15.30-16.30) atau ketika matahari tidak terik menyengat.

Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.

Waktu Penyemprotan Pestisida
Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman.

Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.

Lain-lain
Tanaman melati umumnya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis melati, seperti varietas Grand Duke of tuscany yang tipe pertumbuhannya tegak. Tinggi pemangkasan amat tergantung pada jenis melati, jenis melati putih (J.sambac) dapat di pangkas pada ketinggian 75 cm dari permukaan tanah, sedangkan jenis melati Spnish Jasmine (J. officinale var. grandiflorum) setinggi 90 cm dari permukaan tanah.

7. HAMA DAN PENYAKIT
Tanaman melati tidak luput dari gangguan hama dan penyakit, prinsip pokok dan prioritas teknologi pengendalian hama/penyakit.

a Pengendalian hayati dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan musuh-musuh alami hama (parasitoid, perdator, patogen) dengan cara:
– memasukan, memelihara, memperbanyak, melepaskan musuh alami
- mengurangi penggunaan pestisida organik sintetik yang berspektrum lebar/menggunakan pestisida selektif.

b Ekosistem pertanian dikelola dengan cara:
– penggunaan bibit sehat
- sanitasi kebun
- pemupukan berimbang
- pergiliran tanaman yang baik
- penggunaan tanaman perangkap,

c Pestisida digunakan secara selektif berdasarkan hasil pemantauan dan analisis ekosistem.

7.1. Hama
1. Ulat palpita (Palpita unionalis Hubn)
Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae, Stadium hama yang merusak tanaman melati adalah larva (ulat).
Pengendalian: dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang terserang berat dan menyemprotkan insektisida yang mangkus dan sangkil, misalnya Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 E/Curacron 500 EC .

2. Penggerek bunga (Hendecasis duplifascials)
Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
Gejala: menyerang tanaman melati dengan cara menggerek/melubangi bunga sehingga gagal mekar. Kuntum bunga yang terserang menjadi rusak dan kadang-kadang terjadi infeksi sekunder oleh cendawan hingga menyebabkan bunga busuk.
Pengendalian: disemprot dengan insektisida yang mangkus, misalnya Decis 2,5 EC, Cascade 50 EC/Lannate L .

3. Thips (Thrips sp)
Thrips termasuk ordo Thysanoptera dan famili Thripidae. Hama ini bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag).
Gejala: menyerang dengan cara mengisap cairan permukaan daun, terutama daun-daun muda (pucuk).
Pengendalian: dilakukan dengan cara mengurangi ragam jenis tanaman inang di sekitar kebun melati dan menyemprotkan insektisida yang mangkus : Mesurol 50 WP, Pegasus 500 SC/Dicarzol 25 SP .

4. Sisik peudococcus (Psuedococcus longispinus)
Hama ini termasuk ordo Pseudococcidae dan famili Homoptera yang hidup secara berkelompok pada tangkai tunas dan permukaan daun bagian bawah hingga menyerupai sisik berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan.
Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman dan mengeluarkan cairan madu.
Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, misalnya Bassa 500 EC/Nogos 50 EC.

5. Ulat nausinoe (Nausinoe geometralis)
Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
Ciri: ngengat berwarna coklat dengan panjang badan rata-rata 12 mm dan panjang rentang sayap kurang lebih 24 mm berwarna coklat dan berbintik-bintik transparan.
Gejala: menyerang daun tanaman melati identik (sama) dengan serangan ulat P. unionalis.

6. Hama Lain
Hama lain yang sering ditemukan adalah kutu putih (Dialeurodes citri) dan kutu tempurung (scale insects). Bergerombol menempel pada cabang, ranting dan pucuk tanaman melati, menyerang dengan cara mengisap cairan sel, sehingga proses fotosintesis (metabolisme).
Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, seperti Perfekthion 400 EC/Decis 2,5 EC.

7.2. Penyakit
1. Hawar daun

Penyebab: cendawan (jamur) Rhizcotonia solani Kuhn.
Gejala: menyerang daun yang letaknya dekat permukaan tanah.
2. Hawar benang (Thread Blight)
Penyebab: jamur Marasmiellus scandens (Mass).
Gejala: menyerang bagian cabang tanaman melati.
3. Hawar bunga (Flower Blight)
Penyebab: cendawan (jamur) Curvularia sp. Fusarium sp dan Phoma sp,.
Gejala: bunga busuk, berwarna coklat muda dan kadang-kadang bunga berguguran.
4. Jamur upas
Penyebab: jamur Capnodium salmonicolor. Penyakit ini menyerang batang dan cabang tanaman melati yang berkayu.
Gejala: terjadi pembusukan yang tertutup oleh lapisan jamur berwarna merah jambu pada bagian tanaman terinfeksi apnodium sp. dan Meliola jasmini Hansf. et Stev. Gejala serangan capnodium adalah permukaan atas daun tertutup oleh kapang jelaga berwarna hitam merata.
5. Bercak daun
Penyebab: jamur Pestaloita sp. Gejala: bercak-bercak berwarna coklat sampai kehitam-hitaman pada daun.
6. Karat daun (Rust)
Penyebab: ganggang hijau parasit (Cephaleuros virescens Kunze).
Gejala: pada permukaan daun yang terserang tampak bercak-bercak kemerah-merahaan dan berbulu. Penyakit ini umumnya menyerang daun-daun yang tua.
7. Antraknosa
Penyebab: jamur Colletotrichum gloesporoides.
Gejala : terbentuk bintik-bintik kecil berwarna kehitam-hitaman. Bintik-bintik tersebut membesar dan memanjang berwarna merah jambu, terutama pada bagian daun. Serangan berat dapat menyebabkan mati ujung (die back).
8. Penyakit lain
Busuk bunga oleh bakteri Erwinia tumafucuens. Bintil akar oleh nematoda Meloidogyne incognito, penyebab abnormilitas perakaran tanaman. Virus kerdil penyebab terhambatnya pertumbuhan tanaman melati, belang-belang daun dan kadang-kadang seluruh ranting dan pucuk menjadi kaku.

8. P A N E N
8.1. Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
Ciri-ciri bunga melati yang sudah saatnya dipanen adalah ukuran kuntum bunga sudah besar (maksimal) dan masih kuncup/setengah mekar. Produksi bunga melati di Indoensia masih rendah yakni berkisar antara 20-25 kg/hektar/hari.
Tanaman melati mulai berbunga pada umur 7-12 bulan setelah tanam. Panen bunga melati dapat dilakukan sepanjang tahun secara berkali-kali sampai umur tanaman antara 5-10 tahun. Setiap tahun berbunga tanaman melati umumnya berlangsung selama 12 minggu (3 bulan).
8.2. Cara Panen
Pemetikan bunga melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore, yakni saat sinar matahari tidak terlalu terik/suhu udara tidak terlalu panas.
8.3. Periode Panen
Hasil panen bunga melati terbanyak berkisar antara 1-2 minggu. Selanjutnya, produksi bunga akan menurun dan 2 bulan kemudian meningkat lagi
8.4. Prakiraan Produksi
Produksi bunga melati paling tinggi biasanya pada musim hujan, di Jawa Tengah, panen bunga melati pada musim kemarau menghasilkan 5–10 kg/hektar, sedangkan panen pada musim hujan mencapai 300-1.000kg/ha. Data produksi bunga melati di Indonesia berkisar 1,5–2 ton/ha/th pada musim hujan dan 0,7-1 ton/ha/th pada musim kemarau.

9. PASCA PANEN
9.1. Pengumpulan

Di tempat terbuka bunga melati akan cepat layu untuk mempertahankan/memperpanjang kesegaran bunga tersebut dihamparkan dalam
tampah beralas lembar plastik kemudian disimpan di ruangan bersuhu udara dingin antara 0-5 °C.
9.2. Lain-lain
Salah satu produk pengolahan pascapanen bunga melati adalah Jasmine Oil. a) Minyak melati istimewa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut ether minyak bumi, sebagai bahan baku minyak wangi mutu tinggi.
b) Minyak melati biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut benzole, sebagai bahan baku minyak wangi mutu sedang.
c) Minyak pomade istimewa, yakni minyak yang diperoleh dengan teknik enfleurage bunga melati, sebagai bahan baku minyak rambut.
d) Minyak pomade biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati bekas enfleurage, sebagai pewangi teknis.

Teknik enfleurage disebut teknik olesan. Prinsip kerja ekstraksi bunga melati dengan teknik olesan adalah sebagai berikut:a) Oleskan lemak muri pada permukaan kaca tipis.
b) Letakan bunga melati yang masih segar (baru petik) diatas permukaan kaca .
c) Simpan kaca tipis bersama bunga melati dalam rak-rak penyimpanan yang terbuat dari plastik, kayu/logam tahan karat.
d) Biarkan bunga melati selama 3-4 hari sampai bunga tersebut layu.
e) Bunga melati yang telah layu segera dibuang untuk diganti dengan bunga-bunga baru/masih segar.
f) Lakukan cara tadi secara berulang-ulang selama 2-3 bulan hingga lemak dipenuhi minyak wangi bunga melati.

Teknik ekstraksi minyak melati dapat dilakukan dengan teknik tabung hampa. a) Masukan bunga melati segar ke dalam tabung, kemudian alirkan bahan pelarut (alkohol, ether, chlorofrom, ecetone, lemak murni, ether minyak bumi) secara berkesinambungan.
b) Salurkan cairan ekstrak yang mengandung bahan pelarut dan unsur-unsur bunga melati ke tabung hampa udara yang dipanaskan sekedarnya untuk menguapkan bahan pelarut. Uap pelarut diallirkan kembali ke kondensor agar menjadi cairan.
c) Tambahkan ethanol ke dalam unsur bunga melati. Unsur bunga melati biasanya berupa lilin padat (concrete) yang masih mengandung zat pewarna, damar dan unsur lain yang tidak menguap.
d) Campurkan minyak tadi dengan alkohol kemudian saring kembali untuk menghilangkan kandungan damar.
e) Lakukan penyulingan absolut dengan menggunakan sthlene glycol penyinaran dengan sinar ultra violet untuk menghilangkan zat pewarna.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisa budidaya tanaman melati seluas 0,5 ha yang dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bogor.

1) Biaya produksi a. Sewa lahan 0,5 ha Rp. 750.000,-
b. Bibit Rp. 190.000,-
c. Pupuk Rp. 325.000,-
d. Pestisida Rp. 50. 000,-
e. Tenaga kerja Rp. 6.425.000,-
f. Alat (penyusunan alat-alat) Rp. 50.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 7.790.000,-

2) Pendapatan 15.555 kg @ Rp. 850,- Rp.12.750.000,-
3) Keuntungan Bersih Rp. 4.960.000,-
4) Parameter kelayakan usaha
1. Rasio output/input
2. ROI
3. BEP
= 1,637
= 0.698
= Rp, 1.696.352,84,-

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Pengembangan usaha tani melati skala komersial mempunyai prospek cerah dan peluang pasarnya bagus. Tiap hari untuk keperluan tabur bunga dibutuhkan 600 kilogram bunga melati. Pasar potensial bunga melati adalah Jepang, Korea, Thailand, Taiwan dan Hongkong. Nilai ekonomi bunga melati semakin dibutuhkan dalam kehidupan maju (modern) untuk bahan baku industri minyak wangi, kosmetik, pewangi, penyedap the, cat, tinta, pestisida, pewangi sabun dan industri tekstil.

Meski peluang pasar bunga melati di dalam dan luar negeri cukup besar, produksi bunga melati Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 2% dari kebutuhan melati pasar dunia. Penomena ini menunjukan peluang yang perlu dimanfaatkan dengan baik di Indonesia karena potensi sumber daya lahan amat luas dan agroekologinya cocok untuk tani melati.

Hasil studi agribisnis melati yang dilakukan oleh pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura di daerah setrum produksi Tegal (Jawa Tengah) menunjukan bahwa usaha tani melati menguntungkan dan layak dikembangkan.

11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup

Standar melati meliputi ruang lingkup, deskripsi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.
11.2. Diskripsi

11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Mutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke pasaran Internasional sangat ditentukan oleh negara pengimpor.
11.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot bunga melati segar terdiri atas maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan. a) Jumlah kemasan dalam partai 1 – 5, contoh yang diambil semua.
b) Jumlah kemasan dalam partai 6 – 100, contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5.
c) Jumlah kemasan dalam partai 101 – 300, contoh yang diambil sekurangkurangnya 7.
d) Jumlah kemasan dalam partai 301 – 500, contoh yang diambil sekurangkurangnya 9.
e) Jumlah kemasan dalam partai 501 – 1000, contoh yang diambil sekurangkurangnya 10.

11.5 Pengemasan
Bunga melati segar dikemas dengan kotak karton yang baru dan kokoh, baik, bersih dan kering serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat dan dibungkus. Kemudian dimasukkan ke dalam kemasan karton. Kemasan lain dengan bobot dan jumlah tangkai tertentu dapat digunakan atasdasar kesepakatan antara pihak penjual dan pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet.

12. DAFTAR PUSTAKA
1. Rukmana H. Rahmat (1997). Usaha Tani Melati, Yogyakarta, Kanisus
http://www.rawabelong.com
http://infokebun.wordpress.com/2008/06/11/budidaya-melati/

Sunday, August 28, 2011

Budi Daya Ikan Hias Live Bearer

1. PENDAHULUAN

Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.



Cara perkembangbiakkan ikan hias ada beberapa macam:

1) Ikan-ikan hias yang beranak.

2) Ikan-ikan hias yang bertelur berserakan.

3) Ikan-ikan hias yang meletakkan telurnya pada suatu subtrat.

4) Ikan-ikan hias yang menetaskan telurnya dalam sarang busa.

5) Ikan-ikan yang mengeramkan telurnya di dalam mulut.



Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias

yang beranak (live bearer), misalnya:

1) Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)

2) Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly)

3) Ikan Platy (Xiphophorus maculatus Platy)

4) Ikan Sword tail (Xiphophorus helleri Sword tail)



2. CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA

1) Induk Jantan

a. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan di belakang sirip perut) yang

merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.

b. Tubuhnya ramping.

c. Warnanya lebih cerah.

d. Sirip punggung lebih panjang.

e. Kepalanya besar.



2) Induk Betina

a. Di belakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.

b. Tubuhnya gemuk

c. Warnanya kurang cerah.

d. Sirip punggung biasa.

e. Kepalanya agak runcing.



3. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMELIHARAAN

1) Air yang diperlukan adalah ari yang cukup mengandung Oksigen (O2) dan jernih.

2) Suhu air berkisar antara 15 ~ 270C.

3) pH yang disukai agak sedikit alkalis, yaitu berkisar 7 ~ 8.

4) Makanan yang diberikan dapat berupa makanan alami (cuk, cacing, kutu air) dan makanan buatan, diberikan secukupnya.



4. TEKNIK PEMIJAHAN

1) Pemilihan indu. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.

2) Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.

3) Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.



5. PERAWATAN BENIH

1) Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.

2) Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.

3) Di samping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.

4) Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.

5) Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.



6. PENUTUP

Budidaya ikan live bearer ini sangat mudah dan mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Untuk satu pasang ikan dapat menghasilkan 50 sampai 100 ekar ikan untuk satu kali pemijahan, dengan harga perekor Rp. 25,- sampai Rp. 75,-. Jenis ikan ini juga merupakan ikan hias yang dapat di eksport misalnya: ikan Guppy. Dengan teknik pemeliharaan yang tepat dan ketekunan yang tinggi akan didapat hasil dengan warna yang sangat indah.



7. SUMBER

Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jakarta, 1996

http://www.rawabelong.com



Saturday, August 27, 2011

Merawat Ikan arwana

Siapa sih yang tidak kenal dengan ikan yang satu ini, sayap ikan arwana yang begitu mempesona. Bisa di bilang arwana adalah ikan yang sebagian besar mengisi ruang tamu rumah para king konglomerat, yang merupakan ikan bisa dibilang muuuahal.

Arwana termasuk famili ikan "karuhun", yaitu Osteoglasidae atau famili ikan "bony-tongue" (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiliki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.

Disini saya menshare sedikit tips cara merawat ikan arwana yang baik dan benar di dalam aquarium, sehingga ikan arwana anda tidak stres ataupun agar bisa berkembang dengan baik.

1. Perhatikan peralatan aquarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi ikan arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.

Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium. Aerator dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.

Heater & Thermometer
Alat pemanas (heater) ini diperlukan terutama pada waktu suhu air akuarium turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di daerah dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.

Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.

Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. Idealnya untuk akuarium seluas 80x40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.

2. rajin melakukan perawatan akuarium
mau tak mau jika anda terlanjur mencintai ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melakukan perawatan. sebab déngan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.

pemberian makanan
menu utama arwana dalam akuarium adalah kelabang. tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi déngan makanan lain. contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.

pengontrolan & pergantian air
setiap hari diwajibkan mengontrol suhu dan ph air. adapun suhu air ideal bagi ikan arwana sekitar 25-27 derajat celcius. andaikata suhu air dingin, segera nyalakan heater hingga suhu air sesuai kebutuhan. sedangkan ph yang dikehendaki sekitar 6-8,5. andaikata ph terlalu rendah, maka tambahkan kapur ke dalam akuarium. selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium déngan malachite green, déngan frekuensi 3 minggu sekali.

dan jangan lupa, air akuarium juga diganti. namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni: (a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium, dan (b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. jika anda menggunakan air pam, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.

3. penataan interior akuarium
kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium. ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan arwana sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.

tanaman air
mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: vallisneria spiralis, hidrilla verticillata, riccia fluiutana, higrophila polisperma, pistia stratiotes, najas indica, dan sebagainya.

pasir batuan
pasir digunakan sebagai landasan peletakan batuan. sebaiknya digunakan pasir sungai, yang masih bercampur dengan humus. di samping itu, diberi juga batuan dan termasuk karang-karangan. ukuran batu idéal berdia meter 3 mm. batuan tersebut memiliki berbagai corak dan warna yang beragam namun tetap indah.

Semoga Bermanfaat..:)

Sumber : http://de-kill.blogspot.com/2009/04/merawat-ikan-arwana.html

Thursday, August 25, 2011

Peluang Usaha Beternak Burung Puyuh Petelur

Permintaan telur burung puyuh terus menanjak dari hari ke hari. Satu peternak bisa kebanjiran pesanan hingga 8.000 telur per hari. Itu belum termasuk permintaan bibit dan daging burung puyuh. Omzet minimal Rp 10 juta per bulan.



Telur burung puyuh menjadi kudapan primadona bagi sebagian orang. Permintaan telur binatang bernama Latin Coturnix japonica ini terus meningkat dari hari ke hari.

Akibat permintaan yang terus bertambah, Soediyono Soediro, peternak burung puyuh di Sukabumi, Jawa Barat, mengatakan, dirinya tidak pernah memiliki stok telur puyuh. “Ibarat gorengan, masih di wajan sudah ada yang pesan,” katanya.



Soediyono menjalani bisnis peternakan burung puyuh sejak 10 tahun lalu. Peternakan miliknya yang diberi label Campur Sari Farm memiliki sekitar 2.500 burung puyuh dengan produktivitas mencapai sekitar 80%. Total produksi telur per hari mencapai maksimal 2.000 butir.



Ia lebih banyak menjual ke pedagang eceran. “Pedagang grosir tidak terlalu banyak,” ujar Soediyono. Menurutnya, pedagang grosir selalu membeli dalam jumlah banyak dan memiliki kontrak yang harus dipenuhi. Karena masalah modal, ia belum bisa mengembangkan peternakan miliknya.



Soediyono menjual telur puyuh matang seharga Rp 220 per butir. Harganya lebih mahal karena memiliki kualitas yang bagus. Contoh, ukuran telurnya yang lebih besar.



Kalau telur puyuh produksi peternakan lain berisi lebih dari 100 butir per kilogram, telur produksi peternakan Soediyono hanya berisi sekitar 90 butir. “Harganya tergolong stabil. Kenaikan harga terutama jika harga pakan naik,” katanya.



Saban hari, setiap ekor burung puyuh memerlukan 20 gram pakan. Itu sebabnya, per bulan, Soediyono sedikitnya membutuhkan pakan hingga 1,5 ton. Dengan harga Rp 450 per kg, ia perlu Rp 675.000 untuk biaya pakan.



Hadi Santoso, peternak burung puyuh di Jombang, Jawa Timur juga kebanjiran pesanan. Sehari rata-rata ia menerima pesanan telur puyuh sekitar 3.000 butir. Kalau sedang ramai bisa mencapai 8.000 butir.



Biasanya, permintaan banyak datang dari pedagang telur. Sisanya dari konsumen rumah tangga. Tapi, “Konsumen rumah tangga tidak banyak,” ungkap Hadi yang memulai usaha sejak 1997.



Lantaran peternakannya hanya punya sekitar 1.000 burung puyuh, tentu Hadi tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut. Karena itu, dia membeli telur-telur puyuh dari peternak lain.



Harga telur puyuh yang sudah matang dibanderol dengan harga Rp 170 per butir. Dalam sebulan, Hadi bisa menangguk pendapatan minimal Rp 10 juta. “Saatmemulai bisnis ini, waktu itu saya berusia 19 tahun dan hanya dengan modal Rp 2 juta,” ujar dia.



Selain menjual telur puyuh, Soediyono juga menjual bibit dan daging puyuh. Tapi, ia tidak melego burung puyuh yang baru berusia sehari. Jika sudah berumur satu bulan, Soediyono baru melepas seharga Rp 9.500 per ekor.



Ia beralasan, pembeli bibit burung puyuh paling banyak adalah peternak pemula, sehingga akan kesulitan memelihara di bulan pertama kalau bibitnya baru berusia satu hari. “Risiko kematian saat masih kecil cukup besar. Dalam dua pekan, bibit-bibit buruh puyuh akan mulai bertelur,” ujarnya.



Meski begitu, Soediyono tidak sembarangan menjual bibit burung puyuh. Dalam tempo sebulan, ia hanya menjual dua kali bibit burung yang dalam bahasa Jawa disebut gemak itu, dengan sekali angkat sekitar 500 ekor.



Jika bermaksud mengambil dagingnya, Soediyono biasanya menjual burung puyuh jantan. Bisa juga betina afkir atau betina yang berumur lebih dari dua tahun dan sudah tidak produktif bertelur lagi.



Kalau ada yang ingin beternak burung puyuh, Hadi menyarankan, para peternak pemula memilih lokasi kandang yang pas. Tempat yang paling bagus adalah yang aman dan tidak mengganggu lingkungan sekitar. “Selain membuat ternak lebih nyaman, juga bisa menumbuhkan tingkat produktivitas ternak dalam bertelur,” imbuhnya.



Hadi menghitung, paling tidak perlu modal sekitar Rp 6,15 juta untuk beternak burung puyuh. Dana sebanyak itu untuk pembelian 500 ekor hingga 1.000 ekor burung puyuh dengan harga Rp 2.000 per ekor. Lalu, pembuatan kandang sekitar Rp 3 juta dan biaya listrik Rp 1,15 juta sebulan.



Sementara, biaya pakan ternak selama lima hari seharga Rp 185.000 per sak dan minumnya Rp 16.000. Jadi, perlu biaya sekitar Rp 1,2 juta untuk pakan ternak selama sebulan. (Sumber : harian kontan)



Analisis Usaha Budidaya, berdasarkan analisa omkicau.com

1. Investasi

- kandang ukuran 9 x 0,6 x 1,9 m (1 jalur + tempat makan dan minum) Rp. 2.320.000,-

- kandang besar Rp. 1.450.000,-



2. Biaya pemeliharaan (untuk umur 0-2 bulan)

- ay Old Quail (DOQ) x Rp 798 (Harga DOQ) Rp. 1.596.000,-

- Obat (Vitamin + Vaksin) Rp. 145.000,-

- Pakan (selama 60 hari) Rp. 2.981.200,-



Jumlah biaya produksi Rp. 4.722.200,-



Keadaan puyuh:

* Jumlah anak 2000 ekor (jantan dan betina)

* Resiko mati 5%, sisa 1900

* Resiko kelamin 15% jantan, 85% betina (285 jantan, 1615 betina)

* Setelah 2 bulan harga puyuh bibit Rp 3.625,- betina dan Rp 725 jantan

* Penjualan puyuh bibit umur 2 bulan Rp. 4.408.000,-Minus Rp. -314.200,-



3. Biaya pemeliharaan (0-4 bulan)

- 200 DOQ x Rp 798,- Rp. 159.600,-

- Obat (vitamin dan Vaksinasi) Rp. 290.000,-

- Pakan (sampai dengan umur 3 minggu) Rp. 2.459.925,-

- Pakan (s/d minggu ke 4) betina 1615 ekor dan 71 ekor jantan (25% jantan layak bibit) Rp. 5.264.051,-

- Jumlah biaya produksi Rp. 8.173.576,-



Keadaan puyuh:

* Mulai umur 1,5 bulan puyuh bertelur setiap hari rata-rata 85%, jumlah telur 1373 butir

* Hasil telur 75 hari x 1373 x Rp 75,- Rp. 7.723.125,-

* Puyuh betina bibit 1615 ekor @ Rp 3.625,- Rp. 5.854.375,-

* Puyuh jantan bibit 75 ekor @ Rp 798,- Rp. 59.850,-

* Puyuh jantan afkiran 214 ekor @ Rp 725,- Rp. 155.150,-



4. Keuntungan dari hasil penjualan Rp. 5.618.924,-



5. Biaya pemeliharaan (sampai umur 8 bulan)

* Biaya untuk umur 4-8 bulan Rp. 1.625.137,-



6. Pendapatan

* Hasil telur (0,5 bulan) 195 x 1373 x Rp 75,- Rp. 20.080.125,-

* Hasil puyuh afkir 1615 ekor @ Rp 798,- Rp. 1.288.770,-

* Hasil jantan afkir 71 ekor @ Rp 725,- Rp. 51.475,-

* Hasil jantan afkir (2 bln) 214 ekor @ Rp 725,- Rp. 155.150,-



7. Keuntungan beternak puyuh petelur dan afkiran jual Rp. 10.950.113,-



Sumber : http://jiputro.net/peluang-usaha/peluang-usaha-beternak-burung-puyuh-petelur



Wednesday, August 24, 2011

Peluang Bisnis Ikan Patin

Ikan patin adalah salah satu jenis ikan sungai atau air tawar. Ikan jenis ini memiliki bentuk yang unik. Badannya panjang sedikit memipih, berwana putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan, tidak bersisik, mulutnya kecil, memiliki sungut berjumlah 2-4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ikan patin termasuk ikan yang hidup di dasar sungai dan lebih banyak mencari makan pada malam hari.

Ikan patin banyak dijumpai di Provinsi Riau, Indonesia. Menurut masyarakat setempat, dulunya ikan ini hanya ada di daerah aliran Sungai Indragiri, Sungai Siak, Sungai Kampar, dan Sungai Rokan. Ikan patin yang asli adalah berasal dari sungai dan memiliki aroma khas. Selain itu, ikan patin yang dari sungai biasanya memiliki ukuran lebih panjang dan lebih berat. Pada era tahun 1970-an hingga 1980-an, masyarakat Riau masih sering menjumpai ikan patin yang panjangnya sampai satu meter lebih.

Peluang Bisnis Ikan Patin
Bisnis budidaya ikan konsumsi memang sangat menjanjikan. Bukan hanya budidaya ikan gurameh, nila, bawal, dan lele saja yang saat ini dijadikan sebagai peluang bisnis. Budidaya ikan patin juga banyak dijalankan oleh masyarakat, karena prospek bisnisnya cukup besar.

Saat ini ikan patin menjadi salah satu komoditas unggulan dibidang perikanan. Ikan air tawar yang memiliki warna putih keabu-abuan ini, memiliki cita rasa yang khas dan mengandung protein cukup tinggi. Disamping itu kadar kolesterol yang ada dalam ikan patin sangatlah rendah, sehingga ikan ini banyak dipilih masyarakat untuk dikonsumsi karena aman bagi kesehatan.

Konsumen
Ikan patin disukai banyak orang, dagingnya yang lembut dan rasanya yang khas digemari masyarakat luas. Biasanya ikan patin untuk dikonsumsi segar maupun diproduksi menjadi ikan filet.

Info bisnis
Budidaya ikan patin banyak dipilih para pelaku bisnis, karena masa pemeliharaannya lebih cepat dibandingkan dengan budidaya ikan lainnya. Sehingga biaya produksinya juga tidak terlalu tinggi.

Kebutuhan pakan yang dibutuhkan untuk budidaya patin juga terbilang cukup mudah. Untuk burayak patin bisa diberi pakan artemia, sedangkan untuk ikan yang lebih besar bisa diberi pakan cacing sutera.

Sementara untuk meningkatkan gizi indukan ikan patin, bisa ditambahkan pakan berupa daging keong yang dicampur dengan vitamin E dan minyak jagung. Keong juga sering digunakan sebagai pakan alternatif, terutama di bulan paceklik pakan. Namun disamping untuk mengurangi biaya produksi, campuran tersebut juga berfungsi merangsang induk untuk bertelur.

Proses budidaya ikan patin juga dapat dilakukan dengan reproduksi buatan, yaitu dengan mencampur telur dari patin betina dan sperma indukan jantan. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan informasi mengenai proses reproduksi buatan budidaya ikan patin :
1. Sebelum memijahkan patin, sebaiknya Anda mengetahui masa subur ikan. Tanda – tanda betina yg subur perutnya membesar bila diraba empuk dan lembut, anusnya juga berwarna merah, dan jika ditekan akan mengeluarkan butiran telur berwarna putih. Sedangkan untuk pejantan siap kawin yaitu jika berat badannya mencapai 1,5 – 2 kg, alat kelaminnya bengkak berwarna merah tua, dan jika diurut maka keluar sperma berwarna putih.
2. Langkah selanjutnya diawali dengan mengeluarkan telur dan sperma ikan dengan cara mengurut perut ikan
3. Kemudian telur dan sperma pejantan dicampur, dan diaduk hingga merata
4. Campuran telur dan sperma itu kemudian disebar dalam akuarium inkubasi, yang dilengkapi dengan heater suhu air yang dijaga stabil pada kisaran 27,5 sampai 28 ° C
5. Setelah 15 hari kemudian, telur akan menetas. Biasanya persentase yang menetas antara 90% hingga 100%. Pada usia 1 – 2 minggu terjadi periode kanibalisme, dan persentase bibit yang bertahan hidup berkisar antara 70% sampai 75%.

Kelebihan bisnis
Perawatan budidaya ikan patin terbilang lebih mudah dibandingkan budidaya lele, bahkan pakan ikan patin dapat memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak mengandung minyak. Disamping itu kemampuan ikan patin untuk berproduksi juga cukup tinggi, seekor induk yang subur dapat bertelur 200.000 butir telur setiap 6 bulan sekali.

Ikan patin local juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan ikan patin import dari Vietnam. Biasanya ikan patin local kandungan airnya lebih rendah yaitu sekitar 10%, sedangkan patin Vietnam mengandung air hingga 40%. Sehingga bila diolah, bobot ikan patin Vietnam mengalami penyusutan yang cukup drastis.

Kekurangan bisnis
Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan patin, yang sering menjadi kendala adalah munculnya jamur dan bakteri yang menyebabkan turunnya kualitas ikan. Biasanya untuk mencegahnya para petani patin menjaga sanitasi air, dan mengurangi pemberian pakan yang terlalu banyak.

Selain itu suhu yang terlalu dingin juga berpengaruh buruk bagi perkembangan telur patin, oleh karena itu para petani memasang heater atau menyimpan akuarium inkubasi di dalam ruangan agar terhindar dari suhu ekstrim. Sedangkan bagi ikan patin yang sudah cukup besar, kendalanya adalah persediaan pakan cacing sutera yang masih kurang. Pasokan cacing sutera tidak rutin karena belum bisa dikembangbiakan, sehingga tergantung hasil penangkapan dari alam. Untuk mengatasinya, petani ikan patin mengganti pakan dengan limbah peternakan berupa usus ayam.

Pemasaran
Strategi pemasaran yang bisa dilakukan para pembudidaya ikan patin, yaitu dengan membedakan target pasar. Pemasaran ini dilakukan dengan menjual ikan patin berdasarkan umurnya. Misalnya untuk keperluan pemasok benih, ikan patin bisa dijual ketika berusia 20 hingga 50 hari. Untuk kebutuhan konsumsi, ikan patin dijual saat berusia 7 bulan. Sedangkan untuk permintaan indukan, ikan patin biasa dijual setelah berusia 2 tahun. Dengan membedakan target pasar masing – masing, menjadikan strategi pemasaran ini cukup efektif, karena dapat menjangkau tiga jenis konsumen sekaligus.

Promosi selanjutnya dapat dilakukan dengan pemasaran melalui mulut ke mulut, dengan promosi tersebut informasi mengenai keberadaan usaha Anda dapat tersebar luas. Menjalin kerjasama dengan pedagang ikan segar di pasar, serta pelaku bisnis makanan seafood juga bisa dilakukan untuk membantu pemasaran ikan patin usia konsumsi.

Kunci sukses
Bagi para pemula sebaiknya memilih usaha penjualan ikan patin untuk kebutuhan benih. Sebab, resiko kegagalan lebih kecil, dan biaya produksi bisa lebih ditekan. Selain itu perputaran labanya juga lebih cepat jika dibandingkan dengan budidaya ikan patin konsumsi maupun indukan.

Sumber : http://pemijahanikan.blogspot.com/2011/01/ikan-patin_15.html

Inspirasi Strategi Bisnis Dari Enterpreneur Sukses

Salah satu kunci sukses dalam berbisnis adalah tidak henti-hentinya belajar, belajar dari lingkungan, pengalaman, maupun belajar dari pengalaman orang lain. Kesuksesan enterpreneur terdahulu merupakan inspirasi untuk mengembangkan bisnis yang kita jalankan saat ini. Setiap orang memiliki jalan sukses yang berbeda-beda, yang kita lakukan adalah mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang lain bukan menjiplak apa yang dilakukan orang lain. Setiap situasi bisnis dan lingkungan akan berbeda-beda dan sangat unik. Akan tetapi ada semangat dan nilai yang terkandung di dalamnya yang perlu kita tangkap. Bagaimana seorang enterpreneur memanage dan mengendalikan bisnis merupakan nilai yang perlu dipelajari dan diambil pelajaran. Bagaimanapun juga seorang pemimpin dalam bisnis harus mampu memegang kendali bisnis dan membarikan motivasi kepada bawahannya.



Siapa tidak mengenal Ciputra, tokoh enterpreneur yang cukup tersohor di negeri ini. Banyak orang terinspirasi oleh kesuksesan yang ia capai. Kesuksesannya tidak lepas bagaimana sikap dan kebiasaan hidupnya dalam mengelola bisnis. Sikap dan perilaku hidup inilah yang banyak dijadikan inspirasi banyak orang. Suatu ketika Pak Ciputra tiba-tiba meminta sang sopir untuk menghentikan mobilnya ketika memasuki kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol. Ciputra langsung turun dan memungut beberapa sampah yang terserak di jalan, lalu memasukkannya ke tong sampah yang tersedia di pinggir jalan. Setelah itu, seolah tak terjadi apa-apa, ia naik lagi ke mobil, disaksikan para karyawan di lingkungan Taman Impian Jaya Ancol yang hanya bisa tertegun dan tertunduk malu. Kawasan wisata pantai di Jakarta Utara ini, seperti kita tahu, adalah salah satu proyek prestisius karya sang raja properti Indonesia itu.



Cerita yang sempat populer sekitar 25 tahun yang lalu itu tetap relevan hingga sekarang: upaya seorang pemimpin bisnis menanamkan nilai-nilai utama dalam suatu bisnis. Dalam bisnis wisata, kebersihan memang segala-galanya. Dan Ciputra melakukannya dengan sederhana tetapi elegan. Tak perlu pidato berapi-api atau mengutip teori orang-orang hebat. Cukup lewat keteladanan dan contoh nyata.



Bukan cuma di lingkungan kerja. Di lingkungan keluarga – istri, anak-anak, dan para menantunya – Ciputra pun berusaha menanamkan nilai-nilai bisnis dan kehidupan dengan cara yang sama. Meskipun ia tergolong orang hebat di bisnis properti, nilai-nilai hidup yang ditularkannya simpel saja: kerja keras, jujur, menjadi warga negara yang baik, melayani seluruh stakeholder sebaik-baiknya. Itu sebabnya, meskipun sempat berantakan ketika dihajar krisis kawasan 1998, bisnis properti keluarga Ciputra cepat bangkit dan tumbuh lebih besar lagi, bahkan kini mampu berekspansi ke Australia dan Vietnam. Ini semua karena fondasi nilai-nilai pendirinya yang bersifat universal dan terbukti tak lekang oleh waktu dan deraan cuaca bisnis yang seburuk apa pun.



Kalau Ciputra tak canggung menjadi “tukang pungut sampah”, Inspirasi kesuksesan bisnis selanjutnya bisa kita petik lewat Peter F. Gontha yang tak segan menjadi bukan siapa-siapa ketika merintis karier barunya sebagai penyelenggara hajatan musik jaz. Peter tak malu mengakui betapa dirinya sangat kecil dibanding tokoh-tokoh jaz dunia yang dia berusaha mendatangkannya ke Indonesia. Bagai pasien dokter laris, Peter rela antre berjam-jam agar bisa bertemu dengan Bob James. Setelah berhasil ketemu dan mengenalkan diri, dengan kegigihan luar biasa Peter merayu agar musisi jaz ternama asal Amerika Serikat itu mau datang ke Indonesia yang kala itu sedang dilanda banyak kerusuhan. Begitu pula sederet musisi jaz kondang lainnya, dia datangi dan rayu satu per satu. Padahal, di negeri ini, siapa sih yang tak kenal pengusaha sekaliber Peter Gontha!



Berkat kegigihannya, belum lama ini, International Java Jazz Festival besutan Peter Gontha itu dinobatkan sebagai ajang festival jaz terakbar dan tersukses di dunia, mengalahkan North Sea Jazz Festival di Amsterdam dan penyelenggaraan festival jaz kelas dunia lainnya. Kegigihan Peter kini mulai menular kepada putrinya, Dewi Gontha, yang kebetulan punya passion yang sama di bidang musik jaz. Like father like daughter. Begitulah, dengan gairah dan kegigihan seperti ayahnya, Dewi pun mulai berani “mengemudikan” event musik jaz kelas dunia itu.



Ciputra dan Peter Gontha sekadar contoh bagaimana seorang ayah yang sekaligus entrepreneur berusaha menularkan dan mewariskan nilai-nilai bisnis dan kehidupan kepada anak-anak mereka. Memang, sungguh beragam cara atau strategi yang mereka terapkan. Namun, kalau diamati, intinya sebetulnya hampir sama. Mereka tampaknya lebih menekankan keteladanan ketimbang petuah secara lisan, apalagi mengajarkan teori-teori bisnis dan manajemen. Maklumlah, umumnya, sejak dini anak-anak mereka telah disekolahkan di lembaga pendidikan formal yang bagus, bahkan sampai ke mancanegara.



Wisdom dan strategi bisnis pada setiap pengusaha pastilah berbeda dan khas. Dan cara mewariskannya pun tak kalah spesifik. Sebab, untuk menyatukan chemistry antara generasi orang tua dan anak pasti butuh energi dan upaya khusus. Zaman terus berubah, pendidikan dan ilmu berbeda, demikian pula cara pandang dan paham hidup mereka pasti juga tak sama, bahkan tak jarang saling bergesekan.



Karena itu, sungguh menarik menelisik kepiawaian para pengusaha kawakan mereaktualisasi nilai-nilai hidup yang mereka anut ke era anaknya yang sekarang. Bagaimanapun, kendati zaman terus berubah, nilai-nilai tersebut terbukti bersifat langgeng dan tak lekang oleh gilasan waktu. Cerita-cerita perjalanan tokok bisnis sukses tentu memberikan pencerahan dan inspirasi bagi bisnis dan hidup kita.(Galeriukm).



Sumber: http://swa.co.id/2010/06/menggali-wisdom-dan-strategi-para-pebisnis-senior/



Tuesday, August 23, 2011

Bisnis Penggemukan Itik Jantan

Prospek bisnis daging itik menjadi primadona pada saat ini. Meski ternak itik telah mendarah daging bagi sebagian masyarakat kita, namun saat ini permintaan daging itik semakin meningkat. Sehingga peluang bisnis penggemukan itik ini cukup bagus untuk ditekuni. Disamping itu kondisi wilayah Indonesia cukup sesuai untuk pengembangan sektor agrobisnis yang satu ini. Itik jantan yang dihasilkan pada penetasan telur itik biasanya dihargai sangat murah, karena kecenderungan ternak itik adalah untuk itik petelur, sehingga bisnis penggemukan itik jantan ini relatif memerlukan modal yang kecil. Selain diperoleh dari ternak itik jantan, kebutuhan daging itik juga banyak disuplai dari ternak bebek peking.

Tata Laksana Penggemukan Itik Jantan
Dalam bisnis penggemukan itik jantan, cara yang efektif adalah dengan sistem pemeliharaan secara intensif. Cara ini menggunakan metode itik dikandangkan dan diberi pakan sesuai kebutuhan gizi yang diperlukan. Dalam penggemukan itik jantan ini diperlukan waktu 3 bulan mulai dari anak itik umur sehari sampai itik sudah tumbuh bulu secara lengkap dengan berat badan mencapai 1,6 kg.

Sebelum memulai bisnis penggemukan itik jantan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:

1. Pemanasan
* Itik yang baru menetas belum mempunyai bulu yang sempurna, belum dapat mengatur suhu tubuhnya, perlu dibantu dengan memberikan pemanasan
* Pemanasan dapat dilakukan dengan lampu minyak tanah/listrik yang diletakan dalam kandang indukan hingga anak itik merasa hangat
* Besarnya panas dari cuaca dan lamanya pemanasan tergantung dari cuaca setempat, biasanyapemberian pemanasan 2-3 minggu dengan suhu berkissar 30-32º C pada minggu kedua, seterusnya suhu semakin menurun seiring bertambahnya bulu
* Cara untuk mengetahui apakah panas sudah cukup atau tidak adalah dengan melihat tingkah laku itik. Bila itik menyebar menjauh dari sumber panas berarti terlalu panas. Bila itik mengumpul dekat sumber panas, berarti masih terlalu dingin. Bila itik menyebar dengan baik, berarti panas sudah cukup.

2. Luas kandang
Bila luas kandang tidak mencukupi, maka kandang akan becek dan mungkin anak itik akan saling menginjak-injak ukuran luas kandang yang perlu disediakan :
* Umur 0 – 4 minggu, ukuran kandang untuk 100 ekor adalah 4 m2
* Umur 4 -8 minggu, ukuran kandang untuk 100 ekor adalah 9 m2
* Umur lebih dari 8 minggu untuk 100 ekor adalah 16 m2
* Pemberian alas kandang dari sekam kering atau serbuk gergaji akan sangat membantu mempertahankan kekeringan kandang

3. Pakan Itik
Biaya pakan merupakan biaya terbesar dalam usaha penggemukan yaitu mencapai 51,6% dari total biaya produksi. Pembelian pakan harus diusahakan seefisien mungkin tetapi memenuhi gizi dan jumlah pakan yang dibutuhkan ternak itik Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan itik

a. Bahan pakan
Penggunaan bahan pakan lokal yang murah dan bermutu baik sangat disarankan agar usaha beternak itik dapat menguntungkan

b. Kebutuhan gizi
* untuk dapat hidup dan bertumbuh baik, itik memerlukan zat gizi air,protein,energi,mineral dan vitamin.
* Kebutuhan zat gizi untuk itik jantan energi 2700 Kkal/kg dan protein 17%
* Untuk kebutuhan vitamin, disarankan agar mengikuti kebutuhan vitamin pada sayuran ras

c. Pakan penggemukan itik jantan
* Itik umur 1 hr – 1 minggu diberi pakan pabrikan (Poor)untuk ayam pedaging DOC dan khusus anak itik umur 1 hari air minumnya diberi gula (air gula) sampai terasa manis jambu
* Itik umur 1 – 2 minggu ramuan pakan 50% poor + 50% dedak padi
* Umur 3 mgg-3 bulan (panen) ramuan pakan 10% jagung giling + 50% dedak padi + 10% menir/gabah +25% keong mas/limbah ikan asin/limbah udang/ikan rucah-rucah/konsentrat + 5% daun kangkung/ganggeng/daun pepaya, dll ditambah dengan vitamin (premik untuk ayam pedaging)sesuai dosis

d. Cara Pemberian pakan
Dapat dilakukan dalam bentuk kering atau yang sudah dibasahi
Pemberian pakan dalam bentuk kering dapat merugikan karena banyak tumpah. Pemberian pakan basah bertujuan untuk mengurangi pakan tumpah cepat basi dan berjamur.

4. Pencegahan penyakit
Pencegahan penyakit harus dilakukan sedini mungkin dengan cara menjaga kebersihan lingkungandan kandang serta mencegah masuknya binatang lain kedalam lokasi peternakan. Apabila terjadi penyakit yang dianggap menular segera laporkan kepada ahli atau dinas peternakan

Kandang yang habis dikosongkan harus dilakukan pembersihan.(Galeriukm).

Sumber: http://epetani.deptan.go.id/budidaya/penggemukan-itik-jantan-1828
Gambar : http://mojokerto-blog.blogspot.com/2007/07/kenapa-ada-itik-mojosari.html

Tips memelihara louhan

Ikan bertato aksara Mandarin itu hilir-mudik di akuarium. Tubuhnya yang dibaluti perpaduan corak hitam dan perak bisa membuat mata terpikat. Hewan ini pun tak menolak saat dielus–elus tangan sang pemilik. Ikan lou han sebutannya. Lou han yang diberi nama dewa hoki itu diyakini bisa membawa berkah tersendiri.

”Kalau dilihat baik-baik, tulisan Mandarin itu artinya berkembang,” kata Inna, sang pemilik ikan istimewa itu. ”Ikan ini memang nggak punya corak warna yang mencolok, tapi dia punya marking yang jelas sekali. Jadi bisa langsung terbaca,” tambah Inna menunjukkan rajah di tubuh ikan lou han kesayangan itu.

Sebetulnya, sudah banyak pehobi ikan hias yang merayu Inna untuk melepas ikan itu. Namun ibu dua anak ini tak bergeming, not for sale untuk si dewa hoki. ”Wah, ditukar dengan BMW keluaran terbaru pun saya nggak mau (lepas),” kelakarnya dengan mimik kocak. Rasanya, ungkapan itu tak berlebihan. Sebab Inna dan keluarga begitu percaya bahwa ikan itu bisa membawa berkah. Membuat usaha mereka yang tengah dilakoni makin maju. ”Jadi, kalau sampai dilepas bisa-bisa bangkrut kita.”

Cerita Inna tadi cuma satu contoh dari sekian banyak pehobi di dalam negeri yang tengah mabuk cinta dengan lou han. Beberapa bulan terakhir, lou han terbukti berhasil merebut hati para pehobi ikan hias. ”Bahkan, orang yang hobi burung atau anjing ikut-ikutan piara ikan ini,” tambah Inna. Alhasil berbondong-bondonglah mereka beralih status, kolektor lou han yang masih punya hubungan famili dengan ikan mujair ini.

Bisnis Menjanjikan
Menurut Iskandar, importir lou han di bilangan Ciledug, Tangerang, fenomena lou han ini lahir dari dunia timur. Tepatnya, Malaysia. Di tempat asalnya itu, lou han dikenal dengan nama rajah cichlasoma. ”Ia juga sering disebut ikan sun go kong atau flower lou han,” ucap pemilik farm Metro Lou Han itu.

Kelahiran lou han itu bukan cuma membuat ‘heboh’ dunia ikan hias, tapi sekaligus jawaban atas ketiadaan spesies ikan hias yang bisa dibanggakan Malaysia. Wajar saja, kata Iskandar, sebab selama ini negeri jiran itu memang kosong spesies ikan hias yang dapat dibanggakan.

Setelah lou han lahir, Asia (khususnya Malaysia) punya ikan hias ornamental yang berkualitas dan bercitra tinggi. ”Di Malaysia sendiri, ikan ini tumbuh pesat sebagai komoditas bisnis yang sangat menjanjikan. Lou han banyak dijual mulai ukuran lima sampai 30 cm,” papar lelaki dua anak ini dengan ramah.

Sejalan dengan popularitas lou han yang terus meningkat, harga ikan ini pun makin tinggi. Bayangkan, lou han yang bernama Coronation Link dibanderoli angka 1,2 miliar rupiah. Ikan keluaran Meng Akuarium, Malaysia itu unggul pada proporsional badan dan warna yang cerah. Plus bintik mutiara yang bertabur di tubuhnya itu nyaris sempurna.
Sementara itu, cerita Iskandar, farm Malaysia lainnya, Mermaid Explorer memiliki maskot lou han yang tak kalah istimewa. Lou han yang bernama Beautiful Lady With Bikini itu dihargai kurang lebih sama dengan keluaran Meng Akuarium.

”Ikan itu berwarna kuning dengan bintik hitam yang melebar dan memanjang dari insang ke pangkal ekor. Nah, yang membuat jadi makin istimewa pada corak hitam di dekat kepala seperti ada gambar wanita pakai bikini,” ujar Iskandar yang sudah melihat langsung siklid istimewa milik Mermaid itu. Rata-rata, harga lou han berumur dua bulan produksi Mermaid sekitar tiga juta rupiah.

Itu sebabnya, setelah menekuni lou han sebagai hobi, Iskandar berani melepas jabatan direktur keuangan sebuah perusahaan distribusi makanan. Pria kelahiran Jambi itu amat yakin prospek bisnis lou han sangat bagus di Indonesia. Tentunya keyakinan itu didasari fakta-fakta dari negeri tetangga tadi.

Hebatnya lagi, setiap hari rumah yang disulap jadi ruang pamer itu tak pernah sepi pembeli. ”Sejak pertama impor, penjualan ikan ini terus meningkat. Yang beli datang dari mana-mana. Bukan cuma dari Jawa saja, dari Jambi pun ada,” ucap lelaki yang mengenal lou han dari temannya, seorang eksportir di Singapura.

Magnet Kuat
Lou han memang bak magnet kuat. Ikan ini bisa bikin orang kepincut hingga banyak pehobi berusaha memiliki. ”Saya senang ikan ini gara-gara penasaran dengan corak di badannya itu. Kata teman-teman saya, coraknya itu bisa dibaca. Yang jelas nggak semua ikan hias punya keunikan seperti itu,” ungkap St. Adinata, pehobi lou han dari Solo. Belum lagi perpaduan warna yang ada di tubuh lou han, lelaki paruh baya ini makin tergila-gila. ”Warnanya seperti buatan manusia.”

Selain punya warna yang cerah, umumnya berwarna kuning atau merah, tubuh lou han seperti memiliki tebaran mutiara berupa totol metalik. ”Nah, kalo ditaruh di akuarium dengan pencahayaan tepat, lou han akan memancarkan cahaya dari bintik-bintik mutiara itu. Wah cantik sekali lah,” kata Adinata.

Awalnya, Adinata mengaku hanya mengoleksi burung saja. Namun setelah melihat keindahan lou han saat berjalan-jalan di Singapura, bapak tiga anak itu memutuskan untuk ”berburu” ikan hoki ini. ”Saya koleksi lou han memang baru tiga bulan.”
Meski tergolong ”pemain” baru, Adinata telah mengoleksi 18 lou han. Di antaranya, flower leopard. Ikan ini punya bintik-bintik mutiara yang sangat jelas. Alhasil ia kian betah berlama-lama menatap lou han kesayangannya itu.

Lou han yang baik, juga memiliki proporsional tubuh yang seimbang. Ada lou han yang bertubuh segi empat, atau bertubuh bulat seperti cakram. Dua-duanya jadi kegemaran para pehobi. ”Bentuk segi empat yang baik punya perbandingan ukuran lebar dan panjang 1 banding 1,5. Jika lebih pendek atau panjang, ikan itu termasuk jenis yang kurang bagus,” ujar Adinata. Tapi jenis lou han yang punya bentuk seperti cakram itu paling disukai, jarang dan unik.

Penentu lain, ukuran nongnong kepala atau tonjolan di kepala. Lou han yang punya nongnong besar pada bagian kepalanya, juga jadi incaran pehobi lokal. Menurut Nurdin, salah satu ”pemain” lou han di kawasan Jalan Sumenep, Jakarta Pusat, permintaan nongnong yang besar itu sebenarnya datang dari pehobi di Indonesia. ”Wah, sejauh yang saya tahu, di Malaysia atau Singapura lou han dengan jidat nongnong nggak terlalu ngetop.”

Cermat Saat Memilih
Bagi pemula hobi ini, Iskandar selalu wanti-wanti dalam memilih. ”Mending pilih lou han yang berukuran kecil dulu. Apalagi buat pemula yang kantungnya pas-pasan.” Tapi dari situlah kendala menghadang. Sebab tak mudah untuk memilih lou han berkualitas baik saat masih kecil. Apalagi jika pedangangnya nakal dan memberi kita lou han palsu, seperti Cichlasoma synspilum, Cichlasoma trimaculatum, Cichlasoma muculicauda atau Cichlasoma festae.

Ikan-ikan itu sebetulnya masih ada hubungan darah dengan lou han. Mereka masih dalam satu genus, Cichlasoma. Tak aneh jika badan ikan itu bermotif walau hanya bercak hitam. Kepala juga sama dengan lou han. Konon jenis-jenis itu sebagai silangan untuk menghasilkan lou han.

Lou han-lou han palsu itu bisa menjebak karena tak sesuai harapan pehobi. Setelah berukuran 7 cm, motif di tubuh akan melebar, tipis dan semakin kabur. ”Jadi, kalau mau beli lebih baik pilih yang sudah berukuran di atas tujuh cm. Saat itu, kecantikan lou han sudah mulai terlihat. Atau beli saja pada penyedia yang sudah terpercaya,” tutur Iskandar.

Dari segi perawatan, tak ada yang sulit untuk memelihara ikan yang mudah beradaptasi ini. Ikan ini tak memerlukan akuarium yang berukuran besar. Biasanya, ukuran akuarium disesuaikan dengan panjang tubuh si lou han. Contohnya, untuk lou han berukuran 40 – 50 cm bisa digunakan akuarium dengan ukuran 200 x 170 x 80 cm.
Agar terlihat makin cantik, di dalam akuarium bisa dibuatkan diorama. Mulai dari batu-batuan, pasir, kerikil, pajangan hingga gambar belakang dinding akuarium. Lengkap dengan filter, aerator, alat penyifon air dan lampu flourescence atau ultra violet.

Anda juga harus memperhatikan penggantian air. Meski tak menuntut penggantian setiap hari, namun air yang kotor bisa membuat tubuh ikan terkena jamur. ”Kalau airnya jarang diganti, sirip, insang dan mata lou han akan timbul bintik-bintik putih,” ujar Inna. Itu sebabnya ia menganjurkan untuk membubuhi sedikit garam dalam air akuarium.

Soal makanan, perhatikan umur si ikan. Saat berusia anakan, lou han cukup diberi cacing darah (blood worm), cacing sutra (tubifex worm), cuk (jentik nyamuk) dan kutu air. Setelah dewasa, lou han bisa diberi makanan yang agak besar, seperti cacing tanah, ikan cere dan udang hidup.

Pemberian udang bisa diselang-seling dengan tanah dan pelet (pakan buatan). Udang dan pelet itu bisa menambah cerah warna lou han.

Sumber : http://limakaki.wordpress.com/2008/07/11/tips-memelihara-louhan/

Monday, August 22, 2011

Budidaya Strawberry Organik

PENDAHULUAN
Prospek agribisnis strawberry di Indonesia cukup cerah dilihat dari daya serap pasar dan permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat.
Dengan semangat ramah lingkungan pemakaian pupuk organik NASA mampu meningkatkan produktivitas secara Kuantitas, Kualitas dan tetap berdasarkan kelestarian lingkungan (Aspek K3).

SYARAT PERTUMBUHAN
Lama penyinaran matahari 8 – 10 jam hari. Curah hujan berkisar 600 700 mm pertahun. Suhu udara optimum antara 17°C – 20°C dan suhu udara minimum antara 4°C – 5°C dengan kelembaban udara 80% – 90%.Ketinggian tempat yang ideal antara 1000-2000 m dpl

PENGOLAHAN LAHAN
Sebelum lahan dibajak digenangi air lebih dahulu semalam. Keesokan harinya dilakukan pembajakan sedalam sekitar 30 cm, setelah itu tanah dilakukan pengeringan baru dihaluskan.

PEMBENTUKAN BEDENGAN
Bentuk bedengan dengan ukuran lebar 80-120 cm, tinggi 30 – 40 cm, jarak antar bedengan 60 cm, panjang menyesuaikan keadaan lahan.

PENGAPURAN
Berikan dolomit sekitar 100-200 kg per 1000 m2 sesuai kondisi lahan.

PEMUPUKAN DASAR
Taburkan pupuk UREA 20 kg + TSP 25 kg + KCl 10 kg dan Pupuk kandang 2-3 ton dalam 1000 m2. POC NASA disiramkan 30-60 tutup/1000 m2 ditambahkan air secukupnya. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, POC NASA diganti SUPERNASA caranya yaitu 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter sebagai larutan induk, kemudian ambil 50 liter air dan tambahkan 200 cc larutan induk tadi.Setelah itu siramkan ke bedengan secara merata. 1 botol SUPERNASA bisa untuk 1000-2000 m2

PEMBERIAN NATURAL GLIO
Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur utamanya penyakit layu tebarkan Natural GLIO yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan didiamkan selama seminggu. 1 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-30 kg pupuk kandang untuk luasan sekitar 1000 m2.

PEMASANGAN MULSA
Pemasangan mulsa plastik pada saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga dapat tepat menutup bedengan dengan tepat.

PEMBUATAN LUBANG TANAM
Diameter lubang ± 10 cm, dengan jarak lubang 30 – 50 cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat.

CARA PENANAMAN
Pindahkan bibit beserta medianya, sebaiknya bibit dikondisikan selama sebulan sebelum tanam di kebun,dan saat penanaman usahakan perakaran tidak rusak saat membuka polibag.

PENYULAMAN
Penyulaman paling lambat 15-30 hari setelah tanam, pada sore hari dan segera disiram.

PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan pada gulma/ rumput liar yang menyaingi kehidupan tanaman

PEMANGKASAN
Dilakukan pada sulur yang kurang produktif, rimbun, serta pada bunga pertama untuk memperoleh buah yang prima.

PEMUPUKAN SUSULAN
Pupuk diberikan pada umur 1,5 – 2 bulan setelah tanam dengan NPK (16-16-16) sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air, kemudian dikocorkan sebanyak 350-500 cc/ tanaman.

PENGGUNAAN POC NASA + HORMONIK
Semprotkan (3-4 tutup POC NASA) + (1-2 tutup HORMONIK) per-tangki 14 liter setelah 2 bulan dengan interval 7-10 hari sekali.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
H A M A

a. Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Bagian yang diserang : permukaan daun bagian bawah, kuncup bunga, pucuk atau batang muda. Gejala : pucuk atau daun keriput, keriting, kadang-kadang pembentukan daun atau buah terhambat. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.

b. TUNGAU (Tetranychus sp -Tarsonemus sp)
Bagian yang diserang: daun,tangkai, dan buah. Gejala :daun bercak kuning, coklat, keriting akhirnya daun rontok. Pencegahan PENTANA + AERO 810 atau NATURAL BVR.

c. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar (Othiorhychus rugosostriatus), kumbang penggerek batang (O. Sulcatus)
Gejala serangan : adanya bubuk berupa tepung pada bagian yang digereknya. Pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

PENYAKIT
a. Layu verticillium (Verticillium dahliae)

Bagian yang diserang: mulai dari akar, daun, hingga tanaman. Gejala : daun yang terinfeksi mula-mula berwarna kuning hingga kecoklatan, serangan berat akan mengakibatkan kematian pada tanaman. Pengendalian : perbaikan drainase, sanitasi kebun, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

b. Busuk buah matang/Ripe Fruit Rot (Colletotrichum fragariae Brook) Busuk Rhizopus/ Rhizopus spot ( Rhizopus stolonifer )
Bagian yang diserang : buah. Gejala : RFR yang khas hanya pada buah yang masak saja dengan buah busuk disertai massa spora berwarna merah jambu. Pada RS, buah busuk lunak, berair, bila dipijit keluar cairan keruh.
Pengendalian : musnahkan buah yang terinfeksi, perbaiki drainase kebun, pemulsaan, rotasi tanaman, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman yang dicampur dengan pupuk kandang yang telah jadi.

c. Busuk akar ( Idriella lunata, Pythium ulmatum, Rhizoctonia solani)
Bagian yang diserang : akar tanaman. Gejala : Idriella menyebabkan ujung-ujung akar tanaman berwarna hitam dan busuk, sedangkanPhytium mengakibatkan batang batas akar di permukaan tanah busuk berwarna coklat hingga hitam. Sementara jamur Rhizoctonia mengakibatkan sistem perakaran busuk kebasah-basahan.
Pengendalian : cabut dan musnahkan tanaman yang terserang berat, tambahkan kapur untuk tanah, lakukan rotasi tanaman, perbaikan drainase tanaman, berikan Natural GLIO pada awal penanaman.

d. Empulur merah (Phytophtora fragrariae)
Bagian yang diserang : perakaran tanaman. Gejala : tanaman kerdil, daun tudak segar bahkan dapat layu, bila diamati akar dan pangkal batang yang terinfeksi pada empulurnya akan tampak berwarna merah.Penyakit ini mengakibatkan serangan hebat pada kondisi drainase jelek dan masam/pH rendah.
Pengendalian : perbaiki drainase, pengapuran tanah, rotasi tanaman, gunakan bibit yang sehat dan hindari luka mekanis pada pemeliharaan, musnahkan tanaman yang terinfeksi berat, campurkan Natural GLIO pada awal penanaman.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PANEN
Tanaman stroberi mulai berbunga pada umur 2 bulan setelah tanam. Namun pembuahan atau pembungaan pertama sebaiknya dibuang atau dipangkas karena belum bisa berproduksi secara optimum. Setelah tanaman berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah.Panen dilakukan dengan dipetik atau digunting bagian tangkai buah beserta kelopaknya, dan dilakukan secara periodik dua kali seminggu.

Sumber : http://baimn454.wordpress.com/2011/02/24/budidaya-strawberry-organik/

Sunday, August 21, 2011

Budidaya Rumput Laut

A. Latar Belakang
Rumput laut (sea weeds) yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal sebagai Algae sangat populer dalam dunia perdagangan akhir - akhir ini.
Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira - kira tahun 2700 SM. Pada saat itu rumput laut banyak digunakan untuk sayuran dan obat - obatan. Pada tahun 65 SM, bangsa Romawi memanfaatkannya sebagai bahan baku kosmetik. Namun dengan perkembangan waktu, pengetahuan tentang rumput lautpun semakin berkembang. Spanyol, Perancis, dan Inggris menjadikan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan gelas.
Kapan pemanfaatan rumput laut di Indonesia tidak diketahui. Hanya pada waktu bangsa Portugis datang ke Indonesia sekitar tahun 1292, rumput laut telah dimanfaatkan sebagai sayuran. Baru pada masa sebelum perang dunia ke - 2, tercatat bahwa Indonesia telah mengekspor rumput laut ke Amerika Serikat, Denmark, dan Perancis.

Sekarang ini rumput laut di Indonesia banyak dikembangkan di pesisir pantai Bali dan Nusa Tenggara. Mengingat panjangnya garis pantai Indonesia (81.000 km), maka peluang budidaya rumput laut sangat menjanjikan. Jika menilik permintaan pasar dunia ke Indonesia yang setiap tahunnya mencapai rata - rata 21,8 % dari kebutuhan dunia, sekarang ini pemenuhan untuk memasok permintaan tersebut masih sangat kurang, yaitu hanya berkisar 13,1%. Rendahnya pasokan dari Indonesia disebabkan karena kegiatan budidaya yang kurang baik dan kurangnya informasi tentang potensi rumput laut kepada para petani.

B. Kandungan
Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah (Rhodophyceae) karena mengandung agar - agar, keraginan, porpiran, furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan fikosianin) yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Tetapi ada juga yang memanfaatkan jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang coklat ini banyak mengandung pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin, pirenoid, dan lembaran fotosintesa (filakoid). Selain itu ganggang coklat juga mengandung cadangan makanan berupa laminarin, selulose, dan algin. Selain bahan - bahan tadi, ganggang merah dan coklat banyak mengandung jodium.

C. Manfaat
1. Agar - agar
Masyarakat pada umumnya mengenal agar - agar dalam bentuk tepung yang biasa digunakan untuk pembuatan puding. Akan tetapi orang tidak tahu secara pasti apa agar - agar itu. Agar - agar merupakan asam sulfanik yang meruapakan ester dari galakto linier dan diperoleh dengan mengekstraksi ganggang jenis Agarophytae. Agar - agar ini sifatnya larut dalam air panas dan tidak larut dalam air dingin.

Sekarang ini penggunaan agar - agar semakin berkembang, yang dulunya hanya untuk makanan saja sekarang ini telah digunakan dalam industri tekstil, kosmetik, dan lain - lain. Fungsi utamanya adalah sebagai bahan pemantap, dan pembuat emulsi, bahan pengental, bahan pengisi, dan bahan pembuat gel. Dalam industri, agar - agar banyak digunakan dalam industri makanan seperti untuk pembuatan roti, sup, saus, es krim, jelly, permen, serbat, keju, puding, selai, bir, anggur, kopi, dan cokelat. Dalam industri farmasi bermanfaat sebagai obat pencahar atau peluntur, pembungkus kapsul, dan bahan campuran pencetak contoh gigi. Dalam industri tekstil dapat digunakan untuk melindungi kemilau sutera. Dalam industri kosmetik, agar - agar bermanfaat dalam pembuatan salep, krem, lotion, lipstik, dan sabun. Selain itu masih banyak manfaat lain dari agar - agar, seperti untuk pembuatan pelat film, pasta gigi, semir sepatu, kertas, dan pengalengan ikan dan daging.

2. Keraginan
Keraginan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-galaktosa dan L-galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1 - 4 glikosilik. Ciri kas dari keraginan adalah setiap unit galaktosanya mengikat gugusan sulfat, jumlah sulfatnya lebih kurang 35,1%.

Kegunaan keraginan hampir sama dengan agar - agar, antara lain sebagai pengatur keseimbangan, pengental, pembentuk gel, dan pengemulsi. Keraginan banyak digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan kue, roti, makroni, jam, jelly, sari buah, bir, es krim, dan gel pelapis produk daging. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk pasta gigi dan obat - obatan. Selain itu juga dapat dimanfaatkan dalam industri tekstil, kosmetik dan cat.

3. Algin (Alginat)
Algin ini didapatkan dari rumput laut jenis algae coklat. Algin ini merupakan polimer dari asam uronat yang tersusun dalam bentuk rantai linier panjang. Bentuk algin di pasaran banyak dijumpai dalam bentuk tepung natrium, kalium atau amonium alginat yang larut dalam air.

Kegunaan algin dalam industri ialah sebagai bahan pengental, pengatur keseimbangan, pengemulsi, dan pembentuk lapisan tipis yang tahan terhadap minyak. Algin dalam industri banyak digunakan dalam industri makanan untuk pembuatan es krim, serbat, susu es, roti, kue, permen, mentega, saus, pengalengan daging, selai, sirup, dan puding. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk tablet, salep, kapsul, plester, dan filter. Industri kosmetik untuk cream, lotion, sampo, cat rambut,. Dan dalam industri lain seperti tekstil, kertas, fotografi, insektisida, pestisida, dan bahan pengawet kayu.

D. Fungsi TON dalam Ekologi Rumput Laut
Rumput laut pertama kali ditemukan hidup secara alami bukan hasil budidaya. Mereka tersebar di perairan sesuai dengan lingkungan yang dibutuhkannya. Rumput laut memerlukan tempat menempel untuk menunjang kehidupannya. Di alam tempat menempel ini bisa berupa karang mati, cangkang moluska, dan bisa juga berupa pasir dan lumpur.

Selain itu rumput laut sangat membutuhkan sinar matahari untuk melangsungkan proses fotosintesa. Banyaknya sinar matahari ini sangat dipengaruhi oleh kecerahan air laut. Supaya kebutuhan sinar matahari tersedia dalam jumlah yang optimal maka harus diatur kedalaman dalam membudidayakannya. Kedalaman idealnya adalah berada 30 - 50 cm dari permukaan air.

Proses fotosintesa rumput laut tidak hanya dipengaruhi oleh sinar matahari saja, tetapi juga membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara ini banyak didapatkan dari lingkungan air yang diserap langsung oleh seluruh bagian tanaman. Untuk mensuplai unsur hara ini biasanya dilakukan pemupukan selama budidaya. Untuk membantu menyediakan unsur hara dalam jumlah yang optimal dan supaya cepat diserap oleh rumput laut ini, maka harus disediakan unsur hara yang sudah dalam keadaan siap pakai (ionik). Unsur hara ini banyak dikandung dalam TON (Tambak Organik Nusantara).

TON (Tambak Organik Nusantara), mengandung segala bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pertumbuhan rumput laut. Baik menyediakan unsur hara mikro lengkap, juga menyediakan unsur makro. Selain itu TON juga akan meningkatkan kualitas rumput laut, karena akan menurunkan tingkat pencemaran logam berat yang juga akan terserap oleh rumput laut. Jika logam berat ini tidak ada yang mengikat, maka akan ikut terserap dalam proses absorbsi unsur hara dari rumput laut, sehingga sangat berbahaya bagi konsumen. Dengan adanya TON, logam berat ini akan terikat dalam bentuk senyawa dan akan mengendap atau sulit terserap oleh proses absorbsi.

Pertumbuhan rumput laut juga dipengaruhi oleh jumlah oksigen terlarut (DO), salinitas (kadar garam) dan temperatur. Kandungan Oksigen selain dipengaruhi oleh gerakan air juga dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara. Sehingga TON juga sangat penting untuk menunjang ketersediaan oksigen di perairan. Temperatur ideal bagi pertumbuhan rumput laut adalah berkisar 200 - 280 C

Dengan tersedianya unsur hara dalam jumlah yang optimal dan kondisi lingkungan yang seimbang karena pengaruh TON, maka kualitas dan kuantitas bahan - bahan yang dikandung oleh rumput laut juga akan meningkat.

Selain itu, pemakaian TON untuk budidaya rumput laut juga akan membantu mengikat senyawa - senyawa dan unsur - unsur berbahaya dalam perairan. Senyawa - senyawa dan unsur-unsur ini jika teradsorbsi dalam sistem metabolisme rumput laut, akan mengganggu pertumbuhan rumput laut dan juga akan menurunkan kualitas hasilnya. Selain itu jika rumput laut ini akan digunakan untuk bahan makanan, akan sangat berbahaya bagi yang menkonsumsinya. Kandungan senyawa karbon aktif dari TON akan sangat membantu untuk mereduksi senyawa-senyawa dan unsur - unsur berbahaya tersebut.

E. Budidaya Rumput Laut dan Cara Pemakaian TON (Tambak Organik Nusantara)
Dalam menjalankan budidaya rumput laut, pertama yang harus diperhatikan adalah pemilihan lokasi budidaya. Sebaiknya lokasi budidaya diusahakan di perairan yang tidak mengalami fluktuasi salinitas (kadar garam) yang besar dan bebas dari pencemaran industri maupun rumah tangga. Selain itu pemilihan lokasi juga harus mempertimbangkan aspek ekonomis dan tenaga kerja.

Budidaya rumput laut dapat dilakukan di areal pantai lepas maupun di tambak. Dalam pembahasan sekarang ini kita akan menekankan pada budidaya di tambak. Hal ini mengingat peran TON yang tidak efektif jika diperairan lepas (pantai). Untuk budidaya perairan lepas dibedakan dalam beberapa metode, yaitu :
1. Metode Lepas Dasar
Dimana cara ini dikerjakan dengan mengikatkan bibit rumput laut pada tali - tali yang dipatok secara berjajar - jajar di daerah perairan laut dengan kedalaman antara 30 - 60 cm. Rumput laut ditanam di dasar perairan.

2. Metode Rakit
Cara ini dikerjakan di perairan yang kedalamannya lebih dari 60 cm. Dikerjakan dengan mengikat bibit rumput di tali - tali yang diikatkan di patok - patok dalam posisi seperti melayang di tengah - tengah kedalaman perairan.

3. Metode Tali Gantung
Jika dua metode di atas posisi bibit - bibit rumput laut dalam posisi horizontal (mendatar), maka metode tali gantung ini dilakukan dengan mengikatkan bibit - bibit rumput laut dalam posisi vertikal (tegak lurus) pada tali - tali yang disusun berjajar.

Pemakaian TON dengan 3 cara di atas hanya dapat dilakukan dengan sistem perendaman bibit. Karena jika TON diaplikasikan di perairan akan tidak efektif dan akan banyak yang hilang oleh arus laut. Metode perendaman bibit dilakukan dengan cara :
1. Larutkan TON dalam air laut yang ditempatkan dalam wadah .
2. Untuk 1 liter air laut diberikan seperempat sendok makan (5 - 10 gr) TON dan tambahkan 1 - 2 cc Hormonik.
3. Rendam selama 4 - 5 jam, dan bibit siap ditanam.

Pemakaian TON akan sangat efektif jika diaplikasikan dalam budidaya rumput laut di tambak. Cara budidaya di tambak ini dapat dilakukan dengan metode tebar. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Tambak harus dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran.
2. Tambak dikeringkan dahulu.
3. Taburkan kapur agar pH-nya netral ( 0,5 - 2 ton per-hektar tergantung kondisi keasaman lahan).
4. Diamkan selama 1 minggu.
5. Aplikasikan TON, dengan dosis 1 - 5 botol per-hektar (untuk daerah - daerah yang tingkat pencemarannya tinggi, dosisnya ditinggikan), dengan cara dilarutkan dengan air dahulu, kemudian disebar secara merata di dasar tambak.
6. Diamkan 1 hari
7. Masukkan air sampai ketinggian 70 cm.
8. Tebarkan bibit rumput laut yang sudah direndam dengan TON dan hormonik seperti cara perendaman di atas. Dengan kepadatan 80 - 100 gram/m2.
9. Bila dasar tambak cukup keras, bibit dapat ditancapkan seperti penanaman padi.
10. Tidak perlu ditambah pupuk makro.

F. Pemeliharaan dan aplikasi TON (Tambak Organik Nusantara) susulan.
Selama budidaya, harus dilakukan pengawasan secara kontinyu. Khusus untuk budidaya di tambak harus dilakukaan minimal 1 - 2 minggu setelah penebaran bibit, hal ini untuk mengontrol posisi rumput laut yang ditebar. Biasanya karena pengaruh angin, bibit akan mengumpul di areal tertentu, jika demikian harus dipisahkan dan ditebar merata lagi di areal tambak.

Kotoran dalam bentuk debu air (lumpur terlarut/ suspended solid) sering melekat pada tanaman, apalagi pada perairan yang tenang seperti tambak. Pada saat itu, maka tanaman harus digoyang - goyangkan di dalam air agar tanaman selalu bersih dari kotoran yang melekat. Kotoran ini akan mengganggu metabolisme rumput laut. Beberapa tumbuhan laut seperti Ulva, Hypea, Chaetomorpha, dan Enteromorpha sering membelit tanaman. Tumbuhan - tumbuhan tersebut harus segera disingkirkan dan dipisahkan dari rumput laut agar tidak menurunkan kualitas hasil. Caranya dengan mengumpulkannya di darat. Bulu babi, ikan dan penyu merupakan hewan herbivora yang harus dicegah agar tidak memangsa rumput laut. Untuk menghindari itu biasanya dipasang jaring disekeliling daerah budidaya. Untuk budidaya di tambak di lakukan dengan memasang jaring di saluran pemasukan dan pengeluaran.

G. Pemanenan
Pada tahap pemanenan ini harus diperhatikan cara dan waktu yang tepat agar diperoleh hasil yang sesuai dengan permintaan pasar secara kualitas dan kuantitas.

Tanaman dapat dipanen setelah umur 6 - 8 minggu setelah tanam. Cara memanen adalah dengan mengangkat seluruh tanaman rumput laut ke darat. Rumput laut yang dibudidayakan di tambak dipanen dengan cara rumpun tanaman diangkat dan disisakan sedikit untuk dikembangbiakkan lebih lanjut. Atau bisa juga dilakukan dengan cara petik dengan memisahkan cabang - cabang dari tanaman induknya, tetapi cara ini akan berakibat didapatkannya sedikit keraginan dan pertumbuhan tanaman induk untuk budidaya selanjutnya akan menurun.

Jika rumput laut dipanen pada usia sekitar satu bulan, biasanya akan diperoleh perbandingan berat basah dan berat kering 8 : 1, dan jika dipanen pada usia dua bulan biasanya akan didapat perbandingan 6 : 1. Untuk jenis gracilaria biasanya diperoleh hasil panen sekitar 1500 - 2000 kg rumput laut kering per- hektarnya. Diharapkan dengan penggunaan TON (Tambak Organik Nusantara) akan meningkat sekitar 30 - 100 %.

Sumber : http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-rumput-laut.html