Sunday, August 14, 2011

Panduan Budidaya Anggur Belgia

Anggur Belgia memiliki citarasa yang khas. Di negeri asalnya Belgia, hasil olahan Anggur ini digunakan untuk membuat wine yang berkualitas.

Pesonanya begitu menggoda. Itulah kata pertama yang keluar saat memasuki kebun hortikultura milik seorang penangkar di kota Pahlawan – Surabaya.

Mata langsung dihadapkan dengan segerombolan ‘pasukan’ anggur hijau bergelantungan. Mereka menyebutnya anggur Belgia. Bila Anda melihatnya, jemari tangan ingin memetiknya. Sayang, anggur-anggur itu belum siap panen.

Dedaunan anggur di rumah Dani Bambang Suryo – Penangkar Hortikultura di Surabaya itu terlihat subur menghijau. Saat kita mendongak ke atas, terlihat begitu banyak dompolan anggur hijau Belgia.

Tanaman ini terlihat ranum dengan bentuk buahnya yang membulat. Itulah anggur Belgia. Dilihat dari tampilannya, anggur Belgia ini mirip dengan anggur hijau lainnya. Namun anggapan ini segera sirna ketika buahnya sudah mendarat di mulut.

Ehm, rasa manisnya benar-benar fantastis. Anggur Belgia ini memang mempunyai cita rasa khas. Di Belgia sendiri, anggur olahan digunakan sebagai wine dengan aroma maksimal.

Bahkan budidaya anggur digalakkan sebagai bahan untuk memproduksi wine. Lalu bagaimana dengan anggur Belgia yang dibudidaya di Indonesia. Mengingat, habitatnya berbeda dengan aslinya. Apakah rasanya sama seperti anggur di negeri asalnya – Belgia?

Memang bukan hal mudah untuk menyesuaikan fisiologis suatu tanaman, khususnya yang berkaitan dengan habitat tinggal. Tanaman yang tumbuh pada seperangkat lingkungan tertentu, seringkali tak dapat dipindahkan ke lingkungan yang sangat berbeda.

Namun hal itu dapat dilakukan secara bertahap. Misalnya, setahun sebelum pemindahan biasakan tanaman untuk menyesuaikan diri pada lingkungan barunya. “Maka, bukan tak mungkin anggur Belgia dapat dibudidaya di Indonesia,” tandas Dani.

TEKNIK BUDIDAYA ANGGUR BELGIA
Pengadaan benih anggur Belgia pada tahap ini bisa dilakukan secara generatif (biji) ataupun vegetataif (seperti cangkok, stek cabang, stek mata, dan penyambungan). Namun perbanyakan tanaman yang paling efektif bagi anggur, yaitu dengan menggunakan stek.

Tahapan ini cukup penting untuk diperhatikan bagi jenis anggur Belgia. Itu berkaitan dengan kualitas buah nantinya.

Untuk mempertahankan jenis dan rasa, kata Dani, teknik stek dapat dikombinasikan dengan jenis anggur lokal. Namun itu akan berbeda tekniknya jika perbanyakan dengan menggunakan benih.

Beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:
* Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot atau keranjang sampai kira-kira selama 5 hari.
* Setelah itu dipindah ke media semai yang berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa polybag atau keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
* Selama di persemaian, sebaiknya selalu disiram, tapi jangan sampai tergenang.
* Penyemaian bibit dilakukan di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
* Barulah kemudian diterapkan pemindahan bibit. Sekitar 2 bulan itu, bibit sudah tumbuh dan berakar banyak, siap untuk dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat kondisinya.
* Setelah proses pemindahan, lakukan penanaman di awal musim kemarau atau saat panas tertinggi.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM ANGGUR BELGIA
Meski kesannya mudah untuk diterapkan, ternyata pengolahan media tanam ini tak bisa dianggap remeh. Membutuhkan persiapan dan teknik khusus. Dalam tahap persiapannya melibatkan penentuan lokasi penanaman, luas areal tanam, mengatur jarak tanam, membuat lubang tanam, dan menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.

Lahan yang akan digunakan terlebih dulu dibersihkan dan tak terlindung dari sinar matahari. Itu dibarengi pembuatan lubang tanam, dengan pengaturan ukuran jarak tanam 600x60x60 cm. Di sini, lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu.
Sedangkan untuk pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah atau terlalu asam. Setelah 2-4 minggu, lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir, dan tanah dengan
perbandingan 2:1:1.

TEKNIK PENANAMAN ANGGUR BELGIA
Seperti halnya dengan teknik menanam, penanaman tidak dilakukan secara asal. Begitu pula dengan tanaman anggur yang merupakan tanaman monokultur. Artinya, pengaturan jarak tanam penting diperhatikan.

Pun gerak arah datangnya angin sangat besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola 3×3 m, 4×4 m, 3×5 m, 3×4 , 4×5 m, dan 4×6 m. Pengaturan jarak ini disesuaikan dengan luas bidang tanam.

“Hal lain yang tak kalah penting adalah soal penanaman bibit anggur, dimana waktu terbaik pada saat musim kemarau, sekitar bulan Juni dan Juli,” imbuh Dani.

Setiap tanaman perlu lahan 20 m², termasuk para-paranya (tempat anggur merambat) yang harus dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya secara mendatar pada ketinggian 2 m.

Setiap tanaman juga diberi penyangga bambu untuk titian setelah bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.

Masalah teknik penanaman teratasi, saatnya pemeliharaan tanaman secara continue kini. Sebab, kualitas tanaman juga dipengaruhi oleh perlakuan sehari-hari. Seperti halnya penyulaman dan penjarangan.

Kedua teknik ini dilakukan sebagai selektifitas kualitas buah. Untuk penyulaman, hanya dilakukan bila terdapat tanaman yang tak sehat atau mati. Itu membutuhkan pengontrolan rutin dan dilakukan bersamaan saat penyiraman, karena anggur perlu perhatian continue.

Demikian halnya dengan penjarangan buah. Jika posisi buah dalam satu dompol terlalu rapat, itu justru merusak perkembangan buah dan menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buah, ada beberapa bagian tanaman yang perlu dibuang. Misalnya, tangkai panjang, tidak sempurna bentuknya, buah yang ada di sebelah dalam, dan buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.

Sistem penjarangan ini, dilakukan dalam dua tahap. Pertama, dilakukan saat buah umur satu bulan setelah pembungaan dan masih bakal buah. Untuk tahap kedua, dilakukan dua minggu setelah tahap pertama dan buah sebesar biji jagung.

Menjaga kualitas buah, juga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) pada setiap dompolnya. Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol buah sudah ada dua atau tiga buah yang masak. Kertas semen dan koran merupakan bahan yang umum dipakai untuk membungkus. (san)

Sumber : http://wartapedia.com/edukasi/panduan/2780-panduan-budidaya-anggur-belgia.html

No comments:

Post a Comment