Sunday, September 29, 2013

Posisi Kolam dan Jumlah Koi Berpengaruh Pada Keberuntungan

Posisi kolam ikan Koi dan jumlah yang di pelihara dalam satu kolam diyakini sangat berpengaruh pada keberuntungan dalam kehidupan bagi pemilik baik karir atau dalam rumah tangga.

Penempatan Koi Pond atau kolam Koi telah diyakini dari jaman dahulu kala. Pada zaman kerajaan China dahulu, ikan Koi telah dipelihara dalam kerajaan untuk meningkatkan “chi” keberuntungan serta keabadian ,hal ini berkaitan dengan umur / usia ikan Koi bias berumur panjang.

Dua hal yang membawa keberuntungan ketika memelihara ikan Koi, yakni penempatan kolam berisi air dan corak warna tubuh ikan Koi diyakini membawa keberuntungan “hoki” kepada si pemilik, penghuni rumah / kantor, atau pun dimana kolam ikan koi ini ditempatkan.

Kolam ikan yang dibangun sebaiknya disesuaikan menurut aturan fengshui, serta kedalaman kolam digali  melebihi permukaan kolam yang berada diatas permukaan tanah.

Jumlah ikan Koi yang dipelihara dalam kolam delapan sampai sembilan ekor, dimana mengandung unsur-unsur melambangkan seperti; Delapan diartikan kaya ( kemakmuran ), sedangkan Sembilan mengandung arti forever ( selamanya).

Unsur Air meningkatkan Chi atau energi positif dalam gedung yang ditempati, serta melambangan sumber kehidupan selalu dibutuhkan oleh manusia dan mahluk hidup lain.

Posisi terbaik penempatan kolam Koi berada pada kutub Barat Daya, yakni 232,5° - 247,5° dan kutub Barat, yakni 247,5° - 262,5°. Posisi kutub Barat Laut dan Barat mengaktifkan kutub Logam atau Emas.
Source : http://hokwi.blogspot.com/
Jumlah Koi

10 Jenis Ikan Paling Menyehatkan

ikan menyehatkan
10 Jenis Ikan Paling Menyehatkan. Ikan merupakan sumber pangan kaya protein, vitamin D dan asam lemak esensial omega-3 yang penting bagi kesehatan tubuh. Yayasan Jantung Amerika Serikat merekomendasikan orang dewasa untuk mengkonsumsi setidaknya 2 porsi ikan seberat 3,5 ons per minggu, untuk menurunkan risiko terserang penyakit jantung. Namun, memang beberapa jenis ikan diketahui mengandung bahan pencemar dalam kadar yang cukup tinggi, seperti senyawa merkuri. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), wanita hamil, ibu menyusui dan anak-anak dapat dengan aman mengkonsumsi hingga 12 ons ikan rendah merkuri per minggu.
Baca selengkapnya >>

Saturday, September 28, 2013

KUCING BENGAL, KUCING RAS MIRIP MACAN KECIL

Kucing Bengal adalah nama Kucing Ras bukan kucing yang bengal atau nakal.  Kucing Bengal disebut demikian karena nama dari dari indukannya yaitu Asian Leopard Cat yang sering disebut Bengal Tiger.  Bengal kalau diindonesiakan biasa disebut Benggala.
Ras Kucing Bengal merupakan persilangan antara Asian Leopard Cat (Bengal Tiger) dengan American Shorthair. Perkawinan silang ini bertujuan mendapatkan pola tutul kucing liar pada kucing rumahan. Selanjutnya anak betina keturunannya disilangkan kembali dengan bapaknya sehingga dihasilkan anak kucing dengan pola tutul macan yang kemudian dikenal dengan ras Kucing Bengal. Ras ini merupakan keturunan dari kucing liar dan masih jarang ditemui, karena termasuk ras baru dalam dunia perkucingan. Pola kulit kucing bengal ini sangat indah dan mirip dengan pola macan.
Pada tahun 1983 ras Kucing Bengal didaftarkan di klub TICA, kemudian klub FiFe baru belakangan ini mengakuinya sebagai kucing ras. Kucing Bengal baru diperkenalkan di Perancis pada tahun 1991.

Dengan bentuk badan yang besar dan gagah, bengal mendapatkan sebagian ciri fisik leluhurnya yang merupakan kucing liar. Kucing betina dewasa mempunyai berat badan sekitar 4-5 Kg, sedangkan kucing jantan bisa mencapai verat 10 Kg.
Bentuk kepala kucing bengal besar dan agak panjang, tetapi lebih kecil dibandingkan porsi tubuhnya. Lehernya besar, panjang dan berotot, seimbang dengan ukuran kepala. Hidung besar dan lebar, sedangkan kulit hidung berwarna merah dengan garis luar hitam. Telinga sedang dan menghadap kedepan. Mata lebar dan bulat seperti buah almond, berwarna hijau atau amber.
Pola warna bengal sangat khas yaitu tabby spotted yang berwarna kehitam-hitaman, coklat atau cinnamon, dan garis horizontal hitam dibagian pundak, serta lingkaran berbentuk cincin pada ekor dengan ujung berwarna gelap. Warna dasar orange lebih disukai. Dikenal juga pola classic tabby yang terlihat seperti pola oyster di bagian paha dan pola kupu-kupu di bagian bahu.

Salah satu ciri khas kucing Bengal adalah suka akan air, mereka suka jika tubuhnya basah oleh air. Mereka suka sekali mandi dan berendam dalam bathtub bersama pemiliknya. sebagai turunan kucing liar,harus diwaspadai sifat alaminya muncul.  beberapa kucing Bengal rumahan menunjukkan kelainan sifat dan tingkah laku. Kucing-kucing tersebut memperlihatkan insting berburu yang cukup kuat dan melukai anak-anak. Di Australia, ras ini sempat dilarang dipelihara karena dianggap agak berbahaya. Insting berburu yang berlebihan ini diduga muncul akibat perawatan yang keliru sehingga menjadi liar.

Wednesday, September 25, 2013

TRUCUK/TRUCUKAN/MERBAH CERUKCUK MUDAH DIPELIHARA SUARA TEBAL dan MANTAP


Burung Trucuk, alias Merbah Cerucuk atau Trucukan sekilas memang mirip dengan kutilang.  Burung Trucuk ini  punya suara berat dan tebal, dan kualitas suaranya sekilas mirip dengan kepodang.  Meski harganya relatif murah di pasaran, namun jangan salah suaranya cukup menjanjikan dan merdu.   Burung trucukan punya nama ilmiah Pycnonotus goiavier termasuk dlam golongan Merbah atau cucak-cucakan dan termasuk ke dalam familia Pycnonotidae.  Burung ini merupakan burung kicau yang umum di kawasan Asia tropis dan Afrika, punya suara yang merdu dan variasi lagu beragam, dalam bahasa Inggris disebut Yellow-vented Bulbul.

Burung trucukan ini ternasuk burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm, dan sisi atas tubuh ( punggung, ekor ) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah ( tenggorokan, dada dan perut ) putih kusam. Mahkota kehitaman, alis dan sekitar mata putih, dengan kekang ( garis di depan mata ) hitam. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan penutup pantat berwarna kuning, iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder, burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain, tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.

Makanan burung trucukan terutama adalah buah-buahan yang lunak, di pekarangan, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak, selain itu ia juga memangsa aneka serangga, ulat dan hewan kecil lainnya seperti cacing dan merbah cerukcuk sering menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.

Ciri Trucukan Jantan
Banyak yang bilang burung trucuk jantan  di dalam rongga mulutnya terlihat berwarna Kuning
Dalam kondisi ngerol maka jambul akan terlihat
Bulu sekitar telingan terlihat mengembang
Ada beberapa helai rambut panjang di kepala belakang

Tuesday, September 24, 2013

Tambang Emas Dari Ternak Kambing Jawa Randu

Kambing jawa randu adalah kambing persilangan antara kambing ras Etawa dari India dengan Kambing lokal jenis kambing kacang asli dari pulau Jawa. kambing jawa randu memiliki karekteristik yang agak unik, antara lain bisa menghasilkan atau sebagai produsen susu kambing yang lumayan besar, bentuk badan kambing jawa randu berpostur tinggi besar mengikuti bentuk ras Etawa, kambing jawa randu mudah di pelihara dengan berbagai jenis pakan,

Jenis kambhing jawa randu merupakan kambing jenis genjah yang memungkinkan pertambahan bobot berat badannya bisa dipacu dengan waktu yang singkat, untuk itu banyak peternak kambing yang memelihara jenis kambing jawa randu sebagai tambang emas mereka.

Kambing jawa randu lebih banyak terdapat di beberapa daerah seperti Jawatengah, Jogja dan Jawa timur. Selama ini pemanfaatan daging kambing jawa randu lebih banyak kepada supply untuk kebutuhan kuliner sperti warung sate kambing. Para pengusaha warung sate kambing lebih memilih jenis kambing jawa randu karena jenis ini dagingnya tidak banyak mengangung lemak.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, jenis kambing jawa randu menjadi salah satu idola yang banyak dicari untuk dijadikan hewan Qurban. Harga kambing jawa randu berkisar antara 1,5jt sampai dengan 2,2 jt.

Apabila Anda sedang mencari kambing qurban, kami siap untuk mensupply kambing jenis jawa randu dengan kualitas baik. Untuk informasi pemesanan kambing Qurban jawa randu, silahkan menghubungi Bp.Sumaryono di nomer handphone sebagai berikut : 0856-4233-4500. Kami siap mensupplay berapapun kebutuhan kambing Qurban Anda.

Monday, September 23, 2013

Bertanam Buah Belimbing Di Dalam Pot

A. Pengertian
Tanaman buah dalam pot saat ini banyak dikembangkan oleh masyarakat karena memiliki berbagai keuntungan. Istilah yang populer sering kita dengar Tabulampot, yakni : bertanam tanaman buah-buahan dalam pot yang diperkenalkan dalam suatu acara yang diselenggarakan pada tahun 1988. Selain tanaman blimbing, berbagai anaman buah-buahan yang dapat dibudidayakan dalam pot antara lain : sawo, mangga, jambu air dsb.

B. Keuntungan
Budidaya tanaman belimbing dalam pot memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
- Hemat tempat, karena tidak memerlukan lahan yang luas dan cukup ditanam dalam pot.
- Ringkas, mudah dirawat, mudah dipindahkan ketempat lain.
- Produktif dan efisien.
- Indah, artistik dan unik, tidak hanya untuk produksi, tetapi juga memberikan keindahan bila dipandang.
- Mudah, murah dan dapat dilaksanakan oleh setiap orang, karena bahan-bahannya tidak perlu membeli secara khusus.
- Sehat, karena dapat dibudidayakan dengan pertanian organik, karena bahan kimia baik pupuk maupun pestisida dapat dikendalikan, atau tanpa penggunaan sama sekali.

C. Penanaman
1. Persiapan media tanam
- Siapkan pot yang besarnya cukup sebagai tempat untuk budidaya tanaman.
- Media tanam berupa campuran antara tanah dengan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1.
- Tanah dapat diambil dari pekarangan rumah yang telah dibersihkan terlebih dahulu dari rumput dan batu-batuan.
- Pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam/kambing, sapi atau kerbau yang sudah matang. Kompos dapat berupa daun yang sudah lapuk.
- Sebelum dicampur, baik tanah maupun pupuk kandang/kompos diayak lebih dahulu dan dijemur 3 – 5 hari.

2. Menyiapkan pot dan media
- Pot / wadah yang digunakan biasanya berupa kaleng bekas, ember, kantong plastik atau pot yang bagian bawahnya dilubangi untuk pembuangan air.
- Bagian paling bawah sebaiknya diisi dengan selapis batu kerikil yang telah dicuci.
- Penuhi pot dengan media tanam yang telah dipersiapkan diatas, hingga 1 cm dibawah bibir pot.
- Siram media tanam secara berlahan-lahan.
- Bila terjadi serangan tungau, dianjurkan diatasi secara manual dengan tangan; bila terpaksa baru menggunakan pestisida.
- Bila cukup, pot/media tanam siap untuk ditanami.

3. Penanaman bibit dalam pot
Bibit yang ditanam untuk tabulampot berasal dari sambung, cangkok atau okulasi yang telah dipilih.
Cara penanamannya sebagai berikut :
- Lepaskan bibit dari pembungkus, keranjang atau polybag dengan hati-hati, jangan sampai tanah pecah dan merusak struktur akar, yang mengakibatkan tanaman bisa mati.
- Kantong plastik/serabut, polybag yang digunakan sebagai tempat bibit harus dibuang karena bahan tersebut sukar membusuk, sedangkan bahan asal keranjang dapat membusuk/rusak dan menimbulkan rayap.
- Tanamlah bibit ditengah lubang sedalam leher akar; bila tinaman terlalu dalam, pertumbuhan tanaman kurang baik dan bagian batang dalam tanah menjadi sasaran rayap.
- Sebelum ditanam, kurangi/potong lembar daun setengahnya guna mengurangi penguapan air karena akar-akarnya belum dapat menyerap cukup air dalam tanah.

D. Pemeliharaan Tanaman Dalam Pot
1. Pemeliharaan pertumbuhan
- Pada saat tanaman masih muda dan mencapai tinggi + 20 cm atau sesuai kondisi fisik tanaman, lakukan pemotongan pucuk untuk memperoleh pertumbuhan tunas dan pembentukan pohon.
- Bila dirasa perlu, beri ajir untuk menguatkan tegaknya tanaman.

2. Penyiraman
- Dilakukan seperlunya sampai air mengalir keluar dari lubang di dasar pot.
- Bila kondisi panas, penyiraman dapat dilakukan pagi dan sore hari.

3. Pemupukan
Lakukan pemupukan dengan pupuk NPK ( 15:15:15 ) sebanyak 2 sendok makan dan campur dalam 10 liter air, kemudian siramkan larutan tersebut ke media tanam secukupnya.

4. Pengendalian hama dan penyakit
Usahakan agar lingkungan selalu bersih, cukup cahaya sinar matahari dan tidak terlalu lembab.

5. Perlakuan buah
Apabila pemeliharaan tanaman cukup baik, tanaman belimbing dalam pot sudah berbuah setelah umur 1 tahun sejak tanam.
Agar diperoleh buah yang cukup besar dan berkualitas baik, maka perlu perlakuan buah di pohon sebagai berikut :
a. Penjarangan buah - Buah yang kurang produktif perlu dibuang dengan cara digunting.
- Hanya buah yang berada di pangkal batang/cabang yang ditinggalkan untuk dipelihara.
- Jumlah buah yang ditinggal untuk dipelihara disesuaikan dengan keadaan fisik tanaman.
b. Pembungkusan buah belimbing
Setelah dilakukan penjarangan, dilanjutkan dengan melakukan pembungkusan buah dengan tujuan :
- Untuk menghindari serangan lalat buah dan dilakukan menggunakan kantong plastik.
- Buah dibungkus apabila besarnya sudah mencapai sebesar kelereng.

Sumber :
http://diperta.blitarkota.go.id/profile/id/10.html

Inspirasi Video Singkat Peluang Usaha

Dibawah ini kami preview beberapa video yang berhubungan dengan peluang usaha yang kami bikin sendiri dan original. Hampir dari video tentang ide bisnis usaha ini terkait dengan artikel yang ada di blog ini juga. Berikut diantaranya
Read more »

Sunday, September 22, 2013

Cara Menanam Buah Sirsak

Buah Sirsak sering juga dinamakan orang Nangka Belanda, Nangka Sabrang dan buah Mandalika. Mungkin karena Sirsak rnemang bukan buah asli Indonesia. Tanaman Sirsak berasal dari Hindia Barat. Buah Sirsak yang telah masak dimakan dalam keadaan segar setelah dikupas terlebih dahulu. Selain dari itu juga banyak digunakan untuk membuat sari buah, dodol dan untuk campuran es sirup. Bentuk buah Sirsak tidak beraturan. Ada yang bulat, ada pula yang lonjong bahkan ada yang bengkok bentuknya.

Dengan kata lain, bentuk buah Sirsak dari berbentuk ginjal sampai berbentuk seperti telur saja.Kulit buahnya dilengkapi oleh duri-duri lunak yang hijau warnanya. Sewaktu masih muda buahnya berwarna hijau, setelah masak warnanya menjadi hijau kehitam-hitaman. Daging buahnya berwarna putih dan mengandung banyak serat. Biji Sirsak berwarna hitam. Bentuknya agak lonjong dan pipih. Dalam Setiap buah terdapat biji yang cukup banyak.

Pohon Sirsak mempunyai percabangan batang yang rendah. Tinggi pohonnya antara 3 sampai 8 meter. Daunnya memanjang dengan bentuk lanset atau bulat telur terbalik. Bunganya berdiri sendiri berhadapan dengan daun. Bentuk bunga seperti kerucut. Warnanya kuning muda. Dasar bunga cekung, benang sarinya cukup banyak, begitu pula bakal buahnya. Menanam tanaman Sirsak dengan mempergunakan bijinya. Dapat juga dengan cara tempelan atau okulasi. Musim berbuah adalah pada bulan Januari dan Februari setiap tahunnya. Satu bulan sebelum penanaman lubangnya sudah harus dipersiapkan. Persiapan dilakukan dengan jarak 6 meter.

Cara menanamnya sama saja dengan cara, menanam tanaman buah-buahan lainnya. Demikian pula pemeliharaan selanjutnya, Pohon Sirsak baru dapat dipetik buahnya setelah berumur 3 tahun lebih.

Sirsak membutuhkan masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon selama lebih kurang 2 tahun. Masa peralihan dari masa pertumbuhan ke masa berbuah memerlukan jangka waktu kira-kira 1 tahun.

Buah yang terbentuk sebelum pohon berumur 3 tahun, biasanya rontok, apalagi kalau mengalami kekurangan air pada waktu musim kemarau. Kemungkinan buahnya rontok ini dapat dicegah. Caranya dengan mengairi tanah di sekitar, Pohon Sirsak sampai cukup lembab.

Tetapi rontoknya bunga dan buah dapat juga disebabkan oleh hal yang lain. Umpamanya perimbangan antara Pemakaian zat Pati untuk Pertumbuhan, Daun-daunnya dan penimbunan zat pati dalam bakal buah pada masa peralihan itu belum seimbang.

Buah yang sudah terbentuk, sering tidak jadi, tumbuh lanjut karena tidak menerima penyaluran bahan makanan yang akan ditimbunnya dengan wajar, Buah yang tidak dapat tumbuh dengan wajar itu, rontok dengan sendirinya. Untuk mengatasi hal Yang demikian itu, pohon Sirsak itu harus diberi pupuk sebagai Penambah bahan makanan pada masa Peralihan itu. Sehingga dapat pula dengan segera memasuki masa berbunga dan berbuah. Lebih baik lagr kalau pemupukan itu dilakukan sebelum ada bunga atau buah yang rontok. Pemberian pupuk dilakukan secara teratur sekali setahun. Dipakai pupuk kandang secukupnya.

Sumber :
http://tips-agromania.blogspot.com/

Potensi Bulu Kambing dan Hambatannya dalam Pengembangan sebagai Produk Industri


Bulu Kambing

Bulu adalah rambut pendek dan lembut pada tubuh binatang yang mempunyai fungsi salah satunya untuk menyimpan panas badan dan melindungi kulit dari sinar matahari. Bulu kambing merupakan salah satu hasil samping pemotongan kambing. Bulu kambing setelah pemotongan masih banyak yang di buang begitu saja tanpa dimanfaatkan lebih lanjut. Jika tidak dimanfaatkan, bulu kambing ini dapat menjadi limbah yang mungkin bisa menimbulkan pencemaran lingkungan karena proses penguraian bulu kambing di dalam tanah lama.


Pemanfaatan Bulu Kambing


Bulu kambing sebenarnya dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai bahan baku produk industri. Saat ini, bulu kambing digunakan oleh sebagian kecil masyarakat misalnya dibuat karpet atau sajadah, sebagai benang pancing, serta biasanya bersama kulit dibuat frame kaligrafi dan samak bulu. Kebanyakan karpet atau permadani dibuat di negara Timur Tengah. Bulu kambing juga dapat dipintal dan dijadikan bahan baku tekstil seperti wool. Menurut Ernawati et al. (2008), serat bulu kambing biasanya dicampur dengan wool untuk mendapatkan efek khusus, misalnya untuk menambah keindahan, kadang juga dipakai untuk keperluan khusus, seperti untuk sikat. Serat bulu kambing yang biasa digunakan berasal dari serat mohair. Kegunan serat mohair diantaranya yaitu untuk kain berbulu (selimut), untuk pakaian musim panas, untuk kain rajut dan untuk kain penutup kursi dan permadani.
Bagi masyarakat suku Badui Arab, Persia, dan Anatolia, permadani menjadi benda yang sangat penting dalam kehidupan mereka, seperti untuk membuat tenda untuk melindungi diri dari badai pasir dan alas lantai yang nyaman bagi rumah tangga. Selain itu, permadani pun digunakan untuk menjadi hiasan dinding atau pembatas ruangan. Bahkan juga, di pakai sebagai selimut, tas, dan pelana kuda. Permadani pada dasarnya digunakan di dunia Islam sebagai alas lantai masjid dan rumah-rumah. Tak jarang, permadani pun digunakan sebagai hiasan dinding di istana-istana raja pada zaman keemasan Islam. Para seniman permadani Muslim pada zaman kejayaan Islam biasanya menggunakan bulu domba (wool), kambing, atau bulu unta sebagai bahan pembuatan permadani (Suara Media, 2009). Karpet yang terbuat dari serat alami atau hasil buatan tangan memang memberi nilai lebih. Menguatkan aksen lebih mewah, namun tetap natural. Sementara itu, bahan karpet yang menjadi incaran kaum papan atas yakni karpet berbahan sutra dan wool dari bulu domba, kambing, dan unta. Harga masing-masing karpet berbeda, tergantung jenisnya. Karpet dengan bahan wool dari bulu domba, kambing, dan unta atau sutra pintalan jauh lebih mahal dibandingkan dengan hasil buatan pabrik. Karpet handmade lebih unik dan berbeda. Di Jakarta, misalnya, karpet buatan tangan dibanderol seharga Rp 2 juta hingga ratusan juta rupiah (Sari, 2009).


Potensi Produksi Perbulan di Jawa Tengah


Hampir 60% populasi kambing yang berkembang di Indonesia terdapat di Pulau Jawa. Berdasarkan Ditjen Bina Produksi Peternakan tahun 2000, dari 15.209.720 ekor kambing di seluruh Indonesia, sekitar 8.783.890 ekor kambing berada di Pulau Jawa. Populasi kambing di Indonesia rata-rata meningkat 2,2-4,3% pertahunnya (Mulyono dan Sarwono, 2009). Berdasarkan Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan tahun 2004, populasi kambing di Jawa Tengah 2.985.845 ekor, Jawa Barat 1.304.433 ekor, D.I Yogyakarta 243.417 ekor, Jawa Timur 2.357.900 ekor, dan di Bali 62.014 ekor. Dalam 10 tahun ke depan diperkirakan populasi ternak ini akan meningkat menjadi 30-35 juta ekor. Sebagian besar usaha peternakan kambing ditujukan untuk memenuhi permintaan produksi daging. Pada tahun 2002, produksi daging kambing sekitar 50.991 ton atau setara dengan pemotongan sebanyak 3.642.214 ekor atau sekitar 27,92 % dari populasi. Produksi daging kambing pada tahun 2000-2004 cenderung terus meningkat, tetapi populasinya mengalami penurunan sebesar 2,28 persen pada tahun 1998 s/d 2002 (dari 13.342.074 ekor menjadi 13.044.938 ekor) (Anonim, 2010).
Salah satu jenis kambing yang ada di Jawa Tengah yaitu kambing peranakan Etawa sejumlah sekitar 300.000 ekor (pada bulan Juli 2010) yang dibudidayakan di Kaligesing, Purworejo (Biro Humas Provinsi Jawa Tengah, 2010). Ciri kambing PE antara lain berukuran besar, serta bobot dewasa rata-rata 40-45 kg (Mulyono dan Sarwono, 2009). Bulu tumbuh panjang di bagian leher, pundak, punggung dan paha, bulu paha panjang dan tebal. Warna bulu ada yang tunggal, putih, hitam dan coklat, tetapi jarang ditemukan. Kebanyakan terdiri dari dua atau tiga pola warna, yaitu belang hitam, belang coklat, dan putih bertotol hitam. Jenis kambing di Indonesia yang lain yang dapat dimanfaatkan bulunya yaitu kambing gembrong yang terdapat di Pulau Bali. Ciri khas dari kambing ini adalah berbulu panjang. Panjang bulu sekitar berkisar 15-25 cm, bahkan rambut pada bagian kepala sampai menutupi muka dan telinga. Rambut panjang terdapat pada kambing jantan, sedangkan kambing Gembrong betina berbulu pendek berkisar 2-3 cm (Pamungkas et al., 2009). Bobot badan kambing dewasa sekitar 32-45 kg (Mulyono dan Sarwono, 2009).
Berdasarkan keterangan diatas dapat diasumsikan jika berat bulu yang dihasilkan setiap pemotongan satu ekor kambing 3% dari bobot badan, bobot badan kambing PE rata-rata 42,5 kg, peningkatan populasi pertahun 3,25%, tiap pemotongan sekitar 27,92%, maka selama satu tahun pemotongan dapat dihasilkan bulu kambing dari kambing Peranakan Etawa di Jawa Tengah sebesar kurang lebih 3% x 42,5 kg x (27,92% x 309.750) = 110.265 kg. Jadi dalam 1 bulan kira-kira dapat dihasilkan 9.189 kg. Jika bulu kambing ini dapat dimanfaatkan mungkin bisa dihasilkan sekitar 3 buah karpet yang berukuran sedang.


Hambatan dalam Pengembangan sebagai Produk Industri


Hambatan dalam pengembangan produk bulu kambing misalnya dalam pembuatan karpet salah satunya yaitu keterbatasan modal, SDM belum terampil mengolah bulu kambing menjadi produk karpet, alat pemintal benang masih sedikit dan sederhana, ketersediaan bahan baku yang relatif sedikit sehingga ketersediaan benangnya terbatas, serta waktu pembuatannya yang lama. Hal tersebut menyebabkan harganya menjadi sangat mahal. Selain itu, masih sedikit atau belum ada pengusaha yang bergerak di bidang ini. Padahal terdapat banyak RPH di Jawa Tengah sehingga perlu pemasok di tiap kabupaten dan minimal ada 1 perusahaan yang menangani.


Proses Pengolahan Bulu Kambing


Cara pengolahan bulu kambing pada prinsipnya hampir sama dengan pengolahan bulu domba. Tahap-tahap pengolahan bulu kambing menurut Saleh (2004) meliputi:
1. Pencukuran bulu. Bulu kambing dicukur dengan gunting, kemudian hasil guntingan bulu dikumpulkan.
2. Penyortiran yaitu memisahkan bulu dari kotoran (feses), rumput, ranting, tanah dan lain-lain.
3. Pencucian. Pencucian bulu dilakukan tiga tahap, yaitu :
a. Perendaman. Bulu direndam dalam air selama 12 jam (satu malam), kemudian dibilas.
b. Pencucian dengan deterjen dilakukan dengan cara melarutkan 100 gram deterjen ke dalam 10 liter air kemudian merendam bulu selama 15 menit. Setelah itu diangkat dan dibilas dengan air bersih.
c. Pencucian dengan desinfektan, yaitu dengan melarutkan desinfektan (lisol atau densol) sebanyak 100 cc ke dalam 10 liter air. Kemudian mencelupkan bulu yang sudah dicuci dengan deterjen ke dalam larutan desinfektan. Setelah itu diangkat, diperas dan langsung dijemur.
4. Penjemuran. Bulu dihamparkan (tipis saja) di atas meja penjemuran dan dijemur selama 1-2 hari pada waktu yang cerah.
5. Pemisahan, dilakukan dengan cara menyobek-nyobek bulu yang masih menggumpal dengan kedua tangan sampai bulu menjadi terurai. Apabila gumpalan bulu tersebut sulit diuraikan, maka digunting dan dibuang saja.
6. Penyisiran, bulu diletakkan di atas sisir kemudian sisir diputar-putar sampai bulu tersebut terbentuk lembaran-lembaran tipis.
7. Pemintalan. Bulu yang sudah disisir dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam lubang benang alat pintal. Kemudian memutar roda dengan kaki terus menerus sampai terbentuk helai-helai benang. Setiap dua helai benang dipintal/digabung menjadi benang.
8. Pemutihan. Benang hasil pintalan perlu diputihkan, caranya dengan merebus air 2 liter sampai mendidih lalu masukkan 2 sendok (± 10 ml) H2O2 dan 2 sendok deterjen. Kemudian didihkan lagi dan memasukkan benang yang akan diputihkan, diaduk-aduk sampai berbusa (± 5 menit). Setelah itu diangkat dan dibilas dengan air sampai bersih, lalu dijemur.
9. Pewarnaan. Pewarnaan benang menggunakan pewarna tekstil, sesuai dengan warna yang diinginkan. Caranya dengan mencampurkan 10 liter air + 0,3 liter biang cuka + pewarna. Merebus benang dalam campuran pewarna tersebut selama 1 jam, lalu diangkat dan ditiriskan. Kemudian benang dicuci sekali lagi dan terakhir dikeringkan.
10. Pembuatan design. Design disesuaikan dengan barang kerajinan yang akan dibuat (misalnya: karpet, tas, hiasan dinding). Menggambar ukuran dan motif yang diinginkan, kemudian menentukan warna-warna pada motif yang diinginkan.
11. Penenunan.


Simpulan


Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bulu kambing sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan produk industri, misalnya karpet. Oleh karena itu perlu pengembangan produk industri dari bulu kambing secara optimal supaya mendapatkan keuntungan lebih, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, perlu mengolah produk dari bulu kambing ini dengan sebaik-baiknya supaya dihasilkan produk yang berkualitas dan tidak kalah dengan produk impor. Namun, banyak hambatan dalam mengembangkan bulu kambing ini sebagai produk industri, seperti keterbatasan modal, SDM belum terampil, keterbatasan alat dan masih sederhana, ketersediaan bahan baku yang relatif sedikit sehingga ketersediaan benangnya terbatas, waktu pembuatannya yang lama, serta sedikit atau belum ada pengusaha yang bergerak di bidang ini.


Daftar Pustaka


Anonim. 2010. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kambing-Domba. (http://www.litbang.deptan.go.id/special/komoditas/files/0107L_KADO.pdf). Diakses tanggal 17 April 2011.
Biro Humas Provinsi Jawa Tengah. 2010. Wamentan Luncurkan Kambing Kaligesing. (http://promojateng-pemprovjateng.com/). Diakses tanggal 17 April 2011.
Ernawati, Izwerni, dan W. Nelmira. 2008. Tata Busana untuk SMK Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. (http://ictsleman.ath.cx/pustaka/bse/04_SMK-MAK/kelas11_smk_tata_busana_ernawati.pdf). Diakses tanggal 17 April 2011.
Mulyono, S. dan B. Sarwono. 2009. Penggemukan Kambing Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.
Pamungkas, F. A., A. Batubara, M. Doloksaribu, dan E. Sihite. 2008. Petunjuk Teknis Potensi Beberapa Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Departemen Pertanian Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, Sumatera Utara. (http://lolitkambing.litbang.deptan.go.id/juknisplasmanutfah.pdf). Diakses tanggal 17 April 2011.
Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara. (http://digilib.usu.ac.id). Diakses tanggal 17 April 2011.
Sari. I. 2009. Permadani Tak Sekadar Alas Kaki. (http://www.tempointeraktif.com). Diakses tanggal 17 April 2011.
Suara Media. 2009. Permadani, Buah Karya Peninggalan Kesenian Islam. (http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-islam/7476-permadani-buah-karya-peninggalan-kesenian-islam.html). Diakses tanggal 17 April 2011.


sumber : alifahmj.blogspot.com

Friday, September 20, 2013

CARA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

Krisis daging sapi seakan sudah menjadi agenda tahunan di negeri kita ini, terutama menjelang bulan puasa dan lebaran.  Memang kebutuhan akan daging sapi tidak seimbang dengan stok sehingga kita harus impor sapi dan daging sapi terutama dari Australia.  Meskipun sudah ada program subsidi sapi kepada para peternak sapi di desa-desa namun nampaknya tidak ada hasilnya.  Untuk itu perlu upaya serius dalam mengembangkan populasi sapi demi memenuhi stok dalam negeri saja dulu tidak usah mau ekspor hehe...

Jenis Sapi Potong
Jenis-jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi lokal asli Indonesia dan sapi Impor.   Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari sifat genetiknya (laju pertumbuhan).
Sapi loksl yang banyak diusahakan sebagai sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole), sapi Aceh dan sapi Madura.   Secara alamiah pertambahan berat badan sapi antara 500 gram – 1000 gram/ hari. Untuk sapi lokal seperti sapi bali, sapi madura, sapi PO, sapi Pesisir, dan sapi Aceh, pertambahan berat badan harian berkisar antara 300 – 700 gr/ hari.  Sedangkan sapi unggul impor seperti Simmental, limousine, Angus dan charolise pertambahan berat badan hariannya mencapai 1,3 Kg / hari.

Pakan Untuk Penggemukan Sapi
Untuk mempercepat pertambahan berat badan sapi penggemukan salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian konsentrat yang tepat.  Konsetrat yang paling umum digunakan peternak saat ini adalah Dedak (bekatul) + Bungkil kelapa + Mineral + Tepung tulang + garam.

Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot fattening) dan kombinasi cara pertama dan kedua.

Penggembalaan dilakukan dengan melepas sapi-sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai tempat penggembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per hari. Dengan cara ini, maka tidak memerlukan ransum tambahan pakan penguat karena sapi telah memakan bermacam-macam jenis rumput.

Pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan istilah kereman. Sapi yang dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapus. Pakan sapi dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal dengan istilah ransum.

Pemberian pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya, jenis hijauan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan, kacang-kacangan (legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro.
Hijauan kering berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama. Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, dsb. yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar.
Hijauan segar dapat diawetkan menjadi silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut: hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase yang telah memasyarakat antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami padi, dll.

MEMPERSIAPKAN KANDANG SAPI
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.

Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak.

Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.
 Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan bahan lainnya.

Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).
Kandang untuk pemeliharaan sapi harus bersih dan tidak lembab. Pembuatan kandang harus memperhatikan beberapa persyaratan pokok yang meliputi konstruksi, letak, ukuran dan perlengkapan kandang.

1) Konstruksi dan letak kandang
Konstruksi kandang sapi seperti rumah kayu. Atap kandang berbentuk kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring kearah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, termasuk kencing
sapi mudah mengalir ke luar lantai kandang tetap kering.
Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang berasal dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar.
Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi adalah air minum yang bersih. Air minum diberikan secara ad libitum, artinya harus tersedia dan tidak boleh kehabisan setiap saat.
Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang. Pembuatan kandang sapi dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah/ladang.

2) Ukuran Kandang
Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan lebih dulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5x1 m.

3) Perlengkapan Kandang
Termasuk dalam perlengkapan kandang adalah tempat pakan dan minum, yang sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak/ tercampur kotoran. Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi dari pada permukaan lantai.
Dengan demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur didalamnya. Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan penyakit sekaligus bisa dipakai untuk memandikan sapi.


Perawatan Kandang Sapi

Kotoran sapi sebaiknya dibersihkan tiap hari dan ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2 minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar.
Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.

Thursday, September 19, 2013

Budidaya Tanaman Hias Begonia

Begonia memiliki banyak sekali varietas dan persilangan, sehingga jenis tanaman ini tidak begitu mudah dilakukan penggolongan secara terperinci. Untuk mempermudah pengenalan tanaman tersebut begonia bisa dibedakan menjadi tiga kelompok dasar yang setiap kelompok masing-masing memiliki ciri khas.

Ketiga kelompok begonia tersebut adalah :
1. Rex Begonia yang terdiri dari : merry christmas, silver sweet, helen teupel.
2. Rhizomatous Begonia terdiri dari : begonia erythrophylla, begonia bessie buxton, begonia maphil, begonia joe hayden, begonia iron cross.
3. Basket Begonia yang terdiri dari : abel carriere, faliosa.

Begonia akan tumbuh baik jika mendapatkan cahaya matahari yang tidak langsung. Oleh karena itu begonia banyak di tempatkan di teras-teras rumah maupun di dalam rumah. Jika menggunakan cahaya buatan maka begonia sebaiknya mendapatkan cahaya yang mempunyai kekuatan 400 f.c.

Begonia ini juga akan tumbuh baik jika berada pada suhu siang hari 70 - 75 derajat fahrenheit, dan suhu pada malam hari berkisar antara 60 - 65 derajat fahrenheit.

Media tanam yang baik untuk begonia adalah campuran satu bagian tanah kebun, satu bagian pupuk kandang atau kompos, dan satu bagian pasir. Media tanam tersebut harus selalu dalam keadaan lembab.

Pemupukan begonia ini cukup dilakukan dua bulan sekali. pada bulan-bulan kering atau musim kemarau sebaiknya tidak dilakukan pemupukan.

Perbanyakan tanaman pada begonia ini dilakukan dengan stek batang atau stek daun. Sedangkan Rhizomatous begonia seperti Rex begonia dan Basket begonia bisa dikembangbiakkan dengan potongan rizomanya pada musim penghujan.

Berikut ini adalah beberapa varietas dari begonia :

1. Begonia abel carriere

2. Begonia bessie buxton

3. Begonia erythropylla

4. Begonia faliosa

5. Begonia iron cross

6. Begonia joy hayden

7. Begonia maphil

8. Begonia metallica

9. Begonia rex helen teupel

10. Begonia rex merry christmas

11. Begonia rex silver sweet

12. Begonia rhizomatous

BUDIDAYA IKAN KERAPU DALAM KARAMBA JARING APUNG DI PANTAI

Ikan Kerapu merupakan jenis ikan laut yang banyak diminati konsumen karena tekstur dagingnya yang lembut dan gurih.  Ikan Kerapu ini enak sekali dikonsumsi sebagai ikan bakar atau digoreng juga lezat. Bahasa internasional ikan kerapu adalah grouper, banyak restoran menghidangkan ikan kerapu sebagai menu utama mereka. Ikan Kerapu ini bisa mencapai berat ratusan kilogram, seperti pernah di tangkap nelayan di perairan australia yang punya berat 275 Kg. Ikan kerapu berdasarkan hasil penelitian di Indonesia terdapat 41 jenis. Nama ikan kerapu berbeda-beda disetiap daerah di Indonesi, ada disebut ikan sunu, lodi dan lain-lain. Jenis yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis kerapu lumpur dan kerapu bebek.

Kerapu merupakan jenis ikan demersal yang suka hidup di perairan karang, di antara celah-celah karang atau di dalam gua di dasar perairan. Ikan Kerapu tergolong jenis karnivora yang kurang aktif, relatif mudah dibudidayakan, karena mempunyai daya adaptasi yang tinggi. Untuk memenuhi permintaan akan ikan kerapu yang terus meningkat, tidak dapat dipenuhi dari hasil penangkapan sehingga usaha budidaya merupakan salah satu peluang usaha yang masih sangat terbuka luas.
Dikenal 3 jenis ikan kerapu, yaitu kerapu tikus, kerapu macan, dan kerapu lumpur yang telah tersedia dan dikuasai teknologinya. Dari ketiga jenis ikan kerapu di atas, untuk pengembangan disarankan jenis ikan kerapu tikus atau keparu bebek (Cromileptes altivelis). Hal ini karena harga per kilogramnya jauh lebih mahal dibandingkan dengan kedua jenis kerapu lainnya. Di Indonesia, kerapu tikus ini dikenal juga sebagai kerapu bebek atau di dunia perdagangan internsional mendapat julukan sebagai panther fish karena di sekujur tubuhnya dihiasi bintik-bintik kecil bulat berwarna hitam.
            
Persebaran Ikan Kerapu
Daerah penyebaran kerapu di mulai dari Afrika Timur sampai Pasifik Barat Daya. Di Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru, Seram dan Maluku. Salah satu indikator adanya ikan kerapu adalah perairan karang. Indonesia memiliki perairan karang yang cukup luas sehingga potensi sumberdaya ikan kerapunya sangat besar.
Dalam siklus  hidupnya, pada umumnya kerapu muda  hidup diperairan karang pantai dengan kedalaman 0,5 – 3 m, selanjutnya menginjak dewasa beruaya ke perairan yang lebih dalam antara 7 – 40 m. Telur dan larvanya  bersifat pelagis, sedangkan kerapu muda dan dewasa bersifat demersal. Habitat favorit larva dan kerapu tikus muda adalah perairan pantai dengan dasar pasir berkarang yang banyak ditumbuhi padang lamun.
Parameter-parameter ekologis yang cocok untuk pertumbuhan ikan kerapu yaitu :
a. Temperatur antara 24 – 310C,
b. Salinitas antara 30 -33 ppt,
c.  kandungan oksigen terlarut > 3,5 ppm dan
d.  pH antara 7,8 – 8.
Perairan dengan kondisi seperti ini, pada umumnya terdapat di perairan terumbu karang.
 
Faktor Hidrologi Air Laut
a). Faktor Fisika, yang meliputi :
  • Suhu atau temperatur perairan, yaitu 27 ~ 32 oC, dengan fluktuasi harian kecil dari 5 oC.
  • Kedalaman perairan, minimal 5 meter ( 3m tinggi jaring keramba, 2 m jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan ).
  • Kecerahan, perairan harus jernih yaitu minimal kecerahannya 5 meter.
  • Kecepatan arus, yaitu idealnya 15 ~ 30 cm / det.
  • Dasar perairan. khusus untuk ikan kerapu macan, dasar perairan haruslah berkarang atau berpasir.
b). Faktor Kimia, yang meliputi :
  • Salinitas (kadar garam), yaitu 30 ~ 33 o/oo. Lokasi yang dekat dengan muara sungai tidak dianjurkan untuk lokasi pemeliharaan ikan ker apu macan, karena pada daerah seperti itu fluktuasi salinitasnya sangat besar sekali sehingga dapat mempengaruhi nafsu makan dan pertumbuhan ikan kerapu.
  • Derajat keasaman (pH), Kondisi perairan dengan pH netral sampai sedikit basa sangat ideal untuk kehidupan ikan kerapu macan. Suatu perairan yang ber-pH rendah dapat mengakibatkan aktivitas pertumbuhan menurun atau ikan menjadi lemah s er ta lebih mudah terserang penyakit sehingga mengakibatkan tingginya angka kematian (mortalitas). PH perairan yang baik untuk ikan kerapu macan adalah 8,0 ~ 8,2.
  • Oksigen terlarut, Ketersediaan oksigen terlar ut dalam perairan sangat dibutuhkan oleh ikan kerapu yang dipelihara untuk hidup. Rendahnya konsentrasi oksigen dalam perairan akan meyebabkan kurangnya nafus makan dan rendahnya pertumbuhan ikan kera pu yang kita pelihara dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Kandungan oksigen teralarut yang ideal untuk pemeliharaan ikan kerapu adalah diatas 5 ppm.
  • Biological Ocxygen Demand (BOD), yang mana parameter ini menunjukan aktivitas biologi yang ada dalam suatu perairan. Batas ideal BOD untuk pemeliharaan ikan kerapu macan adalah tidak melebih 5 ppm selama 5 hari.
  • Amoniak (NH3), Kandungan amoniak tinggi biasanya terdapat pada perairan yang tercemar dengan bahan-bahan organik. Untuk pemeliharaan ikan kerapu, kandungan amoniak di perairan tempat pemeliharaan tidak boleh lebih dari 1,0 ppm.
c). Faktor Biologi, yang meliputi :
  • Predator, dalam menentukan lokasi juga h arus diperhatikan keberadaan hewan-hewan predator, sebab hal ini juga akan mengganggu tingkat keberhasilan dalam melakukan usaha pemeliharaan ikan kerapu. Adapun hewan-hewan predator yang harus menjadi perhatian disini diantaranya adalah hewan-hewan laut buas, seperti anjing laut, ikan-ikan besar, ikan buntal, dan juga hewan-hewan darat seperti burung.
  • Total koloni bakteri, parameter ini biasanya terjadi pada perairan yang tercemar bahan organik. Total koloni bakteri untuk budidaya ikan kerapu tidak boleh melebihi 3.000 sel / m3.
Cara Budidaya Ikan Kerapu
Budidaya ikan kerapu tikus ini, dapat dilakukan dengan menggunakan bak semen atau pun dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA).  Budidaya ikan kerapu dalam Kermba Jaring Apung akan berhasil dengan baik ( tumbuh cepat dan kelangsungan hidup tinggi ) apabila pemilihan jenis ikan yang dibudidayakan, ukuran benih yang ditebar dan kepadatan tebaran sesuai.
Pemilihan Benih
Kriteria benih kerapu yang baik, adalah : ukurannya seragam, bebas penyakit, gerakan berenang tenang serta tidak membuat gerakan yang tidak beraturan atau gelisah tetapi akan bergerak aktif bila ditangkap, respon terhadap pakan baik, warna sisik cerah, mata terang, sisik dan sirip lengkap serta tidak cacat tubuh.
1. Penebaran Benih
Proses penebaran benih sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih. Sebelum ditebarkan, perlu diadaptasikan terlebih dahulu pada kondisi lingkungan budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam adaptasi ini, adalah :
(a) waktu penebaran (sebaikanya pagi atau sore hari, atau saat cuaca teduh),
(b) sifat kanibalisme yang cenderung meningkat pada kepadatan yang tinggi, dan
(c) aklimatisasi, terutama suhu dan salinitas.
2. Pendederan
Benih ikan kerapu ukuran panjang 4 – 5 cm dari hasil tangkapan maupun dari hasil pembenihan, didederkan terlebih dahulu dalam jaring nylon berukuran 1,5 x 3 x 3 meter dengan kepadatan ± 500 ekor. Sebulan kemudian, dilakuan grading (pemilahan ukuran) dan pergantian jaring. Ukuran jaringnya tetap, hanya kepadatannya menjadi hanya  250 ekor per jaring sampai mencapai ukuran glondongan (20 – 25 cm atau 100 gram). Setelah itu dipindahkan ke jaring besar ukuran 3 x3 x 3 meter dengan kepadatan optimum 500 ekor untuk kemudian dipindahkan ke dalam keramba pembesaran sampai mencapai ukuran konsumsi (500 gram).
3. Pakan dan Pemberiannya
Biaya pakan merupakan biaya operasional terbesar dalam budidaya ikan kerapu dalam KJA. Oleh karena itu, pemilihan jenis pakan harus benar-benar tepat dengan mempertimbangkan kualitas nutrisi, selera ikan dan harganya.  Pemberian pakan diusahakan untuk ditebar seluas mungkin, sehingga setiap ikan memperoleh kesempatan yang sama untuk mendapatkan pakan. Pada tahap pendederan, pakan diberikan secara ad libitum (sampai kenyang). Sedangkan untuk pembesaran adalah 8 -10 % dari total berat badan per hari. Pemberian pakan sebaiknya pada pagi dan sore hari. Pakan alami dari ikan kerapu adalah ikan rucah (potongan ikan) dari jenis ikan tanjan, tembang, dan lemuru. Benih kerapu yang baru ditebar dapat diberi pakan pelet komersial. Untuk jumlah 1000 ekor ikan dapat diberikan 100 gram pelet per hari. Setelah ± 3-4 hari, pelet dapat dicampur dengan ikan rucah.
Hama dan Penyakit
Jenis hama yang potensial mengganggu usaha budidaya ikan kerapu dalam KJA adalah ikan buntal, burung, dan penyu. Sedang, jenis penyakit infeksi yang sering menyerang ikan kerapu adalah :
(a) penyakit akibat serangan parasit, seperti : parasit crustacea dan flatworm,
(b) penyakit akibat protozoa, seperti : cryptocariniasis dan broollynelliasis,
(c) penyakit akibat jamur (fungi), seperti : saprolegniasis dan ichthyosporidosis,
(d) penyakit akibat serangan bakteri,
(e) penyakit akibat serangan virus, yaitu VNN (Viral Neorotic Nerveus).

Konstruksi Keramba Jaring Apung
a. Pembuatan Rakit Keramba
1. Rakit
Rakit dapat dibuat dari bahan kayu, bambu atau besi yang dilapisi anti karat. Ukuran bingkai rakit biasanya 6 x 6 m atau 8 x 8 m. 

2. Pelampung
Untuk mengapungkan satu unit rakit, diperlukan pelampung yang berasal dari bahan drum bekas atau drum plastik bervolume 200 liter, styreofoam dan drum fiberglass. Kebutuhan pelampung untuk satu unit rakit ukuran 6 x 6 meter yang dibagi 4 bagian diperlukan 8 - 9 buah pelampung dan 12 buah pelampung untuk rakit berukuran 8 x 8 meter. Bahan pelampung yang akan digunakan adalah drum plastik volume 200 liter yaitu sebanyak 35 buah. Sebelum digunakan, kedalam drum plampung dimasukan sedikit karbit. Penggunaan karbit ini bertujuan untuk mengisi udara didalam pelampung, sehingga dengan demikian daya apungnya akan lebih bagus.

3. Pengikat
Bahan pengikat rakit bambu dapat digunakan kawat berdiameter 4-5 mm atau tali plastik polyetheline. Rakit yang terbuat dari kayu dan besi, pengikatannya menggunakan baut. Untuk mengikat pelampung ke bingkai rakit digunakan tali PE berdiameter 4-6 mm.

4. Jangkar
Untuk menahan rakit agar tidak terbawa arus air, digunakan jangkar yang terbuat dari besi atau semen blok. Berat dan bentuk jangkar disesuaikan dengan kondisi perairan setempat. Kebutuhan jangkar per unit keramba minimal 4 buah dengan berat 25 - 50 kg yang peletakannya dibuat sedemikian rupa sehingga rakit tetap pada posisinya. Tali jangkar yang digunakan adalah tali plastic / Polyetylene berdiameter 0,5 – 1,0 inchi dengan panjang minimal 2 kali kedalaman perairan.
b. Pembuatan Jaring
1. Jaring
Kantong jaring yang dipergunakan dalam usaha budidaya ikan kerapu, sebaiknya terdiri dari dua bagian, yaitu :
(a)  Kantong jaring luar yang berfungsi sebagai pelindung ikan dari serangan ikan-ikan buas dan hewan air lainnya. Ukuran kantong dan lebar mata jaring untuk kantong jaring luar lebih besar dari kantong jaring dalam;
(b)  Kantong jaring dalam, yang dipergunakan sebagai tempat memelihara ikan. Ukurannya
bervariasi dengan pertimbangan banyaknya ikan yang dipelihara dan kemudahan dalam penanganan dan perawatannya.
Ada 3 (tiga) tingkat ukuran mata waring/jaring, yaitu (a) Waring bagan dengan ukuran mata (mesh size) sekitar 0,5 cm, (b) Jaring polyethylene ukuran mata (mesh size) 1,0 inchi, dan (c) Jaring polyethylene ukuran mata (mesh size) 1,5 inchi. Setiap unit KJA mempunyai 6 buah waring bagan (3 buah dipakai dan 3 buah untuk waring pengganti), 6 buah jaring polyethylene mesh size 1,0 inchi (3 buah dipakai dan 3 buah untuk jaring pengganti), dan 6 buah jaring polyethylene mesh size 1,5 inchi (3 buah dipakai dan 3 buah untuk jaring pengganti).

2. Pemberat
Pemberat berfungsi untuk menahan arus dan menjaga jaring agar tetap simetris. Pemberat yang terbuat dari batu, timah atau beton dengan berat 2 – 5 kg per buah, dipasang pada tiap-tiap sudut keramba/ jaring.

Panen dan Pasca Panen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas ikan kerapu yang dibudidayakan dengan KJA, antara lain : penentuan waktu panen, peralatan panen, teknik pemanenan, serta penanganan pasca panen. Waktu panen, biasanya ditentukan oleh ukuran permintaan pasar. Ukuran super biasanya berukuran 500 – 1000 gram dan merupakan ukuran yang mempunyai nilai jual tinggi. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari sehingga dapat mengurangi stress ikan pada saat panen karena ketika waktu itu cuaca tidak terlalu panas. Peralatan yang digunakan pada saat panen, berupa: scoop, kerancang, timbangan, alat tulis, perahu, bak pengangkut dan alat aerasi.
Teknik pemanenan yang dilakukan pada usaha budidaya ikan kerapu dalam KJA dengan metoda panen selektif dan panen total. Panen selektif adalah pemanenan terhadap ikan yang sudah mencapai ukuran tertentu sesuai keinginan pasar terutama pada saat harga tinggi. Sedang panen total adalah pemanenan secara keseluruhan yang biasanya dilakukan bila permintaan pasar sangat besar atau ukuran ikan seluruhnya sudah memenuhi kriteria jual.
Penanganan pasca panen yang utama adalah masalah pengangkutan sampai di tempat tujuan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar kesegaran ikan tetap dalam kondisi baik. Ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengangkutan terbuka dan pengangkutan tertutup. Pengangkutan terbuka digunakan untuk jarak angkut dekat atau dengan jalan darat yang waktu angkutnya maksimal hanya 7 jam. Wadah angkutnya berupa drum plastik atau fiberglass yang sudah diisi air laut sebanyak 1/2 sampai dengan 2/3 bagian wadah sesuai jumlah ikan. Suhu laut diusahakan tetap konstan selama perjalanan yaitu 19 – 21 0C. Selama pengangkutan air perlu diberi aerasi dengan kepadatan ikan kurang lebih  50 kg/wadah. Cara pengangkutan yang umum digunakan adalah dengan pengangkutan tertutup dan umumnya untuk pengangkutan dengan pesawat udara. Untuk itu, 1 kemasan untuk 1 ekor ikan dengan berat rata-rata 500 gam.
     

Ciri-ciri Burung Ciblek Jantan Atau Betina

Mengetahui ciri ciri atau beda burung Ciblek jantan atau betina sudah suatu keharusan bagi hobiis kicau mania, tentu akan sangat membantu dalam memilih burung Ciblek yang baik.

Ciri-ciri Ciblek Jantan


> Badan lebih besar
> Ekor lebih panjang dari yang betina.
> Bulu dada atas dan samping kanan kiri berwarna hitam.
> Bulu dada di bagian perut kuning keputih-putihan.
> Atas kepala hingga ke sayap warna abu-abu gelap
> Kalau Ciblek dewasa paruh bawah berwarna hitam
> Kicau, bunyi suara ciikrak ciikrak.

Ciri-ciri Ciblek Betina


> Badan lebih kecil
> Ekor lebih pendek dari yang jantan
> Bulu dada kuning keputihan
> Bulu atap kepala hingga ke sayap abu-abu pucat
> Pada burung dewasa paruh bawah berwarna putih
> Mempunyai alis berwarna putih di atas mata
> Kicau bunyi suara cineniin cineniin.

Agar lebih teliti lagi, sebaiknya tahu juga berbedaan Ciblek Prinia familiaris familiaris Dengan Prinia familiaris olivaces. Demikian beda atau ciri-ciri burung Ciblek Jantan atau betina, sekarang tergantung hobiis mau yang mana
Ciblek Jantan Betina

Wednesday, September 18, 2013

TEKNIK BUDIDAYA / BETERNAK IKAN NILA PADA KOLAM TANAH

Ikan Nila merupakan ikan air tawar sumber protein hewani yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat kita. Banyak cerita sukses dan keberhasilan dari petani ikan Nila.  Memelihara ikan Nila untuk produksi ikan punya keunggulan tersendiri.  Ikan Nila relatif tahan penyakit dan masa produksinya juga cukup cepat.  Ikan nila merupakan ikan yang bersifat omnivora (pemakan segala), tetapi cenderung sebagai herbivora, karena ikan nila lebih suka memakan fitoplankton dan berbagai jenis tumbuhan air, oleh karena itu ikan nila seringkali dimanfaatkan untuk mengendalikan gulma air. Salah satu keunggulan adalah mudahnya memasarkan ikan nila kita karena sangat diminati konsumen. Berikut ini kita akan bahas cara budidaya Nila pada kolam tanah.
 a. Desain Kolam Tanah untuk Nila
Kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan nila adalah kolam tanah dengan jenis tanah bertekstur liat atau liat berpasir.  Kedalaman kolam sebaiknya berkisar antara 0,5-1 m.  Kedalaman ini berperan dalam menentukan tingkat kesuburan kolam dimana kedalaman kolam berpengaruh pada masuknya sinar matahari yang berperan pada proses fotosintesis tumbuhan dalam air, sehingga menyebabkan tersedianya makanan alami bagi ikan di dalam kolam. Pada kolam sebaiknya memiliki saluran pemasukan (inlet) dan pengeluaran air (outlet)  agar mudah mengatur sirkulasi air di kolam.

Setelah kolam digali maka perlu perlakuan khusus sebelum diisi dengan air. 
  1. Kolam dikeringkan dan dijemur selama 4-7 hari atau sampai tanah dasar kolam retak-retak. Hal ini berguna untuk membasmi hama dan bibit-bibit penyakit.
  2. Pemberian kapur ( dolomit ) pada kolam dengan dosis 10-25 gr/m2. Tujuannya adalah untuk membasmi bibit-bibit penyakit yang masih terdapat di dasar kolam dan meningkatkan pH air.
  3. Pemupukan kolam. Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang maupun pupuk buatan. Hal ini perlu karena sifat ikan nila yang menyukai pakan plankton. Pupuk kandang paling baik diberikan pada awal persiapan kolam dengan dosis 250 gr/m3. Setelah kolam diisi air selanjutnya diberikan pupuk anorganik berupa urea dan TSP dengan dosis masing-masing 2,5 g/m2 dan 1,25 g/m2.
  4. Pengisian air kolam. Sumber air dapat berasal dari sungai, danau, mata air atau air sumur. Untuk pengisian pertama, kolam diisi air hingga ketinggian 5-10 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari. Hal ini berguna untuk tumbuhnya makanan alami di kolam. Selanjutnya di kolam diisi penuh dan dilanjutkan dengan pemupukan menggunakan pupuk buatan.
b. Penebaran Benih ikan Nila
Siapkan ember untuk perendaman benih ikan sebelum di tebar
Isi air ke dalam ember secukupnya ( usahakn air dari kolam )
Rendamlah benih ikan Nila merah selama 15 menit untuk adaptasi dengan air kolam yang baru
Untuk padat penebaran yang dianjurkan berkisar 15-20 ekor/m2. Tergantung dengan ukuran benih. Sebelum ditebar benih disucihamakan terlebih dahulu dengan direndam pada larutan Kalium Permanat (PK) atau malachite green atau garam dapur selama 1-2 hari. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat penebaran, dilakukan aklimatisasi yaitu dengan cara memasukkan kantong benih ke dalam kolam sehingga air kolam masuk ke wadah benih sedikit demi sedikit, lalu secara perlahan-lahan benih dikeluarkan.

c. Pemberian Pakan.
Jenis pakan yang baik berupa pelet yang mengandung 25% protein. Selain itu juga dapat diberikan pakan tambahan berupa dedak halus, ampas tahu atau bahan makanan lain yang mudah diperoleh. Pemberian pakan per hari harus, yaitu sebanyak 3-5% dari berat tubuh ikan.
Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:
1. Protein 20-30%;
2. Lemak 70% (maksimal.);
3. Karbohidrat 63 - 73%.
4. Pakan dari daun tanaman : Kaliandra, Kalikina atau kecubung, Kipat, Kihujan 

d. Pemanenan
Pemanenan dapat dilakukan pada 3-6 bulan pemeliharaan. Hal ini tergantung pada : Kesuburan kolam, Ukuran ikan yang diharapkan, Teknik pemeliharaan. Biasanya untuk ukuran 500-600 gr/ekor pemanenan dapat dilakukan selama kurang lebih 6 bulan pemeliharaan. Pemanenan di kolam dapat dilakukan dengan pengeringan air hingga tersisa di kemalir (parit kolam) yang untuk selanjutnya dapat ditangkap dengan diseser.


Monday, September 16, 2013

KICAUAN MURAI BATU LOKAL LEBIH UNGGUL DIBANDING MURAI BATU IMPOR

Burung Murai Batu (Copsychus malabaricus ) memang lagi banyak diburu penggemar burung kicauan. Jantan dibedakan dengan betina dari kicauan yang lebih aktif dan ekor lebih panjang.  Di pasaran ada banyak jenis murai batu yang dijual pedagang burung dari yang lokal sampai yang import. Untuk jenis burung murai batu lokal yang asli Indonesia ada 8 jenis Murai Batu yang berbeda.  Delapan jenis Murai Batu tersebut adalah:

  • Murai Batu Medan
  • Murai Batu Aceh
  • Murai Batu Jambi
  • Murai Batu Lampung
  • Murai Batu Palangka (Kalimantan)
  • Murai Batu Banjar (Kalimantan)
  • Murai Batu Jawa (Larwo)
Untuk jenis Murai Batu Impor atau burung murai batu yang berasal dari luar negeri ada beberapa jenis yang umum di pasaran yaitu :
  1. Murai Batu Thailand
  2. Murai Batu Malaysia
  3. Murai Batu Filipina
Murai Batu Thailand
Murai Batu lokal mempunyai kemampuan kicauan suara yang sangat baik, oleh karenanya jenis Murai Batu lokal sangat baik dilombakan karena kemungkinan menang burung Murai Batu lokal sangat tinggi ketimbang Murai Batu Impor.   Jenis yang dianggap terbaik untuk segi suara adalah Murai Batu Medan dan Murai Batu Medan lebih sering menjadi juara lomba burung kicauan dibanding burung murai batu impor. 


Jika anda hanya berniat memajang sebagai burung hiasan, pilihan untuk burung murai batu impor mungkin menjadi pilihan yang baik.  Variasi warna bulu yang tajam, bentuk tubuh yang indah,merupakan ciri khas Murai Batu Impor seperti Murai Batu Thailand sehingga menjadikan jenis ini sangat cocok untuk dijadikan burung hias.  

Usaha di Depan Minimarket Bagaimana Peluang dan Strateginya?


Peluang usaha membuka bisnis terutama berdagang di depan minimarket merupakan salah satu ide usaha yang cukup marak saat ini. Dengan adanya trafik kunjungan para konsumen ke minimarket tersebut maka berdagang dikawasan area yang dekat dengan lokasi itu bisa menjadi piluhan terbaik jika kita ingin mencobanya.

Mungkin anda sering melihat banyaknya gerobak dorong yang mangkal didepan sebuah minirmarket tertentu biasanya didepan Indomaret atau Alfamart, nah ternyata apabila memang kunjungan dari minimarket tersebut cukup ramai maka tidak tertutup kemungkinan penjualan dari pedagang yang ada diepannya tersebut juga akan terdorong naik walau memang tergantung beberapa hal juga seoerti jenis dagangan yang dijajakan dan juga tampilan dan sajiannya juga.
Read more »

Friday, September 13, 2013

SUARA UNTUK MASTER BURUNG BURUNG KENARI

Seorang teman punya hobi membeli burung kenari bakalan kemudian dia mastering kenari tersebut untuk dijual lagi dengan harga yang lebih tinggi tentunya. Mastering kenari saat lebih mudah karena bisa pakai  player dan tinggal pencet aja.  Player sekarang sudah dilengkapi dengan speaker dan tinggal colok pakai flashdisk dan dapat dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.

Berikut ini beberapa file untuk mastering kenari anda:
1. Kenari Songs 
2. Kenari Yorkshire
3. Kenari Timbrado Spanyol
4. Kenari Waterslager
5. Kenari American Singer
6. Kenari Lizard
7. Kenari Gloster
8. Kenari Rusia
9. Kenari Roller
10. Kenari Border

Thursday, September 12, 2013

Tanaman Begonia Sudah Menjadi Tanaman Hias

Namanya Begonia. Sekilas, beberapa jenis tanaman ini berbentuk agak oval dengan serat yang tegas. Jika melihatnya, kita jadi teringat oleh sosok lidah. Namun bulu daunnya menyerupai permadani yang halus dan tebal laiknya sutera. Maka tak jarang, beberapa penggemar tanaman hias menyebutnya tanaman lidah yang halusnya sehalus permadani berbahan sutera.

Jika tanaman anthurium dan aglaonema masih berharga tinggi, tak ada salahnya jika Anda mencoba tanaman yang satu ini. Bentuknya imut, namun tetap berkarakter, baik di warna maupun di struktur daunnya yang banyak ditumbuhi rambut halus. Daunnya agak oval, dengan ruas jari-jari yang tegas, dan corak warna yang khas, warna dasarnya di atas dan sebagian lagi merah (di bawah).

Selain berambut, beberapa jenis Begonia yang lain juga terbentuk dengan permukaan daun yang berlilin dan lembut, ada juga yang kasar dan penuh kerutan. Hampir semua Begonia daunnya menghasilkan rizoma yang menjalar ataupun berada di dalam tanah.

Pertumbuhan tanaman ini biasanya menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung. Mereka membutuhkan kondisi yang hangat.

Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak. Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus, dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Waktu panen yang tepat adalah bulan September hingga bulan November.

Seiring tren tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai dilirik orang. Maka jangan heran, selain kian banyak menghias ruang di setiap rumah, beberapa tahun lagi tanaman ini siap diperlombakan. Tak percaya, tunggu saja.

Perawatan Mudah & Beraneka Warna

Dalam hal perawatan, tanaman ini hanya memerlukan panas dan air yang cukup. Namun jika ingin tanaman Begonia Anda tumbuh maksimal, tak ada salahnya diberi perawatan khusus tak ubahnya tanaman sekaliber anthurium yang harganya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga milyaran rupiah.

Pada dasarnya, tanaman yang bibitannya berasal dari kota Malang ini berhabitat asli di alam liar dan hutan belantara. Untuk itu, dalam hal perawatan, tanaman ini sudah biasa bila tidak mendapatkan perhatikan. Bahkan beberapa orang berani mengatakan, bahwa tak dirawat pun tanaman ini bisa tumbuh indah bak permadani.

Selain itu, tanaman yang satu ini juga tergolong tanaman yang suka air, sehingga proses penyiraman yang dianjurkan pada tanaman Begonia biasanya bisa dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sesudah proses penyiraman dan penyinaran diperhatikan, maka untuk lebih mempercantik tanaman, dipergunakan perawatan ala anthurium, yaitu dengan menggunakan beberapa bahan yang bisa mengkilapkan daun.

Tak hanya bentuknya yang menarik, ternyata tanaman Begonia juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, sehingga membuat tanaman ini kian digemari. Konon, beberapa penyakit bisa teratasi dengan memanfaatkan tanaman hias ini.

Tak hanya cantik dilihat, diam-diam tanaman yang tersebar di seantero wilayah Indonesia ini juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit, baik penyakit dalam sampai penyakit luar. Beberapa macam penyakit seperti sakit demam, pembersih darah, obat sakit haid, penekan batuk, dan obat luka baru bisa memanfaatkan tanaman ini sebagai obatnya.

Anda ingin tahu cara memanfaatkan tanaman Begonia sebagai obat penyembuh sakit? Berikut cara pengolahannya :

Untuk mengatasi panas, pengolahan dilakukan dengan cara memanfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia dalam keadan segar sebanyak 30 gram. Setelah dicuci bersih, ramuan direbus dengan 200 ml air sampai mendidih hingga air tinggal setengahnya dan tiriskan. Saring dan setelah dingin, sebaiknya diminum sekaligus. Lakukan selama sehari sebanyak dua sampai tiga kali. Obat sakit haid. Untuk mengatasi hal ini manfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia segar sebanyak 50 gram. Setelah dicuci, rebus dengan 40 ml air sampai mendidih kurang lebih selama 15 menit. Bahan disaring dan setelah dingin, ramuan siap dikonsumsi sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita yang sedang hamil. Obat baru. Untuk obat luka baru dipakai ± 15 gram daun segar Begonia Glabra. Setelah dicuci, tumbuk sampai lumat, lalu olahan dapat langsung dipakai dengan cara ditempel pada bagian yang luka.

Sumber :
http://danahauses.blogspot.com/2010/05/tanaman-begonia-sudah-menjadi-tanaman.html

Apa Beda Burung Ciblek Prinia familiaris Dengan Prinia olivaces

Mengetahui beda jenis burung Ciblek penting. Ini akan mempermudah memilih burung yang kita mau, sesui peruntuntukan masing-masing kebutuhan para hobiis. Tentu ada kaitannya dengan ciri burung Ciblek yang baik

Terdapat dua jenis Burung Ciblek yaitu : Prinia familiaris familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Kalau masih muda akan sangat sulit membedakan diantara keduanya, tetapi ketika sudah dewasa akan mudah sekali membedakannya apalagi ketika berkicau.

Diantara dua jenis burung ini mempunyai perbedaan baik dari segi warna maupun dari suara, inilah bedanya

Beda Ciblek Prinia familiaris familiaris Dengan Prinia familiaris olivaces


Pada jenis Prinia familiaris familiaris warna bulu lebih gelap, garis putih di sayap lebih lebar, badan lebih lebar, dan dada tampak bidang, yang jantan bersuara keras, tajam dan tebal membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. kombinasi suara cicitan.

Pada Prinia familiaris olivaces warna bulu tampak lebih terang atau lebih muda, garis putih di sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak ramping, serta dada tidak terlalu bidang, bulu dada jantan hitam tampak tipis atau samar, kicau lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan tidak membentuk vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. oleh karena vokal suara tidak terbentuk maka suara kicau terdengar tipis dan kurang keras.

Jadi sudah tahu kan jenis jenis Ciblek, kalau begitu jenis apa yang hobiis punya atau baru mau membelinya.
Jenis Ciblek

SIFAT ALAMI BURUNG KENARI SEBAGAI PETARUNG YANG MERDU SUARANYA

Burung Kenari atau Canary merupakan jenis burung berkicau yang banyak penggemarnya.  Burung Kenari dikenal punya suara yang beragam dan merdu. Selain itu burung ini juga mudah diternakkan, dan harga anakannya juga lumayan mahal.  Karakter burung kenari sebagai burung piaraan sangat cocok sekali dan gampang perawatannya namun suka sekali berkicau alias gacor. .


Burung Petarung
Karakter alami burung kenari adalah burung petarung, petarung disini maksudnya suka pamer suara dan tidak ingin dikalahkan suaranya. Ketika burung kenari di hutan maka dia menggunakan kicauannya semaksimal mungkin untuk menarik perhatian burung kenari betina dengan menunjukkan kejantanannya sebagai burung kenari petarung. Juga, burung kenari saat mendengar kicauan dari burung ocehan lain maka kicauan burung kenari pun berirama keras menyaingi kicauan dari burung lain.

Mudah Jinak
Menjinakkan burung kenari bukanlah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Burung kenari sejatinya burung yang paling mudah jinak kepada manusia karena hampir semua burung kenari yang ada di tangan para pecinta burung ocehan merupakan burung hasil tangkaran oleh para peternak. Sehingga jangan salah bila burung kenari anda dapat dengan mudah mengenali anda sebagai pemiliknya dengan bersuara keras secara terus menerus ketika berjumpa dengan anda. Hebat bukan.

Tidak gampang Stress
Keunggulan pada kenari yang patut diacungi jempol ialah tidak mudah Stres. Berbeda mungkin pada burung ocehan lainnya yang begitu mudah Stres ketika berpindah tempat atau berpindah kandang sehingga berdampak tidak mau berkicau saat bertarung. Ini sangat membahayakan bagi burung ocehan ketika mengikuti perlombaan. Tetapi pada burung kenari itu tidaklah menjadi sebuah masalah. Saat burung kenari dipindahkan dari kandangnya ke kandang yang lain maka ia akan tetap berkicau seperti biasanya. Sehingga dari karakternya yang tidak mudah Stres membawa burung kenari sering memenangi juara ajang perlombaan burung ocehan.

Birahi Yang Mudah Naik
Karakter dasar pada burung kenari ialah birahinya yang mudah naik terutama pada kenari jantan. Sehingga dari karakter yang seperti ini membuat burung kenari begitu mudah diternak. Dalam prosesi penjodohannya pun cukup cepat hanya membutuhkan adaptasi yang sebentar lalu indukan jantan dan betina dapat disatukan dalam satu kandang. Tahu kan bahwa karakternya dapat menguntungkan para peternak tentunya.

Mudah Beradaptasi
Burung kenari dari semua jenisnya merupakan jenis burung yang paling mudah beradaptasi. Adaptasinya yang baik menjadikan burung kenari tidak mudah Stres. Alasan bahwa burung kenari mudah beradaptasi didukung dari asal daerahnya yakni benua Eropa dan Amerika yang mempunyai empat musim. Burung kenari yang berasal dari eropa ketika masuk ke Indonesia dapat menyesuaikan dengan keadaan iklim di Indonesia. Sehingga burung kenari adalah burung yang pandai untuk beradaptasi ketika berada di daerah yang berbeda.