Wednesday, January 22, 2014

Usaha Ternak Tikus Putih

Ada banyak usaha ternak kecil yang hasilnya cukup menjanjikan. Salah satunya adalah bisnis ternak mencit atau tikus. Beberapa tahun yang lalu, kalau tidak salah sejak tahun 2007 saudaraku sudah memulainya. Awalnya hanya untuk iseng saja. Dia memelihara hanya untuk 'kelangenan' (kelangenan kok tikus...???).

Memelihara tikus ternyata sangat mudah. Makanannya apa saja dan mudah perawatannya. Setelah beberapa lama dipelihara, tikusnya mulai beranak pinak. Awalnya cuma lahir beberapa ekor 'cindil' (anak tikus). Lama kelamaan satu induk bisa melahirkan sampai 10 ekor cindil.
Lama kelamaan jumlah tikus putihnya semakin banyak. Tikus yang banyak ini mau di kemanakan...??? Kemudian dicoba untuk menawarkan pada beberapa toko yang menjual binatang-binatang hias. Ternyata laku. Satu tikus dihargai antara Rp. 3000 - 5000. Memang tidak mahal karena oleh pedagannya mau dijual lagi untuk pakan reptil. Harga tikus putih/mencit untuk pakan di pet shop bisa mencapai Rp. 8-10 rb/ekor.
Memelihara tikus sangat mudah sekali. Tikus putih hanya perlu ditempatkan di bak-bak plastik sederhana. Bak-bak ini bisa ditempatkan di rak-rak sederhana. Makanannya pun dari sisa-sisa dapur. Tidak perlu tambahan makanan macam-macam dan tidak perlu membeli.
Tikus beranak pinak dengan cepat. Tikus muda sekali melahirkan bisa 4 ekor cindil. Yang dewasa bisa sampai 10 ekor cindil sekali melahirkan. Kalau punya beberapa induk bisa dihasilkan ratusan cindil setiap bulannya. Sebagai contoh dalam sebulan bisa menjual 500 ekor saja, bearti omzetnya sudah rp. 2.5jt. Kalau mau lebih tinggal dikalikan saja.
Ternyata tikus putih alias mencit ini tidak hanya untuk pakan reptil saja. Tikus yang untuk pakan reptil adalah tikus putih biasa atau tikus afkiran. Tikus putih juga biasa digunakan untuk penelitian. Banyak mahasiswa STIKES atau mahasiswa Kedokteran dan Farmasi yang memanfaatkan tikus putih sebagai objek penelitian.
Harga tikus putih untuk penelitian tentu saja jauh lebih tinggi daripada tikus untuk pakan. Karena tikus-tikus untuk penelitian biasanya memerlukan persyaratan khusus. Misalnya: keseragaman galur, umur, dan bobot tubuh. Cara pemeliharaannya pun juga sedikit berbeda, lebih diperhatikan masalah kebersihan dan pakannya.

Permintaan tikus putih untuk penelitian ada spesifikasinya. Jenis tikus yang biasa untuk penelitian selain mencit (Mus musculus) adalah tikus putih besar (Rat) dari spesies Rattus norvegicus. Tetapi sekali lagi bukan sembarang Rattus norvegicus yang diminta untuk penelitian. Galur/strain Rattus norvegicus yang biasa diminta untuk penelitian dari galur Wistar dan Sprague Dawley (SD). Umunnya penelitian mahasiswa di Indonesia menggunakan galur Wistar.
Rattus norvegicus galur Wistar dikembangkan oleh Wistar Institute. Tikus putih ini adalah tikus Rattus norvegicus Albino (putih) yang matanya merah. Jadi sudah berbeda dengan 'tetuanya' yang liar. Warna asli Rattus norvegicus adalah coklat, atau sering juga disebut dengan tikus coklat (Brown Rat).

Harga tikus putih besar (Rat) untuk penelitian cukup tinggi. Harga Rat yang tidak memiliki surat keterangan galur/sertifikat bisa mencapai Rp. 30.000-40.000/ekor. Apabila disertai dengan surat keterangan galur, harganya bisa lebih tinggi lagi. Surat keterangan ini juga menjadi jaminan kualitas tikus untuk penelitian.

Bisnis tikut putih memang sangat mengiurkan, apalagi saat ini pasar masih terbuka sangat lebar. Pintar-pintar cari pasar, bisa dapat duit dari si Tikus Putih ini.

Tikus/mencit emas yang sangat unik dan langka. Warna bulunya kuning keemasan dan yang lebih istimewa lagi adalah warna matanya yang merah menyaladan warna bulunya yang mengkilat . Tikus ini adalah lambang kejayaan, kekayaan, dan keberuntungan.
Sumber :
http://forum.detik.com/usaha-ternak-tikus-putih-t189185.html

No comments:

Post a Comment