Penggemar Falconry birds of prey, tentu kenal dengan burung hantu (owl). Burung hantu termasuk raptor atau burung pemangsa puncak dan popularitas burung hantu kini sejajar dengan burung falcon dan elang. Untuk Falconry di Indonesia burung hantu merupakan pilihan terbaik sebagai burung falconry, mengingat burung elang dan falcon termasuk burung yang dilindungi. Kalau tidak salah hanya 1 (satu) jenis saja burung hantu yang dilindungi yaitu Otus migicus beccarii alias burung hantu biak.
Burung Hantu sendiri adalah lambang Kebijaksanaan, meski dikaitkan dengan hal-hal mistis dan menyeramkan. Di Indonesia sendiri banyak spesies burung hantu yakni ada sekitar ....jenis. Ada dua Family burung hantu yaitu suku burung serak atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae). Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik (menyebar terbatas di satu pulau atau satu wilayah saja) di Indonesia, terutama dari marga Tyto, Otus, dan Ninox.
Burung hantu merupakan burung pemburu yang handal. Paruh yang tajam dan kuat, kaki dan kuku tajam yang cekatan mencengkeram, kemampuannya berdiam mengintai ditunjang dengan kepala yang mampu berbutar 230 derajat, Matanya yang meghadap ke depan mampu mengukur jarak dengan tepat, ditambah dengan kemampuannya terbang dengan tanpa mengeluarkan suara. Bahkan beberapa spesies burung hantu selain mempunyai pendengaran yang baik juga mempunyai bulu-bulu di wajah yang ikut mengarahkan suara sehingga mampu mendeteksi keberadaan mangsa hanya dengan menggunakan suara.
Makanan utama burung hantu ini adalah mamalia kecil tetapi burung ini juga senang berburu mangsa lainnya seperti burung, ikan, reptil dan serangga .
Peranan Burung Hantu bagi pertanian sangat besar bahkan di Malaysia Burung Hantu banyak ditangkarkan di Perkebunan Kelapa Sawit untuk membasmi hama tikus.
Saat ini burung hantu yang populer adalah Barn Owl (Tyto Alba)
Burung hantu putih berukuran besar (34 cm) dengan ciri piringan wajah berwarna putih, melebar berbentuk hati. Tubuh bagian atas kuning tua kecoklatan, pucat dengan bercak-bercak halus. Tubuh bagian bawah putih dengan bintik-bintik hitam halus. Warna keseluruhan beraneka ragam dan pada burung yang belum dewasa berwarna kuning tua lebih gelap. Barn Owl tidak membuat sarang seperti burung lainnya, tetapi ia memanfaatkan lubang di pohon, tebing dan gua gua bahkan sering juga ditemukan bersarang dalam struktur bangunan buatan manusia seperti lumbung, atap rumah, cerobong asap , box sarang buatan dan struktur lainnya. Burung betina bertelur dengan jumlah 4-7 telur kadang bisa lebih, yang akan menetas dalam waktu 29-34 hari. Barn Owl muda akan menjadi dewasa pada usia 7-10 minggu setelah menetas dan siap untuk mandiri pada sia 3-5 bulan. yang harus diperhatikan jika kita berniat menangkarkan burung ini adalah usia pasangan ini harus berumur minimal 1 tahun agar bisa cepat bertelur.
No comments:
Post a Comment